Gay Erotic Stories

Aku diajak oleh temanku untuk belajar ngaji yang tempatnya jauh dari rumahku. Saat itu aku masih di bangku smp kelas 1. Sepulang sekolah aku langsung ke rumah guru ngajiku. Usia guru ngajiku sekitar 27 tahun dan belum menikah, ia tinggal sendiri di kontrakannya. Disana aku tidak belajar ngaji, tapi dikasih selembar kertas yang berisikan pertanyaan mengenai pelajaran di sekolah. Aku pun mengerjakannya. Selesai itu aku pulang.

Hari kedua aku berangkat ngaji. Tapi teman-temanku tidak ada yang mengikuti belajar ngaji. Hanya aku sendiri yang belajar di kontrakannya yang lumayan besar.

"Pak, yang lain ngga ikut belajar ya?" tanyaku heran.

"Panggil saja Akang. Orang sunda biasanya panggil begitu. Nggak tahu, sudah jam segini mereka tidak datang. Ya sudah kita mulai saja. Kita bahas soal kemarin"

"Oh, gimana hasilnya?"

"Nilaimu 8. Tapi kamu bisa lebih pintar dari kamu yang sekarang"

"Iya belajar, tp mungkin otak juga perlu"

"Nah saya bisa membuat kamu lebih cerdas. Sekaligus memberikan ilmu kanuragan"

"Ilmu apa?" tanyaku.

"Ilmu yang bisa membuatmu menjawab semua test dengan benar. "Ayo ikut Akang" perintahnya. Aku mengikutinya ke kamar tengah di rumah kontrakannya. "Aku akan meminjam tubuhmu sebentar, sekitar 5 menit. Dan aku akan menghisap semua nafsu pacarmu. Siapa nama pacarmu?" tanya Akang

"Rina" jawabku.

"Akang akan mengolesi ramuan ini dulu pada tubuhmu. Ini ramuan agar tubuhmu suci" katanya sambil mengoleskan pada kedua tanganku. "Buka bajunya" perintahnya. Ya aku menurut saja. Dia mulai mengolesi dadaku dan ke ketiakku. "Geli ya"

"Iya" jawabku malu-malu

"Pejamkan matamu" perintahnya. Aku masih menurut saja. Dia mengolesi pada seluruh wajahku. Selesai itu tangannya masuk ke dalam celana Pramuka SMPku yang longgar. Masuk lagi ke dalam celana dalamku, menggenggam sesuatu yang hanya dimiliki pria.

"Jangan tegangkan otot ini" Tangannya yang dingin serasa enak pada zakarku. Hembusan nafasnya yang hangat kini kurakan pada telinga kananku. "Tahan dahulu. Jangan sampai tegang" bisiknya pada telinga kananku. Dia kemudian melepaskan zakarku yang tegang akibat ulah tangannya. Kemudian keluar dari dalam celanaku. "Buka celanamu" perintahnya. Aku yang seperti terhipotis menuruti apa katanya. Ku buka kancing celanaku kemudian menarik turun risletingnya dan menarik celanaku turun sampai ke mata kakiku.

"Pejamkan lagi matamu" perintahnya sambil mengolesi ramuan itu pada kedua pahaku dengan kedua tangannya. Naik keatas hingga ke pinggangku. Aku belum pernah merasakan sentuhan ini. Tapi jujur saja aku merasakan sedikit nikmat. Celana dalamku di tariknya turun sampai ke mata kakiku. "Angkat kaki kananmu" aku mengangkatnya. Dia menarik celanaku serta melepaskannya. Aku membuka sedikit demi sedikit mataku dan ternyata ia sudah membuka bajunya. Dan kini dia hanya memakai celana panjang warna coklat. Kulihat wajahnya yang berkumis tipis menampakan expresi yang sangat bernafsu. Terlihat dari hembusan nafasnya yang begitu cepat.

"Jangan buka matamu" perintahnya.

Kurasakan hembusan nafasnya yang menderu seakan meniup-niup batang zakarku yang membesar tegak lurus kearah depan. Sedetik kemudian kurasakan kepala zakarku terbungkus sesuatu yang basah. Ya pasti mulutnya melahap kepala zakarku. Nikmat ku rasakan saat lidahnya menyapu seluruh bagian kepala zakarku. Aku belum pernah merasakan nikmatnya zakar yang dikulum. Kemudian kulumannya hingga kepangkal zakarku. Aaah nikmatnya saat kurasakan kulumannya bergerak maju mundur. Kemudian ditambah buah zakarku yang di mainkan oleh tangannya. Ah luar biasa nikmatnya. Kemudian kurasakan nikmat itu semakin besar. Sehingga zakarku menegang 100% dan kadang berkedut-kedut. Ya aku tak tau rasa nikmat apa yang aku rasakan. Kuluman Guruku begitu nikmat, mulutnya terasa lihai mempermainkan zakarku yang saat itu masih imut. Sampai sesuatu berbeda mulai menerpaku.

Otot kakiku mulai lemas karena lama berdiri. Nikmat yang amat luarbiasa itu memuncak seiring keluarnya sesuatu dari zakarku ke dalam mulutnya. "CROT CROT.. CROT.... CROT.... Dan CROOT" Aku merasa kencing yang amat nikmat. 5 kali semrotan yang baru kualami. Lututku tanpa sengaja menekuk sendiri, otot-otot kakiku tegang dan kaku. Tanganku berpegangan pada tembok dibelakanKu. Dia melepaskan kulumannya dan berdiri

"Akang tunggu di luar" katanya sambil berjalan keluar ruangan. Aku memunguti semua pakaianku dan mengenakannya kembali. Aku merasa malu pada diriku sendiri juga pada orang itu.

Dan singkat cerita aku mulai menghindar darinya. Tapi dia terus membujukku supaya kembali belajar padanya atau menurutku memuaskan nafsunya. Mungkin karna aku masih lugu jadi aku merasa malu. Setelah itu aku tak bertemu lagi dengannya. Tapi aku masih ingat betapa nikmatnya pemberiannya. Sekarang aku mulai merindukan apa yang dia lakukan padaku.

KENAPA???

KENAPAAAAAA???

-------------------------------------------THE END----------------------------------------------

www.geocities.com/bisex_muscle/home.html

kunjungi situs itu dan bergabunglah di grup para Bisex.

...................................................................................................................