Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

LUKISAN EROTIS

by Alnez


LUKISAN EROTIS Hampir putus asa aku mengejar wawancara, padahal waktu cetak sudah mendesak. Sampai mengejar tokoh ini ke Semarang, karena sedang mengadakan jumpa fans sehubungan dengan peluncuran film anyar yang disebut-sebut para kritisi sebagai bentuk terobosan baru di tengah kelesuan dunia film nasional seperti saat ini. Setiap kali dihubungi telepon selulernya, selalu nada pesan yang menjawab, berulangkali aku berpesan, tapi sia-sia belaka. Baru tadi siang mendapat kepastian setelah berjubel dengan reporter lain ketika setelah sekian lama menunggu di Hotel Graha Santika tempat dia menginap untuk janjian wawancara, ¡°Oh, anda yang mau bertemu dengan saya ya?¡± Dia malah menyapa duluan, sambil menatapku lekat,¡± Oh, ya....pukul berapa anda bisa?¡± tanyaku . Tiba-tiba dia mendekat dan setengah berbisik,¡± Bagaimana kalo pukul 10.00 malam di kolam renang?¡± katanya sambil berlalu,¡± Saya pastikan akan hadir disana tepat pada waktunya¡± jawabku sambil agak berteriak karena dia sudah berlalau.Dia memalingkan muka serasa tersenyum dan masuk ke mobilnya. Pukul 10.00 malam aku sudah menuju kolam renang di Hotel Graha Santika. Aku menyukai gedung hotel ini karena bergaya arsitektur tropis, dengan idiom post modern terutama ekletisme arstefak arsitektur lokal masa silam disana-sini. Kolam renang berbentuk organis itu sendiri berada di sayap kanan bangunan di antara restoran dan kafe yang diapit taman yang rimbun dengan landscape suasana taman-taman tropis, dengan rumput, perdu liar disudut-sudutnya di selingi pohon-pohon yang rimbun. Saat itu kukenakan switer biru dan jeans warna krem yang pas di badan, sepatu kets warna coklat, kartu pers kugantungkan di leher, kamera, tape recorder, dan notebook serta sample majalahku yang terbaru aku masukan ke tas. Aku sedikit menyisir rambut dan melumuri pipi dan leherku dengan aftershave. Malam begitu cerah, bintang gemintang bertaburan di angkasa. Aku mnyusuri pinggiran kolam di antara rerimbunan taman, menuju gazebo di sudut kolam. Tapi gazebo sepi, hanya sebotol Mersailles dan dua buah gelas tergeletak di tengah meja kayu yang terbuat dari kayu ulin yang kokoh. Aku menaruh tas di kursi kayu, tiba-tiba ¡°Hai...¡± katanya menyapa sambil muncul dari kolam renang dan menepi, aku berpaling dan pura-pura tidak terkejut.Dia ¨C Dody namanya--lagi berenang rupanya, memakai celana renang yang minim sekali warna hitam dari bahan lycra, kalau siang mungkin kelihatan transparan, sangat kontras dengan kulitnya yang putih. Dody berdiri di bibir kolam, meskipun cahaya hanya remang-remang aku bisa menikmti tubuhnya yang atletis, 180 tingginya kira-kira dengan berat proposional, otot-otot dada dan perut kelihatan begitu terlatih dengan bentuknya yang kotak-kotak padat berisi.Wajahnya yang kokoh merupakan perpaduan antara rahang yang kotak, hidung mancung dan alis tebal, sementara matanya menyorot tajam dengan rambut agak ikal, dan gigi yang berbaris rapi.Otot-otot trisep dan bisepnya berisi, berpadu dengan dada bidang yang kekar. Dibalik celana renangnya yang mini aku melihat tonjolan besar, seperti tak sanggup menahan beban berat didalamnya, bulu-bulu halusnya sedikit menyembul keluar, terus menjalar sekitar pusar. ¡°Malam yang panas, ya...¡± aku membuka pembicaraan,¡±Betul sekali, anda tidak ingin berenang?¡± tanyanya.¡±Oh, saya tidak membawa celana renang, mungkin lain waktu saja...¡± jawabku. Dia menyambar handuk dan mengeringkan mukanya, kemudian duduk di kursi dengan masih bercelana renang, tepat di kursi samping kiriku sambil menuangkan minuman, masing-masing diisi separuh. Kemudian dia mengangkat gelas seraya berujar,¡±Untuk malam yang indah..¡± aku buru-buru mengngkat gelas juga untuk bersulang. Wawancara kami--tepatnya obrolan--berawal dari liku-liku perjuangan dia hingga mencapai puncak karir seperti sekarang ini, bagaimana dia berawal menekuni dunia model, ke bintang iklan, kemudian main sinetron dan sekarang sedang menjajaki ke dapur rekaman segala. Kelihatannya dia mahluk paling bahagia yang pernah aku temui, punya tubuh yang gagah, terkenal dan tentu saja banyak uang, sehingga dunia ada dalam gengggamannya. Aku mencermati gesturnya yang ekspresif, ia menceritakan masa kecilnya dengan tertawa ringan, kemudian bercerita liku-liku hidupnya dengan suara berat, sesekali menerawang ke langit gelap. ¡°Orang hanya melihat kedaanku saat ini, tanpa mencoba mengerti bagimana semua ini harus aku raih dengan mengorbankan diri dan keniscyaan kehidupan¡± katanya lirih Terus dia berujar bahwa hidup tidak selamanya hitam putih, tapi selalu kaya akan warna.Bahwa kesempurnaan hidup terletak pada kekurangan seseorang, Hakekat yang terlihat terletak pada apa yang tidak bisa kita lihat, kita tak pernah tahu apa dibalik semua kenyataan yang kadang kita tak punya pilihan lain untuk menjalaninya. Dari tekanan suaranya aku bisa merasakan kepedihan itu, aku menggapai tangannya dan memegangnya. ¡°Maafkan sobat jika pertanyaanku membuka kenangan masalalumu yang sulit...¡± Dia tersenyum sambil mengusap titik-tika air bening disudut matanya. Aku menarik napas panjang berusaha menenangkan jantungku yang deg-degan. Suasana hening sesaat, hanya bunyi gemerisik dedaunan ditiup angin, semilir sayup-sayup ditingkahi gemericik air di pancuran. Sebelum melanjutkan wawancara dia bangkit dan menceburkan tubuhnya kekolam renang, gerakan antara tangan, kepala, dada dan pantat yang turun naik berirama membentuk suatu harmoni erotis. Aku berdiri dipinggir kolam, ujung sepatuku menyentuh airnya, aku merapatkan tanganku dipangkuan menahan malam yang mulai dingin. Pikiranku menerwang kealam dimana harapan-harapanku yang tak pernah pupus, cerita cinta yang tak pernah menjadi kenyataan. Karena kasih sayangku selalu kehilangan arah. Aku terjaga ketika mendengar suara ¡°Tolong.....tolong...aduhh......¡± Ternyata Dody hampir tenggelam, aku terkesiap segera kubuka sepatu dan langsung aku terjun dan menggapai tubuhnya yang melayang didalam kolam, aku sorong kepermukaan dan kugiring kesisi. ¡°Kenapa?!¡± tanyaku sambil berusaha mengangkat tubuhnya kedarat,¡±Aduh...! Aaah....!¡± dia meringis sambil menunjuk kaki kirinya yang nggak bisa diluruskan. ¡°Oh kram ya?¡¯tanyaku sambil mengusap air dari mukaku. Dia menganguk dan terus merintih, aku sedikit panik dan kuletakan tubuhnya di tempat yang rata, kuambil handuk dan kuselimuti tubuhnya supaya nggak kedinginan, kuberi ia minum serta kucoba memijit betis kiri, kupegang salah satu nadi yang tegang, kutelusuri terus hingga agak mengendur.Aku memang tahu sedikit P3K karena dulu pernah ikut PMR disekolah menengah. Dody masih terus meringis menahan sakit. Setelah beberapa saat ia mampu duduk dan mengucapakan terimaksih telah menolongnya. Aku baru sadar tubuhku basah kuyup, padahal aku nggak bawa baju untuk ganti. ¡°Gimana, apakah perlu aku panggilkan dokter?¡±tanyaku ¡°Oh, nggak usah, udah baikan.....Tapi, bisa antar aku ke kamar? ¡°Pintanya sambil menjulurkan tangan. Aku mengangguk sambil menarik tangannya. Aku memapahnya dengan tangan kanan, sementara tangan kiriku menjinjing tas yang tadi kubawa. Aku melintasi taman, masuk ke selasar dan kemudian ke lobby lift, setelah masuk dia memencet tombol angka 6. ¡±Aku dikamar 607¡±katanya. Ketika sampai dikamar, aku mendudukan Dody di kursi, dan kutaruh tasku di ludgage rack.Ketika melintasi cermin aku baru sadar badanku basah kuyup, ¡°Kamu ganti baju, nanti masuk angin, kalo nggak bawa, pake aja baju saya dilemari..¡±katanya ¡°Oke, thanks....¡±kataku sambil mencari mobilphone, maksudku ingin ngasih tahu ke orang kantor kalau......¡±Sudahlah, kamu nginap sini aja, temani aku...¡±pintanya. Aku berpikir sekilas, ¡° Oke juga, biar aku selesaikan reportku dan dikirim dengan email¡± jawabku. Aku berlalu kekamar mandi, membuka baju dan celana yang basah, kemidian sedikit membilas, dan kulilitkan handuk sebelum keluar kamar mandi.Sekilas kucermati tubuhku yang masih lumayan bagus, dengan six packnya masih terlihat, walau disana-sini agak mengendor, karena pekerjaan wartawan yang tidak menentu, membuat aku tak punya waktu yang teratur untuk untuk fitness. Ketika keluar toilet, kulihat Dody lagi berusaha melepas celana renangnya yang basah sambil duduk dikursi, kakinya belum bisa diluruskan benar. ¡°Boleh kubantu?¡± tanyaku. Dody mengangguk. Aku memegang karet pinggang celana renang bertuliskan speedo di belakngnya itu. Kutarik perlahan, dan Dody mengangkat pantatnya dari bantalan kursi, sreeet...lepas sudah, dan kutaruh dikamar mandi. Aku terpana melihat penis Dody yang indah, agak kecoklatan, dikelilingi bulu-bulu halus tipis keriting diatasnya hingga merata sampai kepusar.Meskipun penisnya tidak tegang, tapi kelihatan besar dengan warna merah kecoklatan. Pahanya juga ditumbuhi bulu-bulu halus yang kontras dengan kulitnya yang putih. Rupanya dia sadar kalau aku mengamati penisnya, tapi ia pura-pura tidak tahu dan dibiarkan saja tubuhnya telanjang bulat, seakan-akan baginya udah terbiasa telanjang didepan orang, sesama cowok lagi. Dody berusaha bangkit menuju ketempat tidur, tapi baru berdiri saja dai sudah nyengir menahan sakit, aku segera menghampirinya dan membimbingnya ke tempat tidur. Kupegang pinggangnya, dan kutidurkan di kasur. Saat itu tubuh kami begitu dekat, wajahnya berhadapan dengan wajahku, hembusan napasnya terasa hangat menyapu kilit wajahku.Kami sempat bertatapan, tapi aku kemudian memalingkan muka dan segera bangkit tapi......Dody malah memagut bibirku, aku hanya terkejut dan diam saja menerima ciuman bibirnya yang dingin dan manis seperti es krim, mataku terpejam¡­¡­..ia memainkan lidahku dan dihisap dalam-dalam. Aku memeluknya erat-erat dan membelai-belai punggungnya, terus menggapai kebawah dan kulepas handuknya serta ku remas-remas pantatnya yang kencang ¡°Hai, kakimu kan masih sakit?¡± tanyaku samapi melepskan rangkulan, ¡°Ah, nggak kok...aku tadi berpura-pura........¡± jawabnya sambil tersenyum¡±Ah, sialan kau, awas ya....¡± kataku sambil menindih tubuhnya dan memagut bibirnya yang tipis dan merah itu. Ia terus menciumi leherku dan terus kebawah menjilati putting susu, dan menghisap serta menggigitnya sedikit¡­.aaahhhh¡­..persaan geli, nikmat dan harap cemas menjadi satu¡­¡­.aku mengelinjang dan memeluknya semakin erat¡­.kemudian beralih ke putting yang satunya lagi dimain-mainkan dengan lidahnya, putingku sudah mengeras dan kemerahan¡­¡­tiba-tiba dihisap dalam-dalam dan digigit¡­aku hampir berteriak sakit tapi nikmat¡­ Jilatan-jilatanya yang dahsyat mendarat diperut, pusarku jadi ajang permainan selanjutny ¡­.otot perutku menegang, kubelai-belai rambutnya¡­¡­.kurasakan tubuhnya sudah mulai berkeringat, dan tiba-tiba dia menjilati batang penisku yang sudah dari tadi menegang, memerah dan telah mengeluarkan cairan bening¡­.mula-mula kepalanya yang besar, kemudian kesekeliling batangnya turun naik dan terus menjilati daerah lipatan paha dan buah jakar¡­..terasa geli nikmat, badanku meregang¡­¡­kemudian buah pelirku dilumatnya habis¡­dan dimain-mainkan oleh lidahnya¡­.terasa ngilu sampai pening kepala¡­¡­aahhhh¡­¡­.aku meremas-meremas rambutnya. Tapi permainan tak henti samapai disitu, penisku yang telah penuh ereksi dimasukan kedalam mulutnya¡­..ooohhhh¡­.! ssssss¡­..terasa lembut¡­hangat¡­dan sejuta rasa lainnya ¡­nikmatnya sampai ke ubun-ubun¡­¡­..kakiku meregang merasakan nikmatnya kuluman dia¡­¡­..kepala penisku dimainkan oleh lidah di dalam mulutnya¡­wwooww¡­geli..nikmat¡­¡­terus dihisap lembut-lembut, ¡­iihhh¡­.aku begidik¡­nikmat¡­.sementara tangannya mempermainkan anusku¡­aduh¡­dipijit-pijit dan jarinya dimasukan kedalam anusku¡­oohh¡­..tahap-demi tahap dia mempercepat hisapanya dan mengelur-masukan penisku dari mulutnya¡­..semakin lama semakin cepat dan menghunjam dalam-dalam masuk ketengorokannya¡­¡­.karena gesekannya begitu sering, hingga penisku terasa panas¡­namun nikmat dan masih merasakan kelembutan mulutnya¡­¡­ Kemudian ia membalikan tubuhnya ke posisi 69, dengan posisi tubuhku diatas, kini penis arab yang panjang dan besar ada di depan hidungku, kucium jembutnya kurasakan bau khas laki-laki..menyengat namun nikmat, kujilati paha yang berbulu halus dari pangkal paha hingga lututnya, kemudian daerah lipatan antara paha dan buah zakarnya, kemudian kupegang penisnya dan kujilati kepalanya, kumainkan dengan lidahku¡­.semakin membesar, semakin tegang¡­¡­.terasa sedikit asin, lembut dan hangat¡­¡­terus jilatanku menyusuri batang penisnya yang hampir tak terpegang dengan sebelah tangan saking besarnya dan panjangnya sekitar 20 senti itu terus ke bawah dan kujilati kantung buah zakarnya¡­..semerbak bau khas semakin merangsang birahiku¡­.kuhisap dan gigit sedikit dan kumasukan ke dalam mulutktu sebelah buah zakarnya¡­.dia histeris dan mengangkat pantatnya¡­.dia semakin erat mencengkeram pantatku dan meremas-remasnya¡­¡­permainanku terus berlanjut dengan memasukan penisnya ke mulutku dan kuhisap dalam-dalam..terasa lembut tapi keras, hangat dan denyutan uratnya sangat terasa dilidahku¡­kumain-mainkan dengan lidahku, dan kukeluarmasukan dari mulutku¡­semakin lama semakin cepat¡­..cepat¡­.hampir aku tersedak karena kerongkonganku penuh dengan penisnya yang besar¡­¡­dia menggoyang-goyangkan pantanya, berputar naik turun¡­¡­. Sementara mulutnya tak bisa berkomentar banyak karena penuh dengan penisku juga, aku dorong penisku masuk kemulutnya hingga sampai kerongkonganya kuputar dan kuanaik turunkan dari mulutnya¡­¡­.suaranya hanya berdecak-decak dan hisapanya semakin kuat¡­..Sehingga aku merasakan dua kenikmatan sekaligus¡­mulutku merasakan kenyalnya kontol dia dan kontolku juga merasakan lembut dan hangat mulutnya¡­¡­.semuanya terus berlalu dengan irama yang seimbang dan semakin cepat¡­antara naik turun pantat, bergoyang, berputar dan hisapan disertai erangan dan desisan terus silih berganti¡­. Suasan begitu hening, malam telah larut beranjak ke dini hari. Sunyi senyam menerbangkan sejuta kenagan menjadi kenyataan. Aku hampir berteriak merasakan kenikamtan yang dahsyat ketka dia mulai menjilati sekitar lubang anusku, oohhh¡­..terasa geli dan nikmat, kemudian lidahnya dijulurkan ke lubang anusku, kukendurkan otot anusku dan ternyata dia menghisap dalam-dalam lubang anusku¡­ohhh¡­¡±Please fuck me¡±¡­pintaku¡­. Kemudian ia menjatuhkan tubuhku ke kasur, ¡­.dan ia semakin ganas menjilat dan menggigit pantatku¡­memainkan anusku dengan lidahnya, kuangkat pantatku sehingga agak menungging¡­.kemudian dia hisap anusku dalam-dalam¡­.ooohhh¡­.senssi kenikmatan yang belum pernah kurasakan¡­¡­kemudian ia membalikan tubuhku, sehingga aku telentang dipinggir ranjang, dia berdiri dipinggirnya dan kedua kakiku diangkat kepundaknya, pantatku agak terangkat penisnya disodokan pelan-pelan ke arah anusku¡­.Aahhh¡­aku berteriak kesakitan, pelan-pelan namun pasti penis besar itu menerobos ke lubang anusku ¡­¡­otot anusku yang meregang terasa sakit dan panas, terasa seperti digigit-gigit semut¡­namun hanya terasa sebentar saja¡­selanjutnya ada perasaan harap cemas dan sundulan kepala penisnya ke dinding anus teras geli agak gatal¡­.dibiarkan dalam beberap saat penisnya berada dalam anusku..kemudian ditarik dan dimasukan perlahan-lahan¡­pantatnya mulai bergoyang maju-mundur, berputar¡­¡­demikian juga dengan pantatku mengimbanginya¡­.kuangkat pantatku tinggi-tinggi dan dihunjamkan dalam-dalam penisnya ke dalam anusku¡­hampir sampai ke jantungku, semuanya terus berulang denga irama yang seimbang¡­kuangkat, dihunjamkan, tangannya menekan pantatku hingga penisnya menghunjam dalam, aku teriak.....aaahhhh.....terus bergoyang dan berputar¡­semakin lama-semakin cepat¡­cepat dan cepat¡­..serta Oohh¡­..cairan hangat dari penisnya serasa menedang-nendang dinding anusku¡­¡­dia mencengkram tubuhku kuat-kuat dan digigitnya bahuku¡­¡­¡­untuk beberapa saat tubuhnya menegang sebelum melemas secara perlahan¡­¡­kemudian ia tergeletak disampingku, dan merangkulku serta menciumku dalam-dalam¡­.. Suasana sunyi sejenak, dua anak manusia yang sejenis tergolek ranjang, telanjang¡­.disaksikan lukisan bergaya abstrak yang mengekspresikan keindahan erotisme cinta, keindahan birahi yang yang tergantung membisu di dinding, setia menyaksikan prosesi bersatunya dua jiwa yang bergelora..... Setelah beberapa saat, dia bangun dan pergi ke shower untuk membersihkan diri. Langkahnya gontai dengan penisnya menggantung, aku terus menatap tubuhnya yang indah dan atletis itu, dadanya bidang dengan otot bisep dan trisep yang kokoh. Hampir disemua tubuhnya ditumbuhi bulu-bulu halus. Dia kemudian membuka kran dan mengguyur tubuhnya dengan air hangat, sementara pintu kamar mandi dibiarkan terbuka. Aku dapat dengan bebas menikmati kendahan tubuhnya. Sementara dari tadi penisku tetap menegang karena belum ejakulasi, semakin menegang menjulang diantara kedua pahaku. Aku bangkit dan menghampiri Dody di kamar mandi, dai tersenyum sekilas dan menguyur tubuhku dengan air hangat¡­¡­sehingga kami sama-sama basah, kemudian aku raih sabun dan kubelai tubuhnya dengan busa sabun yang lembut, dia terpejam sambil memagut bibirku..Kutelusuri seluruh lekuk tubuhnya yang atletis dari dada, punggung, perut, pinggang, pantat dan pahanya¡­¡­.Demikian juga dengan Dody , dia membelai seluruh lekuk tubuhku dengan busa sabun, kadang dengan belaian lembut, kadang dengan dipijit-pijit, kadang juga dengan ciuman bibirnya dan jilatan lidahnya. Aku berusaha mengatur napas yang memburu, kemudian aku emmbimbing Dody untuk bersama-saam berendam di bathtub yang telah penuh dengan busa, aku kecup bibirnya dalam-dalam, ku permainkan lidahnya....kami saling berpelukan alam busa sabun, hingga licin, kita duduk berhadapan berpelukan erat, dadanya melekat ke dadaku, penisnya menempel ke penisku, kemudian Dody agak mengnakat pantatnya. Kupegang punggungnya, dan kusodok pantatnya pelan-pelan dari bawah¡­Dody menggelinjang perlahan, kepalanya menengadah dan pegangan ke dinding kamar mandi semakin kuat. Terasa lubang anusnya hangat, menjepit dan meremas penisku, ¡­Oohhh¡­aku merasakan sensasi persaaan yang sulit kutuliskan, tubuhku meriang¡­..kemudian kupegang pinggangnya dan kumasukan kuat-kuat seluruh penisku ke anusnya, Dody menggelinjang dan setengah berteriak¡­Aaahhhhh¡­..kemudian ku kugoyangkan pantatku maju mundur, berputar¡­.dan pantat Dody pun mengikuti irama itu dengan menarik dan menekan pantatnya dari penisku¡­gerakan-gerakan itu berirama, air busa di bathub tumpah ruah ke lantai kamarmandi..... Sementara tanganku yang kanan kuraih kontol Dody yang sudah menegang dan kupermainkan, kukebelai, kupijit, kukocok¡­¡­sehingga Dody meregang,¡­sementara pantatanya terus kugenjot habis-habisan sampai pinggangku terasa panas¡­..dan Oowwww¡­¡­.aku mulai ejakulasi, kucabut penisku dan kukedap tubuh Dody kuat-kuat, kami saling dekapan dalam keadaan tubuh licin¡­seperti belut¡­¡­ Oohhh¡­..crooot¡­croot¡­.crroootttt¡­¡­air maniku keluar dngan dahsyatnya, sekujur tubuhku merinding¡­..bergetar¡­.tegang¡­dan¡­sensasi perasaan lainnya¡­..aku tenggelam dalam airsabun dan kupeluk tubuh Dody erat-erat................ (tanggapan : zoerigh@yahoo.com) atau 0812-58-02416

###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

3 Gay Erotic Stories from Alnez

Di Tengah Ombak Samudera

DITENGAH AYUNAN OMBAK SAMUDERA Malam baru saja turun di Pelabuhan Tanjung Perak, aku masih selalu sendiri meratapi hari yang segera berangkat pergi.Sinar mentari menyemburat menghias mega berarak ditiup angin sore. Lampu kapal-kapal yang sedang bersandar mulai menyala, kerlap-kerlip dipantulkan air laut yang tenang. Kapal bergerak dengan perlahan, meninggalkan pelabuhan, gudang tua dan

Kekuatan Cinta

Cinta memiliki kekuatan untuk menyembuhkan atau bahkan menghancurkan. Hidup tak selamanya hitam putih, tapi selalu kaya akan warna, dan tak segalanya bisa dipahami, kecuali hanya dijalani. Seperti juga diriku, aku tak pernah tahu mengapa aku menyukai sesama jenis, sehingga dalam jiwa ini selalu ada dua sisi yang bertentangan, antara dorongan mengikuti hasrat dan perasaan bersalah telah

LUKISAN EROTIS

LUKISAN EROTIS Hampir putus asa aku mengejar wawancara, padahal waktu cetak sudah mendesak. Sampai mengejar tokoh ini ke Semarang, karena sedang mengadakan jumpa fans sehubungan dengan peluncuran film anyar yang disebut-sebut para kritisi sebagai bentuk terobosan baru di tengah kelesuan dunia film nasional seperti saat ini. Setiap kali dihubungi telepon selulernya, selalu nada pesan

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story