Gay Erotic Stories

Mungkin aku terlalu sering meninggalkan kantor-utamaku di Dili, Timor Leste untuk sekedar jalan-jalan dan menghabiskan week end di negara-negara tetangga.Tapi godaan[temptation] yang aku hadapi terlalu berat untuk dapat aku atasi! Apalagi di ibu-kota negara tetangga Timor Leste itu [dan di dua kota lainnya],ada kantor-kantor cabang dari badan PBB tempat aku bekerja. Pada waktu cerita cabul-bejat tak bermoral ini aku tulis, jabatan-ku adalah Kepala Perwakilan [Representative] dari suatu badan PBB di Timor Leste.

Godaan berat yang sukar aku atasi adalah godaan untuk menikmati tubuh dan kontol [beserta pejuh] dari para lelaki tampan dan perkasa yang banyak aku jumpai di negara tersebut. Agaknya 30% darah Melayu yang mengalir di tubuhku membuat aku amat-berselera menikmati tubuh-lelaki Melayu yang ada di negara tersebut.Selain darah Melayu, di dalam tubuhku juga mengalir darah Cina [30%] dan darah Eropa,tepatnya Spanyol[30%].

Nama "Aragon" yang aku sandang berasal dari nama leluhurku orang-orang Spanyol yang menyebarkan agama Katolik Roma di rantau Asia Tenggara.Walau-pun dalam darahku mengalir darah Keluarga Mora, seperti Donna Fabiola De Mora y Aragon [Permasuri Raja Badouin dari Belgia dan mantan Ratu Belgia] tapi aku hanya memasang nama Aragon di belakang namaku, tanpa mengurangi penghormatanku kepada Keluarga Mora.

Orang Spanyol utamanya menyebarkan agama Katholik di Filipina dan orang Portugis melakukan kegiatan itu di bagian lain dari wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan,yaitu di Indonesia, Malaysia, India, Sri Lanka sampai ke Cina.Sedangkan orang Perancis beroperasi di Indo-Cina, yaitu : Vietnam, Kamboja dan Laos. Ketiga negara itu adalah bekas koloni Perancis. Di India juga ada wilayah bekas koloni Perancis, yaitu kota Pondicherry.

Masuknya agama Katholik Roma ke Filipina dimulai ketika seorang ratu di kepulauan Filipina sangat terpikat pada patung bayi Yesus yang dibawa oleh misionaris Spanyol.Patung seperti ini di Filipina disebut sebagai "Santo Nino".Sisa-sisa kebudayan Spanyol melekat pada penduduk Filipina pada nama-nama Spanyol yang digunakan mereka.Sedangkan nama Filipina sendiri diambil dari nama seorang Raja Spanyol, yaitu Raja Philip.

Bekas-bekas kejayaan Portugis di Asia tercatat di bekas koloninya, di Timor Leste, di India [Goa, Damao,Diu],di Sri Lanka yang dulu disebut Ceylon, di Cina [Macau dan Formosa atau Taiwan], dan di Malaysia [Malacca]. Seorang tokoh penyebar agama Katholik yang kemudian diangkat menjadi Santo ada -lah Santo Franciscus Xaverius yang dimakamkan di Goa [India].Hingga saat cerita ini ditulis,banyak penduduk di pesisir barat India yang beragama Katholik Roma. Peninggalan Portugis di Indonesia dapat dilihat pada nama-nama tempat seperti nama Pulau Flores [Flores = Bunga] dan nama keluarga penduduk Pulau Flores,seperti da Costa,da Cunha, Seda dll.Di samping itu juga ditemukan sisa-sisa komunitas Portugis di Kelurahan Tugu [Jakarta} dan di Depok [Jawa Barat]. Oleh pengaruh Belanda kedua komunitas tersebut berpindah agama[convert] dari agama Katholik ke agama Protestan.Komunitas Portugis ini berasal dari tawanan Portugis dari berbagai bangsa, yang dibebaskan.Di dalam bahasa Belanda kelompok ini disebut "Mardijkers",artinya "orang yang dibebaskan" atau "orang merdeka".Kata Mardijkers ini kelak menjadi kata "Merdeka" dalam bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia,yang artinya "bebas" atau "independen" [independent].

Di Aceh, sisa-sisa keturunan Portugis dijumpai di Lamno,Aceh barat.Mereka umumnya mempunyai bentuk-fisik seperti orang Portugis[Eropa] dan berkulit putih. Tetapi sisa-sisa keturunan Portugis dengan bentuk-fisik dan wajah Eropa ini banyak yang jadi korban bencana tsunami tahun 2004 dan yang masih tersisa hanya sekitar 10 orang.

BANG LORENZ

Salah seorang sahabatku yang tinggal di negara- tetangga Timor Leste yang berdarah Portugis ada lah Bang Lorenz. Meskipun Bang Lorenz tidak lagi berkulit-putih seperti orang Eropa,tetapi nuansa Eropa masih tampak pada garis-garis wajahnya dan juga ukuran kontolnya yang European size. Nuansa Eropa inilah yang membuat penampilan Bang Lorenz jadi tampan dan menawan. Apalagi ditingkah oleh tubuhnya yang tinggi dan atletis, ketat-berotot, berkat latihan fisik serta latihan beban yang dilakukannya secara intens setiap hari.

Perkenalanku dengan Bang Lorenz terjadi secara kebetulan. Karena aku punya kenalan, teman dan sahabat[jaringan, networking] di kalangan aparat-berseragam di negara tersebut.Perjumpaanku dengan kalangan ini umumnya terjadi di sarana olah-raga, seperti:golf,tennis,kolam-renang dan juga tempat latihan bela-diri, misalnya : dojo [karate].

Sebagai seorang anggota aparat-berseragam yang berpangkat perwira[officer] dan tamatan[abituren, alumni] suatu lembaga pendidikan militer yang terkenal di negaranya,maka Bang Lorenz mempunyai sikap-terjang dan tindak-tanduk yang tepat serta 'sesuai norma dan aturan' [correct].Hal ini makin membuat aku jadi terpukau, terpana dan tergila-gila pada dirinya!

Karena aku amat menyukai Bang Lorenz,maka aku pun berusaha mendekat dan menempel Bang Loren dengan berbagai tehnik, jurus, muslihat, dan pendekatan [PDKT]. Bagiku hal itu tidak sukar,sebab aku ber-status orang-asing [diplomat] dan aku juga punya wajah yang bernuansa-bule [setengah-bule]. Selain itu, uang bukan masalah bagiku.Ekonomi negara itu yang masih morat-marit menyebabkan nilai-tukar atau kurs uang-lokal terhadap US Dollar sangatlah lemah.

Padahal aku digaji dalam US Dollar dan dengan kedudukanku sebagai pejabat-tinggi badan PBB, aku mendapat berbagai fringe benefits [fasilitas dan tunjangan]. Tidaklah aneh jika uangku lebih dari cukup jika hanya sekedar untuk men-traktir dan membelikan buah-tangan untuk Bang Lorenz - lelaki pujaanku itu! Ta'i!

Berkat PDKT intensif yang aku lakukan, ditambah dengan wajahku yang lumayan [tampan] dan sikapku yang simpatik [karena aku diplomat], tidak heran jika pada gilirannya aku berhasil mendapatkan Bang Lorenz menjadi sahabat-dekatku luar-dalam!

Bang Lorenz amatlah tergila-gila pada seni bela-diri. Untuk mengambil hati Bang Lorenz maka aku pun menggunakan jalur ini.Aku sengaja mendaftar-kan diri untuk ikut latihan di dojo yang menjadi tempat-favorit latihan Bang Lorenz. Aku mendapat nilai-tambah dengan latihan bela-diri di dojo itu. Sebab, selain ada Bang Lorenz, disitu juga ada Anas.Seorang pelatih bela-diri yang muda dan tampan.Sejak pertama-kali aku latihan di dojo itu aku sudah pasang-niat,jika aku tak berhasil main-cabul[atau dicabuli] Bang Lorenz,paling tidak aku harus berhasil menikmati tubuh Anas!Syukur-syukur jika aku berhasil menikmati kedua laki-laki itu! Ta'i!

Nama asli Bang Lorenz adalah Lorenzo.Nama Lorenzo [Laurentius,Lawrence,Laurent] adalah nama orang-suci [Santo]di lingkungan Gereja Katholik.Tetapi orang-tua Bang Lorenz mengambil nama ini dari nama seorang tokoh Portugis yang namanya pernah diabadikan menjadi nama ibu-kota wilayah jajahan Portugis di Afrika Timur : Lorenzo Marquez.

Setelah wilayah itu merdeka, disebut "Mozambik" dan ibu-kotanya diganti namanya menjadi "Maputo". Presiden pertama Mozambik adalah "Samora Machel" yang kelak mati terbunuh.Di kemudian hari,isteri Samora Machel[Graca Machel] menikah dengan tokoh Arika Selatan yang sangat terkenal,bahkan pernah menjabat Presiden Afrika Selatan,yaitu : Nelson Mandela.

SADISNYA DISIPLIN MILITER

Dojo yang jadi favorit Bang Lorenz memang dojo istimewa. Dojo itu dikelola secara profesional oleh seorang kaya yang juga gila olah-raga [seni] bela-diri [martial arts]. Di dojo itu bukan hanya ada tempat latihan bela-diri tetapi juga ada fasilitas untuk massage,terapi,fitness,renang, coffee shop dan entah apa lagi.

Bang Lorenz termasuk sering datang ke dojo itu, mungkin tiga-kali seminggu. Oleh karena itu aku juga harus sering-sering datang di dojo itu buat latihan bela-diri [karate] atau kegiatan yang lain, supaya aku bisa sering-sering jumpa Bang Lorenz yang ganteng dan sedang jadi incaranku itu!

Aku juga berhasil masuk grup yang berlatih ber-sama Bang Lorenz.Dalam grup itu Bang Lorenz juga bertindak jadi pelatih dan anggotanya semuanya anak-buahnya. Adalah suatu privilege bagiku bisa masuk grup itu, padahal aku bukan anggota aparat berseragam [bukan tentara]. Tentu saja hal ini dimungkinkan karena aku punya kualifikasi bela-diri yang cukup tinggi [senior] dan aku kenal baik Bang Lorenz. Bahkan aku kemudian dianggap sebagai pelatih-kehormatan di grup itu.

Yang aku sukai dari grup Bang Lorenz adalah bahwa dalam grup itu berlaku disiplin-militer dan cara-cara militer yang terkenal kejam dan sadis.Untuk mencari alasan yang "masuk-akal" dan buat menutup -nutupi kekejaman, kekerasan dan kesadisan ini digunakan kata "disiplin". Sebagai seorang cowok homosex maka, seperti juga halnya dengan semua lelaki homosex,aku bukan hanya suka sex-sejenis, tapi aku juga penikmat sex-sadis!

Karena grup Bang Lorenz sangat militeristik, maka mereka sering berlatih sambil telanjang-dada. Aku paling suka menyaksikan cowok telanjang-dada, apa lagi semuanya anggota-militer yang wajib latihan fisik tiap hari. Tubuh anggota grup ini semuanya atletis, ketat, berotot,dan bentuk otot biseps di lengan mereka besar dan bagus, amat merangsang! Jika mereka mengangkat lengan mereak keatas maka tampaklah bulu-ketek mereka yang umumnya lebat dan berwarna hitam!Pemandangan ini selalu membuat kontolku jadi ngaceng!

Dalam grup ini ada dua kelompok,yaitu Grup-1 yang anggotanya tamtama[private?] yang baru masuk[new recruits] dan Grup-2 yang anggotanya adalah mixed [campuran] perwira, bintara, tamtama yang sudah berpangkat Prajurit Satu [Pratu].Kedua kelompok itu mempunya1 jadwal latihan yang terpisah.

Jika sedang melatih kelompok new-recruits [Grup-1],maka para pelatih[instruktur] selalu memegang alat-disiplin berupa sebilah rotan atau cambuk-kuda yang mungkin lebih tepat disebut cambuk-sapi[bull-whip] atau cambuk untuk menghajar budak. Alat ini digunakan sebagai alat-bantu atau alat-koreksi jika ada sikap atau jika ada gerakan bela -diri [jurus] yang keliru yang ditunjukkan oleh anggota grup new-recruits ini.Oleh sebab itu jika Grup-1 ini sedang latihan sering terdengar suara "CETTARR!" atau "JEPRETT!" atau "CEPRETT!",yaitu suaru ayunan cambuk instruktur yang menghunjam tubuh-tubuh tamtama sialan itu! Lecutan-lecutan itu selalu diayunkan dengan sekuat tenaga oleh para instruktur!Sehingga dijamin akan membiaskan "hasil" berupa luka-lecet yang berdarah di kulit tubuh tamtama yang dikoreksi itu!Sadis dan kejam sekali, memang! Tapi terkesan amat-jantan dan militeristik! Ta'i!

Karena aku pelatih-kehormatan, maka jika sedang latihan aku selalu berdiri di depan ruangan, di samping Bang Lorenz.Sebagai instruktur,maka Bang Lorenz memberikan instruksi sambil memberi contoh gerakan-gerakan bela-diri yang sedang diajarkan atau diulang untuk latihan hari itu.Aku sendiri juga mengikuti gerakan-gerakan Bang Lorenz atau sekali-sekali aku diminta menmberi contoh jurus atau gerakan itu!

Sementara itu instruktur yang lain berkeliling di antara anggota-grup,buat memeriksa dan mengoreksi gerakan mereka. Jika grup itu kebetulan grup new-recruits maka "koreksi" itu pun akan dimulai atau diakhiri dengan lecutan cambuk yang diayun keras JEPRETT!Diikuti dengan gerak menggelinjang tubuh dan tarikan rona-wajah kesakitan dari si tamtama yang kena hajar itu!

Ada juga instruktur yang sekali-sekali memilih menggunakan tangannya sendiri untuk mengoreksi tamtama new-recruit sialan itu!Yaitu dengan cara menampar pipi new-recruits sialan itu kanan-kiri dengan KERAS[!]:"PLAKK!PLAKK!",sampai wajah sang tamtama yang ditampar itu seperti terlempar ke kanan dan ke kiri atau bahkan sampai terjadi luka didalam mulut tamtama itu yang ditunjukkan dengan mulut mereka yang merah oleh darah,seperti orang yang sedang makan sirih!Terkadang para instruktur itu cukup berselera untuk menonjok perut tamtama sialan itu dengan tinjunya "BUK!BUK!".Tak jarang tamtama itu jatuh terjengkang kebelakang. Lalu instruktur itu akan segera membentaknya dengan keras :

"BANGUN KAU!!",lalu disusul dengan lecutan cemeti yang keras "JEPRETT! JEPRETT!", di tubuh tamtama yang baru kena-tonjok tadi.Sadis sekali!Tapi suka sekali melihatnya!

Karena aku berdiri di depan mereka maka aku bisa menyaksikan pemandangan itu! Dan tentu saja aku amat menikmatinya!!!Pemandangan itu membangkitkan nafsu sadistikku dan kontolku jadi ngaceng! Coba bayangkan!Menyaksikan new-recruits yang semuanya pemuda-remaja umur belasan tahun [sekitar 18-20 tahun] dengan tubuh atletis,telanjang-dada, ber-kilat-kilat oleh keringat yang membanjir,sekali-sekali tergelinjang kesakitan dihajar insruktur yang badannya ketat-berotot...? Agh! Cowok sadis mana yang tidak terangsang melihatnya...? Ta'i! Didalam diriku sama-sekali tak muncul rasa belas-kasihan,yang terbit justru nafsu-berahi sadistik yang menggebu dan menggila di otak dan kontolku!

Karena para new-rcruits itu masih berusia remaja, maka aku lihat ada juga yang bulu-keteknya baru mulai tumbuh [mengijuk].Tapi ada juga yang sudah tumbuh lebat,memanjang disepanjang dataran ketiak nya!

Selesai latihan,maka grup sialan itu masih harus melaksanakan hukuman tambahan,yaitu "hukuman ber-sama".Jika ada satu atau lebih new-recruits yang melakukan suatu kekeliruan hari itu,maka seluruh-nya harus dihukum yaitu dengan hukuman fisik yang berupa push up, biasanya seratus kali.Ada-tidak-nya kekeliruan yang dibuat anggota hari itu bisa diketahui dari ada-tidaknya suara lecutan cemeti selama latihan hari itu[CETAR!,JEPRET!,CEPRET!].

Jika ada anggota yang tidak mampu mencapai angka 100 kali push up,maka sisanya "terpaksa" harus ditebus dengan lecutan-cambuk. Misalnya,jika new-recruit itu hanya sanggup 90 kali push up, maka sisanya yang 10 kali "diganti" dengan lecutan-cambuk yang diayunkan KERASS[!] sebanyak 10 kali oleh salah seorang instruktur! Pendeknya para new-recruits itu mendapatkan dua "keuntungan", yaitu kemampuan bela-diri dan juga kenyang dicambuk instruktur.Selesai latihan, para new-recruits diobati luka-luka lecutannya dengan alkohol dan yodium-tinctur oleh para instruktur. Pada saat itu aku dapat melihat lagi gelinjang tubuh tamtama karena kaget waktu luka-lecutnya merasakan perih-pedih olesan alkohol dan yodium tinctur dan rona-wajahnya yang menunjukkan rasa amat kesakitan! Agh! Sadis tapi indah! Aku suka sekali melihatnya!

Setelah itu mereka diwajibkan untuk mandi-bersama dikamar mandi umum[common bath-room] yang ada di dojo itu bersama para instruktur.Tentu saja aku tidak mau kehilangan kesempatan-emas menyaksikan cowok-cowok mandi telanjang-bulat. Sebab itu,aku selalu ikut mandi bersama mereka telanjang-bulat! Baik tamtama maupun para instruktur[termasuk Bang Lorenz],tanpa-ragu melepas selutuh penutup tubuh-nya sampai mereka telanjang bulat!

Pada kesempatan itulah aku bisa melihat dengan mata-kepala sendiri kontol biji-peler dan jembut para new-recruits serta para instruktur.Tapi yang terpenting bagiku adalah aku bisa melihat kontol, biji-peler dan jembut Bang Lorenz - yang aduhai gedenya dan disunat ketat itu! Akibat kegiatan seperti itu maka setibanya dirumah aku "terpaksa" harus ngeloco untuk mengentengkan kontolku dari rangsangan sepanjang latihan di dojo sialan itu!

Untunglah aku rajin minum 'kapsul ginseng Peru' [Maca] dan ramuan aphrodisiac lainnya, sehingga bagiku tidak ada masalah untuk mengeluarkan pejuh -ku setiap hari!Bahkan lebih dari dua kali sehari pun masih OK! Tidak membikin aku lemess atau pun mengantuk! Aku justru amat-sangat menikmati bisa sering-sering ngeloco! Karena memang vitalitas sexualku selalu menggebu-gebu!Seandainya saja aku tidak diciptakan menjadi cowok-homosex, mungkin aku jadi tukang-ngentot[pengentotan],tukang kawin dan anakku berceceran dimana-mana! Ta'i!

Aku pernah menanyakan pada Bang Lorenz, apakah para new-recruits itu tidak dendam kepada para instruktur atau menjadi stres jiwanya karena tiap saat menghadapi risiko dihajar atasan?

Bang Lorenz tertawa mendengar pertanyaanku.Kata-nya masalah kena-hajar bagi new-recruits adalah "hal biasa". Kata Bang Lorenz :

"Tanpa sering-sering dihajar seperti itu mereka tidak mungkin bisa jadi tentara sejati.Waktu aku masih taruna pun,aku juga kenyang dihajar senior. Tapi aku tak pernah menyimpan rasa dendam.No hard feelings", tambah Bang Lorenz lagi :

"Perlakuan keras itu membuat jiwa-raga mereka jadi kuat dalam menghadapi tugas dan tantangan seorang tentara,yaitu membunuh musuh atau dibunuh musuh!"

Aku juga memperhatikan bahwa semua kontol new-recruits itu disunat ketat dan waktu aku tanya-kan hal itu pada Bang Lorenz, dia menjawab :

"Waktu baru masuk militer,semua new-recruits itu diperiksa kesehatannya,termasuk apakah pola-sunat -nya sudah "standard militer".Jika belum, mereka wajib disunat dulu atau disunat-ulang. Para new-recruits yang ikut latihan kita,baru saja sembuh sunat. Ada yang barusan sunat ada juga yang harus disunat-ulang", mendengar kata-kata Bang Lorenz itu aku jadi ingat bahwa waktu mandi-bersama aku melihat banyak di antara para new-recruits itu [semua?] seperti ada bekas luka-sunat yang baru sembuh di leher kontol mereka! Lalu Bang Lorenz masih menambahkan lagi :

"Di lingkungan militer yang selalu dilakukan ada lah "sunat militer", yaitu sunat tanpa anestesi sama sekali.Memang betul,sakitnya bukan main!Tapi itu sangat baik untuk meneguhkan jiwa kelaki-laki -an seorang tentara menjadi militer sejati!", aku sama sekali tak paham dengan omongan Bang Lorenz seperti itu. Aku juga tidak mengerti apa maksud dari "filsosofi" seperti itu!Aku pikir itu hanya lah alasan yang baik [good reason]untuk melampias -kan dorongan nafsu sadis seseorang saja [entah siapa]!

CLIMAX [PUNCAK SYAHWAT]

Pada suatu hari, selesai latihan bela-diri, Bang Lorenz mengatakan bahwa dia mau massage.Maka aku pun menawarkan diri untuk membantu, karena aku memang punya ijazah massage dari Australia.Bang Lorenz setuju untuk "mencoba" keahlianku.Maka aku pun minta satu kamar khusus massage. Di dojo itu memang ada kamar-kamar yang dapat disewa untuk massage. Bisa "all in" dengan massageur-nya atau hanya kamarnya saja.

Dalam kamar massage itu, Bang Lorenz aku minta agar membuka semua penutup tubuhnya [telanjang-bulat]. Bagi seorang tentara, telanjang-bulat di hadapan sesama jenis "is not a big deal" [bukan perkara besar]. Aku mulai massage bagian-bagian tubuh Bang Lorenz secara sitematis.Mau tidak mau, suka tidak suka, kontolku jadi ngaceng,terpapar oleh tubuh Bang Lorenz yang indah dan berotot ketat itu,ditingkah oleh kontolnya yang besar dan sunat,serta jembut dan bulu-keteknya yang lebat!

Waktu kami masuk kamar massage itu, kami mengena-kan kimono.Di dalam, kami hanya mengenakan kancut saja.Oleh karena itu,waktu aku minta Bang Lorenz membuka pakaiannya,dia tinggal melepaskan kancut-nya saja.Kimononya sudah dilepas sebelum dia naik ke meja [tempat-tidur] untuk massage.

Ketika itu aku juga melepaskan kimonoku,aku hanya berkancut saja.Biasanya waktu para massageur yang profesional sedang bekerja,mereka mengenakan baju kaos-singlet atau telanjang-dada.Sebab,untuk bisa melakukan massage profesional memang diperlukan tenaga yang kuat[seperti kerja-fisik].Dengan buka baju maka tenaga otot yang akan dikeluarkan bisa lebih besar. Hasilnya akan dirasakan lebih baik oleh klien atau paien yang sedang di-massage.

Bang Lorenz tampak amat menikmati pijatanku.Dalam pada itu aku "menotok" titik-titik akupresur yang bisa membangkitkan gairah-sexual.Sehingga kulihat kontol Bang Lorenz jadi amat menegang. Lalu aku perhatikan Bang Lorenz jadi gelisah.Puting susu-nya tampak mengencang,tegang dan melenting!Kontol -nya tampak makin tegak-mengacung,kencang,merah-ungu seperti membara!Sedangkan kepala kontolnya terkesan jadi membulat,tidak lonjong lagi!Diluar perkiraanku, Bang Lorenz berkata lirih :

"Mas Yuan tolong kocok aku atau.....",aku sangat mengerti masalah yang dihadapi Bang Lorenz. Ia ingin melampiaskan berahi yang sedang menguasai kontolnya.Satu-satunya cara untuk "menolong" Bang Lorenz adalah dengan mengocok kontolnya atau.... megisapnya...!

Aku pun memutuskan untuk membantunya dengan cara mengisap dan menjilati kontolnya. Aku menghenti-kan pijatanku dan aku mulai mengerjai kontolnya : ....mengisap,menjilat,mengurut,mengisap,menjilat, mengurut,demikian seterusnya....!Aku lihat Bang Lorenz menggeliat-geliat! Mungkin karena merasa amat-nikmat di kontolnya.Sekali-sekali terdengar keluhan dan lenguhannya,bagai seekor kerbau yang sedang memamah-biak:"MMPH!..MMPH!..MMPH!..".Lalu Bang Lorenz makin gelisah dan makin gelisah dan aku mengintenskan urutan,jilatan,dan isapanku di kontolnya!Aku mulai menjilati lobang kencingnya, lalu .. tubuh Bang Lorenz terasa mengejang dan... CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOT!, pejuh Bang Lorenz muncrat keluar kearah perutnya, muncrat lagi.. dan muncrat lagi..dan muncrat lagi terus seakan tidak akan pernah berhenti.Aku amat takjub dan sekali-sekali aku jilati pejuhnya di lobang-kencingnya.Tapi masih saja keluar dan lalu tampak meleleh-leleh sampai lama....!

Dalam keadaan mulutku masih berlumuran pejuh Bang Lorenz, aku masuk kamar-mandi ruang massage itu untuk ngeloco,melampiaskan syawatku! Setelah aku kocok-kocok kontolku,sambil tak lupa memain-main-kan puting-susuku,maka kontolkupun memuncratkan pejuh-kental : CROOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOT!Ini aku lakukan untuk "sekedar" memenuhi hasrat-berahiku yang ingin ikut mencapai puncak-syahwat, akibat aku barusan melihat Bang Lorenz mengeluarkan pejuhnya!

Selesai onani dan mengeluarkan pejuhku, aku pun membersihkan badan di kamar mandi itu. Sementara itu dalam otakku terbersit pertanyaan:"Bagaimana mungkin aku seorang pejabat tinggi badan PBB mau mengisap kontol seorang anggota-militer?"Tapi aku segera menetralisir dan memberikan "excuse" pada diriku dengan berpikiran bahwa hal itu adalah masalah pribadi yang tidak ada hubungannya dengan pangkat dan jabatan! Aku mencintai Bang Lorenz!

Jadi,mengapa aku tidak boleh membahagiakannya dan membahagiakan diriku sendiri.Tidak ada persoalan dengan orientasi sexual seseorang. Homo-sex, bi-sex atau straight, semuanya berhak untuk bahagia dan mencapai kepuasan syhawat [orgasme]! Ta'i!

EPILOG

Aku tak menyangka bahwa latihan bela-diri[karate] di dojo-istimewa,favorit Bang Lorenz,berkembang menjadi acara pengisapan pejuhnya! Meskipun aku tentu amat-sangat menikmatinya! Ta'i!

Setelah kejadian itu,setiap kali selesai latihan karate di dojo sialan itu Bang Lorenz minta aku massage dan tentu saja akan diakhiri dengan acara mengurut,menjilat,dan mengisap kontolnya sampai pejuh-militernya muncrat keluar tak tertahan!Aku sendiri sama sekali tidak merasa keberatan! Kalau aku bisa menolong orang lain mengapa tidak? Why not? It is a pleasure!

Terus terang,aku mampu berpikir "bebas" seperti itu setelah aku bercermin dari penulis terkenal yang sangat aku kagumi: Dalih Sembiring.Pikiran-pikirannya banyak dimuat dalam blog-nya dan dalam karangannya di koran The Jakarta Globe dan selalu jadi inspirasi dan pegangan hidupku.

Tulisannya dalam bahasa Inggris tentu saja dapat langsung aku pahami.Untuk tulisannya dalam bahasa Indonesia, terpaksa harus diterjemahkan dulu oleh sekretarisku seorang cowok asal Timor Leste - di Dili - ke dalam bahasa Inggris. Supaya aku dapat memahaminya dengan baik!

[JUAN CARLOS ARAGON]