Gay Erotic Stories

Ketika aku sudah lebih dua tahun bekerja di Timor Leste, aku mulai jenuh dan lelah atas semua kerja dan usahaku yang sia-sia di negara amat kacau, terkebelakang, dan tak menentu itu.Sungguh, satu-satunya cara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Timor Leste adalah dengan menjadikan Timor Leste sebagai negara-boneka di bawah administrasi -pemerintahan ["administration"] dari Australia dan Portugal dengan Kepala Negara Sri Paus di Roma.Sedangkan orang Timor Leste "cukup" berperan Perdana Menteri [PM] boneka dalam pemerintahan itu.

Pemikiran atau wacana ini sudah berkembang sejak lama, setelah referendum atau jajak-pendapat di sana. Dalam pemikiran yang cemerlang [brilliant, brilyan] ini,Australia akan mengurus Timor Leste Bagian Barat yang lebih maju, dan Portugal akan mengurus Timor Leste Bagian Timur yang orthodox dan amat terkebelakang.Sri Paus di Roma akan jadi Kepala Negara Tituler seperti halnya Ratu Inggris yang berstatus sebagai : Ratu Australia, Ratu Canada,Ratu PNG [Papua Nugini] dan Kepala Negara dari berbagai negara Commonwealth lainnya. Konsep itu dianggap lebih baik dibandingkan dengan pola yang berlaku sekarang,dimana secara tidak resmi Timor Leste adalah negara perwalian PBB di bawah administrasi [jajahan] Australia.

Gereja Katholik di timor Leste sangat berpengaruh terhadap rakyat Timor Leste.Orang di Timor Leste pada dasarnya hanya mau tunduk kepada para Pastor dan kedua Uskup Timor Leste, yaitu Uskup Diosis Dili dan Uskup Diosis Baucau.Oleh karena itu Sri Paus di Roma harus diberi status Kepala Negara Tituler Timor Leste.

Konsep yang cemerlang ini disebut sebagai konsep: "Australia-Portugal Co-Dominion of Timor Leste", kelak nama-resmi Timor Leste akan diganti dari "Democratic Republic of Timor Leste", menjadi "Catholic Republic of Timor Leste".

Dalam sejarah kolonialisme-barat, konsep seperti ini pernah diterapkan di New Hebridies sebelum merdeka[sekarang Vanuatu],yang waktu itu disebut: "British-French Co-Dominion of New Hebridies".

Dengan pola-pemerintahan seperti itu Timor Leste akan mendapatkan bantuan biaya-rutin tak terbatas dari Australia,Portugal,dan Tahta Suci [The Holy See atau Vatican].Dalam struktur Pemerintahan di Australia maka kedudukan Timor Leste dan penduduk -nya akan sama dengan penduduk kepulauan di Selat Torrest[Torrest Strait Islanders].Sedangkan dalam struktur Pemerintahan di Portugal maka kedudukan Timor Leste dan penduduknya akan berstatus sama seperti penduduk Kepulauan Madeira dan Kepulauan Azores [Acores]. Dengan demikian semua penduduk Timor Leste berhak atas empat paspor,yaitu paspor Australia [yang merupakan aspirasi orang Timor Leste],paspor Portugal [yang merupakan mentalitas orang Timor Leste],paspor Vatican [yang akan jadi kebanggaan orang Timor Leste], dan paspor Timor Leste [sebagai basa-basi suatu negara "merdeka"]. Maka orang Timor Leste akan punya empat kewarga-negaraan yaitu Australia,Portugal,Vatican, Timor Leste [quartal-citizenship].

Waktu cerita ini ditulis,memang para pejabat dan anggota Parlemen Timor Leste terdiri dari orang-orang pemegang paspor negara-negara tersebut.

Ramos Horta,Presiden Timor Leste,adalah pemegang paspor Portugal dan Timor Leste sekaligus,sedang -kan Xanana Gusmao, Perdana Timor Leste, adalah pemegang paspor Australia dan Timor Leste. Para pastor di Timor Leste kebanyakan adalah pemegang paspor Vatican. Para pastor, bruder, dan suster asing maupun asli-Timor di Timor Leste umumnya memegang paspor Vatican.Dengan demikian andaikan keadaan semakin panas dan semakin kacau di Timor Leste, maka mereka bisa kabur meninggalkan umat-nya di Timor Leste,secara tak bertanggung-jawab, seperti yang dilakukan para rohaniwan itu pada tahun 1975 dan 1999.

Keuntungan lain dari sistem-baru itu adalah bahwa penggunaan berbagai bahasa secara resmi [dan juga kacau] di Timor Leste, bahasa Inggris, Portugis, Tetum, Indonesia, menjadi sah dan legal. Konsep -baru atau sistem-baru ini juga disebut sebagai "sistem kacau yang diabsahkan" atau "legalisasi sistem yang kacau" [Legalization of Disorganized System,LDS].Sementara itu mata-uang yang dipakai juga akan bermacam-macam seperti sejak awal masa kemerdekaan,yaitu:Dolar Australia,Dolar Amerika, Euro, dan Rupiah.Dengan sistem pemerintahan yang rumit [complicated] seperti itu,diharapkan Timor Leste akan masuk dalam "Guiness Book of Record" sebagai negara yang paling rumit [complicated] di dunia - sistem pemerintahannya - dan yang paling kacau!The most disorganized country in the world.

MENYEWA APARTEMEN DI JAKARTA

Setelah dua tahun aku bekerja di Timor Leste maka setiap week end aku fokuskan untuk istirahat di Jakarta,aku tidak lagi ke kota-kota lain seperti Denpasar, Yogya, Surabaya, atau Kupang.Di Jakarta aku menyewa sebuah apartemen di Segi-Tiga-Emas [Golden Triangle].

Untuk menunggui apartemen yang aku sewa maka aku menggaji seorang pemuda umur belasan tahun,nama nya Firman.Aku mengenal Firman dari seorang bule teman dekatku yang punya izin tinggal dan izin kerja di Jakarta.

Sebetulnya tidak sukar mendapatkan orang yang mau bekerja di Jakarta,karena angka pengangguran yang sangat tinggi.Problemnya adalah apakah orang tersebut bisa dipercaya,mau bekerja dengan baik dan tidak memakai narkoba.Firman adalah keponakan dari supir si bule temanku itu.Supir si bule itu memberi jaminan bahwa Firman anak baik-baik dan mau bekerja dengan rajin.Selain bertugas menjaga apartemen,nantinya Firman akan bertanggung-jawab mengurus kebersihan apartemen yang aku sewa itu dan merawat barang-barang yang ada di dalamnya. Demikianlah, pada hari yang ditentukan, Firman datang ke apartemenku di Jakarta untuk aku lihat dan wawancarai.Ternyata Firman cowok yang cukup menarik.Wajahnya tampan, tubuhnya atletis, dan pribadinya ramah dan sopan. Oleh karena itu aku yakin untuk menerimanya bekerja. Firman sudah bekerja di pabrik selama setahun, pendidikannya SMA [SMU?].Dia ingin segera berhenti bekerja dari pabrik karena gajinya yang ber-skala UMR [Upah Minimum Regional] terlalu kecil. Upah itu hampir tak mungkin untuk hidup layak di Jakarta. Dengan bekerja di tempatku memang status Firman hampir seperti "pembantu".Tapi dariku,dia akan menerima hampir 2,5 kali lipat dari UMR.Waktu aku ingatkan Firman tentang statusnya itu, kata Firman :

"Tidak apa-apa, Pak. Kerja apa saja saya siap, asal halal". Aku minta agar sore itu juga Firman datang ke praktek dokter langganan temanku si bule untuk periksa kesehatan[medical check up].Karena Firman akan tinggal di dalam apartemenku tentu saja dia harus sehat dan bebas AIDS maupun bebas penyakit menular lainnya.

Menurut temanku si bule,dokter temannya itu akan mengizinkan aku ikut "memeriksa" Firman jika aku menghendaki. Seandainya aku ingin melihat tubuh Firman yang sedang telanjang-bulat saat kesehatan -nya sedang diperiksa dokter.Aku menganggap hal itu terlalu berlebihan.

Jika aku mau melihat tubuh Firman yang telanjang atau aku mau melihat kontolnya,kelak waktu Firman sudah bekerja di tempatku aku bisa saja menyuruh-nya telanjang atau kalau dia tidak mau, aku akan memaksanya dengan kekerasan supaya dia telanjang-bulat!Cara seperti itu sudah biasa aku lakukan di Timor Leste pada anak buahku yang laki-laki dan yang aku sukai.

Di Indonesia, seperti juga di Timor Leste.Tidak ada kepastian hukum dan siapa yang kuat bisa saja berkuasa atas mereka yang lebih lemah. Majikan bisa memaksa, menyiksa atau memperkosa pembantu-nya tanpa ada yang menghalangi.Aparat keamanan bisa disogok untuk berpihak kepada mereka yang berduit.

Itulah sebabnya para pekerja-migran Indonesia[TKI atau TKW] yang bekerja di luar negeri Saudi Arabia, Singapura, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, sering disiksa, diperkosa,dan dibunuh majikannya tanpa ada pembelaan sedikit pun dari Pemerintah Indonesia. Apalagi semua pejabat dan staf KBRI [Kedutaan Besar Republik Indonesia] dimana pun berada,sibuk mengurus dirinya masing-masing,main golf,main tennis, masak-masak, dan nyanyi-nyanyi bersama tanpa ada manfaatnya sama-sekali untuk kepentingan bangsa dan negara yang diwakilinya di negara asing itu!Mereka sudah merasa puas hidup dengan gaji besar,dibayar dolar,dan tidak merasa perlu untuk bekerja sama sekali [idle]!Boro-boro mengurus TKI dan TKW yang mereka katakan: "level pembantu".

Dua hari kemudian aku menelepon langsung dokter yang memeriksa Firman untuk mengetahui tentang hasil medical check up Firman.Menurut keterangan dokter itu,Firman pemuda yang sehat! Oleh karena itu aku segera menelepon supir temanku si bule untuk memberitahu agar Firman sore itu juga mulai bekerja di apartemenku. Firman sudah dibuatkan kontrak yang harus ditandatanganinya di depan notaris.Notaris itu juga kenalan temanku si bule sialan itu!Karena aku orang-asing di Jakarta, aku harus menggunakan jasa notaris dalam mempekerja-kan Firman. Sorenya,ketika Firman datang, aku mengajaknya ke sebuah mal [mall] untuk belanja pakaian. Firman harus berpakaian pantas sesuai dengan seleraku. Nantinya semua pakaian Firman yang dibawa dari rumah tidak boleh ada di apartemen-ku. Semua barang-barang Firman yang lain akan aku daftar : arloji, hand-phone, cincin, dan entah apa lagi!

Jika Firman membeli atau menerima pemberian barang-baru di luar pakaian,dia harus melaporkan kepadaku agar aku masukkan daftar.Cara ini justru untuk melindungi Firman supaya dia tidak dituduh mencuri barang-barangku,kalau oleh suatu hal aku tiba-tiba meninggal dunia. Tuduhan seperti ini pernah terjadi pada seorang pelayan[butler] Putri Diana - ketika Princess Diana mendadak meninggal dunia akibat kecelakaan di Paris.

Aku juga membelikan kancut secukupnya.Tentu saja aku pilihkan kancut yang minim[maximum exposure] dan rendah disainnya,tapi cukup kuat untuk dapat menahan biji-peler Firman agar tidak jadi kondor [hernia, burut]! Selain itu aku juga membelikan sabun,sikat-gigi, pasta-gigi, krim-rambut,parfum dan deodoran.Aku tidak suka cowok bau! Kalau aku melihat penampilan Firman yang ganteng dengan tubuh atletis begitu,bisa di-prediksi suatu saat aku akan terangsang untuk mencabulinya!Jika kelak Firman sampai berani menolak atau melawan waktu aku cabuli, maka seperti biasa aku akan memaksa- nya dengan kekerasan! Aku justru paling suka dan merasa makin terangsang kalau sewaktu mencabuli seorang pemuda-remaja seusia Firman aku harus menundukkan dulu dengan kekerasan[memperkosanya]!

PELATIHAN-SADIS DAN BUKU-SADIS

Sebelum mulai aktif bekerja di apartemenku Firman masih harus mengikuti semacam training atau suatu pelatihan agar dia bersikap disiplin.

Untuk itu selama dua bulan,Firman akan dititipkan di suatu instansi pendidikan militer. Temanku si bule itu punya akses dan koneksi dengan instansi semacam itu.Untuk mendisplinkan Firman, aku harus menyerahkan sejumlah uang kepada instansi itu melalui si bule temanku itu.Untuk biaya training dan biaya makan selama Firman di asramakan di instansi militer-sialan itu!

Kata temanku si bule sialan, selama training itu Firman akan dipaksa mengikuti aturan disiplin yang keras,kejam dan tidak berperi-kemanusiaan! Tetapi hal itu justru akan memudahkan aku dalam mengendalikan Firman selama dia bekerja padaku.

Setelah mengikuti training, Firman akan menjadi pemuda yang berdisiplin,bertanggung-jawab, dan setia melaksanakan tugasnya.Bahkan kelak setelah Firman bekerja,kalau aku menghadapi masalah dalam mengendalikan Firman,maka instansi itu dapat saja melakukan "koreksi" dengan cara mendisiplinkan Firman menggunakan metode yang Spartan yang lebih KERASS[!] lagi!. Menurut temanku si bule, dengan demikian aku boleh memperlakukan Firman semauku dan sesukaku dengan "jaminan" dari lembaga atau instansi pendidikan militer itu!Tentu saja dengan bayaran secukupnya!

FIRMAN DISUNAT-ULANG

Demikianlah, dua bulan kemudian aku harus datang sendiri menjemput Firman. Sebelum Firman diserah-kan lagi kepadaku, perwira yang menjadi "mentor" [pembina] Firman selama mengikuti training disitu memberi penjelasan kepadaku tentang metode atau cara membina pemuda-remaja. Aku dianjurkan untuk selalu bersikap KERAS[!] seperti seorang Komandan Militer dan agar aku tidak ragu-ragu memberikan hukuman badan[corporal punishment] jika dianggap perlu!Seperti:menampar,memukul,menendang,melecut dengan cambuk,atau menghajar dengan alat disiplin lain yang aku sukai. Prinsipnya adalah :"Lakukan apa saja yang aku sukai dan berikan hukuman-badan apa saja,asalkan jangan sampai cacat atau mati!"

Aku juga dapat memilih hukuman fisik lain seperti memaksa lari, push up, sit up, scott jump, atau hukuman statis,seperti dipaksa berdiri berjam-jam,digantung dengan kepala ke awah,atau dijemur di bawah sinar matahari siang yang terik berjam-jam. Aku bahkan dipinjami sebuah buku berjudul "Pedoman Disiplin Militer" yang isinya adalah cara-cara menyiksa bawahan yang biasa dilakukan di dunia militer! Buku itu dilengkapi foto-foto anggota militer yang sedang dihajar dan disiksa dengan bermacam-macam siksaan dalam keadaan ber- telanjang-bulat.Wajah mereka yang sedang menarik rona-wajah amat kesakitan juga di-close up. Aku suka sekali melihat-lihat buku itu! Karena aku penikmat sado-masochist!Keruan saja kontolku jadi ngaceng berat sampai mazie-ku terpancar keluar seer, seer, seer.Akhirnya aku pun minta agar aku dibolehkan membeli buku sadis itu supaya aku bisa menikmatinya lebih lanjut dan juga mempraktekkan bermacam-macam siksaan pada tubuh Firman kelak!

Sebelum kemudian Firman benar-benar diserahkan kembali kepadaku,Firman disuruh telanjang-bulat, di hadapanku.Firman tidak tampak ragu atau risih diperintahkan telanjang-bulat di hadapan aku dan Perwira-Pembina itu! Lalu perwira itu menunjukkan perkembangan tubuh Firman yang memang makin kekar dan lebih berotot.Semua itu tentu berkat latihan -latihan fisik yang dipaksakan kepada Firman oleh Perwira-Pembina itu!Tentu dibawah pukulan,lecutan cemeti dan hajaran kejam menggunakan "alat-alat disiplin" lainnya! Firman juga selalu tampak ber-sikap tegap dan tegas seperti seorang anggota militer.

Itulah pertama kali aku melihat Firman telanjang-bulat. Kontol Firman besar sudah disunat. Otot dadanya amat menonjol kedepan ditancapi oleh dua puting susu yang tegang dan melenting. Perutnya rata tapi dihiasi tonjolan otot yang membentuk six-packs.Lengannya juga kekar dan indah.

Perwira-Pembina yang tampan dan berotot-ketat itu menerima aku bertelanjang dada. Dia sempat minta maaf kepadaku,katanya :

"Maaf saya masih berpakaian begini. Saya sedang melatih beberapa pemuda!".

"Tidak apa-apa",jawabku. Aku lihat di tangannya tergenggam sebuah cemeti-besar.Seperti dia merasa aku memperhatikan cambuk itu!Perwira-Pembina itu lalu menukas :

"Ini alat disiplin yang ampuh untuk pemuda!Firman juga sudah biasa merasakan lecutan cambuk ini"

Kemudian Perwira-Pembina itu menunjukkan kepadaku bagian-bagian tubuh Firman bekas kena hajar. Ada parut bekas luka lecet[hasil cambukan],ada bekas luka sundutan rokok menyala,dan ada beberapa luka -lecet yang masih tampak memerah tapi sudah mulai mengering!Firman tampak agak kemalu-maluan ketika Perwira-Pembina yang sadis itu menunjukkan bekas-bekas siksaan di tubuh Firman!

Kemudian Perwira-Pembina yang tegap dan tegas itu menarik sisa-kulup di kontol Firman kearah depan, katanya :

"Sunatnya kurang sempurna.Sisa kulup yang belum dipotong masih terlalu banyak.Sebaiknya dia di-sunat lagi!"

"Kalau Firman belum banyak tugas.Ada baiknya dia disunat ulang disini sebelum pulang",kata Perwira -Pembina sadis itu tanpa beban.

"Tapi pulangnya harus ditunda seminggu, menunggu luka-sunatnya agak kering",sambungnya.Setelah aku timbang-timbang, aku setujui agar Firman disunat ulang saja dulu. Setelah aku menyatakan setuju, Perwira-Pembina itu memerintahan bawahannya untuk mengambil peralatan sunat.Sambil menunggu bawahan -nya mengambil peralatan sunat. Perwira-Pembina itu memasangkan tubuh Firman ke tiang-siksa yang ada disitu. Firman "dipentangkan" di tiang-siksa.

Kedua tangannya diborgol ke bagian atas tiang dan kedua pergelangan kakinya dirantai ke kaki-kaki tiang-siksa itu. Bagian depan tubuh Firman yang paling pribadi terpapar[exposed] pada semua yang hadir di situ.Tubuh Firman seakan jadi membentuk huruf "X". Kemudian Perwira-Pembina itu mencuci tangannya di wastafel.Waktu peralatan sunat tiba, dia memasangkan sarung-tangan karet di kedua tangannya,lalu dengan kapas dan penjepit dibersih kannya kontol,jembut,biji-peler Firman dan paha di sekitarnya .Lalu dengan tegas Perwira itu ber-kata kepada Firman :

"Kalau kamu merasakan sakit seperti apapun, kamu jangan bersuara.Kalau kamu sampai bersuara, kamu sudah tahu hukuman apa yang harus kamu jalani!"

"SIAP!", kata Firman tegas dan mantap. "Sekarang kamu tarik nafas teratur",kata perwira itu memerintah Firman.Waktu Firman sedang mencoba mengatur nafas,tiba-tiba saja Perwira itu menarik kulup Firman jauh-jauh kedepan,menjepitnya dengan suatu alat penjepit dan tanpa ampun dia memotong sisa-kulup Firman dengan sebuah pisau : KRES!.

Tubuh Firman yang terfiksasi kuat di tiang siksa itu tampak kaget, tergelinjang,akibat rasa sakit yang tiba-tiba dirasakannya di sisa kulupnya! Tapi Firman tidak bersuara sedikit pun! Meskipun wajahnya menunjukkan rona wajah yang amat-sangat kesakitan!

Sisa-kulup Firman langsung terkudung dan kontol Firman pun langsung tampak sudah tersunat "high and tight", meski tepi luka bekas potongan kulup masih memerah dan berdarah.Dengan cekatan Perwira itu menjahit bagian luka yang masih berdarah itu.

Wajah tampan Firman tampak makin menunjukkan rona yang amat-sangat kesakitan.Tubuh Firman yang ber-telanjang-bulat dan ketat-berotot itu bersimbah- peluh dan berkilat-kilat!Sekali-sekali kepalanya digelengkan atau didongakkan keatas untuk menahan sakit, nyeri, pedih, yang teramat sangat di luka bekas sunat di kontolnya!

Perwira dan seorang bawahannya melepaskan ikatan Firman dari tiang-siksa.Dia diturunkan dan dengan wajah kesakitan Firman duduk di lantai,telanjang bulat. Punggungnya bersandar ke tiang-siksa dan kedua pahanya dikangkangkan lebar-lebar. Seakan Firman takut pahanya akan menyentuh luka sunatnya yang masih terasa amat pedih itu!Kontolnya tampak seakan memerah ditingkah oleh warna hitam jembut-nya yang lebat.Indah, jantan, dan kelaki-lakian sekali tampaknya!

Tidak lama Firman duduk bersandar begitu. Rupanya rasa sakit di luka sunatnya makin tidak tertahan-kan.Dia lalu berbaring telentang telanjang-bulat. Kedua tangannya diletakkan dibawah kepalanya,jadi alas, agar kepalanya tidak terasa sakit mengenai lantai yang keras itu. Bulu-ketek remajanya yang tumbuh sekadarnya dapat dilihat jelas oleh yang hadir.Agaknya karena rasa sakit yang amat sangat, akibat disunat,Firman sudah lupa pada rasa malu dan rasa risih bertelanjang-bulat begitu! "Biar Firman menginap disini dulu",kata Perwira-Pembina itu memecah suasana.

"Minggu depan dia boleh pulang.Biar seminggu ini dia disini dulu.Dia harus tetap telanjang-bulat sampai luka-sunatnya kering", sambungnya lagi!

EPILOG

Seminggu kemudian aku menjemput Firman.Waktu aku datang dia masih telanjang-bulat.Pakaiannya baru diberikankan, ketika Firman akan pulang. Sesuai perjanjian, tiap tiga-bulan sekali Firman harus kembali ke institusi militer itu untuk mendapat-kan refreshing. Kelak aku baru tahu bahwa selama refreshing, kembali Firman diperlakukan dengan KERASS[!] menggunakan alat disiplin yang ada di lembaga pendidikan militer itu!

Karena sudah terlanjur, maka jika sedang berada di apartemen-ku, Firman selalu aku perlakukan dengan keras dan kejam. Aku selalu memaksakan kehendakku, termasuk kehendak sexualku. Firman sering aku siksa, aku hajar,dan aku perkosa!Tapi berkat bimbingan dari Perwira-Pembina itu,Firman tetap loyal dan berdisiplin - meskipun mengalami perlakuan yang amat-kejam. Misalnya : pahanya aku tempeli besi panas-membara atau lobang kencingnya aku sodok-sodok dengan kawat,bahkan juga lobang-pantatnya aku sodomi dengan dildo-berduri!!

[TA'I]