Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

!Sepenggal Malam di Batam!

by Nobi Nome


Setelah melewati perjuangan yang melelahkan dan panjang, team volley ball perusahaan tempat Tantok bekerja melaju ke final dan sungguh di luar prediksi semua pihak, akhirnya team kami menjadi Juara pertama mengalahkan team yang di latih oleh KONI Batam. Kemenangan tipis itu di akhiri 3-2 dengan skor yang saling mengejar. Diakhiridengan smash keras Tantok menyerang keras daerah lawan dan tidak bisa di tangkis balik. Segenap perasaan haru dan bangga merasuki seluruh pemain malam itu. Tantok dan Yudi yang merupakan pemain handalan team tersebut berpelukan haru. Tanpa sadar badan yang berkeringat itu membuat kulit mereka menjadi sangat super sensitive dan setiap sentuhan mampu membangkitkan gairah apapun yang ada di badan kedua anak manusia itu. Apalagi mereka berpeluk haru dan penuh emosional dengan erat di tengah lapangan tanpa sadar tangan Yudi juga menggenggam erat buat pantat Tantok yang walaupun kurus tapi sangat padat berisi. Akibatnya kontol basah kedua anak yang penuh berotot itu beradu erat, walaupun mereka masih menggunakan pakaian olah raga yang ketat, tipis dan berkeringat tetapi kedua anak itu dapat merasakan deyut-denyutan kontol lawan yang walaupun masi menciut tetapi menimbulkan sensasi asing bagi mereka berdua. Apalagi bau keringat yang membuncah keluar dari seluruh pori-pori kedua anak manusia itu memberikan rangsangan tersendiri pagi panca indra mereka. Sesaat mereka sadar diri dan berusaha mengendurkan pelukan masing masing. Tetapi saaat itu para penonton yang ingin ikut terlibat merayakan kemenangan kecil itu turut serta merangsek ketengah lapangan sehingga lapangan itu tumpah ruah. Dan kedua anak manusia itu menjadi terhimpit di tengah para penonton yang mengelu-elukan mereka itu. Selanjutnya pihak personalia yang hadir malam itu mengajak seluruh team makan ntuk merayakan kemenangan itu. Tantok dan Yudi berboncengan berdua menggunakan motor bebek ke tempat makan yang telah di persiapan ntuk team tersebut berkumpul. Sepanjang jalan tanpa sadar Yogi memeluk erat tubuh Tantok yang kurus tapi berisi karena di tempa latihan fisik yang rutin. Tak di hiraukannya keringat yang membanjir di tubuh mereka. Sepanjang pesta kecil-kecilan itu, entak mengapa Tantok dan Yudi menjadi seperti orang asing saja dan mereka lebih banyak terdiam, apalagi jika pandangan mata mereka gak sengaja ketemu. Keduanya pasti langsung tertunduk dengan muka memerah bak kepiting rebus. Gak ada yang memperhatikan perubahan idola mereka malam itu. Karena insiden ditengah lapangan tadi walaupun hanya sesaat tetapi sangat membekas mendalam bagi kedua anak yang baru saja berajak dewasa itu. Malam itu seluruh pemain dan beberapa simpatisan penonton nginap di kontrakan Tantok dan Yudi yang terdiri dari 3 kamar sedang dengan ruang tamu yang lumayan besar. Ya… Tantok dan Yudi memang tman karib sejak SMP dikarenakan berlatih di club volley yang sama Baik di dalam lapangan dan di luar lapangan kedua anak itu selalu kompak dimana ada salah satu dari mereka yang lain pasti selalu ada di sampingnya. Bahkan setelah bekerja Tantok mengajak Yudi untuk bergabung di perusaahaan yang sama, tentu saja personalia dengan senang hati menerima kedua pemain berbakat itu. Karena melihat tindak tanduk Tantok yang sederhana dan santun akan mengundang simpati siapapun juga. Ada sekitar 20 orang yang menginap malam itu, mereka pada menggeletak serampangan beralaskan kasur tipis bahkan Tantok harus mencari posisi kosong karena di setiap ruangan yang ada sudah terisi penuh. Ya kamar ukuran 3 X 3 itu harus di isi 5 orang tentu saja hanya menyisakan ruang yang sempit. Ternyata di setiap kamar telah penuh terisi bahkan 1 buah kasur tipis harus di bagi dengan 5 orang sehingga kaki mereka harus beralaskan lantai keramik yang dingin. Tantok beranjak ke ruang tamu yang masi hidup TV nya, di ruangan itu juga sudah hampir penuh terisi 1 buah kasur juga harus di bagi ntuk 5 orang… maklum anak kos serba minimalis karena keterpaksaan. Ruangan yang remang-remang karena hanya cahaya dari TV menyinari ruangan itu, tantok membaringkan badannya sambil mencari remote TV 21 inci ntuk mencari berita malam. Sekilas di liriknya tman yang berbaring disebelahnya itu, ahhhh h ternyata Yudi yang meringkuk kedinginan. Cari apa Tok…? Tanya Yudi yang rupanya belum tidur. Remote, kata Tantok pelan, ternyata remote itu tertindih Yudi . Diserahkannya remote itu ke Tantok. Tubuh Yudi bergerak memberikan Tantok ruang ntuk membaringkan tubuhnya itu. Walaupun badan mereka sudah berbaring tegak tetap saja kedua anak itu harus berdesak-desakan. Akhirnya Tantok tidur dengan memunggungi Yudi. Setelah setengah jam nonton Tv akhirnya Tantok mematikan TV sehingga ruangan itu menjadi relap gulita. Tok,…”kamu da tidur ya, tenyata Yudi belum tidur dan berbisik lirih di telinga Tantok. Tantok dapat merasahan desahan nafas Yudi di telinganya. ‘LUm…’ katanya lirih.dan menggetar. Percakapan mreka berulang mengenang kemenangan malam ini.. Sambil diiringi gurauan disana sini, kadang di selingi saling gelitIk ke perut lawan sehingga tman itu menjadi menggelinJang kegelian…Ya gitulah kalau pemain voley ketemu pasti yang di bahas gak jauh tentang per volley-an. Apalagi kedua anak itu sudah berteman sejak lama dan sudah seperti kakak dan adik saja layaknya. Akhirnya mereka sama-sama kecapaian dan terdiam. Dengan posisi yang saling berhimpitan akhirnya mereka berdua berusaha memejamkan mata yang sudah kecapaian ini. Teman-teman sekasur lainnya sudah pada ngorok semua. Terdengan sesorang ngigau heboh di kamar belakang, mungkin kemenangan malam ini di lapangan di bawa ampe ke mimpi ama tu anak. Kembali Tantok memungungi Yudi agar mereka bisa tidur lebih nyaman. Emang sejak kejadian di tengah lapangan tadi ia menjadi agak risi ntuk berdekatan dengan Yudi, gak tau kenapa. Setiap bertatapan seperti di rumah makan tadi membuat dadanya mau meletup. Apalagi tidur seperti malam in tidur berhimpitan dan berdesakan satu kasur dengan Yudi. Ahhhh… Tantok dapat mendengan degupan jantungnya menjadi menderu dan berdegup kencang seperti habis lari sprint 100 meter. Untuk saja lampu telah dimatikan sehingga semua ruangan menjadi gelap gulita kalau tidak mungkin Yudi akan tau raut mukanya yang merah padam sejak tadi. Setiap menjawab pertanyaan Yudi, suara Tantok menjadi begetar tak beraturan. Gak tau apakah Yudi menyadari perubahan itu. Anjeeeeng kenapa pula dengan aku ini, rutuk Tantok dlam hati. Kembali Yudi memanggil lirih namanya di telinga Tantok, Dengan berbarik pada kasur tipis dan sempit itu setiap gerakan tmanya pasti dapat dirasakan, apalagi ditengah malam yang sepi itu, setiap helaan nafas tman-tman yang lain saja dapat terdengan oleh Tantok dan Yudi. Sekali lagi Yudi memanggil Tantok lirih… yang diam sedari tadi. Tantok diam hanya telentang menghadap langit, Kini Yudi kembali berbisik memanggil namanya ke telinga Tantok… aaah lembusan nafas Yudi menggelitik setiap urat-urat syarat yang ada di telinga Tanto. Karena posisi Tantok yang telentang akhirnya Yudi seperti biasanya hanya memeluk Tantok bak guling. Kaki kiri Yudi berada dipaha atas Tantok. Apalagi mereka masih menggunakan celana volley yang pendek sehingga paha dan betis mereka saling beradu. Kulit paha mereka yang halus tanpa bulu dan sensitive menggeli. Sejenak tubuh Tantok menggelinjang mengejang seperti kesetrum ketika Yudi memeluk dirinya, gak tau seluruh tubuh dan pori-pori yang ada di badan Tantok turut mengggelegak mendidih, mulutnya menjadi kering serta napasnya pun hangat memburu bak locomotif. Tentu saja baik Tantok dan Yudi dapat merasakan gegupan kencang jantung lawan yang memacu kencang dari posisi yang merapat itu. Ah…. Perasaan apa ni, napa pula rasa aneh yang lum perna di rasakannya ini menyerang dirinya, Sebelum-sebelum nya hal ini menjadi biasa diantara mereka, bercengkrama, saling gelitik, bergelut saling piting, tindih-tindihan sebelum tidur di selingi canda dan cerita aktifitas mereka sehari-hari Kembali Yudi berbisik lirih ketelinga Tantok, bahkan dirasakannya bibir tu anak ampe menyentuh daun telinga Tantok, “Tok… kamu marah ya atas kejadian di tengah lapangan tadi…’Aaahh kalau ada petir di siang bolong yang terik mknin begini lah perasaan Tantok terhadap pertanyaan Yudi tadi, rupanya tu anak menyadari perubahan aura hubungan mereka sejak kejadian di lapangan tadi. Degupan jantung semakin menjadi-jadi, entah mengapa lidah Tantok menjadi kelu dan tubuhnya tidak bisa di ajak berkompromi. KEjadian di tengah lapangan itu kembali terbayang di benak Tantok bukan hanya membayangi bahkan seakan-akan kembali terulang, akibatnya kontol nya yang sedari tadi sudah mengejang tanggung kini mekar sejadi-jadinya. Dengkul Yudi yang sedari tadi bersarang dipaha Tantok dapat merasakan perubahan kontol dan denyutannya itu, ia malah kini merangkul Tantok dengan lembut sambil menggeser pahanya ke selangkang Tantok yang sudah mengeras. Tantok dan Yudi berusaha mencerna arti perasaaan asing yang menggelegak timbul di dalam diri mereka itu. Yudi, hanya merangkul Tantok lebih erat sambil saling merapatkan pipi. Tantok dan Yudi dapat saling merasakan desaahan nafas yang hangat keluar dari idung temannya. Dalam diam tanpa sadar tangan Tantok mengelus lembut paha kiri atas Yudi. Sekali…. Dua kali….. berkali-kali Akibatnya dalam diam, dan dinginnya malam Yudi membalikkan badan TAntok sehinggga kini mereka saling berhadapan. Tantok baring beralaskan lengan kanan Yudi, tentu saja dengan posisi seperti itu aroma jantan yang timbul dari ketiak Yudi menyeruak ke hidung Tantok tambah membuat indra penciuman Tantok menggelegak. Yudi memeluk tubuh Tantok lebih merapat lagi bahkan tangan kiri Yudi sudah meremas pantat Tantok sambil berusaha merapatkan diri lagi sambil menemukan hidung mereka itu. Tanto hanya diam menungu aksi Yudi selanjutnya. Walaupun terkenal bintang lapangan tapi dalam hal bercintaTantok terkenal kuper dan pendiam. Walaupun sudah banyak cewek yang ngantri tuk di jadiin pacar, tapi sampai detik ini Yudi tau bintang lapangan volley itu akan memerah mukanya jika berduaan dengan cewek, maklum anak kampung Yudi lebih berani lagi melihat reaksi Tanto yang diam membisu itu, di ciumnya seluruh muka Tantok dengan lembut. Kulit muka ke dua remaja yang lembut itu saling bergesekan memberikan kejutan-kejutan yang menyengat setiap relung pori-pori tubuh kedua anak remaja itu. Malam ini satu lagi lembar babak baru arti pertemanan yang slama ini telah terjalin terbuka. Puas menyapu muka Tantok yang putih dan lembut memerah itu, kini giliran telinga Tantok di cium dan di jilati Yudi. Akibatnya, Tantok menggelinjang dan melenguh berusaha menyembunyikan kedua telinganya. Mereka berhenti sejenak karena ada tman yang sekasur dengan mereka mengigau gak karuan, dan terlelap kembali. Kembali Yudi menyerang leher Tantok dengan lembut dan di lanjutkan dengan menciumi lembut ketiak Tantok yang membuncah menyebarkan aroma yang membuat idung Yudi gak bosan-bosan parking di situ. Sekian lama pertemanan mereka Yudi menyadari emang Tantok menyimpan karisma tersembuyi baik pria dan wanita akan terpesona dengan karisma kepribadian Tantok yang sederhana dan apa adanya itu, apalagi kalau melihat keahlian dia di lapangan yang selalu menunjam serangan ke 3 meter di lapangan lawan. Tanpa sadar bibir Yudi sudah bergelinding di payudara Tantok yang sedikit mengeras di mainkannya putting itu bergantian dengan lidah. Tantok kembali menggelinjang geli sambil berusaha menahan desahan-desahan yang keluar dari mulutnya. IA khawatir juga jika tman lain yang tidur sekasur dengan mereka tau. YUdi kembali keatas, dengan dengan masih memeluk Tantok laksana guling hidup, Yudi kini menciumi bibir tantok yang tipis itu, di bawuinya aroma bibir yang sexzy itu, selanjutnya di sapunya bibir itu perlahan sambil saling menggesek tubuh bagian bawah. Dalam gelap itu bahkan celana olah raga tipis yang masih masih melekat sudah tanggal tak tau dimana, sehingga kini mereka benar-benar sudah telanjang bulat, tak di hiraukannya tman-tman yang tidur se kasur dengan mereka itu. Mau bangun ke… yang penting rasa itu menggelegak hanurs di tuntaskan. Yang ada saat itu adalah menuntaskan keinginan tuk memuasakan dahaga yang meletup-letuh di sekujur pori-pori remaja itu. Kini kontol mereka menegang sejadi-jadinya dan bebas saling beradu bergesek-gesekan. Apalagi ketika paha mereka menjadi sangant sensitive dimana setiap sentuhan lawan menimbulkan sensasi yang aneh. Kini bibir Yudi berhasil bersarang di bibir Tantok, sejenak badan Tantok mengejang ketika pertaman kali bibir dan lidaj mereka saling beradu, untuk pertama kalinya dalam hidup tu anak bibirnya di jamah oleh orang lain, sesame peria pula. tapi berikutnya justru Tantok yang menjadi liar. Seperti gunung api yang selama ini berusaha menahan semburannya sehingga begitu meletus tentu saja akan menjadi sangat liar. Laksana magma yang sudah menggelegak, Tantok kini menjadi liar setelah pertahanannya di bibirnya jebol. Ia bahkan dengan buas membalas melumat bibir Yudi sejadi-jadinya, bahkan Yudi sedikit kesakitan karena lidah Tantok terus menanduk setiap area yang ada di dalam mulutnya. Bahkan anak itu kini bangkit membalikkan posisi sehingga kini Yudi berada di bawah dan Tantok dengan buas dan bebasnya mengobok-ngobok membalas setiap tindakan Yudi dengan buasnya. Bukan hanya menciumi kini mulut Tantok sudah menjilati kedua biji peler Yudi sejadi-jadinya. Bahkan lidah Tantok tanpa jijik sudah menjilati mili-demi mili batang kontol Yudi yang sudah ngaceng tegak menunjuk langit itu. Yudi sungguh terkejut menerima perlakuan tman akrab yang pendiam itu ternyata bisa demian buas, liar dalam bercinta. Sejenak tubuh Yudi mengejang karena kontolnya sudah bersarang di mulut Tantok bukan hanya di hisap bahkan lidah anak itu dengan pintarnya ikutan menggelitik. Tidak tahan nganggur akhirnya Yudi bangkit gak sabar ingin merasai kontol teman akrabnya itu. Kini barang yang di idamkannya itu sudah berada di hadapan. Menyeruak bau yang aneh dan asing ke hidung Yudi tapi Tantok yang asik mengobel itu di bawah sana membuat Yudi juga ingin merasaakannya. Dicium pelan ujung kontol Tantok yang berdenyut-denyut itu, tanpa ragu di jilatnya setiap sisi kontol Tantok dan terakhir ia mengemut kontol itu sejadi-jadinya. Kenyal dan legit tetapi gak bosan-bosannya mulut itu mengemutnya bahkan kini mereka berusaha mengisap seluruh batang kontol tman nya itu. Kedua anak itu memompa liar pantat masing-masing sejadi-jadi nya beberapa saat, apalagi dpat mereka rasakan deyutan di batang kontol mereka makin menjadi-jadi siap menyemburkan lahar panas menggelegak kapan saja,…setelah sekian lama saling ngentotin mulut tmanya itu, magma itu meledak menggelegak bersamaaan di mulut Tantok dan Yudi, asin, kenyal dan memabukkan. Dan mreka telan semuanya. Enak gila Besok-besok aku ingin coba silitmu…’ kata Tanto berbisik lirih ke telinga Yudi yang di sambut dengan pelukan dan ciuman yang keras. Setelah istirahat beberapa saat, akhirnya dengan bertelanjang dada mereka melanjutkan tidur di sisa malam itu sambil berpelukan mesra. Sebuah lembaran baru telah tercipta diantara mereka. ‘Tman bagi yang sudah membaca cerita pengalaman ku diatas, mari kita kenalan terutama tman-tman di BATAM - Tg. PINANG dan sekitarnya, PADANG - PEKAN BARU, pls ADD friendster aku ya di www.friendster.com/siputihnobi ato co4cobatam@plasa.com di FS ku itu dapat di lihat mereka yang menjadi inspirasi cerita-cerita ku. Aku tunggu testi n comment tman-tman di FS ku ini

###

5 Gay Erotic Stories from Nobi Nome

!Sepenggal Malam di Batam!

Setelah melewati perjuangan yang melelahkan dan panjang, team volley ball perusahaan tempat Tantok bekerja melaju ke final dan sungguh di luar prediksi semua pihak, akhirnya team kami menjadi Juara pertama mengalahkan team yang di latih oleh KONI Batam. Kemenangan tipis itu di akhiri 3-2 dengan skor yang saling mengejar. Diakhiridengan smash keras Tantok menyerang keras daerah lawan dan

Anak Genderuwo di Bukit Dangas Batam

Ando bekerja pada salah satu perusahaaan galangan kapal di daerah Sekupang – Pulau Batam. Walaupun baru 20 tahun tapi kerjaan sehari-hari yang berkaitan dengan besi yang ton-tonan membentuk tubuh anak kurus itu menjadi di padati otot membengkak alami tidak seperti otot binaraga yang membengkak gak karuan karena pemaksaan mengangkat beban dan menggunaan steroid. Area kerja Ando terdiri dari

Anak Genderuwo di Bukit Dangas Batam

Ando bekerja pada salah satu perusahaaan galangan kapal di daerah Sekupang – Pulau Batam. Walaupun baru 20 tahun tapi kerjaan sehari-hari yang berkaitan dengan besi yang ton-tonan membentuk tubuh anak kurus itu menjadi di padati otot membengkak alami tidak seperti otot binaraga yang membengkak gak karuan karena pemaksaan mengangkat beban dan menggunaan steroid. Area kerja Ando terdiri dari

Anak Genderuwo di Bukit Dangas Batam

Ando bekerja pada salah satu perusahaaan galangan kapal di daerah Sekupang – Pulau Batam. Walaupun baru 20 tahun tapi kerjaan sehari-hari yang berkaitan dengan besi yang ton-tonan membentuk tubuh anak kurus itu menjadi di padati otot membengkak alami tidak seperti otot binaraga yang membengkak gak karuan karena pemaksaan mengangkat beban dan menggunaan steroid. Area kerja Ando terdiri dari

BATAM LOVE IS BLIND

Dengan perasaan berbunnga-bunga Nobi pulang mengendarai motor kerumahnya di Angrrek MAs kota Batam. Angin malam menjelang pagi yang membelai seluruh tubuhnya membuat ia sedikit mengigil kedinginan. Tanpa sadar sesekali ia tersenyum sendiri mengingata cerita kencan nya hari ini. Bayangkan ia berhasul menembak Nadin cewek model ngetop se Batam sebulan yang lewat dan melalui perjuangan

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story