Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Physics or Physic

by Zoelz


“Physics” or “Physic”?

Yohanes, salah satu guru Fisika di SMA swasta di Jakarta. Yohanes adalah seorang lelaki yang benar-benar lelaki. Artinya wajahnya yang tampan, tubuhnya yang tegap, tinggi sampai sekitar 180cm, dadanya yang bidang dan juga otak yang lebih dari cukup. Genius!! Semua guru-guru perempuan otomatis tertarik padanya. Belum lagi ia masih single. Tak hanya kalangan guru, murid-murid perempuan pun juga mengaguminya. Satu lagi, tak hanya kalangan perempuan, kaum adam pun banyak yang suka padanya. Ada yang kagum karena ingin menjadi seperti Yohanes, dan ada yang kagum layaknya seorang perempuan kagum kepada seorang lelaki. Pantas saja, karena Yohanes memang satu-satunya guru yang paling perfect di sekolah itu. Suatu hari, tepatnya pada hari Selasa, sekitar jam 3 sore, anak-anak kelas 3 IPA SMA tersebut akan melaksanakan Praktek Fisika. Tidak semua murid kelas 3 ikut melaksanakan Praktek, karena ruang Praktek yang tidak cukup luas dan peralatan yang terbatas. Maka itu, setiap kali praktek dilaksanakan, kelas 3 dipisah menjadi 2 kelompok. Kelompok laki-laki pada jam pelajaran Praktek yang pertama, sedangkan kelompok perempuan pada jam pelajaran Praktek yang kedua. Murid-murid laki-laki segera memasukki ruang praktek. Ini merupakan praktek pertama mereka di kelas 3. Maklum karena mereka baru naik kelas. Kelompok pun dibagi. Nathan, salah satu murid, ternyata tidak mendapat kelompok, karena setiap kelompok dianjurkan hanya beranggotakan 2orang. “Pak, saya tidak kebagian kelompok nih Pak. Masa saya musti kerja sendiri?” tanya Nathan. “Nathan, tenang saja. Kamu nanti akan Bapak bantu ngerjain Praktek!” jawab Yohanes menanggapi Nathan. “Makasih Pak. Kalo gitu kan, saya bisa lebih cepet selesai. Hehehehe.” Balas Nathan lagi. “Sama-sama. Kan murid dan guru musti saling bantu.” Jawab Yohanes seraya tersenyum ke arah Nathan. Tak lama kemudian, praktek berlangsung. Yohanes memberikan pengarahan di papan tulis bagaimana anak-anak melakukan praktek. Semuanya memperhatikan. Nathan terbengong melihat Yohanes. “Anak-anak, sudah mengerti??” tanya Yohanes. “Sudah Pak!” jawab anak-anak serempak tanpa Nathan, karena Nathan sedang melamun. Yohanes melihat Nathan melamun. Lalu kembali Yohanes bertanya, tapi kali ini kepada Nathan, “Nathan, sudah mengerti apa yang Bapak jelaskan?” Nathan langsung terkaget. Bayangan Nathan tentang gurunya itu sekejap buyar. Lalu dengan agak terkejut Nathan menjawab, “Su…su…sudah mengerti Pak!” Lalu beberapa menit kemudian praktek mulai dijalankan. Nathan mengerjakannya bersama Yohanes. Seketika, tangan Yohanes agak merangkul tubuh Nathan karena praktek tersebut menggunakan suatu tali yang panjang yang harus dililitkan pada alatnya, dan Nathan berdiri menghalangi alat praktek. Jadi, Yohanes harus sesekali merangkul tubuh Nathan untuk dapat memasangkan tali tersebut. Nathan menikmati rangkulan itu. Dada Yohanes yang bidang mengenai tubuh Nathan. Nathan merasakan kenyamanan saat dada itu tersentuh ke tubuh Nathan. Sesekali, Nathan menghela napasnya untuk sedikit merasakan tubuh Yohanes. “Nah sekarang, kamu kerjakan sendiri ya Nathan!” ucap Yohanes kepada Nathan. Hati Nathan terasa berat untuk menjawab sepatah kata ‘iya’. Akhirnya Nathan menjawab, “Pak, saya masih belum bisa melakukan praktek ini sendiri.” “Baiklah kalau begitu. Bapak akan lakukan sekali lagi. Kamu perhatikan dengan benar ya!” Yohanes kembali melilikan tali ke alat praktek. Sekali lagi, ia merangkul Nathan. Nathan hanya bisa diam saja. Sesekali mata Nathan menuju ke alat praktik, sesekali juga matanya melirik ke arah gurunya. Kemudian tak lama, wajah Yohanes mendekati wajah Nathan. Lalu ia berbisik pelan kepada Nathan, “Nathan, saya tahu sebenarnya kamu sudah mengerti praktek ini kan? Tapi kamu mau agar saya bisa merangkul kamu?” Kejadian itu tidak dilihat para murid lainnya karena mereka sibuk mengerjakan tugas prakteknya masing-masing. Ketika mendengar itu, Nathan langsung tersentak. Dalam hatinya berkata ‘gawat, kenapa bisa tahu’. Nathan lalu menjawab dengan agak tergagap, “Ma…maksud Bapak, a…apa?” “Nathan, saya bisa merasakan aura kamu. Kamu sangat menikmati praktek ini karena posisi saya yang agak merangkul kamu. Bilang saja kalau kamu mau lagi, saya akan bersedia melakukannya. Kamu tau? Saya ini masih single bukan karena saya banyak memilih, tapi ini karena saya adalah gay. Saya menyukai lelaki.” Bisikan Yohanes terus terdengar di telinga Nathan. “Oh, begitu ya Pak?? Kalu begitu, saya sama dengan Bapak. Saya juga seorang pencinta lelaki, Pak. Jadi, tentang kelompok praktek ini sudah Bapa rencanakan sebelumnya?” bisik Nathan ke telinga Yohanes. “Betul, Nathan. Saya memilih kamu bekerja dengan saya, karena selama kamu dari kelas 1 SMA, saya sudah menyukai kamu. Tapi saya tahan sampai sekarang. Saya suka denganmu karena kamu pintar, rajin, badanmu juga atletis.” “Makasih Pak. Saya juga begitu Pak. Ketika saya pertama kali melihat Bapak, dengan perawakan Bapak, saya langsung terpesona Pak. Dan sampai sekarang rasa itu saya pendam sendiri. Teman-teman saya yang lain tidak ada yang tahu kalau saya ini seorang gay. Biarkanlah itu menjadi rahasia kita berdua.” Sahut Nathan. “Baiklah Nathan, kalu begitu pulang sekolah nanti kamu ke rumah Bapak saja. Kita bicarakan masalah ini. Sekarang lanjutkan praktek mu dulu.” “Baik Pak!”

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Yohanes langsung mengambil helm nya, dan menstarter motornya yang diparkir di depan sekolah. Nathan sudah menunggunya. Sesaat kemudian Yohanes datang dengan motornya itu, dan Nathan, yang berencana pergi ke rumah Yohanes duduk di belakangnya. Dalam perjalanan, Nathan mulai berimajinasi negatif. Ia berimajinasi kalau ia sedang “make love” dengan Yohanes. Tiba-tiba kontolnya menegang. Tegang sekali, sehingga bisa dilihat jelas. Yohanes merasakan perubahan kontol Nathan itu. Sambil mengendarai motor, tiba-tiba kontol Yohanes juga mulai menegang. Sesaat kemudian, sampailah mereka di rumah Yohanes. Mereka tidak berkomentar satu sama lain ketika kejadian penegangan kontol mereka di perjalanan. Setelah menaruh motornya di garasi, Yohanes mempersilahkan Nathan masuk. Saat itu keadaan rumah Yohanes sepi sunyi, karena ia memang tinggal sendiri. Orang tuanya sudah lama meninggal, dan dia adalah anak tunggal. “Nathan, masuklah dulu. Saya mau ke kamar dulu, mau ganti baju.” “Baik Pak, saya tunggu di sini saja.” Jawab Nathan. Yohanes lalu langsung menuju kamarnya. Langsung saja, ia melucuti pakaiannya sendiri satu persatu. Sesaat kemudian, terlihatlah tubuh Yohanes yang bidang sekali, atletis, sixpack dan berotot itu. Tanpa pikir panjang, kontol Yohanes kembali menegang. Kali ini terlihat jelas. Kontol nya yang tidak disunat, dan panjangnya hampir 20cm sudah berdiri tegap. Dihiasi dengan jembut-jembut halus yang lumayan lebat tumbuh di sekitar kontolnya. Tangan Yohanes perlahan-lahan mulai merangsang tubuhnya sendiri. Tak lama, mendaratlah tangannya di kontolnya yang panjang itu. Setelah itu, dia menggerakkan tangannya naik turun. Ya, benar, dia melepaskan nafsunya dengan masturbasi. Tangan Yohanes ergerak naik turun diiringi dengan desahan pelan. “Ah…aaa…aaah….aaah….ah.” Lalu, ia menggerakan kontolnya lagi lebih cepat. Cepat, cepat bertambah cepat, dan sesaat berhenti sebentar untuk menghela napas. “Aaaaaahhhhh…….aaaaaaahhhhhhhhh………..aaahhhh..ooohhhhhh yes…….Ougghhhhh…….arrrrrggggggghhhhhhh……arghhhh……..croooooot…….croooooott….” Peju Yohanes akhirnya tertumpah di lantai kamarnya. Pejunya kental sekali dan volumenya banyak sekali. Nathan yang menunggu di ruang tamu penasaran, mengapa gurunya lama sekali ganti baju. Akhirnya Nathan pun menyusul Yohanes di kamarnya. Setelah sampai di depan pintu kamarnya, ia melihat Yohanes sedang telanjang bulat. Tanpa sehelaipun benang menempel di tubuhnya, dan sedang menghadap ke cermin. Pantulan cahaya cermin terhadap kontol Yohanes sangat jelas, sehingga Nathan dapat melihat kontol Yohanes yang mulai mengecil kembali melalui cermin. Otomatis, kontol Nathan menegang kembali. Yohanes melihat Nathan melalui cermin, kemudian langsung memanggilnya, “Nathan kamu gak sabar banget nungguin Bapak ganti baju??” “Oh…maaf Pak, saya gak sengaja ngeliat Bapak lagi keadaan begini, abis, Bapak lama banget seeh. Udah gitu pintunya gak dikonci lagi, jadi ya terpaksa ngeliat deh. Heheheh…” gurau Nathan. Yohanes lalu memandangi sekujur tubuh Nathan. Ia melihat, celana Nathan sudah berjendol. Yohanes pun memanggil Nathan, “Nathan, kesini sebentar. Ada yang mau Bapak bicarakan.” Nathan pun lalu mendekati Yohanes. Dan sesampainya di depan Yohanes…… Yohanes pun lalu melucuti pakaian Nathan satu persatu. Mulai dari baju seragamnya. Setelah itu ia menjilati badan Nathan yang atletis, dan berotot tapi tidak sebanyak Yohanes. Jilatan Yohanes secara perlahan-lahan sampai di bagian pusar. Lalu, Yohanes membuka celana panjang yang dipakai Nathan, lalu kemudian menjilati lagi, menelusuri lidahnya ke bagian celana dalam Nathan. Lalu, tangan Yohanes tidak berhenti melucuti pakaian Nathan. Ia membuka celana dalam Nathan, penutup tubuh Nathan yang terakhir. Kemudian, Nathan lalu telanjang bulat. Mereka berdua telanjang bulat. Yohanes pun semakin liar. Mukanya tepat berada di depan kontol Nathan yang sudah menegang. Kontol Nathan disunat, dan panjangnya hampir 20cm. Jembutnya mengelilingi seluruh kontolnya sehingga terlihat seksi. Lalu Yohanes langsung menjilat kontol Nathan. Jilatan Yohanes membawa sensasi bagi Nathan. Nathan mendesah-desah saat Yohanes terus menjilat kontolnya. “Aaaaah….ahhh…oooh. A…ay..o…Pa…a…ak… terus……… Nikmat….Ah….oooh…” Yohanes pun menambah keliarannya. Jilatannya di percepat. Nathan pun semakin terangsang. Tak lupa tangan Yohanes bermain juga. Yohanes memasukkan dua jari tangannya ke dalam lubang pantat Nathan. Nathan pun mengerang kesakitan. “Arghh….Pak… sakit…” “Tahan, Nathan. Ini hanya sakit sebentar…” jawab Yohanes dengan melepaskan mulutnya sementara dari kontol Nathan. Setelah itu, Yohanes memainkan tangannya masuk-keluar lubang pantat Nathan dan juga mulutnya menjilati kontol Nathan dengan irama yang tepat. “Ahhhh……ah……..ah……..Pak….sudah….mau…keluar…” Yohanes kembali mempercepat laju mulut dan tangannya. Tidak sampai 5 menit, Nathan mencapai orgasme nya, “Ooooooh…….Argghhhhhh…… Crooooot….Crooot……Croot…..!” Peju nya tumpah di mulut Yohanes, sebagian lagi tumpah ke lantai, bercampur dengan peju Yohanes sebelumnya. “Gimana, Than?? Enak kan di isep-isep?” tanya Yohanes. “Enak banget Pak… Sekarang gantian Pak!” jawab Nathan. “Baik, kalau gitu maumu!” Yohanes membawa Nathan ke ranjang, tempat tidur Yohanes. Kemudian Yohanes berbaring telentang. Terlihat lekukan tubuhnya yang menawan. Nathan menimpanya. Menjulati tubuhnya. Sesekali lidahnya menjalar ke ketiak Yohanes yang ditumbuhi rambut halus. Keringat Yohanes menambah sensasi jilatan Nathan. Nathan pun semakin liar. Ia menjilati putting Yohanes. Yohanes mendesah kencang sekali karena sensasi yang diberikan. Lalu kemudian lidah Nathan menjalar ke bagian pusar, yang ditumbuhu sedikit bulu-bulu halus, dan akhirnya sampai ke kontol Yohanes. Kontol Yohanes sudah menegang sedari tadi. Langsung saja Nathan mengocok kontol Yohanes dengan tangannya. Perlahan tetapi pasti. Setelah sekitar 10 menit, Yohanes mulai merasa nikmat. “Ahh….ah… Than… pelanin… udah mau muncrat neeh….” Desah Yohanes. Nathan pun memelankan gerakkan tangannya. Lalu, menggantinya dengan menjilati kontol Yohanes. Tidak hanya kontolnya, bijiknya pun dijilatinya, sehingga Yohanes tidak kuat lagi ingin menumpahkan pejunya. “Ah…….ooohhh……..ahhhhh……..Tha….aa.an….. I…..Lov..e..e.e.. Yo..U…u..u.!” “Croooooooot……crooooooot……….croooooooot…..crooooooooot!” Peju Yohanes pun keluar ke mulut Nathan. Kali ini orgasme Yohanes menghasilkan pejuh yang banyak sekali. Semuanya tertelan di mulut Nathan. “Pak, gimana? Masih kuat lanjut? Saya mau yang lebih hot Pak!” “Baik. Bagaimana kalau saya entot kamu?” “Baik Pak… Bapak memang idola saya!” Yohanes dan Nathan berganti posisi di tempat tidur. Sekarang Yohanes di bagian atas, dan Nathan tidur telentang. Yohanes menyuruh Nathan membentuk huruf V, alias mengangkat kakinya. Yohanes pun dengan posisi duduk, kemudian memasukkan kontolnya yang panjang ke dalam mulut pantat Nathan. Nathan mengerang kesakitan, “Arghhhhh Pak….Sakit….” katanya sambil memegang Yohanes. Yohanes pun menggerakkan kontolnya keluar masuk. Selagi bergerak, Yohanes menciumi Nathan. Ia mengemut bibir Nathan untuk mengurangi rasa sakit Nathan. Lalu mulutnya bergerak turun menjilati putting Nathan. Nathan pun mengocok kontolnya sendiri. Gerakan mereka seirama. “Aaahhhggg….Pelan-pelan Pak! En….aaaa…kk…..!” “Ooh….ohhhhhh..oooohhhhh yes……oooooooohhh….!” Desah Yohanes tanpa memperdulikan kata-kata Nathan langsung mempercepat gerakkannya. “Pakkk…..ahhhhh……..oooooorghhhhh……enakkkkk…… Pak…. Sa…sa…ya…ud…a..ah…ma…u…m..u…n…crat…. Ohh….” “Sa….ma….Na….than….” Tak lama kemudian permainan pun berakhir. Kontol Yohanes memuncratkan pejunya kedalam pantat Nathan. Nathan pun memuncratkan pejunya di atas badannya. Yohanes ternyata belum puas. Ia menjilati pejuh yang dimuncratkan Nathan. Kontolnya belum juga mengecil. Langsung saja dia mengocok lagi kontolnya. Tak lama kemudian, karena sudah terlalu lelah bermain, pejuh Yohanes keluar lagi. Kali ini lebih dikit dari sebelumnya. Ia mengeluarkan pejuhnya di muka Nathan, dan kemudian Yohanes menjilatinya lagi. Nathan hanya bisa menciumi bibir Yohanes dan menjilati sisa-sisa peju di kontol Yohanes. Tampaknya mereka sudah lelah. Kontol mereka sudah tidak ereksi lagi. Mereka pun lalu tidur dengan posisi berpelukkan. Banyak sekali peju yang membasahi kamar Yohanes.

###

2 Gay Erotic Stories from Zoelz

Antonny's and his Teacher

Antonny, akrabnya dipanggil Tonny, sekarang duduk di kelas 3 SMA suatu sekolah swasta. Antonny ini sangat pandai di berbagai subjek pelajaran. Tubuhnya yang atletis, putih, tampan menarik perhatian banyak orang. Apalagi ditambah kepandaiannya. Suatu hari, ketika Antonny pergi ke WC sekolah, gara-gara kebelet buang air, ia bertemu dengan seorang guru Fisika di sekolah itu, Pak Joe, namanya.

Physics or Physic

“Physics” or “Physic”? Yohanes, salah satu guru Fisika di SMA swasta di Jakarta. Yohanes adalah seorang lelaki yang benar-benar lelaki. Artinya wajahnya yang tampan, tubuhnya yang tegap, tinggi sampai sekitar 180cm, dadanya yang bidang dan juga otak yang lebih dari cukup. Genius!! Semua guru-guru perempuan otomatis tertarik padanya. Belum lagi ia masih single. Tak hanya kalangan guru,

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story