Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

A Versus Story 14: Di Negeri Orang

by VERSUS


PESAN:

Aku menulis kisah ini pada bulan Mei 2003. Ini adalah bagian paling aktual kisah nyata diriku sampai sampai saat ini aku telah bekerja di Bangkok. Memang bukan yang terakhir, sebab setelah ada pengalaman baru, aku akan melanjutkan lagi kisah hidupku di masa mendatang mulai seri 15 dan seterusnya. Seperti biasa, aku harapkan komentar atau saran pembaca, atau sekedar ingin kenalan pun boleh. Kirim saja email ke: versusierra@gmail.com, pasti dibalas. Nah, selamat membaca!

KISAH:

Lama setelah Yono berlalu dari hidupku, aku telah tenggelam dalam kesibukan pekerjaan di kantor. Aku belum ingin punya pacar lagi untuk sementara waktu, sebab pengalaman dengan Yono masih membekaskan trauma bagiku. Memang aku sempat kenalan dengan beberapa orang, tapi tidak sampai ke hubungan serius, hanya berteman saja. Kalaupun sempat having sex dengan 1-2 orang tertentu, itu hanya sex belaka, tidak melibatkan perasaan cinta sama sekali. Bahkan aku jadi lebih selektif sebab perkembangan penyebaran HIV sudah merajalela.

Kebetulan saat ini internet sudah merakyat di Jakarta. Jadi aku lebih suka surfing di internet, mengoleksi gambar, clip dan kisah erotik, lalu self-service sex yang jauh lebih aman. Bahkan pada saat ini aku sudah menulis kisah seri 03 dan 04 di MOTN.

Suatu hari aku mendapat kabar bahwa ada tawaran menarik untukku. Aku akan direkruit ke perusahan kolega di Bangkok, Thailand. Setelah membaca profilenya, aku pun setuju. Itu adalah sebuah perusahan multinational yang berbasis di Bangkok untuk kawasan Asia. Aku ditawari posisi Legal Manager, cukup menantang juga. Memang hubungan kerjanya dengan kantorku yang di Jakarta cukup banyak. Hal lain yang membuatku tertarik ialah aku akan sering jalan ke beberapa negara Asia. Memang sudah sering aku keliling dunia dengan ikut tour sebab aku senang traveling. Namun aku bangga kalau bisa jalan ke mana-mana atas usahaku sendiri.

Walaupun sebelumnya aku pernah beberapa kali mampir ke Bangkok untuk sekedar pelesir, tapi keadaannya jadi jauh lebih menyenangkan setelah aku menetap di kota ini. Pekerjaanku memang cukup menyita waktu, tenaga dan pikiran, tapi saat weekend benar-benar bisa enjoy. Aku bahkan lebih sering terbang ke mana-mana, mulai dari Sri Lanka sampai ke Mongolia. Tentunya sekali-sekali ke Jakarta juga, baik untuk urusan kantor maupun sekedar refreshing.

Bangkok benar-benar adalah surga kaum gay. Iklan berbau gay mulai dari klub malam, sauna, resto, panti pijat sampai jasa escort terang-terangan dimuat dalam berbagai brosur wisata. Kawasan yang paling banyak komunitas klub malam gay adalah Surawong, dekat Silom dan Patpong yang terkenal dengan pasar malam untuk turis dan banyak sex show wanita. Aku sering cuci mata ke klub gay tanpa perlu was-was. Selain karena jauh dari tanahair sehingga tidak banyak kenalan, juga kultur masyarakat di sana yang telah menganggap gay bukan hal aneh lagi.

Klub gay itu terkenal dengan agogo boys, para lelaki muda berbadan atletis yang meliuk-liuk di pentas hanya mengenakan cawat minim. Bahkan larut malam ada cock show, yakni pertunjukan lelaki telanjang bulat dengan kontol yang telah dibikin ereksi penuh. Penonton bisa bebas menjamah kontol mereka. Lebih seru lagi, pada malam-malam tertentu ada fucking show, adegan oral sex dan sodomi antar 2 lelaki atau lebih yang berbadan kekar, secara langsung di atas pentas, tepat di depan mata para penonton. Atau setidaknya lomba onani, di mana para pesertanya yang juga telanjang bulat berbaris di atas pentas, lalu adu cepat mencapai orgasme. Siapa yang lebih dulu muncrat pejunya dialah yang menang. Khusus untuk show ini, demi keamanan kesehatan penonton, biasanya diberi pembatas dan alas stage dari plastik transparant, mengingat peju bisa saja mengandung virus termasuk HIV.

Saking terakomodasinya fasilitas untuk turis gay di Thailand, sehingga bisa ditemukan beberapa hotel yang memang memprioritaskan tamu kaum gay. Di loby hotelnya ada cafe dan banyak berkeliaran para kucing yg menawarkan diri untuk jadi santapan turis. Namun mereka sangat etis dan profesional. Jarang terdengar ada kasus turis yang dimaling kucing sewaannya. Kalau di Jakarta sering terjadi, bahkan oleh teman-temanku dulu ketika aku masih menjadi gigolo. Ada beberapa turis bule yang salah sangka ketika melihatku. Mereka kira aku pemuda Thailand yang juga menjajakan diri. Aku tolak halus dan sopan tentunya.

Ancaman penyakit Aids memberi keterbatasan terhadapku dalam menikmati kehidupan gay di Bangkok. Itulah sebabnya aku selalu membawa kondom ke mana-mana, dan tetap berusaha menghindari kontak apapun dengan sperma dan darah orang lain, meskipun dari luar bisa saja tampak sehat walafiat. Bahkan aku tidak pernah benar-benar terlibat hubungan sex dengan siapapun di sana. Paling jauh, aku panggil pemijat pria yang seksi untuk memijatku, lalu menyuruhnya melakukan onani terhadap kontolku sampai ejakulasi, tapi dia sendiri tidak boleh muncrat. Dengan demikian, tidak mungkin terjadi kontaminasi virus. Hal lain yang perlu dihindari ialah kontak dengan kulit yang luka berdarah. Biasanya sebelum memijat aku menyalakan lampu seterang mungkin, menyuruh sang pemijat telanjang bulat, lalu memeriksa dengan teliti setiap bagian tubuhnya. Hal itu adalah hak pelanggan. Jika ada hal yang tidak memenuhi keinginan, bisa dibatalkan dan kepada sang pemijat hanya diberikan tips dan pengganti uang transport saja. Yang pasti, bersikap bijaksana lebih baik daripada mencari kenikmatan total tapi beresiko tinggi.

Ada lagi cara aman menikmati sex di sini. Aku dan beberapa temanku biasanya suka menyewa kamar khusus di tempat karaoke. Kami bawa 2 orang pemuda bayaran yang ganteng, atletis dan sexy, untuk menemani kami berkaraoke. Setelah itu mereka berdua diminta telanjang di depan kami. Mereka sudah sangat profesional. Disuruh telanjang, tanpa rasa malu sama sekali langsung dilakukan di depan kami. Meja kayu kecil di depan sofa menjadi ranjang darurat. Mereka lalu melakukan berbagai adegan sex seperti di film blue, tepat di depan mata kami.

Berbagai petualangan baru ku dapatkan di Bangkok. Kini aku menguasai kota itu sampai ke gang-gang kecilnya. Tetapi yang pasti, Bangkok memang lebih aman dari Jakarta. Wanita berjalan sendirian dengan emas sebadan jam 2 tengah malam pun tidak ada garong atau rampok yang menghadang. Copet memang sesekali juga ada, tapi jika yang jadi korban adalah turis asing, maka Polisi Wisata yang memang ditempatkan di pusat-pusat beredarnya turis akan sigap mengambil tindakan. Namun bagaimanapun juga, seburuk-buruknya negeri sendiri tetaplah lebih aku sukai. Aku rindu tempe dan pepes tahu, makanan favoritku di Jakarta.

Di awal April 2003, aku jalan-jalan selama seminggu ke Jakarta. Melalui MOTN aku banyak kenal dengan beberapa penulis kisah dari seluruh Indonesia. Pada kesempatan itu aku bisa bertemu dengan 3 orang pada waktu yang berbeda. Di antara ketiga orang itu, aku paling terkesan bertemu dengan seorang pemuda belia, sebut saja namanya Dion. Perawakannya tinggi dan kelihatannya cerdas. Untuk orang yang sudah punya segudang pengalaman seperti aku, penampilan fisik bukan lagi faktor utama. Aku tertarik kepadanya sebab dia lucu dan begitu polos. Banyak kesamaan di antara kami. Memang kami bertemu langsung baru sekali, tapi selama di Jakarta kami sering saling menelpon, bahkan SMS di setiap kesempatan. Setelah aku kembali ke Bangkok pun kami tetap bisa saling telepon dan berkirim SMS. Kami berencana untuk bertemu lagi suatu saat, dan jika secara alamiah terjadi, bisa sampai having sex.

Itulah rangkaian perjalanan hidupku sejak kecil sampai Mei 2003 ini. Sebuah perjalanan panjang dan berliku, dan masih akan terus berlanjut. Satu hal yang pasti, semua itu telah menempaku menjadi "A Complete Man". Kini nafsu sex tidak lagi bisa menguasaiku, sebaliknya akulah yang mengendalikan keinginan sexku sendiri. Yang masih ingin kuuji sampai saat ini, apakah di luar sex masih ada cinta kasih sejati yang tulus? Semoga...

SELESAI

###

21 Gay Erotic Stories from VERSUS

! A Abdichandra SH

PESAN: Kisah ini adalah fiktif belaka. Jika terdapat kesamaan nama tokoh dan lokasi, maka itu hanya kebetulan semata dan di luar kesengajaan penulis. Selain beberapa karya fiksi, penulis juga telah memuat di MOTN rangkaian kisah nyata pengalaman pribadi penulis dalam seri "A VERSUS Story". Bagi yang ingin memberi komentar atau sekedar kenalan, silahkan kirim email ke: asmaraku@sctvnews.com

01 Jun 2003

PESAN: Kisah ini adalah fiktif belaka. Jika terdapat kesamaan nama tokoh dan lokasi, maka itu hanya kebetulan semata dan di luar kesengajaan penulis. Selain beberapa karya fiksi, penulis juga telah memuat di MOTN rangkaian kisah nyata pengalaman pribadi penulis dalam seri "A VERSUS Story". Bagi yang ingin memberi komentar atau sekedar kenalan, silahkan kirim email ke: asmaraku@sctvnews.com

A Versus Story 01: Layu Sebelum Berkembang, Part 1

PESAN: Hai there, ini adalah kisah ke-3 yang ku tulis di MOTN. Namun kisah yang satu ini seharusnya menjadi yang pertama karena ini adalah pengalamanku yang paling awal. Bagi yang telah mengirim email tanggapan atas kisahku sebelumnya, mohon maaf karena email address lama tidak aktif lagi. Jika ingin mengirim komentar, saran atau sekedar kenalan silahkan layangkan ke versusierra@gmail.com

A Versus Story 02: Layu Sebelum Berkembang, Part 2

PESAN: Hai there, ini adalah kisah ke-4 yang ku tulis di MOTN. Ini adalah kelanjutan dari Part 1 kisah yang sama. Jika anda belum membacanya, silahkan dibaca dulu sebelum melanjutkan ke Part 2 ini. Terima kasih bagi yang telah mengirim email tanggapan atas kisahku sebelumnya. Seperti biasa, jika ingin mengirim komentar, saran atau sekedar kenalan silahkan layangkan ke versusierra@gmail.com

A Versus Story 03: Pengalaman di SMP, Part 1

PESAN: Hai... nama saya Versus, orang Jawa tapi keturunan Prancis. Saya akan menghadirkan secara berkala beberapa kisah nyata yang pernah saya alami sendiri. Judulnya selalu "A Versus Story" diikuti dengan judul artikelnya. Bagi yang ingin kenalan atau komentar, silahkan kirim e-mail ke versusierra@gmail.com dan pasti akan dibalas. KISAH: Namaku Versus. Aku adalah seorang gay 100%

A Versus Story 04: Pengalaman di SMP, Part 2

PESAN: Hi, jumpa lagi dengan Versus. Bagi yang belum membaca bagian pertama, baca dulu deh... biar nyambung dengan yang kedua ini. Judul kisahku selalu dimulai dengan "A Versus Story" lalu dilanjutkan dengan judulnya. Yang ingin kenalan, komentar atau kritik, silahkan hubungi aku di versusierra@gmail.com. Selamat membaca! KISAH: Hari terakhir Ebtanas adalah hari yang paling melegakan.

A Versus Story 05: Gita Cinta dari SMA, Part 1

PESAN: Halo, jumpa lagi dengan Versus. Kali ini aku lanjutkan kisah nyataku dengan pengalaman ketika memasuki SMA. Jangan lupa baca kisah-kisahku terdahulu. Bagi yang ingin sumbang saran, kritik, komentar, atau ingin kenalan, kirim aja email ke: versusierra@gmail.com (email yang baru), pasti semuanya dibalas, thanks! KISAH: Hari pertama di SMA adalah saat yang sangat indah bagiku,

A Versus Story 06: Gita Cinta dari SMA, Part 2

PESAN: Gimana kisahku dengan Raka? Lumayan seru? Ini adalah kelanjutannya, di mana Raka akhirnya bisa bersikap aktif. Pokoknya, baca terus kisah-kisah nyata tentang diriku yang aku muat di MOTN. Bagi yang telah memberi saran, kritik dan komentar, atau yang ajak kenalan, terima kasih ya... Aku akan berusaha membalas semua email yang masuk. Bagi yang belum, silahkan kirim email ke:

A Versus Story 07: Gita Cinta dari SMA, Part 3

PESAN: Wah ternyata rangkaian kisah hidupku banyak diminati. Terima kasih kepada semua yang telah mengirim email, baik itu berisi saran atau sekedar komentar. Yang ingin kenalan, silahkan email ke: versusierra@gmail.com (email yang baru), pasti dibalas! Aku juga bersedia menerima Konsultasi Psikologi bagi anda yang punya masalah. Tanpa biaya dan kerahasiaan terjamin. Nah, sekarang silahkan

A Versus Story 08: Asmara di Puncak Gunung

PESAN: Terkadang seorang sahabat itu lebih dekat dengan kita dibandingkan seorang saudara. Tapi apa jadinya jika persahabatan telah melibatkan birahi? Ikuti kisahku di masa pubertas, sebuah kisah nyata. Bagi yang telah membaca kisah-kisahku sebelumnya dan telah mengirim email, aku ucapkan terima kasih banyak. Bagi yang ingin kontak untuk memberi komentar / saran, atau hanya sekedar

A Versus Story 09: Jadi Pramubirahi, Part 1

PESAN: Jumpa lagi dalam rangkaian kisah nyata hidupku yang ke-9. Khusus untuk edisi yang ini, mungkin tidak ada yang berbau erotis. Kisah erotisnya dimulai di kisah 10 berikutnya (sambungan yang ini) ketika aku menjadi gigolo, tapi tidak lengkap kalau tidak diikuti dari kisah 09 ini. Bagaimana dengan kisahku yang sebelumnya? Silahkan baca seri 01-08, thanks! Seperti biasa, yang ingin

A Versus Story 10: Jadi Pramubirahi, Part 2

PESAN: Terima kasih telah membaca kisahku seri 09, kelanjutannya dapat anda temui di sini. Komentar? Saran? Berkenalan? Hubungi: versusierra@gmail.com, thanks! KISAH: Dalam keadaan setengah mabuk ku lihat pak Liong berbisik dengan salah-seorang pelayan. Setelah itu, sang pelayan mengajakku ke belakang. "Ivan, kamu mau dapat uang banyak, kan?! Nah, aku punya tawaran untukmu, tapi

A Versus Story 11: Jadi Pramubirahi, Part 3

PESAN: Wah, saya tak menyangka sambutan dari pembaca MOTN cukup antusias. Terima kasih. Bagi yang ingin berkomentar atau kenalan, silahkan hubungi: versusierra@gmail.com, pasti dibalas! Sekarang ikuti kelanjutan kisah nyataku sebagai gigolo di Jakarta... KISAH: Tak terasa sudah hampir 6 bulan berlalu sejak aku mendapatkan tamu pertamaku. Aku tetap kerja sebagai penyanyi seperti biasa di

A Versus Story 12: Cinta Bersemi di Kampus

PESAN: Tak disangka rangkaian kisah nyata hidupku sejak kecil sampai masuk kuliah ini sudah mencapai 12 seri. Terima kasih atas dukungan banyak pihak melalui email selama ini. Yang belum sempat, silahkan kirim email ke: versusierra@gmail.com, pasti direply. Thanks! KISAH: Meskipun sekolahku sempat terbengkalai (baca kisah sebelumnya), tapi akhirnya aku bisa tamat SMA, bahkan dengan NEM

A Versus Story 13: Badai Pasti Berlalu

PESAN: 12 seri kisah nyata hidupku sampai masa kuliah telah ku tuliskan. Berikut ini adalah pengalamanku setelah aku lulus menjadi sarjana dan takdir membawaku kembali ke Jakarta. Ada komentar atau sekedar ingin kenalan? Silahkan email ke: versusierra@gmail.com, pasti dibalas. Terima kasih. KISAH: Lulus dengan status suma cumlaude atau A+ tentunya membuat orangtuaku sangat bangga

A Versus Story 14: Di Negeri Orang

PESAN: Aku menulis kisah ini pada bulan Mei 2003. Ini adalah bagian paling aktual kisah nyata diriku sampai sampai saat ini aku telah bekerja di Bangkok. Memang bukan yang terakhir, sebab setelah ada pengalaman baru, aku akan melanjutkan lagi kisah hidupku di masa mendatang mulai seri 15 dan seterusnya. Seperti biasa, aku harapkan komentar atau saran pembaca, atau sekedar ingin kenalan pun

Maafkan Aku, Marni (Kisah Gigolo dari Desa) Part.2

KEPUTUSAN PUN KU AMBILPagi itu, tidak seperti biasanya, Arif justru bangun lebih awal dariku. Mungkin karena semalam aku melamun dan berpikir selama beberapa jam, dan baru bisa terlelap menjelang subuh. Bahkan Arif sudah selesai mandi ketika aku berdiri dari pembaringan.

Maafkan Aku, Marni (Kisah Gigolo dari Desa) Part.3

SEBULAN PERTAMASebulan sudah aku berada di Jakarta. Sebagai pendatang baru di dunia kucing (pelacur pria -red), aku tidak sepi dari tamu. Uang yang ku simpan sudah lumayan banyak, meskipun aku tetap harus berbagi dengan Arif. Pasalnya, Ariflah yang mencarikan tamu untukku, sebagai manager-lah ibaratnya, aku tinggal layani tamu aja setelah ada orderan. Aku juga tetap tinggal di kosan Arif,

Maafkan Aku, Marni (Kisah Gigolo dari Desa) Part.4

BAGAI TERSAMBAR PETIRSetelah sekian lama menunggu tanpa adanya tanda-tanda Mas Doni sama sekali, aq coba untuk mencari bapak penjaga rumah itu guna menanyakan di mana tuannya berada. Baru saja aku berdiri dari sofa, tiba-tiba terdengar langkah kaki turun dari tangga.

Malam yang Indah di Bali

Malam itu, Garuda Indonesia GA-418 yang ku tumpangi dari Jakarta ke Denpasar seharusnya dijadwalkan jam 21.20 WIB dan tiba jam 00.05 WITA, ternyata telat 30 menit. Alhasil, sudah hampir jam 00.01 malam ketika aku melangkah keluar dari Terminal Kedatangan Domestik di Bandara Internasional Ngurah Rai. Meskipun tengah malam, tapi airport itu tampai ramai. Maklumlah, waktu itu bertepatan dengan musim

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story