Gay Erotic Stories

Untuk mengakomodasi dan memfasilitasi kegiatan kantor cabang[branch] atau kantor penghubung kami [sebuah badan PBB] di Jakarta, maka aku mencari office space di gedung-gedung yang ada di Segi Tiga Emas,Jakarta.Tentu saja tarif sewa di gedung -gedung itu tak murah.Tapi bagi suatu badan PBB seperti institusi tempatku bekerja, uang bukan masalah.

Rencana apa pun juga yang aku ajukan ke Head Quarters[Markas Besar]kami Di New York dan Geneva selalu disetujui. Tidak pernah ditolak, apa lagi dikoreksi.

Hal ini terjadi karena semua pejabat PBB di semua badan PBB[UN bodies and entities] adalah pemalas dan manusia yang tidak punya otak ["brainless"]dan tidak berguna["useless"].Sebagai contoh,PBB dan Dewan Keamanan[Security Council]tidak pernah berhasil mencegah pembunuhan ribuan orang yang tidak berdosa di berbagai bagian dunia! Seperti pembunuhan-massal dan penindasan yang terjadi di Rwanda, Darfur [Sudan], Bosnia-Hercegovina, Iraq dan Afghanistan[oleh USA],Jalur Gaza[oleh Israel] dan penindasan yang terjadi di Mynamar[oleh Rezim Militer Myanmar] dan di Tibet [oleh RRC].Ethnic cleansing [pembasmian etnik] yang dilakukan oleh Sebia di Kosovo terhadap penduduknya yang etnik Albania berhasil dihentikan oleh Uni Eropa, bukan oleh PBB yang bobrok itu! Demikianlah,akhirnya aku berhasil menyewa office space di sebuah gedung-megah di wilayah Segi Tiga Emas,Jakarta untuk kantor-penghubung. Akibatnya adalah bahwa kondisi dari kantor-penghubung kami di Jakarta jauh lebih baik,lebih mewah,dan lebih representatif dibandingkan dengan kantor-utama kami di Dili,Timor Leste.Padahal di kantor-utama kami saja nyaris sudah tidak ada kegiatan yang berarti yang perlu dikerjakan, apalagi di kantor-penghubung.

DALY KARYAWAN KANTOR SEBELAH

Di kantor-penghubung kami yang baru dan mewah itu lah aku jumpa Daly - seorang pemuda yang usianya sekitar 20-21 tahun,masih tergolong remaja.Nama -nya mirip nama pelukis terkenal "Salvador Daly".

Boleh-jadi nama Daly berasal dari kata Batak Karo seperti kata "kuliki" yang artinya elang atau pun kata "dalih" yang aku tidak tahu artinya. Nama Daly juga mengingatkan aku pada Dalih Sembiring, nama pengarang cerpen yang terkenal di salah-satu koran langgananku : The Jakarta Globe.

Daly bekerja di kantor sebelah atau office space sebelah. Kantor-penghubung kami dan kantor tempat Daly bekerja terletak di lantai yang sama dan kantor kami,share toilet yang sama.Sebab,di tiap lantai hanya ada satu set toilet. Sebelah kiri gedung : toilet-pria dan sebelah kanan gedung : toilet-wanita.Justru di toilet itulah aku kenalan dengan Daly. Aku sudah sering jumpa Daly di lift dan di hall,tapi waktu itu kami belum saling ber-kenalan meski aku sudah terpikat pada penampilan -nya yang tampan dan menawan.Apalagi usianya ter-kesan masih remaja.

Suatu kali aku ke toilet dan ketika aku sedang cuci-tangan Daly masuk[waktu itu aku masih belum kenalan].Dia kencing dan aku bisa mendengar suara mancurnya air-kencing pemuda itu di peturasan [urinoir].Aku paling suka mendengar suara desir air-kencing pemuda yang tampan dan menawan.

Karena aku berharap bisa berkenalan dengan pemuda itu,maka aku sengaja cuci-tangan berlama-lama dan aku juga menyisir rambut.Ketika pemuda itu akan cuci-tangan aku melemparkan senyum dan pemuda itu membalas tersenyum.Aku berbasa-basi dengan topik kantorku yang satu lantai dengan kantornya. Aku memperkenalkan diri dan kami berkenalan.Pemuda itu menyebut namanya :"Daly".

Itulah pertama kali aku memandangi Daly yang tampan itu dengan agak cermat.Ada jejas cukuran rambut di bagian kumis dan janggutnya.Tapi lengan -nya yang putih-bersih, kekar-atletis itu hanya ditumbuhi bulu-halus.Sehingga saat itu aku sukar memperkirakan kelebatan jembut dan bulu-ketek Daly. Tetapi dari ukuran-ukuran tubuh Daly yang tinggi dan berdada-bidang,aku amat berharap agar kontol Daly berukuran besar dan sunat [cut]!Aku selalu berprinsip bahwa : "Pria yang tidak sunat bukan laki-laki"! atau "Uncircumcised males are not men!" atau paling tidak "They are not real men"[Pria yang tidak sunat bukan lelaki sejati]. Setelah kenalan,maka kalau aku jumpa Daly di lift atau di hall,aku menyapa duluan.Aku juga memantau jam kedatangannya di kantor,agar aku dapat datang di kantor pada jam yang sama,jumpa, dan menyapa Daly. Bahkan aku juga mencoba mencari tahu jam pulangnya Daly,agar aku bisa jumpa Daly dua kali sehari.Pada gilirannya aku berhasil mendapatkan nomor hp Daly. Sejak itu, aku lebih mudah kontak dan akses dengan Daly-ku.

Dengan berjalannya waktu,akhirnya aku mendapatkan alasan untuk makan siang bareng Daly dan sejak itu aku sudah bisa mengajak Daly jalan bareng.

Tentu saja semua itu memerlukan pemikiran,taktik dan strategi. Berbeda dengan cowok-straight yang dapat dengan mudah melakukan PDKT [pendekatan] pada cewek yang mereka sukai.Cowok-homosex harus lebih hati-hati dalam langkah mereka mendapatkan cowok yang mereka incar,supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya lelaki yang diincar sama sekali tidak bersimpati pada cowok gay dan cowok yang diincar itu justru kemudian menyebarluaskan kemana-mana tentang orientasi sexual cowok yang melakukan PDKT padanya.

Homosexualisme masih belum sepenuhnya diterima [is not yet fully acceptable] di berbagai bagian dunia, termasuk di Amerika dan Eropa.Apalagi aku lebih tua dari Daly. Daly usianya masih di bawah 23 tahun,sedangkan umurku sudah lewat 30 tahun, meskipun aku masih di bawah 35 tahun.Amat mudah muncul tuduhan tentang kecenderungan homosex, meskipun memang itu hal itu benar!

DALY DALAM PENCARIAN HAKEKAT HIDUP

Meskipun Daly enak diajak ngobrol dan berteman, tetapi ada sesuatu ganjalan dalam dirinya. Daly seperti sedang "mencari sesuatu dalam hidup".Daly seperti belum tahu apa yang diinginkan dalam hidupnya.

Terkadang Daly bicara berputar-putar jika diajak ngobrol tentang pacar atau pacaran. Suatu cara bicara yang khas seorang remaja laki-laki yang menginginkan hubungan-sejenis atau cinta-sejenis tetapi ragu, takut, atau malu untuk menyatakan secara terbuka.

Kalau ada cewek seperti apa pun cantiknya yang lewat di depannya,Daly tidak care.Tapi jika cowok ganteng yang tampak,di mal atau di sekitar kantor atau di kantin kantor,aku sering melihat Daly ber -minat menatap diam-diam.Tetapi dia berpura-pura tidak memperhatikannya. Atau Daly ber-pura-pura tertarik pada baju yang dikenakan cowok itu atau hal lain yang ada di sekitarnya.Aku jadi kasihan pada Daly. Oleh karena itu, aku mencoba membantu Daly. Kalau ada cowok yang menarik untuk dipandang aku yang mendahului memberi komentar,yang agak umum, misalnya :

"Wah! Ganteng juga!" atau "Badannya bagus!" atau "Cocok jadi Abang Jakarte!" atau "Dia pasti rajin latihan-beban!".

Rupanya dengan cara itu,dari waktu ke waktu sikap Daly mulai mencair dan dia mulai mau berkomentar tentang cowok yang menarik perhatiannya!Baik oleh ketampanan atau kejantanannya [bertubuh atletis, kekar dan berotot-ketat].

Untuk membuat Daly lebih terbuka, maka setelah Daly aku lihat makin comfortable untuk bersikap terbuka, maka jika ada cowok yang bertubuh besar dan kekar lewat di depan kami,aku secara seloroh membuat perkiraan[prediksi] tentang ukuran kontol -nya!Biasanya Daly jadi terdiam jika aku terus-terang bicara soal kontol.

Keadaan seperti ini lazim terjadi di kalangan pemuda-remaja yang biasanya terkekang untuk ber-ekspresi dengan bebas tentang orientasi-sexual-nya yang suka-sejenis.Atau pemuda-remaja yang di keluarganya tak pernah membicarakan tentang sex. Pada suatu kali, Daly mengajak aku untuk "main" di rumahnya.Suatu real-estate yang agak jauh dari tengah kota Jakarta. Biasanya Daly berangkat ke kantor naik motor. Sekali-sekali dia bawa mobil atau naik kendaraan umum.

Daly sendirian saja di rumah. Sehari-hari dia makan di kantor. Pada hari libur barulah Daly mengurus laundry,membersihkan rumah atau sekali-sekali dia masak sendiri.

Di rumahnya, Daly sangat informal.Tanpa ragu dia buka baju, meskipun dia izin dulu atau minta excuse dulu - dengan mengatakan :

"May I take off my shirt? It's kind of hot here", artinya : "Gw boleh buka baju ya?Panas disini". Tentu saja aku jawab dengan "penuh harapan" :

"Yes, of course. Please do", artinya "Boleh aja"

Daly segera melepaskan T-shirtnya, bertelanjang dada, sehingga aku bisa menampak tubuhnya yang indah bagaikan pahatan patung[chiseled].Otot dada -nya amat menonjol ke depan dihiasi oleh sepasang puting susu yang benar-benar indah tampak tegang dan melenting. Perutnya yang rata tampak kencang dan dihiasi oleh lekukan otot yang membnetuk six-packs.Lengannya Daly bagus,pada bagian bisepsnya tonjolan ototnya tampak besar dan nyata.

Waktu Daly menanggalkan T-shirtnya dengan menarik kaos T-shirtnya ke atas kepala,aku dapat melihat pola pertumbuhan bulu-keteknya yang lebat, indah dan jantan - berwarna hitam. Dataran ketiaknya penuh ditumbuhi bulu-ketek seperti ketiak pemain basket Amerika.Melihat kejantanan bulu-ketek Daly maka mau tidak mau,suka tidak suka,kontolku jadi menegang, ngaceng! Ketika itu, aku jadi tambah respect [hormat] pada Daly. Sebab, kelelakian Daly amat sempurna!

Bulu-ketek Daly yang hitam dan lebat seakan-akan menyempurnakan penampilannya yang tampan,jantan, menawan, dan kelaki-lakian merupakan tanda-bukti kedewasaannya yang sempurna - sama sekali TIDAK membangkitkan rasa-jijik di dalam diriku! Tidak selalu kontolku ngaceng jika melihat bulu-ketek laki-laki. Tetapi jika pola pertumbuhannya merangsang untuk dilihat,maka mau tak mau kontol -ku jadi tegang!

Bulu-ketek Tommy Tjokro [Presenter Metro-TV yang ganteng], Krishnamurti [presenter] dan Taufik[pemain bulu-tangkis] juga lebat! Tapi aku tidak ngaceng waktu melihatnya!Tidak seperti ketika aku melihat bulu-ketek Daly! Bulu-ketek Tommy Tjokro dan Krishnamurti tumbuh terlalu panjang,sehingga seakan berantakan dan dapat dilihat dari depan ketika mereka telanjang-dada. Meski mereka tidak sedang mengangkat tangan mereka ke atas! Bulu-ketek yang bagus, seharusnya hanya terlihat jika yang bersangkutan sedang mengangkat tangannya ke atas saja! Walaupun tumbuh lebat!

"Ini ruang fitness",kata Daly memecah kesunyian dan menghentikan perenunganku tentang bulu-ketek-nya yang jantan dan merangsang itu!

"Oh. Ya", kataku sekenanya.

Rumah Daly kecil.Luas bangunannya sekitar 50 m 2, dengan dua kamar tidur.Satu kamar tidur [master bedroom] justru dibuatnya jadi ruang fitness. Ruang itu dilengkapi beberapa mesin olah-raga dan peralatan untuk latihan beban. Tidak heran jika tubuh Daly jadi terbentuk demikian indahnya!

Ruang keluarga dirancang Daly tanpa kursi.Yang ada hanya karpet-tebal dengan meja rendah di tengah dan beberapa bantal besar.Pusat perhatian dalam ruangan itu terarah kepada sebuah TV-besar dan beberapa peralatan audio. Ruangan itu tidak terlalu besar.Tapi untuk duduk-duduk lima sampai delapan orang dewasa mungkin masih cukup.

"Kalau malam aku tidur disini", kata Daly.

"Telanjang-bulat..?",tanyaku menukas,tanpa beban.

Daly kaget, seperti yang orang "kepergok" karena sedang melakukan sesuatu. Daly mula-mula diam saja dan pura-pura tidak mendengar pertanyaanku. Tapi mungkin dia ingin tahu juga kenapa aku tanya yang seperti itu. Katanya :

"Kenapa Bang Yuan tanya seperti itu?", pertanyaan Daly, aku jawab dengan kata-kata :

"Iya lah.Biasanya kalo cowok remaja tidur sendiri suka tidur telanjang".

"Iya Bang.Aku sering tidur telanjang. Disini hawanya panas. Aku mau pasang AC belon sempat", kata Daly dengan ksatria. Kata-kata Daly yang jujur membuat aku kagum.

Daly memanggil aku dengan panggilan "Bang Yuan", seperti lazimnya dia memanggil laki-laki yang lebih tua di daerah asalnya.

Sejak hubunganku makin dekat dengan Daly, dia makin terbuka. Daly juga sudah mulai tertarik latihan bela diri.Apalagi aku pernah bilang pada Daly :

"Terampil bela-diri itu ciri lelaki sempurna".

Daly sangat concern dengan kriteria kelaki-lakian yang jadi peganganku!Dia selalu berusaha memenuhi semua kriteria yang jadi acuanku seperti:berotot, sunat,terampil bela-diri, tidak malu telanjang di hadapan sesama laki-laki,tidak bau-badan, tidak takut rasa-sakit, dll.

DALY LATIHAN BELA-DIRI DI DOJO MILITER

Mula-mula Daly minta agar aku mau mengajarinya Karate.Tentu aku suka sekali melatih Daly karate. Apalagi waktu aku melatih Daly, aku menyuruhnya bertelanjang dada.Sehingga aku bisa melatih Daly sambil memandangi tubuhnya yang indah dan sudah "jadi" dan sekali-sekali aku bisa melirik bulu-keteknya yang lebat,jantan, dan membikin kontolku ngaceng itu! Ta'i!

Tetapi supaya lebih sistematis dan progresif,aku mengenalkan Daly pada seorang pelatih militer dan kalau Daly mau dia boleh ikut berlatih bersama dengan para prajurit di suatu kesatuan militer.

Tentu saja latihannya gaya-militer,dengan "bumbu-bumbu" pukulan,tendangan,tamparan dan tidak lupa lecutan-rotan dari pelatihnya.Tapi ternyata Daly merasa OK-OK saja dilatih dengan kejam! Agaknya Daly sudah termakan dan terpengaruh oleh pendapat -ku tentang kelaki-lakian yang sejati! Laki-laki sejati tidak mengenal sakit kataku! Ikut-ikutan semboyannya US Marine Corps : "A marine doesn't feel pain!".

Di Dojo Militer dari kesatuan tempat Daly ikut latihan karate berlaku "prinsip" atau "hukum" : "Salah satu,salah semua".Artinya, kalau ada salah satu anggota kelompok yang ikut latihan itu ber-buat kesalahan,keliru atau melanggar aturan.Baik sengaja atau tidak sengaja, baik kesalahan besar atau kecil,terbukti atau pun tidak,maka seluruh anggota kelompok akan dihukum dengan kejam.

Padahal semua pelatih bela-diri [dan instruktur militer lainnya] yang tugas di kesatuan itu sudah terkenal kejam,sadis,dan tak berperi-kemanusiaan. Dalam menjatuhkan hukuman,mereka memegang teguh prinsip : "Selalu berikan hukuman sekejam-kejam-nya, asal jangan sampai cacat atau mati saja!".

Oleh karena itu setiap kali baru pulang latihan karate di Dojo Militer itu,baju karate Daly penuh dengan noda-noda kecap[darah].Sebetulnya sebelum dihukum, semua anggota kelompok sudah disuruh melepaskan pakaian karatenya dan hanya mengena-kan kancut saja. Maksudnya kalau mereka dihajar sampai berlumuran darah,maka baju karate mereka tidak berlumuran kecap [darah]. Tapi seringkali, darah masih saja keluar dari hidung, mulut, atau luka di tubuh mereka, setelah selesai dihukum. Sehingga tak urung ketika mereka akan memegang atau menyimpan baju karatenya,maka darah mereka yang masih mengucur itu, menodai baju karatenya!

Itulah sebabnya meskipun sewaktu mereka dihukum [disiksa] hanya dalam keadaan berkancut, tetap saja baju karate mereka bernoda kecap [darah].

Oleh karena itu ada pelatih yang mengharuskan anak-latihnya betelanjang-bulat sebelum dihukum dengan siksaan kejam! Maksudnya agar tidak ada darah yang terbawa ke rumah, termasuk tidak ada noda darah di kancut mereka! Menghukum Taruna Yunior setelah dipaksa bertelanjang-bulat adalah tradisi yang baik dari Taruna Senior di Akmil! Setelah Daly sering merasakan hajaran dan siksaan yang seharusnya hanya dirasakan anggota militer, aku mengamati bahwa Daly lebih PD [Percaya Diri] dan lebih pasti dalam menemukan hakekat hidupnya!

DALY DIHARUSKAN SUNAT-ULANG

Suatu kali pernah aku mendapati Daly tidak pergi latihan karate padahal aku ingat hari itu jadwal latihan karate.Waktu itu aku jumpa Daly di toilet kantor.Kata Daly :

"Kami libur dua minggu Bang.Karena kemarin baru sunatan"

Aku tak paham maksud kata-kata Daly. Setelah aku tanyakan maksudnya, Daly menceritakan bahwa di kesatuan militer tempat Daly latihan karate,baru diadakan sunatan-masal untuk anggota yang belum sunat atau yang sunatnya belum sempurna [artinya pola sunatnya loose tidak high and tight, seperti pola sunatan anggota US Army].

Karena solider dengan teman-teman lain anggota kelompok latihan karate,Daly ikut diperiksa oleh salah seorang pelatih yang biasa menyunat!Rupanya kedapatan sunatnya Daly dinilai "belum sempurna", maka saat itu juga diharuskan ikut disunat ber-sama teman-temannya yang lain. Kata Daly :

"Padahal aku sudah sunat waktu umur tujuh tahun, Bang! Kemarin sunatnya itu sunat-militer. Jadi, sakit sekali,Bang!Tanpa suntikan pembiusan!Aku rasanya mau pingsan,nggak tahan.Untung aku nggak pingsan! Kata petugas sunatnya, di Amerika bayi-bayi juga disunat tanpa dibius.Masak tentara dan karateka dewasa disunat pake bius segala! Manja!"

Kemudian Daly masih menambahkan lagi ceritanya :

"Pelatih karate hadir semua waktu sunatan.Mereka bilang, yang pingsan karena nggak tahan sakit waktu disunat itu BANCI namanya!Makanya semuanya yang sunat kemarin pada berusaha nggak pingsan. Takut dibilang BANCI sama pelatih-pelatih yang sadis itu",Daly menyebutkan kata-kata itu sambil tertawa-tawa.Agaknya Daly sudah terpengaruh oleh kesadisan pelatih-pelatih karatenya!

Di kesatuan militer tertentu,jika diadakan acara sunatan-militer untuk anggota-baru [new-recruits] maka seluruh anggota-baru itu diharuskan sunat atau sunat-ulang!Bagi mereka yang sudah sempurna sunatnya dan tidak ada lagi sisa kulup yang bisa dipotong,maka terpaksa kulit yang ada di bagian leher kontol dilukai!Sekedar supaya anggota-baru itu merasakan nyeri di kulit kontolnya seperti teman-temannya yang lain yang disunat. Semua itu dilakukAn demi membangun solidaritas dan Jiwa Korsa [Corps Geest] di kalangan anggota tentara yang baru itu. Ta'i! Untuk memberikan "perhatian" pada Daly yang baru disunat-ulang, akupun menanyakan pada Daly :

"Sekarang luka-sunatnya sudah kering?",tanpa aku perkirakan [mungkin karena kami sedang berada di dalam toilet]Daly memelorotkan celana dan kancut-nya, lalu menyingkapkan kemejanya bagian bawah. Sehingga,untuk pertama kalinya aku dapat melihat dengan mata kepalaku sendiri kontol Daly.

Aku bersyukur bahwa sesuai"harapanku",kontol Daly ukurannya besar, mungkin[semoga] tak kalah dengan ukuran kontol Ricardo Gelael yang terkenal besar itu!

Di bagian "leher" kontol Daly masih tampak luka sunat yang sudah mulai mengering. Kontol Daly, indah dan mulus. Kepala kontolnya [glans penis] berwarna merah-muda keunguan.Jembutnya yang hitam jadi latar belakang kontolnya yang perkasa itu.

Memang benar kontol Daly tampak ketat pola sunat-nya.Benar-benar sudah "high and tight", bagaikan kontol anggota Green Berrets, US Army [Pasukan Baret Hijau, Tentara AS].

Sambil pura-pura memperhatikan luka-sunatnya[agar terkesan aku memberikan atensi = attention] aku memandangi kontol Daly agak lama. Sekaligus aku melihat biji-pelernya yang membulat dengan ukuran yang serasi [proporsional] dengan ukuran kontol-nya yang besar itu!

Setelah puas memandangi keindahan kontol Daly,aku membantu Daly mengenakan lagi celana dan kancut-nya.Aku lihat kancut Daly rancangannya rendah dan minim [maximum exposure],mungkin mereknya Calvin Klein.Aku yakin saat mengenakan kancut itu bagian atas jembut Daly pasti akan mencuat dan kelihatan jelas,karena rendahnya kancut itu. Kemudian aku menanyakan pada Daly :

"Kalau pagi-pagi ngaceng, nggak sakit?"

"Agak sakit, Bang.Tapi lukanya nggak berdarah", jawab Daly.

Di lingkungan militer, para prajurit yang akan disunat secara militer diperintahkan untuk onani bersama selama satu minggu!Agar saat mereka sunat biji-peler mereka sudah kosong tidak berisi pejuh lagi. Sehingga, paling tidak selama satu minggu sesudah sunat,mereka tidak mudah ngaceng [tidak ngacengan]. Orang dewasa yang baru sunat, kadang-kadang luka-sunatnya terbuka lagi dan berdarah, jika mereka ngaceng terlalu tegang dan nikmat!

Tentu saja hal ini tidak dilakukan oleh Daly! Sebab,Daly tiba-tiba diperintahkan pelatih karate -nya harus sunat-ulang.Jadi dia tidak sempat ikut proses onani-bersama dengan teman-temannya yang lain:para prajurit dari kelompok latihan karate-nya. Sebulan setelah kejadian itu aku menengok Daly di rumahnya, waktu itu hari Sabtu. Aku tahu, setiap Sabtu biasanya Daly kerja-bakti di rumahnya.Tapi aku justru memang mau membantunya.Sebelumnya aku sudah telpon dan Daly tidak keberatan aku datang. Hanya saja dia minta pengertianku,karena dia akan menerima aku sambil bekerja [disambi]. Aku tidak keberatan! Katanya :

"Maaf ya Bang. Nanti aku pakaian seadanya"

"OK", jawabku.

"Luka sunatnya sudah sembuh", tanyaku lagi.

"Sudah Bang", kata Daly dengan nada riang.

Demikianlah,waktu aku menekan bel di depan rumah Daly, dia langsung membukakan pintu. Tapi Daly hanya menjulurkan kepala, badannya tidak tampak.

Ketika aku masuk ternyata Daly telanjang-bulat. Aku pura-pura bersikap bahwa "it's not a big deal" [bukan perkara besar]. Aku bahkan langsung bertanya sambil melihat ke leher kontolnya :

"Sudah sembuh betul?"

"Sudah Bang. Tapi aku belum pernah onani setelah sunat", kata Daly enteng.

PUNCAK-SYAHWAT DAN EPILOG

Berduaan dengan Daly di rumah yang sepi, padahal Daly sendiri bertelanjang bulat...tentulah suatu "kesempatan emas", demikian pikirku. Tiba-tiba saja muncul "gagasan cemerlang" di otakku yang kotor.

Aku mendekati Daly,lalu memeluk dan kemudian aku menciumi bibirnya, lehernya, tengkuknya. Daly diam saja. Tanganku kemudian meraba-raba puting susunya yang tegang melenting!Agh Nikmat!.Tangan-ku membelai belahan dadanya yang amat menonjol itu. Belahan dadanya itu bagaikan lembah karena bukit dadanya amat menonjol kedepan!Semuanya itu berkat latihan beban intens yang mengeraskan dan membesarkan otot dadanya dan otot perutnya!

Tanganku merasakan basah dan lengket keringat di permukaan tubuh Daly karena dia baru saja selesai mencuci pakaiannya yang dipakai selama seminggu dan menyapu-mengepel lantai seluruh rumahnya. Agaknya semuanya itu dilakukn Daly bertelanjang- bulat!

Aku mendorong Daly ke sofa memeluknya lalu akupun menindihnya.Aku merasa nikmat memeluk tubuh laki-laki tampan yang telanjang dan berkeringat itu.

Aku mencium paduan aroma sisa minyak rambut,sisa deodoran, dan bau keringat serta bau ketiak Daly yang perkasa!Kamudian aku sibuk menelanjangi diri -ku dan aku melempar-lemparkan pakaianku kelantai hingga bertebaran.

Yang selanjutnya adalah persetubuhan yang panas, lumrah,tapi manusiawi antara dua insan sejenis. Akulah yang pertama kali memeperawani kontol Daly yang baru disunat-ulang itu dengan isapan-mulut dan jilatan-lidahku.Aku tak kuasa lagi menuliskan atau menggambarkan persetubuhan kami yang amat sempurna itu.Aku memuaskan syahwatku dengan cara mengisap-menjilat kontol Daly! Seakan aku ingin merebut-paksa kenikmatan dari kontolnya.Tapi aku di sisi lain juga menggesek-gesekkan kontolku di lapisan kesat dari permukaan sofa itu. Keduanya terasa nikmat di otak dan kontolku. Setelah itu yang dapat aku katakan hanyalah bahwa akhirnya kami berdua mencapai puncak-syahwat [orgasme] bersama-sama dan pejuh kami pun muncrat bersama: CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT

Pejuh Daly keluar banyak sekali,maklumlah setelah dia disunat-ulang, sudah sebulan lebih dia tidak onani atau mengeluarkan pejuhnya!

[TA'I]