Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Memilih Pembentuk

by Diemas Arief


Apa yang aku alami selama aku jadi Taruna seakan masih segar dalam ingatanku. Di suatu negara (tak perlu aku sebut namanya)pendidikan untuk calon perwira militer dilaksanakan di suatu institusi yang disebut akademi militer selama 3 tahun. Seperti halnya di seluruh dunia, siswa akademi militer disebut Kadet atau Taruna. Sebelum jadi Kadet atau Taruna-Penuh biasanya ada masa persiapan atau peralihan yang disebut masa Latihan Dasar Militer, masa Pra-Kadet atau masa Calon Prajurit Taruna (Capratar) yang lamanya 3 bulan. Masa inilah biasanya yang paling berkesan dan di banyak negara dirahasiakan. Di Canada, kebocoran informasi tentang apa yang terjadi pada masa awal pendidikan militer ini pernah menimbulkan keguncangan politik di parlemen. Karena para calon Kadet Canada ini ternyata mengalami siksaan yang dinilai di luar batas peri kemanusiaan. Pada waktu aku jadi Kadet atau Taruna (sekarang aku perwira tinggi) tentu saja issue seperti ini belum muncul. Waktu itu, dianggap sangat wajar jika calon tentara diberi latihan yang keras dan kejam. Sebab mereka memang disiapkan untuk perang dan perang selalu kejam. Pendidikan militer juga sering mengacu kepada pendidikan untuk pemuda atau tentara Sparta yang terkenal mempunyai tentara yang kuat, berani, dan tangguh. Kunci pendidikan Sparta adalah disiplin, kekerasan, kekejaman, dan kelaki-lakian, dimana cemeti (cambuk atau pecut) merupakan alat-bantu yang paling penting untuk membentuk dan menegakkan : disiplin (artinya : kesetiaan) , kekerasan (artinya : kekuatan) dan kekejaman (artinya : keberanian) bagi pemuda-pemuda Sparta. Di zaman Sparta, secara berkala ada acara pengujian ketahanan fisik (endurance) pemuda-pemuda Sparta yang dilakukan dengan mencambuki mereka satu per satu dalam keadaan telanjang bulat. Pemuda yang kuat akan lulus dari ujian penghajaran dengan cemeti itu, tapi tidak jarang ada pemuda yang mati setelah dihajar dengan cambuk akibat kejamnya (brutal-nya) cara pencambukan itu. Pada waktu aku berumur 18 tahun dan baru jadi Taruna, filosofi Spartan seperti itulah yang masih dianut di akademi militer tempat aku dididik. Kekejaman dan kesadisan terutama diterapkan pada masa Capratar. Sebagai seorang pemuda yang sejak kecil sudah punya kecenderungan homoseksual dan S/M (sado-masochis) tentu saja aku sangat menikmati masa-masa itu. Bahkan aku berusaha keras mempersiapkan diri, berlatih fisik dan meningkatkan kesemaptaan jasmani sejak masih di sekolah menengah kelas satu. Dengan maksud agar aku bisa diterima sebagai Taruna akademi militer dan bisa menikmati kehidupan yang kejam, sadis dan jantan itu - seperti halnya kehidupan pemuda Sparta. Harapanku jadi kenyataan ketika aku diterima jadi Taruna dan bersama teman-teman Capratar seangkatan selama 3 bulan boleh merasakan siksaan dan hajaran dari para Taruna Senior maupun Pelatih selama masa Capratar (dan bahkan juga di tingkat 2 dan 3 masih kami rasakan). Salah satu acara yang sangat berkesan bagiku adalah acara yang dilaksanakan sebulan sekali pada masa Capratar yang disebut : "Memilih Pembentuk" yang jika digunakan istilah awam sebetulnya berarti : memilih penyiksa!. Kami para Capratar menyebutnya "Neraka Stadion". Karena acara ini selalu dilaksanakan di lapangan olahraga di kompleks akademi militer yang mempunyai stadion kecil. Biasanya acara "Memilih Pembentuk" dilakukan pada tanggal 15 setiap bulan pada jam 06:00 - 08:00 (dua jam) setelah senam pagi. Senam pagi dimulai jam 05:00 dengan lari pagi 30 menit dan senam 30 menit. Pada waktu aku jadi Capratar, untuk senam pagi kami tidak mengenakan sepatu dan hanya mengenakan cawat atau kancut yang di akademi militer dirancang ketat tapi rendah letaknya dan minim ukurannya (G-string). Praktis cawat ini hanya dimaksudkan untuk menahan biji kemaluan (supaya tidak burut atau hernia) dan sekedar menutupi batang kemaluan di depan dan belahan pantat di belakang. Karena rendahnya letak cawat ini sering tidak cukup luas untuk menutupi rambut kemaluan. Apalagi bagi Taruna yang pertumbuhan rambut kemaluannya lebat dan luas sampai ke pusar. Bagi Taruna yang batang kemaluannya besar dan/atau panjang, jika sedang tegang-terangsang kadang-kadang kepala dan batang kemaluannya mendesak ke bagian atas kancut dan terpaksa kelihatan dari luar (menyembul keluar), karena sesaknya ukuran cawat itu. Jika mengenakan cawat itu, terasa seperti telanjang saja seperti tidak mengenakan apa-apa, karena minimnya!. Ketatnya cawat itu juga sering membuat sebagian batang kemaluan Taruna menjadi tegang-terangsang! Lari pagi dan senam pagi di akademi militer dilakukan dengan metode yang sangat efektif sehingga menguras keringat dan tenaga. Lari dicampur-senam pagi itu membikin tubuh-tubuh Capratar itu menjadi basah kuyup dan berkilat-kilat oleh cucuran keringat yang deras. Jika para Pelatih yang bertugas hari itu kejam dan sadis, biasanya akan tampak juga bilur dan lecet bekas hajaran cemeti Pelatih di tubuh-tubuh Capratar itu. Di akademi militer, Pelatih yang sadis setiap memberikan instruksi akan selalu diikuti dengan lecutan cemeti pada Capratar yang berada di dekatnya!. Dalam keadaan seperti itulah, kami memasuki Stadion untuk mengikuti acara "Memilih Pembentuk". Sebelum memasuki Stadion kami disuruh menanggalkan cawat sehingga telanjang bulat. Kemudian melalui lubang-kaki cawat itu, tangan kanan dimasukkan dan cawat digantungkan atau dikempit di bahu-ketiak kanan. Jadi, waktu itu kami mengenakan cawat (di bahu kanan) tapi telanjang bulat! Di stadion, sudah duduk tersebar para Pelatih dan Taruna Senior yang boleh kami pilih untuk diminta membentuk kami atau menyiksa kami selama 2 jam penuh. Untuk acara ini tentu saja akademi menyediakan Pelatih dan Taruna Senior yang terkenal kejam, sadis dan hobby menyiksa Taruna. Banyak di antaranya yang berkualifikasi "Cemeti Emas". Artinya karena terkenal kejam, sadis dan rajin menyiksa Taruna, maka oleh akademi mereka diberi anugerah lencana yang diberi nama "Cemeti Emas". Di stadion itu para Pelatih dan Taruna Senior biasanya hanya mengenakan supporter saja (cawat yang bagian pantatnya terbuka, sehingga belahan pantatnya dapat dilihat dari belakang). Tubuh mereka yang kekar, atletis dan berotot tampak jelas. Sudah bukan rahasia lagi bahwa Pelatih dan Taruna Senior yang tampan dan bertubuh bagus biasanya sangat sadis!. Hal ini terjadi karena waktu mereka jadi Taruna sering dipilih untuk jadi sasaran penyiksaan oleh Pelatih mereka, sehingga mereka juga berkembang jadi manusia sadis yang gemar menyiksa. Sesampainya di Stadion, dalam keadadan bertelanjang bulat, masing-masing Capratar harus mencari dan memohon kepada Pelatih atau Taruna Senior yang dipilihnya agar bersedia membentuk alias menyiksa mereka hari itu. Tidak selalu permohonan ini dikabulkan Pelatih/ Taruna Senior, karena para Pelatih dan Taruna Senior juga mempunyai selera masing-masing dalam memilih Taruna sebagai korban penyiksaannya. Bagi mereka yang tidak berhasil mendapatkan algojo atau tukang siksanya boleh datang ke Tim Cadangan yang akan menampung mereka untuk disiksa. Tim Cadangan ini terkenal gila-gilaan jika menyiksa dan sering melakukan penyiksaan seksual atau pemerkosaan, seperti menyuruh Capratar saling sodomi atau saling hisap batang kemaluan! Atau pelatih sendiri yang melakukan sodomi dan memaksa Capratar menghisap batang kemaluan Pelatih sampai terpancar air mani. Hampir semua Capratar yang ditangani Tim Cadangan pingsan/ semaput atau terpaksa dibawa ke rumah sakit karena babak belur dan berlumuran darah akibat disiksa secara keterlaluan. Contoh siksaan yang keterlaluan misalnya Caparatar diikat telungkup (dalam keadaan telanjang bulat) di belakang sebuah mobil. Lalu mobil dijalankan di sepanjang lintasan-lari Stadion. Keruan saja bagian depan tubuh Capratar itu akan babak-belur, lecet yang bercampur dengan darah, keringat, dan tanah, dan kadang-kadang juga bercampur air mani. Aku sendiri selalu memilih Pelatih yang paling ganteng, paling berotot dan biasanya paling kejam! Jika si Pelatih mau menyiksaku maka selesai disiksa tubuhku akan babak belur berlumuran darah, penuh lecet (bekas lecutan pecut kawat), bilur (bekas lecutan pecut kuda) dan lepuh (hasil tempelan besi panas). Tidak jarang perutku kekenyangan karena kebanyakan menenggak air mani para pelatih, setelah dipaksa menghisap batang kemaluan mereka. Pada acara itu terasa sekali kami sudah direndahkan jadi binatang bukan manusia lagi! Tapi aku sangat menikmati acara itu. Apalagi karen aku senag jadi slave (budak-nafsu). Sekarang pun jika teringat acara itu, batang kemaluanku tegang terangsang sehingga aku terpaksa coli, ngeloco, ngocok, onani alias masturbasi!

###

25 Gay Erotic Stories from Diemas Arief

A Military Medical Officer In Charge Of My Health

How could I resist such young and handsome medical officer? His lips were so tempting and his arms were so muscular so that I could not help not to explore more of the beauty of his body. Dr Setiawan adalah seorang dokter militer berpangkat Letnan Satu (Lettu) yang ditempatkan di Poliklinik dari Markas Kesatuan tempatku bertugas. Aku adalah seorang high ranking officer (perwira

A Service In Private For A Young Soccer Player

He is young, handsome, and has an aura that attracted men and women. He belongs to the best soccer player in the city and that is why I give him the best service in private. Ilham Jayakesuma adalah pemain sepak bola berbakat. Ia terpilih sebagai pemain sepakbola terbaik untuk kelasnya. Kemudaannya (18 tahun) dan ketampanannya membuat cewek-cewek dan cowok-cowok tertarik padanya.

Acara Senam Pagi

Di semua pendidikan militer, senam pagi merupakan acara rutin dan mungkin bukan acara istimewa. Tetapi waktu aku masih Calon Prajurit Taruna (Capratar) di suatu akademi militer (entah dimana, tak perlu dipermasalahkan!), senam pagi adalah acara yang istimewa (sadisnya!). Untuk Capratar senam pagi dimulai jam 05:00 pagi sampai jam 06:00. Hanya satu jam, tapi bisa merupakan peristiwa

Auction And Marketing Of Male Celebrities' Relics

To do business in male celebrities' relic auction and marketing is very profitable. Male celebrities relics are the very personal things originated from their bodies, such as pubic hairs, armpit hairs, sperm or urine. The most wanted one is, of course, the sperm. The buyer will have to pay for obtaining and having the sperm, by milking it from the celebrity's cock. Bisnis yang

Auction of Cadet-Slaves in the Military Academy

During the first three months, the cadets of the Military Academy have to serve as slaves for their instructors and the senior cadets. They were maltreated, tortured, and beaten up continously and must always be in nude during their time of slavehood. Perbudakan yang sesungguhnya terjadi di Akademi Militer pada masa Capratar (Calon Prajurit Taruna), yaitu 3 bulan pertama pada tahun

Corvee

Corvee mungkin mengandung pengertian seperti "kerja bakti". Karena pada waktu corvee biasanya yang dikerjakan adalah membersihkan gedung, lapangan, atau kendaraan. Istilah corvee biasa digunakan di lingkungan militer, termasuk pendidikan militer. Waktu aku masih jadi Kadet (Taruna) di akademi militer (tidak perlu kusebut di negara mana) corvee hanya diadakan pada 3 bulan pertama masa

First And Last Encounter With My Handsome Dony

He is great and straight, but he took the initiative to make love with me. Seperti halnya kaum militer lainnya, sebagai seorang anggota tentara aku secara sadar atau tidak sadar selalu menempatkan orang yang non-militer ("sipil") sebagai orang yang tidak setara denganku. Suatu sikap buruk yang masih melekat dalam otakku sampai sekarang. Dalam kesempatan tertentu dimana ada militer

Hidup Dalam Suasana Militer

Sejak kecil aku sudah punya kecerendungan sado-masochist dan bahkan homoseksual. Hal ini tentu aku sadari setelah aku dewasa. Menginjak masa remaja aku mulai sadar bahwa aku seorang homoseks yang menyukai sesama jenis. Setelah membaca berbagai buku aku makin tahu bahwa homoseksualitas ada yang permanen dan ada yang bersumber dari bawaan fisik (genetik) yang tak mungkin diubah lagi.

Hukuman Untuk Desertir

Walaupun aku senang jadi tentara, tetapi kadang-kadang muncul bosanku pada kehidupan yang monoton itu. Aku senang tantangan dan perubahan, apalagi aku masih muda, 24 tahun dan hanya berpangkat bintara (di angkatan mana dan negara mana tak perlu kusebut). Kebetulan aku bertugas di suatu kesatuan tempur yang tergolong elit. Semua serba disiplin, serba militer dan serba jantan. Sebagai

Kerja Bakti Sabtu Minggu

Bukan rahasia lagi bahwa tahun pertama pendidikan di akademi militer merupakan tahun terberat bagi para Kadet (Taruna). Tidak perlu aku sebut akademi militer ini terletak di negara mana. Tetapi di negara mana pun, tahun pertama bagi para Kadet akademi militer merupakan masa-masa penuh siksaan. Di Amerika Serikat, hal ini pernah dipersoalkan oleh suatu majalah terkenal. Tapi rupanya

Keterampilan Seorang Pelatih

Setamatnya dari akademi militer (tidak perlu kusebut di negara mana aku berada) aku mendaftar menjadi pelatih di almamater-ku. Menurut beberapa teman, menjadi pelatih di akademi tidak akan menambah wawasan dan pengalaman dalam karir militer. Tapi aku tidak peduli. Aku masih enggan meninggalkan suasana yang begitu tertib, rapi, dan sangat kelaki-lakian di pendidikan militer. Seingatku,

Komandan Yang Hebat

Sebagian dari karir militerku kuhabiskan di suatu kesatuan elit (tak perlu kusebutkan di angkatan mana atau di negara mana). Dengan kualifikasi komando sudah pasti anggota kesatuanku waktu itu adalah orang-orang pilihan dan laki-laki semua. Apakah semua anggotanya lelaki hetero, ataukah ada yang biseksual atau homoseksual aku tidak tahu. Yang pasti rata-rata wajah mereka terkesan tampan

Memilih Pembentuk

Apa yang aku alami selama aku jadi Taruna seakan masih segar dalam ingatanku. Di suatu negara (tak perlu aku sebut namanya)pendidikan untuk calon perwira militer dilaksanakan di suatu institusi yang disebut akademi militer selama 3 tahun. Seperti halnya di seluruh dunia, siswa akademi militer disebut Kadet atau Taruna. Sebelum jadi Kadet atau Taruna-Penuh biasanya ada masa persiapan

My Two Young Officers

As a high ranking military officer I was entitled to an aide de camps and a medical officer. Both are so young, handsome and muscular that I could not help not to taste them. Aku adalah seorang pejabat militer penting di suatu negara tertentu. Walaupun sejak lahir aku sudah tercipta sebagai homoseks murni tetapi aku bersyukur bahwa aku adalah tamatan Akademi Militer terkenal di

Passage To Manhood For Jeremy

Jeremy is handsome but shy. Some works need to be done to improve his appearance. So, we plan to do some work to make him looks better. We will also make him circumcised without anesthetics, so that he will experience well the passage to manhood! Jeremy Tetty orangnya ganteng dan berkumis (Ada ribuan "Jeremy Tetty", jadi jangan coba-coba menghubungkan Jeremy Tetty sahabat kami ini

Pedihnya Lecutan Cemeti

Aku besar dalam keluarga baik-baik dan orang tuaku tahu mendidik. Orang tuaku menanamkan disiplin dan taat peraturan tetapi tak pernah menggunakan kekerasan. Anehnya sejak masih berumur 5 tahun aku sudah gemar menikmati sado-masochisme. Dalam umur sekecil itu aku sudah bermimpi salah seorang teman sekolah di taman kanak-kanak dianiaya orang -dan aku menikmatinya. Pada usia sekolah dasar

Pelatih Senam dan Binaraga

Di samping Pelatih tetap yang organik militer seperti aku, di akademi militer, juga ada pelatih tamu. Pelatih tamu atau Pelatih luar biasa (seperti dosen luar biasa di pendidikan sipil) biasanya direkrut karena ia ahli dan berpengalaman di bidangnya atau memang belum ada Pelatih militer yang mempunyai kualifikasi Pelatih di bidang tersebut. Salah satu bagian penting dari pembentukan

Pelayanan di Klinik Akademi

Pendidikan terhadap Kadet (Taruna) di akademi militer (di negara Antah Berantah) berorientasi kepada pendidikan militer Sparta, suatu negara di zaman Yunani Kuno yang terkenal kuat tentaranya dan mempraktekkan cara-cara kejam dalam pendidikan bagi warganegara laki-laki, yang semuanya harus jadi tentara! Di akademi militer, para Kadet(Taruna) dibentuk jadi Perwira yang tanggap, tanggon

Pendidikan Khusus Untuk Penjambret

Waktu aku masih berpangkat perwira pertama (perwira pertama adalah dari letnan sampai kapten) aku pernah mendapat tugas khusus untuk membantu mengatasi masalah penjambretan yang sedang merajalela di suatu kota (tak perlu aku sebut di negara mana). Dalam penugasan itu aku dijadikan pelatih Pendidikan Khusus Untuk Penjambret. Memang waktu itu penjambretan di berbagai kota besar merajalela.

Seleksi Calon Pelatih

Sejak awal masuk akademi militer aku sudah bercita-cita jadi Pelatih (Tidak perlu kusebut aku berada di negara mana. Mungkin di negara Antah-Berantah!).Betapa aku tidak terpikat, para Pelatih di akademi militer itu bagaikan raja dan boleh berbuat apa saja kepada para Kadet (Taruna). Persis seperti Tuan kepada Budaknya. Apalagi aku seorang gay yang doyan sekali S/M!. Itulah sebabnya,

Tahanan Yang Melarikan Diri

Waktu aku jadi tahanan militer atau tahanan polisi militer, aku ditempatkan di sel isolasi. Aku sendiri tidak tahu alasannya. Karena aku merasa tidak melakukan pelanggaran berat seperti pembunuhan atau makar. Aku hanya desersi. Lebih aneh lagi, walaupun namanya sel isolasi tapi aku ditempatkan berdua bersama tahanan lain. Belakangan aku tahu bahwa kami ditempatkan di sel isolasi

Teman di seminar

Aku kenal Mas Errwynn di suatu rapat dinas antar instansi. Rapat seperti itu disebut rapat lintas sektor, karena melibatkan berbagai instansi pemerintah. Mas Errwynn adalah pejabat tinggi di salah satu instansi pemerintah (tidak perlu kubilang di negara apa). Kami menjadi sering jumpa karena kebetulan ada tim koordinasi lintas sektor yang dibentuk untuk suatu urusan. Mas Errwynn dan

The Day Our Handsome Instructor Jumped My Bones

Lieutenant Jason was one of our favourite instructor. He was also the most handsome and intelligent instructor. Almost all cadets admired him. How come that one day he sexually assaulted me? Waktu itu pangkatnya Letnan Satu dan namanya mirip nama asing : Jason dan dibaca "Jeisen". Orangnya tinggi putih, tampan dan atletis. Dia juga kejam dan sadis tetapi tindakannya "terarah" dan

Tugas Tambahan Bagi Taruna

Menceritakan pengalaman semasa jadi Kadet (Taruna) di akademi militer bagaikan tak habis-habisnya (tak perlu kusebut akademi milter apa dan di negara mana!). Karena itu sayang sekali jika pengalaman-pengalaman menarik ini tidak kutulis atau kuceritakan. Salah satu pengalaman menarik adalah pengalaman melakukan kegiatan ekstra-kurikuler. Pengalaman yang "luar biasa" terutama kualami pada

When Dony Decided To Go Around Naked

I was so proud when Dony did not hesitate to take off all his cover in my presence and started ti go around naked. It meant that he believed that I was straight! Waktu cerita ini terjadi, aku belum lama kenal Dony.Ia tetangga dekat. Kira-kira 3 rumah dari rumahku. Rumahnya cukup besar, walaupun dari depan kelihatan tidak berbeda dengan rumah tetangga. Kami berkenalan ketika

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story