Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

A Versus Story 02: Layu Sebelum Berkembang, Part 2

by VERSUS


PESAN:

Hai there, ini adalah kisah ke-4 yang ku tulis di MOTN. Ini adalah kelanjutan dari Part 1 kisah yang sama. Jika anda belum membacanya, silahkan dibaca dulu sebelum melanjutkan ke Part 2 ini. Terima kasih bagi yang telah mengirim email tanggapan atas kisahku sebelumnya. Seperti biasa, jika ingin mengirim komentar, saran atau sekedar kenalan silahkan layangkan ke versusierra@gmail.com (email-ku yang baru). Terima kasih.

KISAH:

Dua tahun telah berlalu sejak Roni meninggalkan rumahku. Kini aku telah duduk di bangku SD kelas 2. Walaupun awalnya sulit bagiku untuk melupakan peristiwa masa lalu, tapi sejak masuk SD aku sudah keasyikan bermain dengan teman-teman baru di SD, sehingga kenangan buruk itu tidak lekat lagi di ingatanku. Mungkin "tragedi" itu tidak akan terlalu mempengaruhi jalan hidupku kelak, seandainya apa yang akan ku ceritakan berikut ini tidak pernah terjadi. Ibarat lolos dari mulut harimau masuk ke mulut buaya...

Adalah Hendro, juga masih sepupu jauhku yang berasal dari kampung nenek. Ketika itu ia masuk kelas 1 SMP, di sekolah yang sama dengan SD-ku (satu yayasan dan sekompleks). Hendro adalah anak remaja yang pemalu dan jarang bicara. Kehidupan pribadinya seakan-akan tertutup bagi orang lain. Mungkin itulah sebabnya mengapa ayahku tidak menaruh curiga sama sekali terhadapnya, meskipun dulunya telah ada pengalaman buruk dengan Roni. Mengingat sekolah kami berada di lokasi yang sama, maka setiap hari aku pergi dan pulang sekolah bersamanya. Hal itu membuat kami jadi sangat akrab. Apalagi aku sering tidur di kamarnya ketimbang kamar Bunda pengasuhku yang kondisinya sudah sakit-sakitan akibat hipertensi.

Awalnya memang tak ada kejadian aneh antara aku dan Hendro. Dia biasanya suka mengusap-usap kepalaku sampai aku tertidur setiap malam. Suatu kali aku terbangun tengah malam, mungkin karena mimpi buruk. Aku kaget melihat Hendro berbaring di sampingku dalam keadaan bugil, tapi ia tidak menyadari kalau aku sedang terjaga. Ku lihat tangan kirinya memegang sebuah majalah, sedangkan tangan kanannya mengelus-elus batang penisnya... benda yang dulunya pernah akrab denganku saat Roni masih ada! Sambil tetap pura-pura tidur, aku mengintip majalah yang sedang dibacanya. Ternyata itu gambar porno laki-laki dan perempuan sedang berhubungan seks. Hendro mulai mengocok-ngocok batang kemaluannya sambil merintih pelan. Melihat hal itu, mataku jadi terbelalak, dan Hendro langsung menyadarinya.

"Eh, kamu terbangun rupanya", sahutnya kaget seperti maling kepergok.

"Iya kak, aku mimpi buruk", mataku tetap menatap tajam ke arah kontolnya yang sedang tegak.

"Kenapa, Ver? Oh ini...", ujarnya sambil menunjuk ke arah kontolnya, "kamu juga punya kan?! Coba sini kakak lihat."

Hendro mengarahkan tangannya ke arah selangkanganku. Aku berusaha membalikkan badan karena malu, tapi tangannya terlalu kuat untuk ku hindari. Dalam hitungan detik jemari tangan Hendro telah terselip di balik celanaku, menyergap "burung"-ku yang masih mungil.

"Wah, panjang juga burungmu, dik... kalo udah besar nanti pasti galak deh. Sini kakak bantu, bair cepat besar."

Hendro mulai memeloroti celanaku. Aku hanya diam bagai tersambar petir. Kejadian setelah itu sungguh di luar dugaan. Hendro tiba-tiba membungkukkan kepalanya ke arah kontolku, tak lama kemudian batang penisku yang masih sekecil jari kelingking itu tenggelam ke dalam rongga mulutnya yang besar. Walaupun masih berusia 6 tahun, tapi aku sudah bisa merasakan kenikmatan saat lidah Hendro mempermainkan batang kecilku. Aku menggeliat menahan enak bercampur geli yang seolah merambat ke sekujur tubuhku.

Kejadian selanjutnya sudah bisa diduga. Hendro juga menyodorkan batang penisnya ke arah mulutku yang mungil. Bak ketemu sobat lama, aku tak perlu diajari lagi bagaimana cara memperlakukan batang kenikmatan itu. Pengalaman masa lalu yang telah nyaris terlupakan, kita tiba-tiba memenuhi sel-sel otakku. Hanya saja kali ini aku bukan bayi mungil lagi, tapi bocah kecil yang sudah tahu hitungan matematika.

Permainan pun berlanjut semakin memanas. Akhirnya Hendro mencapai puncaknya. Dibenamkannya penisnya ke dalam rongga mulutku yang kecil dan...

"Aaaahhhh....", Hendro merintih kenikmatan sambil menghujamkan batangnya nan keras. Serta merta cairan lahar putih itu mengalir masuk ke kerongkonganku. Rasanya agak pahit, mungkin karena sudah lama aku tidak mengkonsumsinya. Setelah itu Hendro pun terkulai lemas. Selang beberapa saat, Hendro mengocok kontolku hingga aku mencapai puncak. Hanya saja saat itu aku masih belum punya sperma, jadi tidak ejakulasi.

Sejak saat itu aku dan Hendro sering melakukan hal semacam itu. Tentunya tanpa sepengetahuan siapa pun. Jika sedang berduaan denganku sikap Hendro berbeda sekali, sebab di depan orang lain ia tetaplah remaja pemalu. Tak tahunya di balik sikap pemalunya itu tersembunyi sisi jiwanya yang lain. Kami terus berhubungan intim sampai Hendro lulus SMP dan masuk SMA di kota lain. Pada saat itu aku sudah duduk di kelas 5 SD. Memang masih tergolong anak ingusan, tapi telah "masak" karbitan. Pengalaman hidup telah memaksa aku menjadi dewasa secara seksual sebelum waktunya. Sudah terlambat untuk dihentikan. Aku telah berubah menjadi penghisap kontol yang handal, bahkan mungkin melebihi kepiawaian para gigolo profesional. Aku benar-benar tahu bagaimana cara memberi kenikmatan dengan lidah dan rongga mulutku pada setiap kontol yang masuk ke sana di kemudian hari.

Ya, inilah aku yang sebenarnya. Jadi, sebenarnya pengalamanku dengan Franky (baca: Versus... Pengalaman di SMP) bukanlah yang pertama. Hanya saja perlu ku akui bahwa memang aku jatuh cinta untuk pertama kalinya dengan Franky. Karena sebenarnya pengalaman di masa kecilku ini belum benar-benar ku tanggapi dalam konteks seksual.

Untuk selanjutnya, aku akan tuliskan kisah hidupku di masa SMA sampai saat ini secara berkelanjutan. Bagaimana aku jatuh ke pelukan banyak lelaki, dan bagaimana aku mendapatkan "keperjakaan" beberapa temanku. Sampai ketemu di kisah berikutnya!

SELESAI

###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

21 Gay Erotic Stories from VERSUS

! A Abdichandra SH

PESAN: Kisah ini adalah fiktif belaka. Jika terdapat kesamaan nama tokoh dan lokasi, maka itu hanya kebetulan semata dan di luar kesengajaan penulis. Selain beberapa karya fiksi, penulis juga telah memuat di MOTN rangkaian kisah nyata pengalaman pribadi penulis dalam seri "A VERSUS Story". Bagi yang ingin memberi komentar atau sekedar kenalan, silahkan kirim email ke: asmaraku@sctvnews.com

01 Jun 2003

PESAN: Kisah ini adalah fiktif belaka. Jika terdapat kesamaan nama tokoh dan lokasi, maka itu hanya kebetulan semata dan di luar kesengajaan penulis. Selain beberapa karya fiksi, penulis juga telah memuat di MOTN rangkaian kisah nyata pengalaman pribadi penulis dalam seri "A VERSUS Story". Bagi yang ingin memberi komentar atau sekedar kenalan, silahkan kirim email ke: asmaraku@sctvnews.com

A Versus Story 01: Layu Sebelum Berkembang, Part 1

PESAN: Hai there, ini adalah kisah ke-3 yang ku tulis di MOTN. Namun kisah yang satu ini seharusnya menjadi yang pertama karena ini adalah pengalamanku yang paling awal. Bagi yang telah mengirim email tanggapan atas kisahku sebelumnya, mohon maaf karena email address lama tidak aktif lagi. Jika ingin mengirim komentar, saran atau sekedar kenalan silahkan layangkan ke versusierra@gmail.com

A Versus Story 02: Layu Sebelum Berkembang, Part 2

PESAN: Hai there, ini adalah kisah ke-4 yang ku tulis di MOTN. Ini adalah kelanjutan dari Part 1 kisah yang sama. Jika anda belum membacanya, silahkan dibaca dulu sebelum melanjutkan ke Part 2 ini. Terima kasih bagi yang telah mengirim email tanggapan atas kisahku sebelumnya. Seperti biasa, jika ingin mengirim komentar, saran atau sekedar kenalan silahkan layangkan ke versusierra@gmail.com

A Versus Story 03: Pengalaman di SMP, Part 1

PESAN: Hai... nama saya Versus, orang Jawa tapi keturunan Prancis. Saya akan menghadirkan secara berkala beberapa kisah nyata yang pernah saya alami sendiri. Judulnya selalu "A Versus Story" diikuti dengan judul artikelnya. Bagi yang ingin kenalan atau komentar, silahkan kirim e-mail ke versusierra@gmail.com dan pasti akan dibalas. KISAH: Namaku Versus. Aku adalah seorang gay 100%

A Versus Story 04: Pengalaman di SMP, Part 2

PESAN: Hi, jumpa lagi dengan Versus. Bagi yang belum membaca bagian pertama, baca dulu deh... biar nyambung dengan yang kedua ini. Judul kisahku selalu dimulai dengan "A Versus Story" lalu dilanjutkan dengan judulnya. Yang ingin kenalan, komentar atau kritik, silahkan hubungi aku di versusierra@gmail.com. Selamat membaca! KISAH: Hari terakhir Ebtanas adalah hari yang paling melegakan.

A Versus Story 05: Gita Cinta dari SMA, Part 1

PESAN: Halo, jumpa lagi dengan Versus. Kali ini aku lanjutkan kisah nyataku dengan pengalaman ketika memasuki SMA. Jangan lupa baca kisah-kisahku terdahulu. Bagi yang ingin sumbang saran, kritik, komentar, atau ingin kenalan, kirim aja email ke: versusierra@gmail.com (email yang baru), pasti semuanya dibalas, thanks! KISAH: Hari pertama di SMA adalah saat yang sangat indah bagiku,

A Versus Story 06: Gita Cinta dari SMA, Part 2

PESAN: Gimana kisahku dengan Raka? Lumayan seru? Ini adalah kelanjutannya, di mana Raka akhirnya bisa bersikap aktif. Pokoknya, baca terus kisah-kisah nyata tentang diriku yang aku muat di MOTN. Bagi yang telah memberi saran, kritik dan komentar, atau yang ajak kenalan, terima kasih ya... Aku akan berusaha membalas semua email yang masuk. Bagi yang belum, silahkan kirim email ke:

A Versus Story 07: Gita Cinta dari SMA, Part 3

PESAN: Wah ternyata rangkaian kisah hidupku banyak diminati. Terima kasih kepada semua yang telah mengirim email, baik itu berisi saran atau sekedar komentar. Yang ingin kenalan, silahkan email ke: versusierra@gmail.com (email yang baru), pasti dibalas! Aku juga bersedia menerima Konsultasi Psikologi bagi anda yang punya masalah. Tanpa biaya dan kerahasiaan terjamin. Nah, sekarang silahkan

A Versus Story 08: Asmara di Puncak Gunung

PESAN: Terkadang seorang sahabat itu lebih dekat dengan kita dibandingkan seorang saudara. Tapi apa jadinya jika persahabatan telah melibatkan birahi? Ikuti kisahku di masa pubertas, sebuah kisah nyata. Bagi yang telah membaca kisah-kisahku sebelumnya dan telah mengirim email, aku ucapkan terima kasih banyak. Bagi yang ingin kontak untuk memberi komentar / saran, atau hanya sekedar

A Versus Story 09: Jadi Pramubirahi, Part 1

PESAN: Jumpa lagi dalam rangkaian kisah nyata hidupku yang ke-9. Khusus untuk edisi yang ini, mungkin tidak ada yang berbau erotis. Kisah erotisnya dimulai di kisah 10 berikutnya (sambungan yang ini) ketika aku menjadi gigolo, tapi tidak lengkap kalau tidak diikuti dari kisah 09 ini. Bagaimana dengan kisahku yang sebelumnya? Silahkan baca seri 01-08, thanks! Seperti biasa, yang ingin

A Versus Story 10: Jadi Pramubirahi, Part 2

PESAN: Terima kasih telah membaca kisahku seri 09, kelanjutannya dapat anda temui di sini. Komentar? Saran? Berkenalan? Hubungi: versusierra@gmail.com, thanks! KISAH: Dalam keadaan setengah mabuk ku lihat pak Liong berbisik dengan salah-seorang pelayan. Setelah itu, sang pelayan mengajakku ke belakang. "Ivan, kamu mau dapat uang banyak, kan?! Nah, aku punya tawaran untukmu, tapi

A Versus Story 11: Jadi Pramubirahi, Part 3

PESAN: Wah, saya tak menyangka sambutan dari pembaca MOTN cukup antusias. Terima kasih. Bagi yang ingin berkomentar atau kenalan, silahkan hubungi: versusierra@gmail.com, pasti dibalas! Sekarang ikuti kelanjutan kisah nyataku sebagai gigolo di Jakarta... KISAH: Tak terasa sudah hampir 6 bulan berlalu sejak aku mendapatkan tamu pertamaku. Aku tetap kerja sebagai penyanyi seperti biasa di

A Versus Story 12: Cinta Bersemi di Kampus

PESAN: Tak disangka rangkaian kisah nyata hidupku sejak kecil sampai masuk kuliah ini sudah mencapai 12 seri. Terima kasih atas dukungan banyak pihak melalui email selama ini. Yang belum sempat, silahkan kirim email ke: versusierra@gmail.com, pasti direply. Thanks! KISAH: Meskipun sekolahku sempat terbengkalai (baca kisah sebelumnya), tapi akhirnya aku bisa tamat SMA, bahkan dengan NEM

A Versus Story 13: Badai Pasti Berlalu

PESAN: 12 seri kisah nyata hidupku sampai masa kuliah telah ku tuliskan. Berikut ini adalah pengalamanku setelah aku lulus menjadi sarjana dan takdir membawaku kembali ke Jakarta. Ada komentar atau sekedar ingin kenalan? Silahkan email ke: versusierra@gmail.com, pasti dibalas. Terima kasih. KISAH: Lulus dengan status suma cumlaude atau A+ tentunya membuat orangtuaku sangat bangga

A Versus Story 14: Di Negeri Orang

PESAN: Aku menulis kisah ini pada bulan Mei 2003. Ini adalah bagian paling aktual kisah nyata diriku sampai sampai saat ini aku telah bekerja di Bangkok. Memang bukan yang terakhir, sebab setelah ada pengalaman baru, aku akan melanjutkan lagi kisah hidupku di masa mendatang mulai seri 15 dan seterusnya. Seperti biasa, aku harapkan komentar atau saran pembaca, atau sekedar ingin kenalan pun

Maafkan Aku, Marni (Kisah Gigolo dari Desa) Part.2

KEPUTUSAN PUN KU AMBILPagi itu, tidak seperti biasanya, Arif justru bangun lebih awal dariku. Mungkin karena semalam aku melamun dan berpikir selama beberapa jam, dan baru bisa terlelap menjelang subuh. Bahkan Arif sudah selesai mandi ketika aku berdiri dari pembaringan.

Maafkan Aku, Marni (Kisah Gigolo dari Desa) Part.3

SEBULAN PERTAMASebulan sudah aku berada di Jakarta. Sebagai pendatang baru di dunia kucing (pelacur pria -red), aku tidak sepi dari tamu. Uang yang ku simpan sudah lumayan banyak, meskipun aku tetap harus berbagi dengan Arif. Pasalnya, Ariflah yang mencarikan tamu untukku, sebagai manager-lah ibaratnya, aku tinggal layani tamu aja setelah ada orderan. Aku juga tetap tinggal di kosan Arif,

Maafkan Aku, Marni (Kisah Gigolo dari Desa) Part.4

BAGAI TERSAMBAR PETIRSetelah sekian lama menunggu tanpa adanya tanda-tanda Mas Doni sama sekali, aq coba untuk mencari bapak penjaga rumah itu guna menanyakan di mana tuannya berada. Baru saja aku berdiri dari sofa, tiba-tiba terdengar langkah kaki turun dari tangga.

Malam yang Indah di Bali

Malam itu, Garuda Indonesia GA-418 yang ku tumpangi dari Jakarta ke Denpasar seharusnya dijadwalkan jam 21.20 WIB dan tiba jam 00.05 WITA, ternyata telat 30 menit. Alhasil, sudah hampir jam 00.01 malam ketika aku melangkah keluar dari Terminal Kedatangan Domestik di Bandara Internasional Ngurah Rai. Meskipun tengah malam, tapi airport itu tampai ramai. Maklumlah, waktu itu bertepatan dengan musim

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story