Gay Erotic Stories

sejak pertama kali kenal dengan mas Aji jantungku sudah langsung copot mematap senyum diwajahnya. mas aji itu ganteng, tinggi dan punya tubuh yang ber isi. mungkin karna pekerjaan mas aji sebagai sapam di sebuah mall yang membuat mas aji selalu menjaga kondisi tubuhnya tetep prima. yang paling aku suka dari mas aji selain keramahannya adalah tubuhnya yang selalu tercium segar, wangi parfum selalu tercium bercampur dengan aroma tubuh kejantanannya. hemmmmm....aku selau terbuai menciumnya.

aku dan mas aji sangat berbeda, aku baru berumur 19 th sedangkan mas aji sudah 26 th. aku gay sedangkan mas aji stra8. perbeddaan ini yang membuat diriku hanya bisa memendam perasaanku dlm hati saja. tetapi karna sifatku yang mudah bergaul maka aku bisa selalu berdekatan dengan mas aji walau sekedar ngobrol, nongkrong, atau berolahraga. hobi qt sama sama2 suka bola. tapi klo dalam urusan percintaan. aku suka kontol sedangkan mas aji suka memek. aku penah dikenalkan pacar mas aji. namanya mita. setiap libur mas aji selalu membawa mita ke tempat kosnya. setiap kali mas aji membawa pacarnya hatiku selalu cemburu. tapi aku berusaha menutupinya.

suatu pagi aku hendak berangkat kuliah aku berpapasan dengan mas aji yang hendak berangkat kerja. saat itu mas aji hanya memakai seragam kerjanya yang hitam2 berbentuk jas safari dengan otot bisepnya nyembul di lengan bajunya. rambunya yang terlihat bercahanya tertata rapi serta tubuhnya yang wangi. pagi itu aku tekesima dengan senyum mas aji.dengan sangat ramah dia menegurku seranya menyentuh pundakku sambil merangkul. sekali lagi aroma tubuh mas aji membiusku. "eh mas aji berangkat kerja mas?" sapaku " iya nih Rik" jawabnyamemanggilku karna memang namaku Riky " nanti siang habis kuliah main ke tempat mas kerja ya?" kata mas aji "ada apa mas? mau traktir?" tanyaku " iya mau ga?" "mau banget mas, jam brp?" tanyaku semangat "habis kamu kelar kuliah aja" katanya sambil tersenyum "ok nanti saya mampir" jawabku.

hatiku berbunga2 mendapat ajakan dari mas aji. hari itu aku kuliah dengan bersemangat. setiap menit mataku melirik kearlojiku menanti jadwal kuliah usai. begitu jam 1 siang aku langsung jabut dari kampus menuju mall di senanyan tempat mas aji bekerja. sampai disana aku langsung menemui mas aji. si lantai 4 tempat mas aji bertugas. mas aji langsung menyapaku.

"tunggu ya rik, aku ganti role dulu" kanya "ok mas" jawabku.

aku pun menunggu 15 menit. tak berapa lama mas aji menghampiriku lalu mengajakku ke lantai atas tempat restoran fast food. disana aku ditraktir oleh mas aji. kami berdua makan berger serta kentang goreng. sambil makan mas aji bertanya kegiatanku dikuliahan tadi. mas aji banyak bertanya dibandingkan dirinya yang bercerita. aku terus menjawab pertanyaan mas aji sampai suatu saat kentang goreng yang ku makan jatuh di baju ku tepat mengenai kancing kemeja ku. saat itu mas aji segera mengambil tisu dan langsung mengusap kannya.

"ga usah mas biar..." kataku berusaha menolak tapi tangan mas aji keburu sampai dan mengelap noda saos di bajuku "ga apa apa" katanya. tiba-tiba tangan mas aji ber alih dari mengelap noda dibajuku menjadi mengelap bibirku. "ada saos di mulut" katanya lembut

saat itu aku baru tersadar bahwa mas aji saat ini bersikap lain. dia lebih perhatian terhadapku. seolah2 dia mengirim sinyal positif kepadaku. beberapa detik kami berdua terdiam. tak ada percakapan. hening menerja sampai mas aji yang membuka percakapan kembali. saat itu tatapan mas aji berubah. tatapannya terasa lain dari biasa dan lebih indah. aku berusaha menghindar dari tatapan mas aji. tetapi tak kuasa juga untuk menatapnya.

bersambung.........