Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

My brother in law, Budi and me

by Bumi ayudhia


Aku terbangun.Ternyata aku tidak sendirian.Mas Guntur masih erat memelukku. Tubuh kami yang telanjang bulat setelah beberapa saat yang lalu saling isap mengisap kontol cukup melelahkan. Kupandangi wajah mas Guntur yang ganteng.Agaknya dia juga ketiduran. Jam didinding menunjuk angka satu. Berarti kami tertidur kira2 dua jam. tanganku mencari-cari kontol mas Guntur. Kugenggam kontolnya yang masih ngaceng .besar dan keras bagai batu. aku bangkit dan menelentangkan tubuh mas Guntur, sehingga kontolnya berdiri tegak bagaikan tugu Monas.Kontolku juga masih ngaceng sejak tadi.Kini posisiku duduk di atas perutnya. Kugesek-gesek ujung kontol mas Guntur ke permukaan lubang anusku.Kuolesi dengan sedikit air liur sehingga kepa la kontolnya agak licin dicampur cairan kental precum dari ujung kontolnya. Sedikit demi sedikit kumasukkan ujung kontol mas Guntur ke lubang anusku meski terasa agak sakit.Tapi saat sebagian batang kontolnya masuk ke lubang anusku, maka terasa betapa nikmat rasanya. Aku melirik ke mas Guntur. Ternyata sejak tadi dia mengamati tingkah lakuku sambil tersenyum.Gantengnya bukan main.Tangannya mempermainkan kedua puting susuku,sementara aku menggoyangpinggulku berputar yang membuat mas gunyur merasakan nikmat luar biasa. Sesaat kemudian mas Guntur duduk sehingga posisi kami saling berhadapan. Kamipun berciuman dengan penuh gejolak napsu.Goyanganku semakin asyik seirama dengan goyangan naik dan turun pantat mas Guntur. Sesuatu hal yang tidak kami sangka-sangka terjadi yang membuat kami berdua terkejut.di sisi tempat tidur dimana kami tengah asyik menikmati permainan sex tnt,sesosok tubuh yang kekar telanjang bulat berdiri di samping kami. Kontolnya yang ngaceng dan besar mengarah ke atas.Ternyata dia Budi, tukang kebun yang juga sejak lama aku incar. Pucuk dicinta ulampun tiba. "Maaf,pak Guntur,,,, maaf mas Bumi,,,,, "katanya terbata-bata,"Saya sejak pagi melihat semua yang mas Bumi dan Pak Guntur lakukan"lanjutnya. "Saya juga pingin merasakan bagaimana nikmatnya diisap kontolnya,sekali lagi maaf saya telah lancang " "oh,tiadak apa-apa kok,Bud"sahut mas Guntur tenang.Dengan spontan kami berdua meraih tubuh telanjang budi mendekat. Karena posisinya berdiri, maka kontolnya yang keras bagai batu berada tepat diwajah aku dan mas Guntur. Bagaikan dua singa kelapararan kamipun melumat kontol Budi bergantian sambil kami tetap bergoyang Terasa seluruh batang kontol mas Guntur menari-nari kian kemari didalam lubang anusku.Tubuh Budi menggelinajang penuh kenikmatan saat kekolom kepala kontolnya sementara nas Guntur asyik menjilati kedua biji besar yang menggantung di pangkal batang kontol Budi.Mata Budi terpejam sementara mulutnya mengeluarkan desah dan erang kenikmatan. Kami bergantian mengolom kontol Budi sampai akhirnya semburan sperma yang hangat dan kental menyembur dari lubang kontol Budi sehingga wajah aku dan Mas Guntur belepotan sperma Budi.Aku jilayi sperma di wajah mas Guntur begitu juga sperma di wajahku habis dijilat lidah mas Guntur. SELANG SESAAT SPERMAKU MENYEMBUR KE PERUT MAS gUNTUR DISUSUL KEHANGATAN SEMBURAN SPERMA MAS gUNTUR DIDALAM LUBANG PANTATKU.Akhirnya kami bertiga terkapar di atas tempat tidur.Kami saling merapatkan diri dan berpelukan, beristirahat sebentar sebelum melanjutkan adegan lain sesaat lagi.Betapa indahnya hidup ini.

###

9 Gay Erotic Stories from Bumi ayudhia

Abi si biang keladi

Hari itu aku sungguh merasa amat bete sekali.Mbak mega ,kakakku dan suaminya yang ganteng merangkap kekasih gelapku ,mas Guntur sedang melancong ke China selama dua minggu.Mereka memboyong pula kedua orang tuaku ikut serta. Tinggallah aku seorang diri di rumah mewah mas Guntur. Padahal ini baru hari kedua mereka pergi. Aku memang tidak kesepian di rumah karena pembantu mas Guntur yang juga

Aku dan budi

Malam itu aku merasa gelisah sekali. Aku di rumah sendirian lagi. Kakakku, mbak mega dan mas Guntur suaminya sedang berlibur ke Bali selama seminggu.Ini baru malam kedua aku sendirian. Tak ada lagi yang hendak kukerjakan. Menonton TV malas.Mau makan, di freezer banyak makanan. Lagipula aku tidak merasa lapar. Mau belajar, sekolah sedang libur panjang.Aku coba menghubungi teman2, tapi mereka semua

aku mencari pekerjaan.

Sudah 2 bulan ini aku menganggur. Sebelumnya aku bekerja di sebuah perusahaan swasta besar sebagai graphis disainer.Sebenarnya aku juga sudah mulai bosan dengan pekerjaan ini karena sudah lima tahun aku bekerja di perusahaan itu. Untunglah aku diberi pesangon yang lumayan besar, sehingga aku tidak terlalu berat menjadi pengangguran. Aku di pecat oleh atasanku, Mr. Anil yang berkebangsaan India.

An Unexpected Guest

Dengan dibantu oleh 3 pekerja bangunan yang sedang bekerja membangun rumah mungilku, akhirnya tenda berukuran cukup besar telah berdiri tegak tepat di samping bedeng tempat para pekerja tidur dan istirahat.Dengan sisa tabunganku ditambah pinjaman dari kantor, aku dapat mewujudkan keinginanku untuk memiliki rumah sendiri. Sejak aku menikahi Karina 6 tahun yang lalu, kami hanya mampu mengontrak

Andhika, sepupuku sayang

Saat itu aku duduk di kelas dua SMP. Tubuhku masih belum menunjukkan tubuh orang dewasa. Yah, aku memang baru berusia 15 tahun. Masih anak-anak. Bulu jembutku pun belum lebat. Tapi kontolku sudah tumbuh besar. Lebih besar dari kontol teman2 sekelasku. Kami sering menunjukkan kontol kami waktu sedang ngaceng saat berganti pakaian setelah selesai berolah raga di sekolah. Kenakalan anak yang

Andi, My Brother-in-law To Be

Minggu siang itu aku dan istriku Karina kedatangan tamu seorang pemuda dari Solo. Andi, nama pemuda itu adalah calon suami Karen, adik Karina. Mereka bekerja di sebuah bank swasta yang sama di kota Solo. Andi mendapat tugas dari kantornya untuk training di kantor pusat di jakarta selama sebulan. Karena Andi tidak punya keluarga di Jakarta, maka kami memintanya untuk tinggal bersama kami selama

bumi

s Saat itu aku duduk dibangku kelas tiga SMP. Usiaku menginjak limabelas tahun.Aku termasuk murid yang paling tinggi dan besar di kelas,pandai dalam semua pelajaran dan jago basket. Itu sebabnya banyak murid dan gauru2 yang sayang kepadaku. Tentunya kedua orang tuaku sangat bangga kepadaku. Apalagi aku anak tunggal.Walau mereka tidak terlalu memanjakanku, tapi semua kebutuhanku disediakan meski

My brother in law, Budi and me

Aku terbangun.Ternyata aku tidak sendirian.Mas Guntur masih erat memelukku. Tubuh kami yang telanjang bulat setelah beberapa saat yang lalu saling isap mengisap kontol cukup melelahkan. Kupandangi wajah mas Guntur yang ganteng.Agaknya dia juga ketiduran. Jam didinding menunjuk angka satu. Berarti kami tertidur kira2 dua jam. tanganku mencari-cari kontol mas Guntur. Kugenggam kontolnya yang masih

My Brother-in-law and Me

Namaku Bumi. Saat itu usiaku 16 tahun duduk di bangku kelas satu SMU terfavorit di Jakarta. Aku tinggal bersama kakak perempuanku mbak Mega dan suaminya yang sangat ganteng bernama Mas Guntur.Mereka hampir dua tahun menikah tetapi belum dikaruniai anak karena saat itu Mbak Mega sedang menyelesaikan skripsi untuk mencapai gelar S1 di bidang disain interior. Sedangkan Mas Guntur adalah seorang

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story