Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Aah...My True Bad Stories 2 (Indonesian)

by Indostuff


Sambungan dari bagian I........

“ It’s the show time. “, bisikku ke telinganya sambil menghembuskan nafas hangatku ke dalam telinganya. “ Oh…! You’re really so naughty Nick. Really love it. Hmmmmmphhhhhhh…!”, desis dia seperti cacing kepanasan. Kuarahkan serangan berikutnya ke lehernya yang wangi parfum. Kusapu bersih semua lehernya walau terasa agak asin tapi aku sangat menikmatinya. Kuturunkan lidahku ke arah puting susunya yang sudah keras melenting. Kusapu lembut dan kuputar-putar ujung lidahku di kepala teteknya yang merah kecoklatan. Kugigit lembut dan kemudian kuhisap kuat-kuat. Dia semakin kelojotan dengan permainan lidahku. Tangannya semakin kuat memelukku, seakan tidak mau melepaskanku. Kusapu habis tiap lekukan tubuhnya dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya. Tak ada yang luput dari permainan lidahku. Dia sangat menikmati sekali akan apa yang aku lakukan kepadanya. Sambil menggenggam batang kemaluanku, dia berusaha mengimbangi serbuan-serbuan yang aku lakukan. Dia semakin tidak tahan untuk segera kumasuki dengan senjata pamungkasku. “ Oh…please Nick! Please…! Let me ride on your huge cock…! Oh…!”, racau dia seraya berbisik ke telingaku. “Not now, dear!”, balasku. “What are you waiting, Nick?”, ucap dia dengan nafas yang semakin cepat. Aku mengedipkan sebelah mataku seraya memberi tanda bahwa aku masih ingin mengeksplor bagian bawah perut dia. Dia hanya bisa tersenyum, yang semakin membuat nafsuku semakin menggebu-gebu. Kuarahkan serangan berikutnya ke pusarnya, kujilat dan hisap pusarnya. Lidahku turun semakin ke bawah, ke bawah dan ke bawah hingga berhenti di gumpalan daging yang begitu menggoda nafsu. Ukuran kontol dia hampir sama dengan ukuran kontolku, walau punyaku sedikit lebih besar dan lebih panjang. Kulumat habis kontolnya, kujilat-jilat bagian kepalanya seperti anak kecil dengan permen lollypop di mulut. Kumasukkan lagi dan mencoba memasukkan semua batang kontolnya ke dalam mulutku…namun sayang, aku tidak sanggup. Kususuri bagian testisnya yang sudah bulat menggantung, kumasukkan biji peler dia satu demi satu ke dalam mulutku. Kulirik ke arah dia, yeah, sepertinya aku tidak perlu menjelaskan bagaimana mimik muka dia. Yang pasti dia begitu menikmati layanan oral yang dilakukan oleh murid kesayangannya yaitu aku. Hm…sampai juga pada bagian anus dia. Kumainkan lidahku, menyapu dan menari-nari persis di lubang anusnya. Kujilat, kugigit-gigit kecil, kuhisap, dan kukeluar-masukkan lidahku ke dalam liang anusnya. Dia semakin tidak karuan. Tangannya semakin kuat menekan kepalaku agar memasukkan lidahku semakin dalam masuk ke dalam anusnya yang sangat sempit. Kira-kira 20 menit aku melakukannya, dan dia tidak tahan lagi untuk segera di masuki. Tiba-tiba dia membalikkan tubuhku dan dengan sigap menduduki kontolku yang tegak mengacung dengan angkuhnya. Blesshhhhh…plup…! Anusnya sukses menelan habis kontolku hingga terbenam semuanya ke dalam liang duburnya. Hangat, nikmat, menjepit habis batang kontolku. Dia mendiamkan beberapa detik, sepertinya dia memberi waktu anusnya agar bisa beradaptasi dengan benda tumpul besar yang masuk ke dalam wilayahnya. Lalu dia mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya. Up and down, naik turun, naik turun, dan kuimbangi dengan memutar-mutarkan panggulku. Feels like we were in heaven. Tangankupun tidak berhenti bergerilya, kuremas-remas keras buah pantatnya yang indah. Dan akupun langsung duduk agar bisa menjilati puting susunya sambil dia terus menaik-turunkan pantatnya menelan habis batang kontolku. “Oh…! Sshhh…! Oh my goodness…! Rrrreally love you, Nick!”, racaunya terbata-bata. “Yeah baby, love your tight ass too my sexy lovely teacher!”, bisikku sambil terus menjilati puting susunya yang merah kecoklatan. Akupun tidak mau kalah, kudorong tubuhnya hingga dia telentang. It’s time for the hottest session. Kuangkat kaki kirinya ke atas bahuku sementara kakinya yang satu lagi kupegang dan agak kurenggangkan ke arah kanan. Mike memegang batang kontolku dan mengarahkannya ke dalam lubang kenikmatannya. Sekali dorong, bleshhh….shhh…langsung masuk. “I’ll bring you to the heaven, Sir!”, kataku. “Just do it my boy…please…can’t wait…!”, timpalnya. Dengan nafsu yang masih high voltage, kudorong kuat-kuat batang kontolku ke dalam lubang pembuangannya. Dengan irama yang semakin cepat kupacu kuda betinaku menuju surga kenikmatan. Racauan, desis kenikmatan seakan menjadi musik pengantar kami menuju puncak kenikmatan. Tak henti-hentinya aku menegeluar-masukkan batang kontolku ke dalam anusnya. Keringat kami berdua menjadi pertanda betapa panasnya pacuan nafsu kami berdua.

“Nick…! Fuck me deep…sshhsshh…pleeashehhhh…!”, desahnya. “Mmmm…sshhhh…got you!”, desisku seraya menusuk anusnya dengan sangat keras dan sangat dalam. “Ooooh….! I’mmmmm….shhh I loveshhhh you…!”, erangnya dengan kenikmatan yang tiada tara. “You want it deeper baby? I make it deepest….!”, balasku.

Kudorongkan pantatku lebih keras lagi dan lebih dalam lagi menusukkan batang kontolku ke liang kenikmatannya.

“Yessshhhhhhhh……..! Hmmmpphhh…! Oohhhhshhhsshh…! I’m….I’m…cuminggggggggggg!”, crott…crooottt…crroottttttttttt, akhirnya dia mencapai klimaks.

Spermanya sebagian mengenai muka dan bibirku dan tidak kusia-siakan. Kujilat spermanya yang ada di bibirku..hm..yummie. Saat Mike klimaks otomatis bibir anusnya menjepit kuat batang kontolku yang masih rajin keluar masuk anusnya, yang tentu saja membuat kontolku meradang ingin memuntahkan lahar panasnya. Aku semakin mempercepat genjotanku dan……..crroottttttttt…crrooot…crrooooottttttttttttttt….

“I’m…..I’m cuming…………oooshhhhhhhhhhh…!”, akhirnya spermaku tertanam di dalam tubuh Mike yang sangat kusayangi. Akhirnya kami terkulai lemas, setelah hampir dua jam memacu birahi. Aku membiarkan batang kontolku di dalam anusnya, meski kami sudah mencapai klimaks. Aku memeluk Mike dan mencium bibirnya. Diapun membalasnya dan kami hanya bisa saling lempar senyum kepuasan.

“Thanks Nico! You are the best!”, pujinya. “Not me, but you are.”, sanggahku.

Sejak saat itu, hubungan kami semakin dalam. Tentunya masih dalam kondisi yang serba tertutup. Karena kami tentu saja tidak berani dan tidak akan menunjukkan kemesraan kami di depan umum. Semakin hari semuanya semakin indah dan semakin erat. Tiada hari tanpa belaian kasih sayang dan kecupan mesra. Saat liburan sekolah adalah saat-saat yang paling kami sukai. Karena kami bisa menghabiskan waktu bersama-sama seharian penuh tanpa ada yang mengganggu. Biasanya kami berdua pergi ke kota kelahiranku yang memang merupakan daerah tujuan wisata. Kadang dia menginap di rumahku, kadang dia menyewa kamar hotel untuk beberapa hari di mana kami bisa menghabiskan waktu bersama. Bahkan saat liburan penaikan kelas dia membawaku ke negerinya di Singapura. Dia mengurus paspor dan visaku ke sana. Dia tinggal bersama orang tuanya di sebuah apartemen mewah di sana.

Usia hubungan kami hanya sekitar satu tahun, karena ternyata dia harus kembali ke negerinya Singapura setelah masa kerjanya di sekolah kami berakhir. Saat itu aku merasa sangat sedih. Dia berusaha menghiburku dengan harapan-harapan bahwa dia akan rajin mengunjungiku di Indonesia. Tapi aku tahu, itu hanyalah hiburan belaka hanya untuk membuatku tidak sedih lagi.

Saat itu sepulang sekolah, dia mengajakku jalan-jalan di tepian pantai danau yang jaraknya hanya 3 km dari asrama sekolah.

“Nico, I really love you. And you know that is true. I never want tobe like this. But, I have to go. I promise will always visit here for you.”, ucapnya saat itu.

Aku hanya bisa berusaha tegar, dan berusaha tidak mengeluarkan air mataku di depannya. Aku harus kelihatan tegar di hadapannya. Namun, saat dia memegang tanganku dan memeluk aku, pertahananku jebol juga. Aku menangis di pelukannya. Kupeluk dia erat-erat dan tak ingin kulepas. Dia hanya bisa membiarkan aku menangis di pelukannya dan kurasakan juga air matanya menetes di pundakku.

Sinar matahari terbenam di ufuk Barat berwarna jingga, seakan menggambarkan hati kami berdua yang sedang sesak akan kata perpisahan.

Bersambung.......!

thanx buat teman2 yg sudah sabar menunggunya...dan ada juga yg marah..karena blom di upload...

hehhehehehhehe

facebook : nicholaz_83@yahoo.com fs : nicholas.seerait@yahoo.co.id

###

3 Gay Erotic Stories from Indostuff

Aah...My True Bad Stories 1 ( Indonesian)

Cerita ini adalah kisah nyata dari sebagian perjalanan hidupku. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita ini adalah benar adanya. Tanpa ada dramatisasi yang berlebihan. Orang-orang memanggilku Nico. Usiaku saat ini 25 tahun. Terlahir dari orang tua yang berbeda ras. Ayahku asli Batak, sedangkan Ibuku campuran Afro-Spanish dan dulunya berwarga negara Spanyol. Tapi sejak menikah dengan Ayah,

Aah...My True Bad Stories 2 (Indonesian)

Sambungan dari bagian I........“ It’s the show time. “, bisikku ke telinganya sambil menghembuskan nafas hangatku ke dalam telinganya.“ Oh…! You’re really so naughty Nick. Really love it. Hmmmmmphhhhhhh…!”, desis dia seperti cacing kepanasan.Kuarahkan serangan berikutnya ke lehernya yang wangi parfum. Kusapu bersih semua lehernya walau terasa agak asin tapi aku sangat menikmatinya.

Aah...My True Bad Stories 3

Maaf....setahun lebih baru bisa menyambung kisah ini........Kosong……………!Ya…! Kosong…kata yang tepat menggambarkan keadaan hatiku saat itu. Setelah kepergian Mike kembali ke Singapura, hidup ini rasanya ada yang kurang. Kami yang biasa saling mengisi, kini hanya tinggal kenangan. Hidupku kosong, hampa, feels like I’m going to die. Hampir 3 bulan dia pergi dan Mike memang selalu rajin

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story