Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Diperiksa pak Dokter yang ganteng

by Fegan


Sebenarnya aku datang ke tempat prakteknya Dr. Richard tanpa rencana, rasanya hanya kecapekan aja abis kerja seharian, sekalian ingin ngeliat wajah Rd. Richard yang ganteng itu. Sudah lama aku memperhatikan Dr. Richard, untuk seorang yang seusianya yang sudah 53 tahun, Dr. Richard termasuk sangat sehat dengan wajah ganteng kebapakan dan perut ada "belly"-nya. Pokoknya secara fisik dia itu sangat sempurna buat aku.

"Selamat malam dok, apa kabar?",sapaku ketika memasuki ruang prakteknya yang sejuk. Malam itu aku sudah menjadi pasien terakhirnya."Kabar baik, mas, apa keluhannya", sapanya. Agak bergetar juga jantungku setiap mendengar suaranya. "wah...mungkin saya agak kecapekan aja dok, perlu vitamin kali", kataku sekenanya. Setelah dia periksa mata dan mulutku, dia menyuruhku untuk berbaring di ranjang. Inilah saat yang aku tunggu-tunggu, pikirku. Sudah sekian kali aku coba mendapatkan perhatiannya, Richard membalas ketertarikanku.

Dengan sukarela aku buka kancing kemejaku untuk dia periksa, bisa kudengar tiupan napasnya, segar sekali. "Ini sih gak apa-apa mas, kecapekan aja, nanti saya beri vitamin. Makanya jangan kebanyakan, mas hehehe", ujarnya sambil bercanda. Wow.....ini dia yang aku tunggu-tunggu!! "Ah dokter bisa aja, sebenarnya bukan kelebihan dok....malah kekurangan nih", kataku tersenyum penuh arti sambil merasakan tangannya menyentuh dadaku. "Kok degup jantungnya makin keras, mas?" Dr. Richard bertanya dengan senyum tersungging penuh arti, kemudian dia meraba dadaku dengan tangannya. Wah....umpanku kena nih, pikirku. Dr. Richard lalu mendekatkan telinganya di dadaku dengan wajah persis menghadap wajahku, rasanya dia mulai mengerti pancinganku. Tanpa menunggu lama, aku sentuh pipinya dan kudekatkan mukaku ke mukanya. Kukecup bibirnya, aku lihat matanya terpejam. "Mengapa baru sekarang mas Garin melakukan ini, saya sudah menunggu saat seperti ini sejak dulu", desahnya. Oh.....ternyata Dr. Richard menahan perasaan yang sama denganku! Setelah itu kuciumi bibirnya yang lembut, semakin dalam sampai-sampai lidah kami bergantiansaling menjilati. Aku bisa merasakan segarnya air liur Dr. Richard, orang yang hasratnya sudah kutahan sejak lama. Dr. Richard kemudian melepaskan ciumanku dan bergegas mengunci pintu ruang prakteknya yang lumayan besar, dengan cepat dia kembali memburuku, menciumi bibirku, melumat mulutku dengan penuh nafsu. Dengan cepat dia mencoba menbuka kancing celanaku, sementara kemejaku sudah dilemparkannya ke lantai sejak tadi. Aku buka jas dokternya dan kancing kemejanya dan kuliat dadanya yang masih menyisakan keindahan ototnya semasa muda, walaupun perutnya sudah agak membesar, tetap saja dia kelihatan sangat sexy. Seketika aku buka kancing celananya dan kuliat boxer biru tua yang dipakainya sudah basah dengan precum, aku jilati boxer yang dipakainya, bisa kurasakan rasa asin precumnya yang semakin membuat aku makin bernafsu untuk melumat batang kemaluannya yang sudah menegang. Aku isap batang kontolnya yang lumayan besar dengan penuh nafsu, melihat biji pelernya yang besar, tak tahan aku langsung menjilatinya seperti aku belum pernah menjilati biji peler sebelumnya. Tak disangka dia malah mengangkat kedua kakinya seakan meminta aku mejilatinya lubang duburnya.....oh...inilah yang aku tunggu-tunggu. Dengan penuh nafsu aku rimming lubah duburnya, kujilati dengan lidahku dan aku lumasi dengan air liurku. Arghhh.....ohhhh....enak sekali mas, Dr. Richard melenguh dengan keras tanpa peduli bahwa mungkin ada orang lain diluar ruangan. Aku semakin bernafsu menjilati liang duburnya yang keliatan sempit itu. Lidah ku kemudian bergerak keatas melewati biji pelernya, batang kontolnya, menyapu bulu kemaluannya, perut dan dadanya kemudian kembali kulumat mulutnya sekali lagi. Dr. Richard semakin kelonjotan keenakan dengan aksiku. Ohhhhh............mas.....enaaaa...., katany ketika aku mainkan jariku dilubang duburnya. "Terus...mas.....terus..." desahnya menahan kenikmatan.

Aku kemudian berbaring diranjang dan seperti dia tahu maksudku, dengan lahap dia menghisap batang kontolku yang sudah tegang sedari tadi. Tetesan precum yang memenuhi kepala kontolku dia jilatnya. Ohhhhh......ohhhh....aku bisa merasakan enaknya diisep oleh Dr. richard yang selama ini aku impi-impikan. Dengan pintar dia melumasi kontolku dengan air liurnya, membuatku terbang melayang-layang keenakan. Kemudian tanpa diberi komando, dia berbaing sambil mengangkat kedua kakinya seakan memberi isyarat agar aku melakukan sesuatu. Dengan semyum penuh arti aku berlutut dihadapannya dengan kontolku menghadap tepat dilubang duburnya. Dr. Richard mengerlingkan mata sambil tersenyam dengan nakalnya, aku mengerti apa yang diinginkannya. Aku lumasi lubang duburnya dengan air liurku, kumasukan jariku kedalam lubang pantatnya agar terlumasi dengan sempurna. Kemudan aku lumasi kontolku dengan air liurku sampai terasa licin sekali.

"Please...mas, lakukan....aku sudah menginginkannya sejak lama", bisiknya. Kumasukan batang kontolku ke dalam lubang duburnya yang basah dan sempit. Begitu sempitnya, sampai-sampai Dr. Richard melenguh menahan sakit, aku mendorong kontolku lebih dalam....semakin dalam dan bless,.....ohhhh......ohhh...mas....ohhhh....enak sekali....Pak dokter mengerang menahan enak. Aku mengenjotnya keluar masuk, kadang kulakukan dengan keras sehingga kudengar lenguhan Dr. Richard yang cukup keras. Semakin kudengar lenguhannya, semakin bernafsu aku mengentotnya. kali ini kuciumi mulutnya sambil aku menggoyang-goyang pantatku keluar masuk. Kontol Dr. Richard sangat tegang saat aku mengentotnya, benar-benar horny! Saat genjotanku makin cepat, tiba-tiba dia melenguh dengan kerasnya....arrrghh......argghh...ohhh...maaaass....aku mau keluar.....ahhh....crot...crot....batang kontolnya memuntahkan cairan sperma tepat diperutnya, sedangkan aku makin menggenjot kontolku keluar masuk dengan cepat sampai akhirnya aku keluarkan spermaku di dalam lubang duburnya...,aaarrgghhhhh.....dok.....ohhhh.....dok.....ohhhhh. Dr. Richard mengencangkan pegangannnya dipantatku seakan-akan tak ingin kontolku keluar dari lubang duburnya. Ohhh........aku masih melenguh, sambil kupeluk Dr. Richard dengan erat.

"Makasih ya mas....akhirnya hasrat kita bisa tersalurkan", bisiknya. "Anda kuar biasa, Dok...", bisikku. Kami masih berpelukan di ranjang tempat prakter Dr. Richard. Saat itu waktu menunjukan jam 21.30.

Sejak saat itu, secara rutin kami bertemu seperti layaknya orang pacaran. Memang kita tidak mempunyai komitmen apapun karena dia mempunyai keluarga and aku bisa mengerti. Kdang-kadang kita melakukannya di praktekya atau dia datang ke apartemenku.

###

1 Gay Erotic Stories from Fegan

Diperiksa pak Dokter yang ganteng

Sebenarnya aku datang ke tempat prakteknya Dr. Richard tanpa rencana, rasanya hanya kecapekan aja abis kerja seharian, sekalian ingin ngeliat wajah Rd. Richard yang ganteng itu. Sudah lama aku memperhatikan Dr. Richard, untuk seorang yang seusianya yang sudah 53 tahun, Dr. Richard termasuk sangat sehat dengan wajah ganteng kebapakan dan perut ada "belly"-nya. Pokoknya secara fisik dia itu sangat

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story