Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Nikmat Kawanua

by Jakdude


Nikmat Kawanua

Pagi di akhir bulan Mei itu David dengan ceria berangkat ke bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Yah, kali ini dia akan liburan ke Manado, kota di pulau Sulawesi yang baru akan pertama kali dikunjunginya.

Perjalanan selama di jalan tol Jakarta menuju bandara relatif lancar karena hari masih sekitar jam 7 pagi. Tiba di terminal domestik, David segera check in di counter Batavia Air dan langsung menuju ruang tunggu. Beruntung tidak ada penundaan sehingga pesawat Airbus itu dapat berangkat tepat waktu menuju Manado.

Penerbangan selama 4 jam tidak begitu terasa lama karena pesawat Batavia Air jenis Airbus berbadan lebar itu lumayan bagus dan penumpang juga tidak terlalu ramai, sehingga David dapat menikmati perjalanan ke Manado tersebut.

David memang sudah lama ingin ke Manado. Lelaki ganteng ini sudah beberapa kali merencanakan pergi ke ibukota Sulawesi Utara itu, tapi terpaksa batal karena urusan kerjaan. Nah di akhir bulan Mei 2010 itu kebetulan ada libur di hari Jumat sehingga dia dapat menghabiskan long-weekend di Manado.

Sayangnya kali ini David harus bepergian sendirian karena beberapa teman yang biasanya sering bepergian bareng sedang punya keperluan dan acara lain. Tapi karena sudah biasa bepergian, David sudah mengatur hotel dan rencana wisata selama dua malam berada di Manado. Tidak lupa dia juga mencari teman di beberapa situs perkenalan gay. Yah David memang terbiasa bepergian atau liburan setidaknya berdua dan merasa agak canggung kalau harus jalan-jalan berwisata sendirian.

Di salah satu website David menulis dalam bahasa Inggris; "Hello, single guy from Jakarta, traveler, easy going and adventure seeker. I am looking for a travel buddy in Manado, South Sulawesi. I am a social drinker and smoker but I work out daily and am in good shape. I am 34/175/70. Single male preferred I get along with most people, so age is no issue. Looking forward to share experiences old and new."

David sengaja menulis dalam bahasa Inggris supaya tidak menutup kemungkinan ada bukan orang Indonesia yang akan merespon 'iklan' tersebut.

Dari 'iklan' itu, ada beberapa message yang diterima David. Setelah memalui beberapa proses chatting dan percakapan telepon, akhirnya dia mendapatkan dua teman di Manado. Kedua teman baru itu adalah Rico dan Andre, dan mereka kebetulan punay waktu untuk menemani David jalan-jalan.

Dasar memang ada sifat bandel dan petualang cinta, David sengaja mengatur jadwal pertemuan terpisah. Dia akan bertemu dengan Rico di malam pertama dan dengan Andre di hari kedua. Jika lalu ada chemistry dengan salah satu atau bahkan kedua kenalan itu, yah petualangan sex memang bonus yang dinanti!

Sekitar pukul satu siang pesawat mendarat dengan mulus di Manado. Begitu selesai mengurus bagasi, David langsung memilih taksi untuk membawanya ke hotel di sekitar Bahu Mall. Setelah check in, sore itu David menghabiskan waktu sendiri di area seputar hotel.

Meski berpantai, Kota Manado dikelilingi oleh wilayah pegunungan dan oleh karena udaranya kadang yang tidak terlalu panas. Kebetulan dari siang hari itu Manado tidak panas dan sore itu mendung. David dapat menikmati siang dan sore pertama di tepi pantai atau boulevard yang diresmikan tahun 1993 itu, dan dinamai Jalan Piere Tendean atau yang lebih dikenal dengan Manado Boulevard.

Menjelang jam 7 malam David kembali ke hotel karena sudah berjanji akan bertemu dengan Rico di lobi hotel.

Baru memasuk halaman hotel, ponsel David berdering.

"Halo, Rico ya? Di mana kamu? Saya baru berjalan masuk hotel. Oh kamu sudah di lobi, kalau begitu kamu keluar saja kita ketemu di halaman dan langsung jalan yuk, cari makan, Oke?! Sip, aku tunggu yah!"

Rico dan David tiba di waktu yang hampir bersamaan. Masing-masing saling pandang dan sejenak ada kesan saling mengagumi.

Rico tertegun sejenak karena di depannya berdiri David yang ternyata lebih tampan dibanding fotonya. Di usia yang 34, David memang tampak lenbih muda namun jantan. Hidungnya mancung dengan alis tebal. Wajahnya juga tampak ada garis keras dan maskulin dengan bekas cukuran cambang dan kumis. Banyak orang yang bilang David mirip pemain sinetron. Dengan tinggi 175 cm, David biasa berkaos oblong dan celana jeans belel, bentuk tubuhnya terlihat begitu jantan dan macho, karena dia memang rajin sport.

Demikian pula David sempat terpesona dengan penampilan Rico. Meski sudah siap dengan apa yang dilihatnya di foto, ternyata Rico yang berusia 28 tahun tampak imut dan manis dengan bibir tipis yang kemerahan. Di fotonya, Rico mirip penyanyi yang menang salah satu kontes di tv, tapi nyatanya Rico keliatan lebih bule dan berpostur lebih tinggi, hampir setinggi David.

Keheningan itu pecah. Masing-masing menjulurkan tangan dan menyebutkan nama. Suasana kikuk pun sirna.

"Hai, akhirnya kita ketemu juga ya, kita langsung cari makan yuk. Saya baru saja kembali dari arah Mega Mall, jadi baiknya kita cari lokasi lain, bagaimana?" kata David.

"Oh oke. Tadinya saya sudah ada rencana mau ajak kamu makan di pinggir pantai. Tapi karena kamu sudah dari sana, baiknya saja bawa kamu ke arah lain. Yuk, ke arah parkiran, saya bawa mobil kantor."

Kedua pria ganteng itu pun berjalan ke arah mobil dan sesaat kemudian mereka melesat ke arah Pecinan atau kampung cina yang terletak dipusat kota Manado.

Selama makan malam, kedua pria itu makin akrab karena mereka dapat nyambung berbicara apa saja. Selesai makan, Rico mengajak David berkeliling sebentar di kawasan tersebut. David sangat berterima kasih karena dapat mengunjungi Klenteng yang berupa bangunan dengan hiasan ukiran-ukiran naga dan tongkat kayu berapi.

"Rico, sudah malam nih... gak terasa kita makan dan ngobrol dua jam lebih dan disambung jalan di sekitar sini. Saya rada capek dan besok saya kan mau ke Bunaken, lebih baik saya balik ke hotel saja sekarang."

"Oh iya, kita balik saja sekarang ke mobil. Manado tidak terlalu besar jadi 10 menit juga bisa sampai ke hotel kamu. Yuk"

Tak lama keduanya sudah masuk di parkiran hotel.

"Kamu mau mampir dulu kan, saya sebenarnya tidak terlalu lelah, jadi kita bisa ngobrol di kamar."

"Hmmm pastilah, saya juga masih mau ngobrol sama kamu," kata Rico.

Di kamar, David menawarkan Rico untuk mandi. Dia tidak buang-buang waktu mulai bermanuver menyentuh Rico si imut.

"Kamu pasti rajin olah raga ya, badan kamu keras," kata David sambil tangannya merajarela di atas tubuh Rico merasakan lekuk tubuh seorang pria sejati.

"Dari kecil saya suka olah raga, belakangan malah kurang rutin, tapi apa memang badan saya keras. Kayaknya ada yang lebih keras di sini..." kata Rico yang ternyata sudah siap pula dengan godaannya ke David.

"Oohhh nakal ya. Kamu mancing-mancing. Awas, yang kamu pancing ini ikan besar. Siap tanggung risiko loh. Sini saya coba bagian yang keras itu," balas David, tangannya pun langsung derilya ke selangkangan Rico.

"Hmm benar... keras rupanya, uh enak nih..." belum selesai berbicara, Rico sudah menyambar bibir David dengan bibirnya yang kemerahan itu.

Tanpa buang-buang waktu, dua pria ini pun terlibat pergulatan cinta. Saling berciuman dengan panasnya dan terus berpelukan, kadang mereka saling meremas-remas kemaluan masing-masing yang sudah sangat keras.

Pelan-pelan, mereka saling melepas baju dan jeans hingga berdua cuma bercelana dalam. Di sini David dan Rico merasakan sensasi yang makin asik sebelum akhirnya mereka telanjang bulat dan saling memainkan lidah di setiap lekuk tubuh masing masing. Mulai dari leher, pentil dan selangkangan hingga akhirnya batang penis.

David memandangi perkakas Rico yang sudah keras itu. Ukurannya tidak terlalu besar, tapi bentuknya sangat bagus dan menantang. Rico tidak disunat tapi kulit kulupnya terbuka hingga kepala penisnya yang mengkilat keunguan itu merekah indah. Perlahan, David mendekatinya dan menciumi penis dan kedua bijinya. Lidahnya mulai beraksi, menjilat-jilat permukaan kepala penis Rico.

"Aaahhh.. Hhooohhh..." desah Rico keenakkan, badannya menggeliat sedikit.

Melihat Rico menikmati manuvernya, David semakin bernafsu. Dengan sebelah tangan, David mengocok-ngocok penis Rico sampai batang itu tambah keras dan terasa berdenyut-denyut. David menahan air liurnya saat menyaksikan kepala penis Rico mulai mengeluarkan lendir pre-cum. Begitu indah dan nikmat penis Rico, Tanpa ragu, David memasukkan seluruh penis itu ke mulutnya.

"Hhooohh..." desah Rico lagi. Kenikmatan mengalir di tubuhnya saat batang penisnya menerima kehangatan bibir dan lidah David.

Seperti mesin pompa, David memainkan penis Rico, naik, turun, naik, turun. Kedua biji Rico juga terus dimainkan, dengan jilatan dan isapan yang sangat bernafsu.

Sambil tetap menghisap penis Rico, David mulai memainkan perangkatnya sendiri. Rico sempat memperhatikan betapa David begitu terangsang menghisap dan menjilati penisnya.

Rico kemudian merebahkan diri ke ranjang dan menutup matanya, terus mendesah-desah. Ughhhhh, sungguh kenikmatan yang tak terkatakan. David memang pintar menghisap penis!

Tubuh kedua pria itu mulai berkeringat meski kamar ber-AC. Rico kemudikan menarik tubuh David dan mereka berhadapan lalu berciuman lagi dan lagi dan lagi. Sungguh amat nikmat.

Sesekali mereka saling menjilat dan menyedot puting. Kedua dada pria ini kembang kempis.

"Aahh.. Oohh.. Rud.. Enak banget.. Oohh.. Jilat putingku.. Oohh... Aahh..." David makin tenggelam dalam nafsu birahinya. Rico pun meneruskan aksinya berpesta di atas dada David. Seakan-akan tak pernah puas, pemuda itu menjilat, memeras, meraba selangkanan David.

Saling terbakar birahi, Rico dan David kemudian saling menghisap penis dengan gaya sixty-nine. Dengan rakus, Rico menjilati penis David. Dikulum, dan dihisap. Dengan hisapan Rico yang menguat, erangan David pun mengeras.

Di sela-sela serangan baliknya menjilati biji Rico, David masih sempat berdesah, "Hhoohh... Ric... Enak.. Oohh.. Isap terus.. Aahh... Ayo... Aakkhh.." Cairan precum mengalir terus dari lubang penis David dan langsung dijilat habis oleh Rico.

Elusan tangan David bergerak turun dan menemukan sepasang puting yang melenting keras. Tak ayal lagi, mereka dipermain-mainkannya.

"Mmpphh!! Mmpphh!!" Rico menjadi keblingsatan karena putingnya sangat sensitif. Sadar dengan kondisi Rico yang sudah makin keenakan, David mulai menambah sedotannya semakin keras, keras, dan.. "Oohh!! Vid aku mau keluar!" Rico mencoba untuk menarik penisnya dari mulut David, tapi David tidak perduli, dia terus saja menghisap dan menghisap. Dan Rico tak terbendung lagi..."Aarrgghh!!"

Air maninya menyembur deras, membanjiri kerongkongan David yang memang sudah mengincar sperma Rico. Ccrroott!! Ccrroott!! Ccrroott!! Setiap tetes sperma, diiringi jeritan dan erangan nikmat dari mulut Rico sangat terasa nikmat.

"Hhoohh!! Aarrgghh!! Uuggh!! Oohh!!" Rico rupanya masih menembakkan spermanya, lagi, lagi, dan lagi, sampai akhirnya berhenti sama sekali.

Tubuh Rico tergolek lemas tak berdaya, letih sekali setelah mengalami orgasme yang luar biasa. David tampak asyik menjilati sisa-sisa lelehan sperma di sekitar selangkangan Rico.

"Sperma kamu enak," kata David sambil berdiri dan mempertontonkan penisnya masih keras dan sudah basah dan licin dengan pre-cum. Kepala penisnya yang disunat rapi itu berkilat-kilat tertimpa cahaya.

"Aahh.. Gantian saya yang mau ngecret.. Oohh.." David menutup matanya sambil mengocok penisnya. Tapi Rico cepat bertindak dengan menjilati ujung penis itu sampai akhirnya tubuh David mulai bergetar hebat. Disertai erangan nikmat yang membahana, David menumpahkan isi penisnya ke wajah Rico. "Aarrgghh..!!" Masih lemas, Rico membiarkan David menyemprotkan spermanya ke wajah dan bibirnya. Ccrroott!!! Ccrroott!!! Ccrroott!!! Sperma David terasa hangat di wajah dan bibir Rico.

"Hhuuuooh..." desah David saat tetes cairan kenikmatannya yang terakhir menetes keluar dari lubang penisnya.

Dua pria muda ini basah dan lengket dengan keringat. Kemudian mereka berpelukan mesra. Tubuh mereka basah dan ternoda dengan cairan protein putih dari penis David. Mereka juga berciuman dan David dapat merasakan spermanya sendiri yang tersisa di bibir David. Rico dan David tetap berpelukan sejenak sebelum akhirnya mereka mandi. Kemudian merka tidur dengan berpelukan mesra. Malam pertama di Kawanua itu sungguh nikmat.

jakdude [at] hotmail dot com

###

9 Gay Erotic Stories from Jakdude

Benci tapi butuh

Lega sudah. Ya, Toni merasa lega karena sudah bisa mengusir Dewo dari rumah dan bahkan dari kehidupannya. Padahal sejanak sebelumnya, mereka masih terlibat pergumulan syahwat yang panas. Sore itu, setelah menenggak minuman keras dan obat perangsang, Toni dan Dewo sibuk saling mengentoti. Mereka berciuman dan saling berpagutan. Suasana yang begitu erotis hingga birahi mereka berdua

Di Gerbong Enam

Dari pengeras suara terdengar penguman agar penumpang segera naik ke gerbong karena kereta Mutiara ke Bandung segera diberangkatkan. Soni bergegas membereskan ranselnya dan menuju ke gerbong enam. Di dalam kereta Soni mendapati di kursi sebelahnya sudah duduk seorang pemuda sebayanya. “Wah cakep juga, lumayan buat teman ngobrol di perjalanan. Siapa tau bisa diraba-raba sekalian,” pikirnya

Drilling at the dentist

Dimas was uneasy that afternoon. He got a pretty bad ache on his gum. It’s been a week already a week. At first it only hurts when he had something cold or sweet in his mouth and he thought it was only a cavity on one of his teeth and it would need filled. But it was then a constant throb. He knew he needed to see a dentist soon or it would only get much more painful. He has tried pain killer

Ethernal memory

It’s already around 2 a.m. but Edgar could not close his eyes. There was nothing in his mind; and Edgar realized that he has nothing to worry about in his life, at least at that moment. Edgar is a great guy in his forty. Common people regard that he has the achievements as a man in his life except he remains single. Yes, Edgar is a gay and he has decided not to marry a woman or spending his

Kawanua Legit

Liburan baru semalam di Manado, belum cukup waktu untuk David menjelajahi banyak tempat wisata atau pun pelosok menarik di Manado. Tapi di hari pertama di kunjungan pendeknya di ibukota Sulawesi Utara ini, David sudah mendapat kenalan dan teman tidur yang menyenangkan. Kenikmatan di malam pertama sudah direngguhnya dengan puas.Sebagai seorang homoseksual yang tipikal ingin mencicipi banyak

Kelanggenan HTS

Kelanggengan HTS Hampir tengah malam ketika Bram sudah hampir memejamkan matanya, tapi dia agak tersentak ketika ponselnya berdering. Sebenarnya ia enggan menjawab di tengah malam seperti itu. “Pasti ini urusan kerjaan lagi,” pikir Bram. Sebagai produser di sebuah televisi swasta, ia memang kerap ditelepon setiap saat untuk urusan kerjaan. Ponselpun wajib selalu aktif, 24 jam sehari,

Leganya berbagi beban

Sejak beberapa hari lalu Indra tampak murung. Jordan sahabat Indra sudah memperhatikan hal ini. Namun sejak pagi setelah jam pertama kuliah selesai, Jordan melihat Indra lebih kuyu.Indra memang punya rahasia. Sudah seminggu ini Indra merasa terbebani dengan rahasianya itu. Dia dapat dengan mudah menyembunyikan selamanya. Tapi itu bukan kebiasaanya. Indra adalah seorang pemuda riang dan cukup

Nikmat Kawanua

Nikmat KawanuaPagi di akhir bulan Mei itu David dengan ceria berangkat ke bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Yah, kali ini dia akan liburan ke Manado, kota di pulau Sulawesi yang baru akan pertama kali dikunjunginya.Perjalanan selama di jalan tol Jakarta menuju bandara relatif lancar karena hari masih sekitar jam 7 pagi. Tiba di terminal domestik, David segera check in di counter Batavia

Ramai ramai

Surya baru selesai mencukur jembutnya. Rasanya ringan dan seksi. Surya memang lebih suka penisnya bersih dari bulu-bulu, dan dia selalu mencukur bersih jembutnya. Dengan kontol yang klimis tanpa bulu, dia juga merasa lebih nikmat kalau ngentot.Malam nanti Surya ada acara ngentot ramai-ramai, makanya dia sudah siap-siap merapikan diri termasuk ritual cukur jembut. Surya memang sudah tidak

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story