Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Di Gerbong Enam

by Jakdude


Dari pengeras suara terdengar penguman agar penumpang segera naik ke gerbong karena kereta Mutiara ke Bandung segera diberangkatkan. Soni bergegas membereskan ranselnya dan menuju ke gerbong enam.

Di dalam kereta Soni mendapati di kursi sebelahnya sudah duduk seorang pemuda sebayanya. “Wah cakep juga, lumayan buat teman ngobrol di perjalanan. Siapa tau bisa diraba-raba sekalian,” pikirnya dalam hati waktu melihat cowok itu.

“Permisi, saya duduk di sini. Mau ke Bandung juga ya?”

“Oh iya, silakan. Iya, saya mau ke Bandung.”

Singkatnya Soni dan cowok yang bernana Faisal itu langsung akrab dalam obrolan.

Faisal asli Surabaya dan pergi ke Bandung dalam rangka megunjungi adiknya yang kuliah di Unpad. Cowok 30 tahun itu bekerja di salah satu toko jam terkenal buatan luar negeri di Tunjungan Plaza, pusat perbelanjaan populer di Surabaya di daerah Basuki Rahmat.

Wajahnya menarik dan tubuhnya lumayan berotot. Dengan postur tinggi dan kulitnya yang putih bersih, Faisal sering menjadi pusat perhatian. Apalagi dia juga senang bergaya dengan penampilan metroseksual.

Di mata Soni, Faisal memang memiliki sex appeal yang tinggi, terlebih dia punya wawasan yang luas di luar bidang pekerjaannya sebagai manager toko jam. Penampilan yang oke, humoris dengan gaya bicara yang bersahabat dan isi omongan yang bermutu, semuanya klop. Soni pun langsung suka dan mulai membayangkan keintiman.

Soni sendiri juga seorang cowok yang rupawan. Dia sering bermain futsal sehingga fisik dan stamina terjaga. Tampangnya macho dengan garis-garis maskulin bekas cukuran cambang dan jenggot di wajahnya.

Dalam perjalanan di gerbong enam itu Soni dan Faisal banyak bercerita dan bercanda. Lewat tengah malam, keduanya mulai lelah dan tertidur.

Di gerbong itu AC lumayan dingin dan kedua cowok itu sudah menggunakan selimut. Tanpa terasa kepala Faisal berada di pundak Soni, dan dia pun tertidur dipundaknya. Ini kesempatan buat Soni untuk bergerilya. Pelan-pelan dia sengaja bergeser sedikit demi sedikit hingga wajah Faisal bersandar ke dadanya.

Tangan Soni pun mulai gesit menggerayangi paha Faisal. Hidungnya mengendus-endus leher Faisal. Meski tidak terlalu gelap, tapi suasana di gerbong enam itu memang mendukung aksi Soni. Apalagi ada selimut yang menutupi gerakan tangannya.

Faisal mulai bereaksi. Dia terangsang oleh aksi Soni. Penisnya mulai berdiri. Dia bergerak sedikit dan agaknya sadar bahwa kepalanya bersandar di dada Soni. “Ohh maap… wah saya ketiduran…”

“Eh nggak apa-apa, saya malah suka kamu tiduran di dada saya,” kata Soni.

“Hah… tapi… ehmmm saya juga nyaman, apalagi badan kamu harum, bikin saya tambah enak tidurnya tadi.”

“Ya sudah, tidur aja lagi. Tuh muka kamu kelihatan ngantuk banget.”

“Mmmm… kalo saya tiduran di paha kamu aja gimana?”

Nah ini dia, pucuk dicinta ulam pun tiba, mungkin ini caranya menantang untuk tindakan selanjutnya, bisik Soni dalam hati. “Ya boleh, kalo kamu maunya begitu.”

Langsung Faisal merebahkan diri lagi dan meletakkan kepalanya dip aha Soni.

Soni tidak membuang waktu lagi, langsung dia beraksi mengelus-elus wajah Faisal yang ganteng itu dan sebelah tangannya di bawah selimut lagi meraba-raba perutnya.

Faisal rupanya memang mengundang Soni untuk bertindak lebih jauh. Dia juga langsung merapatkan wajahnya ke selangkangan Soni hingga membuat penis nya langsung berdiri.

Di tengah malam itu kedua cowok itu terlibat petualangan panas. Tangan Soni bermanuver masuk ke jins Faisal. Celana dalamnya sudah menonjol membuat darah Soni serasa mengalir lebih cepat. Soni bergerak makin gesit dan masuk ke celana dalam Faisal.

Soni dapat merasakan penis Faisal yang sudah keras bagai kayu dan mulai mengocoknya. Sementara itu Faisal tidak mau kalah. Pelan pelan dia buka retsleting jins Soni, menurun sedikit celana dalamnya. Lalu dia menarik keluar penis Soni dan mulai menjilatinya.

Kontol Soni panjang dan besar. Perlahan-lahan Faisal memasukan kontol Soni ke mulutnya dan menghisapnya.

"Ahh enak, Sal. Gila lidah kamu hebat bener sih… “ bisik Soni sambil terus mengocok penis Faisal. Untungnya penumpang di sekitar dua cowok ini tertidur pulas. Dan mereka melakukan kegiatan nikmat itu di bawah selimut, jadi tidak terlalu menarik perhatian orang yang mungkin melewati kursi mereka.

“Sal… aku gak tahan, bisa muncrat nih… ahhh ahhh ahhhhhhhhh...” bisik Soni

“Yah keluarin saja, biar aku sedot semua.”

Soni hanya bisa menahan suara dan lolongannya. Biasanya kalau ejakulasi, dia bisa menjerit dan mengeluarkan suara keras sambil terengah-engah. Tapi karena kali ini di gerbong kereta api, dia harus bisa menahan diri.

“Cret cret cret…” sperma Soni muncrat di mulut Faisal yang terus mengulum penisnya. Sperma Soni habis disedot dan ditelan Faisal sampai tetes yang terakhir.

“Ohhhh.., enak banget,” bisik Soni lagi. “Ayo, sekarang giliran kamu keluar. Ganti posisi ya, aku hisap penis kamu.”

Faisal mengambil posisi duduk kembali dan Soni langsung rebahan lalu menutup kepalanya dengan selimut. Wajah Faisal terlihat menahan keniktmatan. Rupanya lidah Soni sudah bersilat memainkan penisnya yang sudah basah dengan precum sedari tadi.

Tidak lama badan Faisal menegang, dia berkata, “Aku sudah mau keluar nih…” Penisnya tambah tegang dan berdenyut-denyut di mulut Soni.

“Arghh…. Arghhhhhh.. Ohh.. oh… oh…” Faisal mendesah pelan dalam kenikmatan, spermanya sudah meledak di mulut Soni.

“Kamu juga pinter ngisep Son, enak banget bisa muncrat di mulut kamu. Duh sampe ngilu nih….” kata Faisal sambil membereskan celananya.

Di sisa perjalanan dalam gerbong enam itu, Soni dan Faisal lalu saling menggenggam tangan dengan mesranya. Mereka memejamkan mata dan terus membayangkan wajah dan penis masing-masing yang begitu nikmat.

v3rd1ct at hotmail dot com

###

9 Gay Erotic Stories from Jakdude

Benci tapi butuh

Lega sudah. Ya, Toni merasa lega karena sudah bisa mengusir Dewo dari rumah dan bahkan dari kehidupannya. Padahal sejanak sebelumnya, mereka masih terlibat pergumulan syahwat yang panas. Sore itu, setelah menenggak minuman keras dan obat perangsang, Toni dan Dewo sibuk saling mengentoti. Mereka berciuman dan saling berpagutan. Suasana yang begitu erotis hingga birahi mereka berdua

Di Gerbong Enam

Dari pengeras suara terdengar penguman agar penumpang segera naik ke gerbong karena kereta Mutiara ke Bandung segera diberangkatkan. Soni bergegas membereskan ranselnya dan menuju ke gerbong enam. Di dalam kereta Soni mendapati di kursi sebelahnya sudah duduk seorang pemuda sebayanya. “Wah cakep juga, lumayan buat teman ngobrol di perjalanan. Siapa tau bisa diraba-raba sekalian,” pikirnya

Drilling at the dentist

Dimas was uneasy that afternoon. He got a pretty bad ache on his gum. It’s been a week already a week. At first it only hurts when he had something cold or sweet in his mouth and he thought it was only a cavity on one of his teeth and it would need filled. But it was then a constant throb. He knew he needed to see a dentist soon or it would only get much more painful. He has tried pain killer

Ethernal memory

It’s already around 2 a.m. but Edgar could not close his eyes. There was nothing in his mind; and Edgar realized that he has nothing to worry about in his life, at least at that moment. Edgar is a great guy in his forty. Common people regard that he has the achievements as a man in his life except he remains single. Yes, Edgar is a gay and he has decided not to marry a woman or spending his

Kawanua Legit

Liburan baru semalam di Manado, belum cukup waktu untuk David menjelajahi banyak tempat wisata atau pun pelosok menarik di Manado. Tapi di hari pertama di kunjungan pendeknya di ibukota Sulawesi Utara ini, David sudah mendapat kenalan dan teman tidur yang menyenangkan. Kenikmatan di malam pertama sudah direngguhnya dengan puas.Sebagai seorang homoseksual yang tipikal ingin mencicipi banyak

Kelanggenan HTS

Kelanggengan HTS Hampir tengah malam ketika Bram sudah hampir memejamkan matanya, tapi dia agak tersentak ketika ponselnya berdering. Sebenarnya ia enggan menjawab di tengah malam seperti itu. “Pasti ini urusan kerjaan lagi,” pikir Bram. Sebagai produser di sebuah televisi swasta, ia memang kerap ditelepon setiap saat untuk urusan kerjaan. Ponselpun wajib selalu aktif, 24 jam sehari,

Leganya berbagi beban

Sejak beberapa hari lalu Indra tampak murung. Jordan sahabat Indra sudah memperhatikan hal ini. Namun sejak pagi setelah jam pertama kuliah selesai, Jordan melihat Indra lebih kuyu.Indra memang punya rahasia. Sudah seminggu ini Indra merasa terbebani dengan rahasianya itu. Dia dapat dengan mudah menyembunyikan selamanya. Tapi itu bukan kebiasaanya. Indra adalah seorang pemuda riang dan cukup

Nikmat Kawanua

Nikmat KawanuaPagi di akhir bulan Mei itu David dengan ceria berangkat ke bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Yah, kali ini dia akan liburan ke Manado, kota di pulau Sulawesi yang baru akan pertama kali dikunjunginya.Perjalanan selama di jalan tol Jakarta menuju bandara relatif lancar karena hari masih sekitar jam 7 pagi. Tiba di terminal domestik, David segera check in di counter Batavia

Ramai ramai

Surya baru selesai mencukur jembutnya. Rasanya ringan dan seksi. Surya memang lebih suka penisnya bersih dari bulu-bulu, dan dia selalu mencukur bersih jembutnya. Dengan kontol yang klimis tanpa bulu, dia juga merasa lebih nikmat kalau ngentot.Malam nanti Surya ada acara ngentot ramai-ramai, makanya dia sudah siap-siap merapikan diri termasuk ritual cukur jembut. Surya memang sudah tidak

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story