Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

My Brother-in-law and Me

by Bumi ayudhia


Namaku Bumi. Saat itu usiaku 16 tahun duduk di bangku kelas satu SMU terfavorit di Jakarta. Aku tinggal bersama kakak perempuanku mbak Mega dan suaminya yang sangat ganteng bernama Mas Guntur.Mereka hampir dua tahun menikah tetapi belum dikaruniai anak karena saat itu Mbak Mega sedang menyelesaikan skripsi untuk mencapai gelar S1 di bidang disain interior. Sedangkan Mas Guntur adalah seorang insinyur yang memiliki usaha real estate sendiri. Orang tua Mas Guntur memang kaya raya. Sedangkan aku dan mbak Mega hanya anak seorang pensiunan guru yang hidup pas2 an.bak Mega memeang wanita yang bernasib baik, karena selain memiliki paras yang cantik dan budi pekerti yang baik,dia juga ememiliki mas Guntur yang tampan dan kaya.Aku diboyong Mbak Mega ke Jakarta setamat SMP dari kota Solo dimana kedua orang tuaku tinggal,untuk mendapat pendidikan yang lebih baik, katanya. Nah, cerita ini dimulai saat aku sedang libur seminggu karena siswa kelas tiga sedang menghadapi ujian akhir.Mbak mega sedang cuti ke Solo menjaga Ibu yang sedang sakit.Aku dan Mbak Mega hanya dua bersaudara.Begitu pula mas Guruh hanya mempunyai satu adik laki-laki, mas Bayu yang saat itu sedang belajar di Sydney, Australia.Pagi itu. Aku terbangun karena kedinginan. Ternyata AC kupasang pada suhu terendah. Apalagi sejak aku tinfggal di rumah Mas Guntur yang mewah aku selalu tidur telanjang bulat di kamarku yang luas dan nyaman. kun=turunkan suhu Ac dengan remote tanpa beranjak dari tempat tidur.aku coba untuk tidur kembali,tapi sia-sia karena rasa kantuk sudah lenyap.tanpa sengaja tanganku meraba ke kontolku ysng masih ngaceng sangat keras. Ku elus-elus kepala kontolku dengan lembut terasa nikmat.Beberapa menit melakukan itu, aku hentikan usapan nikmat itu karena semalam aku baru coli dengan membayangkan mas Guntur yang diam-diam telah membuatku jatuh cinta.Tapi birahiku masih menjalar di dalam benak.Akhirnya kuputuskan untuk turun ke lantai bawah.Di halaman belakanr rumah yang agak tertututp ada kolam renang.Memang rumah Mas Guntutr luar biasa bsar dan mewah.aku ingin berenang telanjang bulat. Tidak ada siapa2 di rumah selain aku.Mbak Mega sedang berada di Solo selama beberapa hari Mas guntur seperti biasanya sudah berangkat ke kantor pagp-pagi sekali.Mas Guntur hanya mempekerjakan dua pelayan laki-laki.Budi, kira2 berusia i8 tahun tugasnya merawat dan membersihkan rumah dan kebun.Tapi ia tidak tinggal di rumah ini karena tinggalnya di sekitar rumah mas Guntur.dan dia biasanya baru datang jam 10 pagi.saat itu baru jam 7 pagi.Pelayan satunya pak Asep. yang bertugas menjaga rumah.Dia dibuatkan pondok kecil di halaman depan, yang lengkap dengan seagala fasilitasnya.Dia jarang masuk baik kedalam rumah ataupun halaman belakang dimana aku akan berenang telanjang bulat. jadi posisiku aman,bukan?Aku berjalan menuruni tangga.Kontolku yang sudah tidak tegang lagi bergoyang kekiri dan kekanan mengikuti gerakan kedua bili kontolku yang setia menyertai batang kontolku sejak aku lahir.Untuk emenuju kolam renang aku harus melalui dapur dimana kami biasa makan. Meja makan tepan menghadap halama belakang yang asri di tumbuhi pohon yang terawat rapi berkat tangan si Budi.di temok kanan dapur ada kaca besar.Sekilas kulihat pantulan diriku di cermin itu. Aku berhenti sebentar.Ternyata dalam usiaku yang baru 16 tahun ,tubuhku cukup bagus, berkat latihan2 teratur yang kulakukan di bawah pengawasan ma Guntur yang memiliki tubuh aduhai.Mas Guntur memiliki peralatan gymnasium yang cukup komplit di rang bawah di belakang garasi.Mas guntur mengajariku cara penggunaan setiap alat.Dalam situasi itu Mas Guntur selalu memakai celana dari bahan kaos yang ketat sehingga bentuk kontolnya tergambar jelas.Kaos singletnya seksi bahkan lebih sering bertelanjang dada.Dalam keadaan hampir telamjang seperti itu, siapa yang tahan melihatnya?Puas mengagumi tubuhku,aku bergegas ke kolam renang dan mulai berenang.Airnya yang dingin menyegarkan tubuhku.Setengah jam setelah puas berenang telanjang, aku kebali ke kamarku di lantai atas. Mandi denagan shower hangat.Aku tidak mengunci pintu kamar dan juga pintu kamar mandi karena kupikir tidak ada yang akan masuk ke kamarku. Ternyata dugaanku salah.Begitu aku kekluar kamar mandi dengan tubuh telanjang bulat,ternyata mas Guntur telah berdidi di depan pintu kamar mandi dengan hanya mengenakan celamna boxer. Aku sangat terkejut sehingga lupa meraih handuk ataupoun menutupi kontol dengan kedua tangan. " engak apa-apa.Enggak usah malu,Bumi...aku dari tadi sudah melihat kamu tlanjang waktu berenang tadi,kok" kata mas Guntur yang emembaca kegugupanku. "kok enggak kerja, Mas?"sapaku menutupi kegugupanku.Tanpa sengaja aku menunduk sehingga kelihatan kontolnya di balik boxernya telah membesar bahkan kepala kontolnya telah mencuat keluar dari boxernya. Rupanya mas Guntur menyadari kalau mataku tidak bisa lepas dari kepala kontolnya yang menyembul keluar. Tapi bukannya dia memasukkan kepala kontolnya kembali, mas guntur malah memelorotkan celananya hingga ke lutut sehingga batang kontol berikut kedua bijinya bebas dari himpitan celananya.Aku semakin terbelalak melihat kontolnya yang sangat besat itu. Tanpa dikomano lagi, kontolku ikut ngaceng dengan spontan.Aku tak tahu harus berbuat apa. Kami sama-sama telanjang bulat berhadapan sangat dekat dengan kontol yang ngaceng keras. " Mas....."aku gugup. "kenapa, Bum?Jangan malu-malu.Aku tahu kamu suka ini, kan?"kata mas Guntur sambil menggenggam kontolnya dan menempelkannya ke kontolku.Perasaanku tak memenetu antara takut, senang,bingung dan ...ah entahlah.apa jadinya kalau mbak Mega melihat ini? "sudahlah,Bumi...jangan takut,Mas juga senang kok sama kamu."kata mas Guntur lembut. "Sejak kamu tinggal disini aku selalu menginginka memeluk dan bersex ria dengan kamu" katanya lagi. "Mas agak siang mau berangkat ke kantor, tapi dari dapur Mas lihat kamu telanjang bulat sambil berenang, sehingga Mas mengurungkan pergi ke kantor.enggak apa,kok" katanya lagi. Belum habis rasa takutku, mas Guntur membopongku ke tempat tidur dan emenindih tubuhku.Terasa hangat dan nikmat Dia menciumi mulutku dengan permainan lidah yang luar biasa/Tentu saja aku balas dengan tidak kalah hotnya. karena aku memang memimpikan kejadian ini sejak aku mengenak mas Guntur saat masih pacaran dengan mbak Mega. Krdua kontol kami saling beradu di atas perutku.Oh...alangkah indah hidup ini.Puas melalap bibirku,mas guntur menjilati kedua putingku lalu turun ke perut dan akhirnya melahat kepala kontolku sampai ke bayangnya.Aku sudah tidk tahan lagi. Aku putar arah membuat posisi 69 dan mulai melahap kontolnya dengan sangat rakus.Terus terang ini bukan kontol pertama yang aku isap. Lain waktu akan kuceritakan kontol2 siapa saja yang pernah kunikmati. Tapi kontol ini adalah kontol idamanku sejak beberapa tahun yang lalu.aaabiasanya kontol ini hanya ada dalam khayalan atu mimpiki.Dan.Kini kontol impian ini telah benar2 berada dalam mulutku. maka tak kusia2siakan.Mulut mas Guntur terasa begitu hangat dan lembut.Entah bagaimana dia bisa begitu lihainya mengolom kontolku sehingga memmberikan kenikmatan yang tiada taranya.Apakah Mas guntur memang dudah terbiasa? ah, entahlah.Yang penting akau akan menikmati kesempata ini sebaikbaiknya.Badan kami telah berpeluh basah .Geraan kami semakin menggairahkan seiring dengan menyemburnya sperma dari kontol kami nasing2. Yah...kami mencapai orgasme berbarengan.suatu kenikmatan luar biasa. Dia menelan spermaku,kuikuti pula menelan seluruh tetes spermanya.Aku yak pernah menyianyiakan sperma yang muncrat di mulutku.Mas guntur bengun merubah posisinys.Dia meraih tubuhku dan memeluknya era. kubalas pelukannya . Kami kembali berciuman sambil qakhirnya kami berdu tertidur dalam kenikmatan. Itulah awal hubungan asmaraku dengan mas Gunturku tersayang,meski aku meras bersalah kepada mbak Mega.Tapi Mas Guntur meyakinkan kalau kehidupan sexnya dengan Mbak Mega berjalan baik dan saling ememuaskan. Ini membuat perasaanku lega.Untuk cerita lain,aku akan menceritakan pengalamanku dengan laki-laki lain.menyenangkan.

###

9 Gay Erotic Stories from Bumi ayudhia

Abi si biang keladi

Hari itu aku sungguh merasa amat bete sekali.Mbak mega ,kakakku dan suaminya yang ganteng merangkap kekasih gelapku ,mas Guntur sedang melancong ke China selama dua minggu.Mereka memboyong pula kedua orang tuaku ikut serta. Tinggallah aku seorang diri di rumah mewah mas Guntur. Padahal ini baru hari kedua mereka pergi. Aku memang tidak kesepian di rumah karena pembantu mas Guntur yang juga

Aku dan budi

Malam itu aku merasa gelisah sekali. Aku di rumah sendirian lagi. Kakakku, mbak mega dan mas Guntur suaminya sedang berlibur ke Bali selama seminggu.Ini baru malam kedua aku sendirian. Tak ada lagi yang hendak kukerjakan. Menonton TV malas.Mau makan, di freezer banyak makanan. Lagipula aku tidak merasa lapar. Mau belajar, sekolah sedang libur panjang.Aku coba menghubungi teman2, tapi mereka semua

aku mencari pekerjaan.

Sudah 2 bulan ini aku menganggur. Sebelumnya aku bekerja di sebuah perusahaan swasta besar sebagai graphis disainer.Sebenarnya aku juga sudah mulai bosan dengan pekerjaan ini karena sudah lima tahun aku bekerja di perusahaan itu. Untunglah aku diberi pesangon yang lumayan besar, sehingga aku tidak terlalu berat menjadi pengangguran. Aku di pecat oleh atasanku, Mr. Anil yang berkebangsaan India.

An Unexpected Guest

Dengan dibantu oleh 3 pekerja bangunan yang sedang bekerja membangun rumah mungilku, akhirnya tenda berukuran cukup besar telah berdiri tegak tepat di samping bedeng tempat para pekerja tidur dan istirahat.Dengan sisa tabunganku ditambah pinjaman dari kantor, aku dapat mewujudkan keinginanku untuk memiliki rumah sendiri. Sejak aku menikahi Karina 6 tahun yang lalu, kami hanya mampu mengontrak

Andhika, sepupuku sayang

Saat itu aku duduk di kelas dua SMP. Tubuhku masih belum menunjukkan tubuh orang dewasa. Yah, aku memang baru berusia 15 tahun. Masih anak-anak. Bulu jembutku pun belum lebat. Tapi kontolku sudah tumbuh besar. Lebih besar dari kontol teman2 sekelasku. Kami sering menunjukkan kontol kami waktu sedang ngaceng saat berganti pakaian setelah selesai berolah raga di sekolah. Kenakalan anak yang

Andi, My Brother-in-law To Be

Minggu siang itu aku dan istriku Karina kedatangan tamu seorang pemuda dari Solo. Andi, nama pemuda itu adalah calon suami Karen, adik Karina. Mereka bekerja di sebuah bank swasta yang sama di kota Solo. Andi mendapat tugas dari kantornya untuk training di kantor pusat di jakarta selama sebulan. Karena Andi tidak punya keluarga di Jakarta, maka kami memintanya untuk tinggal bersama kami selama

bumi

s Saat itu aku duduk dibangku kelas tiga SMP. Usiaku menginjak limabelas tahun.Aku termasuk murid yang paling tinggi dan besar di kelas,pandai dalam semua pelajaran dan jago basket. Itu sebabnya banyak murid dan gauru2 yang sayang kepadaku. Tentunya kedua orang tuaku sangat bangga kepadaku. Apalagi aku anak tunggal.Walau mereka tidak terlalu memanjakanku, tapi semua kebutuhanku disediakan meski

My brother in law, Budi and me

Aku terbangun.Ternyata aku tidak sendirian.Mas Guntur masih erat memelukku. Tubuh kami yang telanjang bulat setelah beberapa saat yang lalu saling isap mengisap kontol cukup melelahkan. Kupandangi wajah mas Guntur yang ganteng.Agaknya dia juga ketiduran. Jam didinding menunjuk angka satu. Berarti kami tertidur kira2 dua jam. tanganku mencari-cari kontol mas Guntur. Kugenggam kontolnya yang masih

My Brother-in-law and Me

Namaku Bumi. Saat itu usiaku 16 tahun duduk di bangku kelas satu SMU terfavorit di Jakarta. Aku tinggal bersama kakak perempuanku mbak Mega dan suaminya yang sangat ganteng bernama Mas Guntur.Mereka hampir dua tahun menikah tetapi belum dikaruniai anak karena saat itu Mbak Mega sedang menyelesaikan skripsi untuk mencapai gelar S1 di bidang disain interior. Sedangkan Mas Guntur adalah seorang

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story