Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

A Test Fort Nothing

by Feriindrawan


Sebagian dari cerita ini, terjadi benar padaku. Namaku Feri Indrawan, saat ini aku bekerja pada satu perusahaan trading internasioanl dan aku ditempatkan di salah satu kota di Jawa Timur. Cerita ini bermula ketika aku mulai jenuh dengan pekerjaanku sehari-hari. Singkatnya aku melamar pada satu Bank swasta yang cukup besar. Setelah melewati beberapa test akhirnya aku sampai pada test kesehatan. Disini cerita itu bermula. Pada hari yang ditentukan, aku mendatangi klinik yang ditunjuk oleh Bank tersebut. Karena aku datang terlebih dahulu, maka aku yang mendapat giliran untuk tese pertama. Setelah mengisi beberapa formulir aku kembali menunggu dokter yang akan memeriksa. " Maaf menunggu, dengan Pak Feri ?" tanya seorang, sambil mengulurkan tangan. Perawakannya rapi dan tegas, aku pikit usianya tidak lebih dari 35 tahun. " Ya, Saya sendiri " Jawabku sembari membalas uluran tangannya " Kenalkan, saya dokter Dicky. Saya yang akan memeriksa anda. Mari kita mulai test kesehatan ini, silakan buka bajunya dan tunggu di meja periksa " Akupun menurut saja. Kubuka baju dan dan celanaku, kini tinggallah aku cuma mengenakan celana dalam saja, duduk di meja periksa yang dingin oleh pendingin udara. Tak berapa lama, dokter Dicky masuk membawa peralatannya. " OK, kita mulai" Dokter itupun mulai tugasnya. Dia mulai memerikasa tekanan darah, denyut jantung sampai dengan memeriksa mata, mulut dan tenggorokan. Hawa yang dingin dan perasaan yang sangat tidak nyaman sangat menguasaiku. Jujur ini baru pertama kali aku hanya mengenakan pakaian dalam di depan orang lain. Semua test kulewati dengan "selamat" sampai dokter itu menyuruhku untuk membuka serta celana dalamku. " Baik pak Feri, sekarang, kita mulai memeriksa bagian genital anda. Tolong buka celana dalammnya" Perintah dokter Dicky. Sekarang tinggalah aku telanjang bulat. Ini semakin membuiatku tidak nyaman. Dokter Dicky mulai memeriksa penis dan daerah sekitarnya. Diperlakukan seperti itu peniskupun mulai menegang. Dokter Dicky, rupanya tahu akan ketidaknyamannyaku. " Kenapa pak Feri ? Merasa tidak nyaman ?, Sebentar lagi juga Bapak akan merasa nyaman " kata dokter Dicky sambil tangannya tidak lepas memegang penisku. Pelan tapi pasti Penisku mulai tegang penuh, dan Dokter Dicky melakukan gerakan yang mengocok penisku. Aku sendiri merasa enak dengan kocokannya, tapi dengan segera kuraih tangannnya untuk menghentikan kocokannnya. " Dok,..eh,... kenapa harus di kocok ? " Tanyaku dengan mafas setengah memburu " Tenang Pak, saya hanya butuh contoh sperma anda. dan saya rasa dengan cara inilah untuk mengeluarkan sperma bapak ! " katanya. Dokter Dicky semakin mempercepat kocokannnya. Ritmenya teratur tapi temponya semakin dipercepat. Dalam hati akupun bertanya,apa juga hubungannya antara kerja di bank dengan sperma? Tapi yang kulakukan hanya bisa pasrah dan sedikit menikmati kocokan dari Dokter Dicky. " oh.. Dok.. ah..saya mau keluar " kataku ketika aku merasa mau klimaks dan apa yang dilakukan oleh Dokter Dicky sungguh di luar dugaanku. Yang kuduga dia akan segera mengambil tabung atau gelas untuk menampung tumpahan spermaku, tapi dia malah malahap penisku seakan mau memakannya. Aku jadi tambah kebingungan. Ah.. tak jadi soal pikirku yang penting aku menikmati apa yang dilakukan Dokter Dicky padaku. " Dok.... saya keluar..." kataku ketika aku tak sanggup untuk menahan. Dan Dokter Dicky melahap semua Sperma yang kutumpahkan waktu itu. Sekarang aku Tambah lemas setelah "memberikan" spermaku. " Pak Feri, SEkarang silakan berbaring tengkurap! Saya akan lanjutkan pemerikasaan" Perintah Dokter Dicky. Dan akupun menurut saja, aku tengkurap di meja periksanya dan Dokter Dicky mulai untuk memeriksa anusku. Dipegangnya dan jari-jarinya coba unutk dimasukkan ke anusku. Agak sakit terasa. Demikian hingga kira kira 3 menit. Rasanya ada benda tumpul yang mencoba untuk masuk ke anusku. Ketika kulirik aku terkaget ketika Dokter Dicky sudah dalam keadaan telanjang dan berusaha memasukkan penisnya yang sudah tegang penuh ke anusku. Kucoba berontak, tapi tangan langsung menekan punggungku, dan tenagaku sudah habis karena permainan tadi. Rasa ngilu dan perih di anusku tak menghalangi dan permohonanku untuk menghentikan tindakannya tak menghalangi Dokter Dicky untuk terus melakukan gerakan "memompa" pada anusku. Selang beberapa lama, Dokter Dicky segera memegang lebih erat dan menegang dan akhirnya dia memuntahkan seluruh spermanya di anusku. Setelah membersihkan dirinya, Dokter Dicky berkata bahwa tesnya sudah selesai. " Ok, pak Feri, tesnya sudah selesai. Nanti tinggal tunggu jawaban dari Bank " katanya. Akupun segera mengenakan kembali pakaianku dan meninggalkan klinik tersebut. Selang beberapa minggu dari test tersebut aku tahu bahwa aku tak lulus unutk masuk ke bank tersebut, dan aku test tersebut tenyata sia-sia....

###

1 Gay Erotic Stories from Feriindrawan

A Test Fort Nothing

Sebagian dari cerita ini, terjadi benar padaku. Namaku Feri Indrawan, saat ini aku bekerja pada satu perusahaan trading internasioanl dan aku ditempatkan di salah satu kota di Jawa Timur. Cerita ini bermula ketika aku mulai jenuh dengan pekerjaanku sehari-hari. Singkatnya aku melamar pada satu Bank swasta yang cukup besar. Setelah melewati beberapa test akhirnya aku sampai pada test kesehatan.

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story