Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

01 Jun 2003

by VERSUS


PESAN:

Kisah ini adalah fiktif belaka. Jika terdapat kesamaan nama tokoh dan lokasi, maka itu hanya kebetulan semata dan di luar kesengajaan penulis. Selain beberapa karya fiksi, penulis juga telah memuat di MOTN rangkaian kisah nyata pengalaman pribadi penulis dalam seri "A VERSUS Story". Bagi yang ingin memberi komentar atau sekedar kenalan, silahkan kirim email ke: asmaraku@sctvnews.com pasti dibalas. Terima kasih dan selamat membaca!

KISAH:

01 Jun 2003 : Buku harianku, aku membelimu semalam dari sisa uang pesangon yang ku terima hari Jumat lalu. Istriku telah kabur kemarin membawa putri tunggal kami, setelah kami bertengkar hebat seharian kemarin. Dia nggak terima kalau aku di-PHK dan harus jadi pengangguran. Apalagi pesangonnya kecil banget, padahal aku sudah kerja lebih dari 10 tahun di perusahan itu, sebagai staf teknis lagi! Ya, apa boleh buat, ku berikan saja setengahnya ke istri, lalu aku masih punya sedikit uang untuk makan sehari-hari. Namun aku memang perlu membelimu, buku harianku, sebab aku bakal gila jika tidak ada yang bisa diajak bicara di rumah. Meskipun kamu nggak bisa menjawab, yang penting aku dapat meluapkan semua perasaanku. So, untuk selanjutnya, kamu adalah teman karibku.

02 Jun 2003 : Sudah sejak pagi aku bolak balik halaman koran Pos Kota, mencari lowongan, tapi kayaknya nggak ada yang cocok untuk background pendidikanku. Bagaimana nih bukuku tersayang? Aku udah terbiasa kerja, rasanya mau gila deh bengong di rumah kayak gini. Kasih ide dong! (Sorry, aku lupa kalo kamu nggak bisa ngomong)

05 Jun 2003 : Bodoh amat! Jadi sopir juga boleh, meskipun aku Master Teknik Komputer. Kayaknya hanya itu yang aku rasa cocok dari semua lowongan yang tertulis di koran. Tadi aku udah kirim berkas lamaran ke PO Box yang tertera di iklan baris itu. Hanya saja aku lampirkan copy ijasah SMA, malu kalo ketahuan aku S2 jadi sopir. Kamu pegang rahasiaku ya, buku yang paling baik di dunia?!

12 Jun 2003 : Wah, tak disangka, wawancara siang tadi begitu mudah. Si boss bilang aku boleh masuk kerja mulai hari Senin depan. Nggak apa-apalah, walau hanya sopir, tapi sopir pribadi bossku langsung. Gengsiku nggak turun-turun banget nih. Capek ah, mau bobo dulu!

16 Jun 2003 : Wahai buku tercinta, seharian ini aku tegang banget! Biasa, hari pertama kerja emang begitu. Untunglah si boss orangnya baik sekali. Bahkan aku diajak makan siang bareng dia di Plasa Senayan. Hanya saja... aku jadi rada risih, soalnya boss terus-terusan memandangiku ketika makan. Tatapannya aneh banget. Mungkin dia sedang mencoba mempelajari karakterku. Biar ajalah, toh aku nggak punya tampang penipu atau semacamnya. Eh, tadi aku dikasih uang untuk beli baju seragam. Masih ada sisa duit sedikit, aku belikan sampul cantik untukmu. Jadi kita sama-sama pake baju baru, hehehe...

18 Jun 2003 : Buku harianku, mungkin kamu nggak bakal percaya apa yang akan aku tuliskan ini! Rasa kagetku sendiri pun belum sepenuhnya hilang saat pulang rumah. Tahu nggak, tadi si boss minta diantarin ke sebuah villa di Puncak. Katanya akan ketemu dengan relasi bisnisnya di sana. Setelah tiba, aku diajak turun dan ikutan masuk ke villa. Di sana hanya ada seorang pelayan wanita setengah baya dan suaminya yang jadi penjaga villa. Teman boss nggak kelihatan. Boss lalu menyuruh mereka keluar dan pintu dikunci dari dalam. Aku... aku kaget setengah mati! Boss tiba-tiba merangkul tubuhku dan mencium bibirku. Tentunya aku tersentak. Seumur-umur, baru sekarang bibirku dicium seorang pria! Aku bingung bercampur takut, rasanya aneh banget dan ingin ku tolak, meskipun itu adalah bossku. Namun dia bilang gajiku akan dikali lipat dua, jika aku bersedia bercumbu dengannya. Setelah agak tenang, ku pikir-pikir, nggak apa-apalah, yang penting ada lebihnya. Utang di warung sebelah udah numpuk, terus rekening listrik dan air juga belum bayar. Pasrah aja deh. Boss telanjangi aku, lalu dia mengisap kontolku. Ternyata enak juga, hanya saja agak geli karena sering tergesek kumisnya. Kontolku belum pernah diisap orang sebelumnya, termasuk istriku. tadinya aku agak sulit ereksi karena tahu bahwa yang ngisap itu mulut lelaki. Tapi aku coba pejamkan mata dan membayangkan wanita cantik nan sexy. Akhirnya aku bisa merasakan rangsangan dari permainan lidah si boss, sampe keluar pejuku. Dan... percaya nggak... ditelan semuanya sama boss sampe ludes! Bodoh ah, yang penting gajiku jadi dobel.

20 Jun 2003 (ditulis 21 Jun 2003) : Kamu mungkin bingung, kenapa semalam aku pulang nggak langsung membuka lembaranmu dan menulis seperti biasa. Semalam aku mabuk berat, dan pulang terhuyung-huyung. Aku sebenarnya malu menceritakan kepadamu apa yang telah terjadi kemarin, tapi hanya kamu tempat aku curhat saat ini. Ah, lagi pula kamu nggak bisa menertawaiku! Ku tulis aja biar plong... Kemarin sore aku diminta boss mengantarnya ke Hotel Hilton. Rupanya dia sudah booking kamar. Ketika masuk ke kamar, aku sudah siap-siap, karena ku pikir boss akan mendekapku seperti hari Rabu kemaren. Ternyata tidak! Aku diajak duduk bareng di sofa. Di meja sudah ada sebotol whisky Black Label, termos es batu, 2 gelas dan sepiring kacang mede. Sebelumnya aku belum pernah minum gituan. Ketika boss menyuruhku meneguk whisky yand dituangkannya ke gelasku, wajahku berubah kecut oleh rasanya yang menyengat. Boss hanya ketawa saja melihat reaksiku. Aku makan kacang mede, rasanya berbaur jadi enak di mulutku. Aku tak kuasa menolak ketika boss terus menuang whisky dan menyuruhku minum. Bahkan aku lebih banyak minum daripada boss. Kepalaku serasa melayang, dan aku jadi rada cerewet. Meskipun aku sudah teler, tapi aku masih tahu ketika boss menelanjangi dirinya sendiri di depanku sebelum melucuti pakaianku juga. Kontolku diisapnya. Kali ini aku nggak kaget lagi kayak hari Rabu kemarin di Puncak... plus udah mulai mabuk. Tapi ketika boss tiba-tiba menyodokkan kontolnya yang sudah ngaceng ke mulutku, spontan aku mual dan muntah menyembur ke tubuhnya. Dia sepertinya nggak peduli. Kaos dalamku yang tergeletak di atas sofa diambilnya untuk membersihkan muntahku dari tubuhnya dan juga mulutku. Boss kemudian memasukkan lagi kontolnya ke mulutku. Kali ini aku udah agak pasrah, lagipula aku sudah terlalu mabuk untuk berdiri dan melawan. Ku biarkan mulutku diperawani kontolnya yang besar itu. Tapi karena aku terlalu pasif, dia kemudian mengambil sesachet gula lalu menaburkannya di kontolnya. Ketika dimasukkan lagi ke mulutku, rasanya sudah seperti es lilin. Jadi, aku menurut saat boss minta aku mengisap gula dikontolnya. Tiba-tiba kepalaku dipegangnya erat-erat, lalu boss melakukan gerakan maju mundur dengan cepat sampe ujung kontolnya menyeruduk ke pangkal mulutku. Dengan satu sentakan keras, seluruh batangnya tenggelam ke rongga mulutku, tiba-tiba aku rasakan ada semprotan cairan panas yang langsung mengalir ke kerongkonganku. Aku nggak tahu lagi rasanya apa, sebab liurku sudah manis oleh gula. Ia lalu lunglai di sampingku, dan aku pun tertidur juga karena kepalaku sudah terasa berat banget. Nasib, oh nasib!

23 Jun 2003 : Buku tersayang, siang tadi penderitaanku lengkap sudah! Aku nggak peduli besok mau makan apa, yang penting aku nggak akan masuk kerja lagi di tempat bossku. Kayaknya aku nggak perlu malu-malu lagi deh menulis hal ini di lembaranmu... Sore tadi, ketika semua karyawan sudah pulang, aku dipanggil Pak Padmo, security di kantorku, lalu kami berdua menuju ke ruang kerja boss. Kejadian hari ini lain lagi. Boss meminta Pak Padmo untuk MELATIHku (katanya). Security yang sangar itu membuka celananya dan duduk di ujung sofa. Aku disuruh tiduran telungkup di atas sofa, dengan posisi mulutku pas menghadap kontolnya. Dalam keadaan tidak mabuk, aku bisa mencium bau menyengat dari kontolnya. Tentu saja aku menolak! Pak Padmo geram dan memaksa membuka rahangku dengan tangannya. Bossku kemudian mendekat dan membujukku baik-baik. Ia lalu mengisap kontol Pak Padmo yang bau itu, seperti memberi contoh. Disiramnya kontol itu dengan sedikit air dan menyekanya dengan selembar tissue. Saat itu boss juga sudah dalam keadaan telanjang. Digiurkannya aku dengan tambahan gaji lagi, jika aku mau menuruti skenarionya. Akhirnya aku pasrah. Security berbadan kekar itu tersenyum puas ketika aku mau mengulum kontolnya. Tiba-tiba selembar cek yang sudah ditandatangani boss tapi belum ditulis angkanya digelar depan mataku. Boss berpindah mendekati bokongku lalu membuka pahaku lebar-lebar. Rupanya itu maksud lembaran cek di depanku. Ia mengolesi kontolnya dengan cairan pelicin, lalu dengan pelan memasukkan kepala kontolnya ke anusku yang masih sempit. Ketika kontolnya disodok masuk ke dalam liang duburku, spontan aku teriak kesakitan. Aku meronta hingga terlepas, lalu berdiri mengambil pakaianku. Mereka berdua hanya bengong melihat reaksiku. Bahkan lembar cek di sofa aku cuekin. Segera ku tinggalkan kantor keparat itu. Jadi, bukuku, kamu bisa ngerti kan kenapa aku nggak mau lagi kerja di situ?

24 Jun 2003 : Buku harianku tersayang, kini kita berdua balik lagi ke keadaan seperti pada tanggal 01 Jun 2003... seorang pengangguran dan buku hariannya!

SELESAI

###

21 Gay Erotic Stories from VERSUS

! A Abdichandra SH

PESAN: Kisah ini adalah fiktif belaka. Jika terdapat kesamaan nama tokoh dan lokasi, maka itu hanya kebetulan semata dan di luar kesengajaan penulis. Selain beberapa karya fiksi, penulis juga telah memuat di MOTN rangkaian kisah nyata pengalaman pribadi penulis dalam seri "A VERSUS Story". Bagi yang ingin memberi komentar atau sekedar kenalan, silahkan kirim email ke: asmaraku@sctvnews.com

01 Jun 2003

PESAN: Kisah ini adalah fiktif belaka. Jika terdapat kesamaan nama tokoh dan lokasi, maka itu hanya kebetulan semata dan di luar kesengajaan penulis. Selain beberapa karya fiksi, penulis juga telah memuat di MOTN rangkaian kisah nyata pengalaman pribadi penulis dalam seri "A VERSUS Story". Bagi yang ingin memberi komentar atau sekedar kenalan, silahkan kirim email ke: asmaraku@sctvnews.com

A Versus Story 01: Layu Sebelum Berkembang, Part 1

PESAN: Hai there, ini adalah kisah ke-3 yang ku tulis di MOTN. Namun kisah yang satu ini seharusnya menjadi yang pertama karena ini adalah pengalamanku yang paling awal. Bagi yang telah mengirim email tanggapan atas kisahku sebelumnya, mohon maaf karena email address lama tidak aktif lagi. Jika ingin mengirim komentar, saran atau sekedar kenalan silahkan layangkan ke versusierra@gmail.com

A Versus Story 02: Layu Sebelum Berkembang, Part 2

PESAN: Hai there, ini adalah kisah ke-4 yang ku tulis di MOTN. Ini adalah kelanjutan dari Part 1 kisah yang sama. Jika anda belum membacanya, silahkan dibaca dulu sebelum melanjutkan ke Part 2 ini. Terima kasih bagi yang telah mengirim email tanggapan atas kisahku sebelumnya. Seperti biasa, jika ingin mengirim komentar, saran atau sekedar kenalan silahkan layangkan ke versusierra@gmail.com

A Versus Story 03: Pengalaman di SMP, Part 1

PESAN: Hai... nama saya Versus, orang Jawa tapi keturunan Prancis. Saya akan menghadirkan secara berkala beberapa kisah nyata yang pernah saya alami sendiri. Judulnya selalu "A Versus Story" diikuti dengan judul artikelnya. Bagi yang ingin kenalan atau komentar, silahkan kirim e-mail ke versusierra@gmail.com dan pasti akan dibalas. KISAH: Namaku Versus. Aku adalah seorang gay 100%

A Versus Story 04: Pengalaman di SMP, Part 2

PESAN: Hi, jumpa lagi dengan Versus. Bagi yang belum membaca bagian pertama, baca dulu deh... biar nyambung dengan yang kedua ini. Judul kisahku selalu dimulai dengan "A Versus Story" lalu dilanjutkan dengan judulnya. Yang ingin kenalan, komentar atau kritik, silahkan hubungi aku di versusierra@gmail.com. Selamat membaca! KISAH: Hari terakhir Ebtanas adalah hari yang paling melegakan.

A Versus Story 05: Gita Cinta dari SMA, Part 1

PESAN: Halo, jumpa lagi dengan Versus. Kali ini aku lanjutkan kisah nyataku dengan pengalaman ketika memasuki SMA. Jangan lupa baca kisah-kisahku terdahulu. Bagi yang ingin sumbang saran, kritik, komentar, atau ingin kenalan, kirim aja email ke: versusierra@gmail.com (email yang baru), pasti semuanya dibalas, thanks! KISAH: Hari pertama di SMA adalah saat yang sangat indah bagiku,

A Versus Story 06: Gita Cinta dari SMA, Part 2

PESAN: Gimana kisahku dengan Raka? Lumayan seru? Ini adalah kelanjutannya, di mana Raka akhirnya bisa bersikap aktif. Pokoknya, baca terus kisah-kisah nyata tentang diriku yang aku muat di MOTN. Bagi yang telah memberi saran, kritik dan komentar, atau yang ajak kenalan, terima kasih ya... Aku akan berusaha membalas semua email yang masuk. Bagi yang belum, silahkan kirim email ke:

A Versus Story 07: Gita Cinta dari SMA, Part 3

PESAN: Wah ternyata rangkaian kisah hidupku banyak diminati. Terima kasih kepada semua yang telah mengirim email, baik itu berisi saran atau sekedar komentar. Yang ingin kenalan, silahkan email ke: versusierra@gmail.com (email yang baru), pasti dibalas! Aku juga bersedia menerima Konsultasi Psikologi bagi anda yang punya masalah. Tanpa biaya dan kerahasiaan terjamin. Nah, sekarang silahkan

A Versus Story 08: Asmara di Puncak Gunung

PESAN: Terkadang seorang sahabat itu lebih dekat dengan kita dibandingkan seorang saudara. Tapi apa jadinya jika persahabatan telah melibatkan birahi? Ikuti kisahku di masa pubertas, sebuah kisah nyata. Bagi yang telah membaca kisah-kisahku sebelumnya dan telah mengirim email, aku ucapkan terima kasih banyak. Bagi yang ingin kontak untuk memberi komentar / saran, atau hanya sekedar

A Versus Story 09: Jadi Pramubirahi, Part 1

PESAN: Jumpa lagi dalam rangkaian kisah nyata hidupku yang ke-9. Khusus untuk edisi yang ini, mungkin tidak ada yang berbau erotis. Kisah erotisnya dimulai di kisah 10 berikutnya (sambungan yang ini) ketika aku menjadi gigolo, tapi tidak lengkap kalau tidak diikuti dari kisah 09 ini. Bagaimana dengan kisahku yang sebelumnya? Silahkan baca seri 01-08, thanks! Seperti biasa, yang ingin

A Versus Story 10: Jadi Pramubirahi, Part 2

PESAN: Terima kasih telah membaca kisahku seri 09, kelanjutannya dapat anda temui di sini. Komentar? Saran? Berkenalan? Hubungi: versusierra@gmail.com, thanks! KISAH: Dalam keadaan setengah mabuk ku lihat pak Liong berbisik dengan salah-seorang pelayan. Setelah itu, sang pelayan mengajakku ke belakang. "Ivan, kamu mau dapat uang banyak, kan?! Nah, aku punya tawaran untukmu, tapi

A Versus Story 11: Jadi Pramubirahi, Part 3

PESAN: Wah, saya tak menyangka sambutan dari pembaca MOTN cukup antusias. Terima kasih. Bagi yang ingin berkomentar atau kenalan, silahkan hubungi: versusierra@gmail.com, pasti dibalas! Sekarang ikuti kelanjutan kisah nyataku sebagai gigolo di Jakarta... KISAH: Tak terasa sudah hampir 6 bulan berlalu sejak aku mendapatkan tamu pertamaku. Aku tetap kerja sebagai penyanyi seperti biasa di

A Versus Story 12: Cinta Bersemi di Kampus

PESAN: Tak disangka rangkaian kisah nyata hidupku sejak kecil sampai masuk kuliah ini sudah mencapai 12 seri. Terima kasih atas dukungan banyak pihak melalui email selama ini. Yang belum sempat, silahkan kirim email ke: versusierra@gmail.com, pasti direply. Thanks! KISAH: Meskipun sekolahku sempat terbengkalai (baca kisah sebelumnya), tapi akhirnya aku bisa tamat SMA, bahkan dengan NEM

A Versus Story 13: Badai Pasti Berlalu

PESAN: 12 seri kisah nyata hidupku sampai masa kuliah telah ku tuliskan. Berikut ini adalah pengalamanku setelah aku lulus menjadi sarjana dan takdir membawaku kembali ke Jakarta. Ada komentar atau sekedar ingin kenalan? Silahkan email ke: versusierra@gmail.com, pasti dibalas. Terima kasih. KISAH: Lulus dengan status suma cumlaude atau A+ tentunya membuat orangtuaku sangat bangga

A Versus Story 14: Di Negeri Orang

PESAN: Aku menulis kisah ini pada bulan Mei 2003. Ini adalah bagian paling aktual kisah nyata diriku sampai sampai saat ini aku telah bekerja di Bangkok. Memang bukan yang terakhir, sebab setelah ada pengalaman baru, aku akan melanjutkan lagi kisah hidupku di masa mendatang mulai seri 15 dan seterusnya. Seperti biasa, aku harapkan komentar atau saran pembaca, atau sekedar ingin kenalan pun

Maafkan Aku, Marni (Kisah Gigolo dari Desa) Part.2

KEPUTUSAN PUN KU AMBILPagi itu, tidak seperti biasanya, Arif justru bangun lebih awal dariku. Mungkin karena semalam aku melamun dan berpikir selama beberapa jam, dan baru bisa terlelap menjelang subuh. Bahkan Arif sudah selesai mandi ketika aku berdiri dari pembaringan.

Maafkan Aku, Marni (Kisah Gigolo dari Desa) Part.3

SEBULAN PERTAMASebulan sudah aku berada di Jakarta. Sebagai pendatang baru di dunia kucing (pelacur pria -red), aku tidak sepi dari tamu. Uang yang ku simpan sudah lumayan banyak, meskipun aku tetap harus berbagi dengan Arif. Pasalnya, Ariflah yang mencarikan tamu untukku, sebagai manager-lah ibaratnya, aku tinggal layani tamu aja setelah ada orderan. Aku juga tetap tinggal di kosan Arif,

Maafkan Aku, Marni (Kisah Gigolo dari Desa) Part.4

BAGAI TERSAMBAR PETIRSetelah sekian lama menunggu tanpa adanya tanda-tanda Mas Doni sama sekali, aq coba untuk mencari bapak penjaga rumah itu guna menanyakan di mana tuannya berada. Baru saja aku berdiri dari sofa, tiba-tiba terdengar langkah kaki turun dari tangga.

Malam yang Indah di Bali

Malam itu, Garuda Indonesia GA-418 yang ku tumpangi dari Jakarta ke Denpasar seharusnya dijadwalkan jam 21.20 WIB dan tiba jam 00.05 WITA, ternyata telat 30 menit. Alhasil, sudah hampir jam 00.01 malam ketika aku melangkah keluar dari Terminal Kedatangan Domestik di Bandara Internasional Ngurah Rai. Meskipun tengah malam, tapi airport itu tampai ramai. Maklumlah, waktu itu bertepatan dengan musim

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story