Gay Erotic Stories

keesokan harinya ketika aku bermain main di mesjid di samping rumahku ada seorang pemuda tampan berkulit putih berhidung mancung dengan tubuh yang tegap dan berotot dengan rambut keikal ikalan. dia bernama dibul, umurnya saat itu baru sekitar 23 thn.

aku pada saat itu masih malu malu dan pura pura cuek padahal hatiku deg deg kan rasanya jantungku seperti mau copot.

dia datang menghampiri ku dan mengajakku untuk making love, dia bilang mau ngak mengisap punya ku, rasanya lebih enak dari punya jeki yang hitam katanya punyanya putih kemerah merahan, aku mankin malu karena rupanya si jeki cerita kepada dibul bahwa aku pernah mengisap punyanya sampai keluar.

karena aku diam aja, dia datang menghampiri diriku dan memegang tanganku dan menarok diselangkangannya, aku pun langsung memegang burungnya rupanya ia tidak memakai celana dalam.

lalu aku diajak ke tempat wc umum dan disana ia memelorotkan celananya dan nampaklah senjatanya yang telah berdiri tegak dengan indahnya.

barang dibul putih kemerah merahan aku sampai mengiler meliatnya dan tanpa membuang waktu lagi aku langsung membungkuk dan mengisap kontolnya, aduh rasanya bahagia sekali.

aku awalnya mengisap pelan pelan, namun dibul menyuruh ku untuk memperkuat isapannnya dan kulihat ia mulai meracau keenakan dia bilang hisapannku lebih enak dari rasa memek.

barang dibul makin lama makin membesar sampai ujung kepalanya menyodok kearah kerongkongan ku aku pun tersedak dan muntah muntah. namun dibul tetap minta diservice oelh mulutku aku disuruhnya menjilat seluruh buah zakarnya dari kepalanya batangnya hingga ke buah buahnya.

sambil tangannya menjambak jambak rambutku lalu ia masukkan seluruth rudalnya kemulutku dan mulai memompa kontolnya kemulutku, aku sampai sesak napas tak kerasa air mata pun mengalir dari kedua mataku, dan tak lama kemudian dari kemaluaannya menyembur sperma yang sangat banyak kedalam kerongkonganku, sebagian langsung masuk ke dalam kerongkongan sebagian lagi ku muntahkah aku pun terus lari pulang kerumah.