Gay Erotic Stories

Sewaktu aku masih tinggal di Singapura maupun di Australia aku jarang sekali jumpa tentara atau anggota militer. Kontak atau inter-aksiku dengan dunia militer baru aku alami ketika aku tugas di Timor Leste.Security atau keamanan di Timor Leste masih buruk sedangkan tentara lokal belum mampu mengendalikan dan menjaga keamanan di negaranya sendiri.Itulah sebabnya tentara asing masih saja berkeliaran di seluruh Timor Leste.

Bidang tugas badan PBB yang aku pimpin di Timor Leste mengharuskan aku banyak berurusan dengan berbagai pasukan multi-nasional. Akibat kontak- kontak inilah aku jadi mengenal lebih baik dunia militer!

Posisiku sebagai Kepala Perwakilan dari suatu badan PBB [Representative] di Timor Leste amat-lah terhormat dan dianggap setingkat ambassador [duta-besar].Oleh sebab itu selama di Timor Leste aku tidak punya masalah dalam berurusan dengan kalangan militer [asing] ini!Tentu saja akan ber-beda halnya jika yang berurusan dengan mereka ada lah masyarakat biasa, apalagi orang Timor Leste. Sebab, pasukan asing ini cenderung melecehkan dan menganggap rendah orang lokal!

Betapapun juga aku menikmati pergaulanku dengan tentara multinasional ini.Sebab,mereka yang ber- tugas di Timor Leste umumnya [semuanya] lelaki! Sebagai seorang cowok homosex tentu saja aku amat menyukai sesama-jenis[laki-laki] apalagi tentara.

Negara anggota PBB biasanya berusaha mengirimkan personil yang terbaik untuk tentara perdamaian. Bukan hanya dari segi keterampilan militernya, tapi juga dari segi fisik dan penampilan wajah-nya! Oleh karena itu selain aku berurusan untuk pekerjaan, aku juga sempat mempunyai affair sex-sejenis dengan beberapa orang dari mereka [dari berbagai negara].

Untuk melampiaskan nafsu berahi mereka,maka para anggota-militer ini berpikir praktis: "Tidak ada rotan, akar pun jadi". Artinya : Jika tidak ada perempuan,laki-laki pun jadi! Jika tak ada nonok, lobang-pantat lelakipun jadi!Mereka sungguh amat cerdik,bukan? Salah-satu favoritku dalam memilih partner untuk melakukan affair sex-sejenis adalah pasukan perdamaian dari Malaysia, khususnya para Askar-Melayu-nya!Banyak di antara mereka ini yang suka melakukan experimentasi [percobaan] maupun explorasi[pencarian] dalam hubungan sex!Untuk itu mereka tidak-ragu untuk "mencoba" hubungan sex-sejenis!Utamanya adalah sodomi!Sodomi sangat lah populer di kalangan lelaki Malaysia! Itulah pula sebabnya tuduhan sodomi merupakan tuduhan yang sering-tepat jika dituduhkan pada lelaki Melayu di Malaysia!Tak heran jika sodomi sering dituduh-kan keatas Dato' Seri Dr.Anwar Ibrahim dari Parti Keadilan - yang merupakan oposisi atau pasukan-pembangkang di kancah politik Malaysia!

Aku memang penikmat tubuh,kontol,dan pejuh lelaki Melayu. Mungkin karena aku berdarah-Melayu maka akupun jadi merasa cocok dengan laki-laki Melayu dalam hubungan sex-sejenis, termasuk dengan laki-laki Indonesia! Lelaki Melayu umumnya sunat dan jembut serta bulu-keteknya lebat.Di samping itu jika pejuhnya diminum terasa ledzat!

PANGKAT-PANGKAT MILITER

Meskipun selama aku menjabat Representative suatu badan PBB di Timor Leste aku sering kontak dengan kalangan militer [pasukan perdamaian PBB] tetapi aku tidak paham pangkat-pangkat militer[military ranks].Sekretarisku yang lelaki asal Timor Leste pernah mengajari aku bahwa dalam bahasa Indonesia pangkat militer dibagi atas: Perwira [Officer?], Bintara [Sergeant?], dan Tamtama[Private?],tapi aku lebih sering lupa-lagi dan lupa-lagi!

Jika aku sedang berada di salah-satu negara yang merupakan negara tetangga Timor Leste aku juga banyak bergaul dengan kalangan-militer. Biasanya aku kontak dan mengenal mereka di lapangan olah-raga umum [golf, tenis] atau di kolam-renang.

Umumnya di daerah-daerah yang merupakan penyangga ibu-kota negara tersebut[hinter-land] ada banyak fasilitas olah-raga mewah. Para penguasa aparat berseragam [tentara,polisi] biasanya dapat akses menggunakan sarana ini dengan gratis. Di tempat-tempat seperti inilah aku sering jumpa "sasaran" -ku, yaitu lelaki-lelaki perkasa yang dapat aku nikmati tubuhnya maupun pejuh [air-mani], iduh [air-ludah], uyuh [air-kencing], dan peluh-nya[keringat].

Aparat-berseragam yang berkuasa di tempat-tempat ini adalah dari level menengah ke bawah. Karena itu umur mereka juga masih muda-muda, sekitar 25-30 tahun. Kontol serta biji-peler mereka sedang berada dalam puncak kejayaannya.Nafsu mereka juga masih menggebu-gebu.Banyak di antara mereka yang masih suka melakukan experimen dan explorasi!Oleh karena itu,banyak diantara mereka tidak-segan dan tidak-enggan untuk mencoba-mereguk kenikmatan sex -sejenis!

Lelaki-lelaki inilah yang aku cari dan aku kejar untuk aku hajar silit-nya atau alih-alih boolku atau tubuhkulah yang dihajar mereka. Akibat dari pendidikan-militer dan kehidupan-militer mereka yang keras dan kejam [sadis]maka banyak diantara mereka yang jadi agresif dan hipersex!Seperti hal -nya yang terjadi pada para Praja IPDN [dulu nama -nya STPDN]Jatinangor. Semua lelaki yang hipersex pasti menyukai sex-sejenis dan sex-sadis!Demikian juga manusia-manusia yang sedang aku ceritakan ini!

Salah seorang yang aku kenal dan kemudian jadi partner sex-sejenisku adalah "Mas Kris".Aku lupa nama panjang Mas Kris, entah Kristyawan, entah Krisnawan, entah apa?Tetapi yang pasti dia biasa dipanggil Kris dan aku menambah kata "Mas", kata panggilan yang lazim di negara itu kepada seorang laki-laki yang lebih-tua,yang dicintai atau yang dihormati.

Mas Kris adalah anggota aparat-berseragam. Kata-orang yang tahu pangkat-militer,Mas Kris pangkat-nya "hanya" [atau "masih"?] bintara [sergeant?]. Tapi karena aku tak peduli pangkat [yang penting bagiku adalah tubuh, kontol, dan pejuh],maka hal itu bukan masalah! Sebab, penampilan Mas Kris memang amatlah aduhai dan memukau lahir-batin. Ungkapan yang paling tepat bagi Mas Kris adalah bahwa dia adalah seorang lelaki yang tampan,yang jantan,dan yang amat menawan! Agh! Mana tahaan???

SEORANG STAF PRIBADI [SPRI]

Mas Kris sehari-harinya adalah staf pribadi dari seorang Komandan Militer [tingkat menengah] di wilayah penyangga ibu-kota negara yang aku sebut sebagai negara-tetangga Timor Leste itu!

Aku jumpa Mas Kris di lapangan tenis suatu hotel mewah [bintang lima] di wilayah penyangga.Waktu itu Mas Kris jadi sparring partner bos-nya dan ketika Mas Kris sedang istirahat, sementara bos-nya sedang pergi entah kemana [mungkin kencing?] aku memberanikan diri menyapanya!

Bosnya Mas Kris adalah seorang lelaki tampan yang bertubuh ramping tapi atletis.Aku pernah melihat bos-nya Mas Kris sedang berenang di kolam-renang hotel itu. Meskipun tubuhnya ramping,tapi dengan hanya berpenutup kancut-renang yang gaya-bikini, tampak bahwa tubuhnya amat bertonjolan otot yang indah dan memukau.Sebetulnya aku ingin berkenalan dengan perwira-menengah itu.Tapi niatku aku urung -kan setelah aku melihat sikapnya yang arogan, khas sikap pejabat-militer rendahan!Yang aku suka dari penampilan bos-nya Mas Kris adalah bentuk otot-lengannya [biseps] yang indah!Aku mendengar bahwa bosnya Mas Kris suka menghajar dan menyiksa anak-buahnya dengan kejam,termasuk menghajar Mas Kris staf-pribadinya [ajudan] itu.

Agaknya berkat penampilanku yang setengah-bule dengan wajahku yang lumayan tampan serta tubuhku yang atletis,maka waktu aku menyapa Mas Kris,dia bersedia menanggapi dengan ramah.Kami berkenalan, aku memberinya kartu-namaku [business card] dan dia memberi aku nomor HP-nya.Kejadian itulah yang merupakan awal dan asal-muasal kisah-percabulanku dengan Mas Kris - yang merupakan kenangan indah dalam hidupku dan terasa amat-sangat-nikmat di otakku, di tubuhku dan di kontolku! Barangkali percabulan kami dapat disebut sebagai "Percabulan Sex-Sejenis Sodom-Gomorrah Jilid II". Ta'i! Pada kesempatan itu pulalah aku baru mengetahui nama bintara yang ganteng dan bertubuh indah itu!

Aku sangat ingin mengenal Mas Kris lebih dekat, oleh karena itu pada keesokan harinya aku mencoba menelpon Mas Kris di HP-nya. Mas Kris menanggapi dengan baik sapaanku per telpon dan aku mengajak Mas Kris untuk ketemuan lagi jika Mas Kris sedang libur. Meskipun sudah janjian, tapi kenyataannya rencana kami untuk ketemuan baru terwujud hampir satu bulan kemudian.Walaupun demikian selama satu bulan itu kami sering saling-kontak per sms atau per telepon.Dalam jangka waktu itu Mas Kris agak-nya sangat sibuk melayani dan mendampingi bosnya.

Ketika akhirnya kami berhasil ketemuan lagi, aku mengajak Mas Kris makan siang. Tetapi karena Mas Kris hanya punya waktu sekitar dua jam saja maka acara ketemuan kami hanya singkat saja. Bagiku sekedar melepaskan kangen!

Pertemuan kami bisa lebih leluasa ketika bos Mas Kris pergi keluar negeri untuk melaksanakan ibadah umroh yang seluruhnya makan waktu hampir dua minggu.Waktu itu aku gunakan sebaik-baiknya untuk mengenal Mas Kris lebih baik dan sekaligus untuk membahagiakan Mas Kris serta membahagiakan diriku sendiri, dalam kebersamaanku dengan Mas Kris yang tampan, jantan, dan perkasa itu!.

Walaupun Mas Kris "hanya" sorang bintara tapi dia sudah menyelesaikan program S-1 jurusan ekonomi di Universitas Terbuka [UT]. Oleh karena itu dia mempunyai wawasan yang cukup luas.Sehingga bagiku [yang orang asing],bergaul dengan Mas Kris cukup menyenangkan!Meskipun usiaku hanya beberapa tahun lebih tua dari Mas Kris,tetapi Mas Kris memanggil aku "Pak" atau "Bapak". Mungkin karena Mas Kris tahu bahwa aku punya jabatan yang tinggi, bahkan jabatanku lebih tinggi dari bos-nya sendiri.

Karena itu pula Mas Kris tak pernah menolak kalau aku memberinya uang. Kata orang, hal seperti itu lazim dilakukan oleh atasan pada bawahannya [atau senior kepada yuniornya] di lingkungan militer negara tersebut.Tiap kali aku "ketemuan" dengan Mas Kris paling tidak aku menyelipkan US $ 100,- di saku bajunya atau di saku celananya.Aku yakin bahwa uang sebanyak itu amat berarti bagi Mas Kris. Aku sendiri memperoleh kebahagiaan setiap kali aku memberinya uang!

Kebersamaanku selama dua-minggu dengan Mas Kris telah memberikan peluang kepadaku untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada lelaki tampan,jantan dan menawan itu "luar" dan "dalam". Antara lain adalah dalam beberapa kali kami berenang bareng, di kolam-renang hotel-hotel mewah,aku juga telah berkesempatan membilas-badan bareng Mas Kris ber-telanjang-bulat!Suatu kesempatan yang selalu aku tunggu-tunggu dalam setiap pertemananku dengan lelaki-lelaki yang jadi pujaanku! Kesempatan itu dimungkinkan,karena aku selalu mengajak berenang saat sesudah maghrib. Dimana kolam-renang masih buka tetapi sedang sepi.Sebab, kebanyakan orang baru selesai sholat-maghrib, sedangkan penghuni hotel lain yang orang-asing biasanya sedang makan malam.

Dalam kesempatan-emas itulah aku dapat menyaksi-kan dengan mata-kepalaku sendiri keindahan tubuh Mas Kris. Yang amat memikat jiwaku adalah ukuran kontolnya yang besar[disunat ketat] dengan bentuk -nya yang indah bagai kontol kuda-jantan!Kontol Mas Kris sedemikian indah dan jantannya sehingga aku menggigil melihatnya!Karena aku ingin sekali mengisap dan menjilatinya agar pejuhnya terpancar keluar: CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOT!, dan agar aku juga mendapatkan kenikmatan syahwat di dunia dan di akhirat ketika aku melakukannya!

Kontol Mas Kris berlatar-belakangkan jembut yang hitam,lebat dan tumbuh luass.Tapi tidak terlalu panjang bulu-bulunya,sehingga justru membangkit-kan selera untuk mengusap-ngusap dengan tanganku atau membenamkan wajahku di hamparan jembut sang bintara itu!Dibawah kontolnya bergantung sepasang biji-peler yang proporsional ukurannya dengan ukuran kontolnya yang besar dan perkasa itu!

Dalam pada itu perutnya yang rata tampak kencang berhiaskan otot-otot perut yang membentuk six-packs.Sementara itu otot-dadanya amat memnonjol ke depan dihiasi sepasang puting-susu yang tegang dan melenting! Agh! Jantan sekali tampaknya!

Ketika kami membilas badan untuk kesempatan kedua di kamar-bilas kolam-renang sebuah hotel bintang-lima,aku berpura-pura membantu mengusap tubuhnya "supaya bersih".Mas Kris membiarkan saja aku ber-buat begitu. Mungkin dia mengira aku bersungguh-sungguh "membantunya".Padahal aku amat menikmati perbuatan itu secara sexual. Diam-diam kontolku jadi agak mengeras dibuatnya!Aku rasakan punggung dan bahunya ketat dan keras. Jantan!

CLIMAX DAN ORGASME [PUNCAK SYAHWAT}

Karena WC letaknya agak jauh dari situ,maka suatu kali,saat kami membilas badan-bareng, Mas Kris berjongkok, dia minta izin mau kencing di lobang saluran pembuangan-air kamar bilas itu, katanya :

"Maaf Pak.Saya izin kencing disini",aku menjawab-nya dengan senang-hati :

"Ya. Nggak apa-apa. WC-nya jauh dari sini", aku bangga sekali Mas Kris sudah "berani" dan dia mau kencing di depanku sementara kami berdua sedang telanjang-bulat! Aku pun melirik pada kontol Mas Kris yang sedang mengucurkan air-kencing.Saat itu aku merasakan seribu-perasaan dalam diriku. Salah satunya adalah rasa ingin mengisap dan menjilati kontol Mas Kris serta mencucup air-kencing serta pejuhnya! Aku bertekad bahwa pada saatnya nanti aku akan dan aku harus mencucup dan mecicipi air kencing dan pejuh Mas Kris - lelaki yang perkasa itu!

Saat Mas Kris bangkit, selesai kencing, aku pura-pura bercanda membelai kontolnya yang besar dan indah itu!Mas Kris tertawa,dia mencoba menghindar tetapi aku terlanjur sempat memegangi kontolnya, sehingga kontolnya kontan menegang karena kelaki-lakiannya memang-sempurna[tok cer]!Kata Mas Kris sambil tertawa :

"Jangan Pak.Nanti air-mani saya keluar",aku amat bangga dan bahagia karena Mas Kris mau aku ajak bercanda "agak keterlaluan" seperti itu!Aku juga bangga Mas Kris menyebut sesuatu kata yang sangat pribadi yaitu air-mani[pejuh,sperma]yang kuanggap sebagai tanda dari kejantanan seorang lelaki!Aku pun meneruskan candaku dengan memeluk tubuhnya. Aku pura-pura sedang memeluk perempuan[atau aku berharap Mas Kris mengira aku berpura-pura sedang memeluk perempuan].Mas Kris tertawa-tawa saja dan dia membiarkan aku menyelesaikan candaku sampai tubuhnya aku lepaskan dari pelukanku!Agh!Saat itu aku sungguh merasa nikmatt tak terkira dan amat-sangat bahagia! Pada kesempatan lain, sewaktu bos-nya Mas Kris, masih umroh aku mengajak Mas Kris main tennis di salah satu hotel bintang-lima. Aku juga memilih waktu malam hari.Selesai main tennis aku mengajak Mas Kris makan-malam di cafe hotel itu. Sebelum makan-malam,kami sempat ganti baju di kamar hotel yang sudah aku pesan sebelumnya.Karena hari sudah malam maka sesudah makan-malam aku mengajak Mas Kris menginap di hotel mewah itu. Mas Kris tidak keberatan. Pada waktu itu hubunganku dengan Mas Kris sudah sangat dekat seperti dua sahabat.Oleh sebab itu tak ada masalah bagi kami berdua untuk "share" [berbagi] kamar hotel berdua.

Seperti lazimnya militer-sejati,Mas Kris naik ke tempat tidur bertelanjang-bulat dan aku pun "tak mau kalah" ikutan telanjang-bulat. Kami ngobrol sambil berbaring terlentang di tempat-tidur,ber- telanjang-bulat!Tengah kami ngobrol Mas Kris tiba -tiba bangkit dan berkata :

"Saya mau kencing",aku tidak mau kehilangan momen dan kesempatan emas itu.Aku pun bangkit dan ikut ke kamar mandi.Lalu aku memeluk Mas Kris kemudian dengan cepat aku berjongkok di depan Mas Kris di kamar mandi itu sambil berkata :

"Mas Kris izinkan saya..!",tanpa menunggu jawaban aku langsung memasukkan kontol Mas Kris ke dalam mulutku sambil menggenggam batang-kontol Mas Kris dengan tangan-kanan.Mas Kris kaget,tergelinjang, mungkin dia merasa geli. Secara reflex Mas Kris seperti mencoba menarik panggulnya ke belakang untuk menghindari "sambaran" mulutku dikontolnya!

Tapi terlambat!Karena aku juga merangkul panggul dan bokongnya dengan lengan-kiriku!Maka Mas Kris seperti terfiksasi ke tubuhku. Entah apa yang ada dalam pikirannya.Sebab,Mas Kris kemudian berdiri diam dan membiarkan aku meneruskan "pekerjaanku". Aku melepaskan sebentar isapan dan jilatan mulut dan lidahku di kontolnya lalu aku berkata :

"Lanjut,Mas!Kencing Mas!",tapi Mas Kris langsung menjawab :

"Jangan Pak.Jijik Pak!",tapi aku tidak menghenti-kan isapanku:maju-mundur,maju-mundur,maju-mundur dengan kontol Mas Kris dalam mulutku...! Akhirnya Mas Kris mengalah! Sebab, setelah itu aku mulai merasakan ada cairan hangat mengalir ke mulut dan ke pangkal-lidahku dari lobang-kencing Mas Kris sreeet,sreeet,yang kemudian dilanjutkan pancaran deras di mulutku...seeeeeer...berkepanjangan yang seakan-akan tidak akan pernah berhenti...! Itu air-kencing Mas Kris.......!

Mas Kris ternyata mau mengeluarkan air-kencing di mulutku,aku merasa hangat dan merasa kencing Mas Kris banyak!Aku jadi merasa kekenyangan minum air -kencing laki-laki perkasa yang aku puja dan aku cintai itu! Aku juga merasa segar,sehat,kuat dan perkasa, setelah aku minum air-kencing Mas Kris!

Tapi aku belum puas!Meskipun agak kekenyangan,aku masih menginginkan "intisari" dari tubuh Mas Kris yaitu pejuhnya! Maka akupun melanjutkan kegiatan blow-jobku, sambil tanganku menjelajahi bagian-bagian tubuh Mas Kris yang sensitif: puting-susu-nya, lobang-pantat, dan bagian-sensitif lainnya! Ketika itu aku bisa mendengar dengus dan lenguh dari mulut dan hidung Mas Kris akibat merasakan kenikmatan tak terhingga di tubuh dan kontolnya itu : MMMPH..MMMPH...MMMPH..!

Berkat usia Mas Kris yang sedang berada di puncak vitalitas-libidonya, maka setelah aku memberikan rangsangan nikmat dikontolnya dengan mulut,lidah, dan gosokan-belaian tanganku di beberapa bagian tubuhnya,aku merasa Mas Kris gelisah dan tak lama kemudian : CROOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOOOOOOOOT! Pejuh Mas Kris muncrat di dalam rongga mulutku,melimpah keluar ke bibirku!

Seketika itu aku merasakan semerbak bau-pejuh di dalam rongga-mulut dan rongga-hidungku! Seperti juga air-kencing Mas Kris yang aku telan, pejuh Mas Kris juga tak-lupa aku telan masuk ke tubuhku melalui mulut dan ususku!Aku suka,aku senang, aku bahagia sudah berhasil minum air-kencing dan air-mani[pejuh] Mas Kris,sesuatu yang jadi cita-cita-ku selama beberapa hari sebelumnya!

Selesai main-cabul di kamar-mandi,tanpa terlebih dulu membersihkan diri kami naik lagi ke tempat tidur dan kami tidur berpelukan telanjang bulat!

Tengah malam,ketika aku terbangun, aku merasakan keras dan tegang serta nikmat di kontolku. Maka Mas Kris aku bangunkan.Lalu aku minta agar aku boleh menyodomi silitnya!Dalam keadaan dia masih tampak mengantuk,aku lihat Mas Kris bangkit dan dia langsung memposisikan badannya menungging.

Aku pun berlutut dan memasukkan kontolku pelan-pelan ke lobang boolnya. Lobang pantat Mas Kris terasa sempit dan jepitan otot di mulut-duburnya [sphincter ani] membikin kontolku terasa nikmat!

Aku menarik lagi kontolku ke belakang lalu aku mencobloskan lagi kontolku kedalam silitnya.....! Begitulah,aku memompakan kontolku kelobang dubur -nya yang "terhidang" itu : maju-mundur, maju-mundur,maju-mundur dan aaaagh!Aku merasakan amat nikmat di kontolku,..seeer ..!Lalu sekali-sekali aku sentakkan-keras kontolku kedalam lobang bool Mas Kris!Sehingga dia tergelinjang-kaget karena merasa kesakitan dan aku merdengar jerit-suara tertahan,amat kesakitan : "AAAGH!"Aku suka sekali mendengar jeritan Mas Kris dan gelinjang kaget kesakitannya!Nafsu-sadisku membara dan terlampias -kan.Sebetulnya aku ingin sekali menggampar keras bokongnya dengan tangan-karateku : PLAKK! PLAKK! Tapi aku urungkan, khawatir Mas Kris tersinggung dan terhina.Karena itu aku mengulang-ulang saja sentakan-sadis dilobang-pantat Mas Kris,sehingga Mas Kris berteriak keras kesakitan :

"SUDAH PAK!!!!SAKIT PAK!!!"

Aku merasakan nikmat yang bukan-buatan mendengar teriakan penderitaan Mas Kris itu, sampai-sampai aku tak mampu lagi menahan pejuhku untuk tidak muncrat dan...CROOOOOOOT!CROOOOOOOT!CROOOOOOOOT!, pejuhku aku biarkan muncrat di dalam silit Mas Kris!Ta'i!Agh!Aku merasa nikmat,puas,dan lampias sekaligus! Mas Kris menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur tertelungkup...dan mungkin dia masih merasa kesakitan di boolnya!Kamipun tertidur lagi sendiri-sendiri [tidak berpelukan] dalam keadaan telanjang-bulat sampai pagi!

Paginya sesudah mandi dan berpakaian aku menyelip -kan US $ 500,- di saku baju Mas Kris, sebagai tanda terima-kasihku atas semua kenikmatan yang aku rasakan dari tubuhnya pada malam sebelumnya!

EPILOG

Setelah kejadian itu aku masih berharap agar aku masih berkesempatan untuk minum air-kencing dan pejuh Mas Kris langsung dari kontolnya.Sayangnya, setelah itu, bos-nya Mas Kris tidak pernah lagi pergi umroh atau pergi keluar-negeri!Sehingga Mas Kris selalu sibuk mengurus bosnya itu dan tak ada waktu untuk jalan-bareng dan main-cabul bareng denganku.

Meskipun aku tidak pernah lagi minum air-kencing dan pejuh Mas Kris[atau menyodomi lobang pantat-nya], tetapi aku masih sering kontak per telpon dan saling-kirim sms dengan Mas Kris! Ta'i!

[JUAN CARLOS ARAGON]