Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

My Hearth

by Ant1304


Ini adalah isi hati aku. Aku cuma ingin dia tahu betapa aku mencintai dia. Walaupun suatu saat nanti aku telah bersama orang lain, dia akan selalu ada di hati aku. Dia bukan keturunan Arab, dan dia satu-satunya orang (selain Ibu dan Nenek aku) yang bisa membuat aku menangis. Aku gak peduli orang lain mau ngomong apa. Hanya aku yang tahu rasanya. Aku yang mengalaminya, bukan orang lain.

Saat sendiri seperti ini aku selalu ingat dia. Saat aku bertemu dengan seseorang, dan mulai simpatik kepadanya, aku juga selalu ingat dia. Sakit rasanya ketika harus memaksakan diri untuk mencoba memberikan rasa sayang aku ke orang lain. Aku tahu dia kini telah mengetahui isi hati aku ini. Namun tidak ada respon yang berarti dari dia. Aku gak tahu apa alasannya sehingga dia mengacuhkan aku. Aku tahu aku telah salah mencoba mengenal dunia yang tidak disukainya. Aku benar-benar bingung, sampai tak tahu apa yang sedang aku lakukan. Aku gak bisa lagi mengontrol diri aku sendiri.

Sekian lama dia menghilang tanpa ada pesan apapun. Aku mulai menghibur diri, meyakinkan diri aku bahwa dia sudah tidak membutuhkan aku lagi. Ya, mungkin dia emang tidak pernah membutuhkan aku, aku yang membutuhkan dia. Dunia terasa sempit saat aku tiba-tiba ingat dia. Aku mulai mencari teman lainnya yang aku harap bisa menggantikan dia. Tapi justru hal ini membuat kita semakin jauh. Aku sedih sekali.

Tiba-tiba saja dia menghubungi aku, mengaku sebagai orang lain. Bagaimana mungkin aku tahu kalau itu dia? Aneh, tadinya aku pikir itu orang lain. Tapi itu tidak mungkin karena aku sudah putus hubungan dengan dia. Hanya ada dua orang yang bisa berkata seperti itu ke aku. Tidak ada orang lain lagi, kecuali dia. Surprise banget.

Aku mencoba bersabar agar dia tetap yakin bahwa aku tidak pernah mengenal dia sebelumnya. Beberapa kali aku membalas pesan dia. Aku pikir ini kesempatan aku untuk menunjukkan perasaan aku ke dia. Aku harus berani ambil resiko, DITERIMA atau DITOLAK. Dengan itu setidaknya aku tahu bagaimana perasaan dia ke aku. Sampai terakhir, dia tetap mengaku sebagai orang lain. Bahkan aku sudah memohon-mohon sama dia. Sakit.

Kini, yang aku pikirkan tentang dia, dia sudah gak mau kenal aku lagi. Dia ingin menjauhi aku. Dia malu kalau suatu saat harus berjalan bersama aku. Dia gak mau dikenal orang karena orang itu kenal sama aku. Dia gak tertarik sama fisik aku. Apapun yang dia lakukan, itu tidak akan merubah perasaan aku ke dia. Hah, Dasar geblek.

Akhirnya aku sadar bahwa tinggal sendirian tidak membuat aku lebih bahagia. Justru aku semakin terpuruk dalam dosa. Saat aku merasa tertekan dengan banyak hal, sering aku berbuat sesuatu yang tidak logis, mengalahkan akal sehat, hanya nafsu yang meraja. Aku pun telah berani melakukannya, karena tak tahan dengan rasa sakit ini. Tapi kenapa setelah melakukannya aku justru merasa lebih sakit lagi? Sempat terpikir untuk merusak saja, melupakan semua aturan yang ada, melupakan semua orang yang ada di sekeliling aku, mencoba untuk tak peduli dengan apapun yang dikatakan oleh orang lain tentang aku. Oh, tapi aku bukan orang yang seperti itu. Syukurlah Tuhan masih menyayangi aku.

Tuhan tidak pernah salah, tidak pernah tidak adil. Hanya saja manusia terkadang merasa terpaksa dengan keadaan yang dialaminya. Sebenarnya aku juga tidak mau menentang Tuhan. Tapi setan yang satu ini terlalu kuat, dan aku pun selalu kalah olehnya. Hanya penyesalan, setelah semuanya terjadi tanpa bisa aku kendalikan. Dan harapan, yang tidak pernah terlupakan dalam setiap doa aku. Semoga aku bisa merasakan manisnya telaga madu dan susu, berkumpul bersama orang-orang yang bersinar wajahnya, di bawah Kasih dan Ridho-Nya.

Nb: Aku pengen punya banyak temen yang bisa diajak share apapun. Is it you? antoniokarang@yahoo.co.id


###

1 Gay Erotic Stories from Ant1304

My Hearth

Ini adalah isi hati aku. Aku cuma ingin dia tahu betapa aku mencintai dia. Walaupun suatu saat nanti aku telah bersama orang lain, dia akan selalu ada di hati aku. Dia bukan keturunan Arab, dan dia satu-satunya orang (selain Ibu dan Nenek aku) yang bisa membuat aku menangis. Aku gak peduli orang lain mau ngomong apa. Hanya aku yang tahu rasanya. Aku yang mengalaminya, bukan orang lain. Saat

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-01: vampire_2.1.0.01
_stories_story