Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Pertama Kali Bag 3

by Gtsbt18


Pertama Kali Bag. 3

Mereka pun berpindah ke bath tub yang airnya mulai penuh. Didiet memasang sistim whirl pada bathtub sambil menuntun Ary yang lemas. Pelukan Didiet ga pernah lepas sampai keduanya sedikit tertidur sambil berendam di air hangat.

Selama berendam, Didiet memeluk Ary dengan mesra tapi tangan satunya sedang mengelus cincin lobang seksnya sendiri menyiapkan lobang yang cukup untuk kontol Ary yang besar dengan jari manis dan tengahnya. Beberapa saat kemudian Ary terbangun dan mulai membalas ciuman-ciuman kecil yang mesra tapi penuh birahi. 2 kontol padat kembali bangun dan siap beraksi. Beragam cara dilakukan keduanya untuk dapat mengulum kontol di dalam bathtub sampai akhirnya Didiet duduk diatas pangkuan Ary. Perlahan digeseknya pantat Didiet diatas kontol Ary yang ngaceng menantang, sesekali dicobanya untuk memasukan batang kemaluan Ary.

“Aaaaaaaahhhh…..”, Didiet berteriak penuh kenikmatan, sementara Ary hanya menatap Didiet. Ary mulai menjilat puting Didiet yang berada tepat didepan bibirnya. Didiet berusaha terus menekan posisi duduknya dipangkuan Ary. “Ooooooh Ry… gede banget kepala loe”, sambil meringis kesakitan. “Jangan dipaksa Diet, udah banyak yang gue sakitin, jangan sampe loe berdarah”. Didiet berhenti dan menunduk untuk mencium bibir Ary.

Ary mengajak Didiet untuk berganti posisi. Didiet sekarang tiduran dipinggir bathtub. Kaki kirinya tetap terendam air dan kaki kanannya diluar bathtub. Manuver itu terjadi dengan kepala kontol Ary yang tetap terbenam di lobang Didiet. Pelan-pelan Ary mendorong pantatnya, “Aaaarrrrgh, sakit banget… shit!... kontol loe gede banget Ry… gue ga sanggup”.

Ary: ‘Gue keluarin ya’

Didiet: ‘Ntar dulu…’

Ary: ‘Jangan dipaksa Diet’

Didiet: ‘Diem loe… Ssssssss. jangan bergerak dengan cara apapun’

Ary ga bisa nahan, birahinya udah memuncak melihat postur Didiet yang terlungkup dengan posisi menggoda. Posisi perempuan-perempuan Ary yang mengadopsikan posisi kamasutra. Ga menghiraukan ocehan Didiet, Ary terus mencoba menusukan kontolnya yang tegang kedalam lobang Didiet.

Didiet: ‘Pelan-pelan Ry. Ssssssssssss. Anjing sakit banget. Tambahin lotion biar licin’

Ary: ‘Aaaaahhhhhhh…’, sambil mendorong pantatnya sekuat tenaga setelah mengoleskan lotion didaerah sambungan mereka berdua.

Didiet: ‘Aaaaaaargh…. ooooohhhh…. sakit banget’, terasa perih bercampur panas.

Ary: ‘Sakit Diet?’

Didiet: ‘Sakit banget!’

Tiba-tiba kontolnya lemas tak berdaya dan dengan sendirinya meluncur keluar dari lobang kenikmatan Didiet. Sekilas Ary melihat bercakan merah pada kontolnya. Dengan panik Ary berteriak, “Diet, loe berdarah… shit!”, sambil mencuci kontolnya di dalam bathtub dan segera mencari handuk kecil untuk membersihkan lobang seks Didiet. Didiet terdiam dan merasa panik juga.

Situasi tegang, dan merekapun segera mengeringkan badan masing-masing. Gaya jalan mereka berubah, dari yang biasa jalan penuh percaya diri, sekarang keduanya seperti tertatih-tatih berjalan menghampiri tempat tidur. Ary mencari obat yang layak digunakan didalam koper Didiet tapi tidak menemukan apapun. Akhirnya kembali mengambil handuk kecil yang sudah dibasahi air dingin untuk mengompres Didiet. Didiet berbaring terdiam ditempat tidur dengan mata berkaca-kaca selayaknya orang panik. Keduanya masih dalam keadaan telanjang bulat.

Didiet: ‘Ry, kita ga kepikiran pake kondom nih. Loe negatif kan?’

Ary: ‘Iya Diet. Gue ga kepikiran sama sekali. Gue ga tau Diet, ga pernah ngecek selama ini. Loe ?’

Didiet : ‘Gue juga ga pernah ngecek. Tapi gue ga pernah ML setaun lebih’

Ary: ‘Mudah-mudahan ga ada apa-apa ya Diet. Sorry Diet, gue asli ga inget dan maapin gue Diet kalo loe ampe berdarah gini. Gue ga pernah kepikiran bakal alamin kejadian sore ini’.

Didiet: ‘Loe nyesel?’

Ary: ‘Nyesel nyoba nerobos loe iya, tapi ngalamin beginian hari ini ga. Terus terang, gue suka Diet’.

Didiet: ‘Gue juga suka, tapi sori banget loe ga bisa nyobain penetrasi ke gue. Sakit banget Ry, mungkin kegedean tuh adik loe itu. Lagian kepalanya lebar banget’.

Didiet mencoba mencairkan suasana setelah melihat raut muka Ary yang sedikit pucat dan panik. Kali ini Ary ga tergugah untuk bercanda, tapi dengan serius menatap Didiet yang sedang dalam posisi terlungkup.

Didiet: ‘Ntar malem pindah sini aja. Check out dari hotel loe terus tinggal bareng gue’.

Ary: ‘Loe ga pa pa?’

Didiet: ‘After what we did? Ntar lagi ya? hehehe’.

Ary menghampiri Didiet dan memeluknya. Pelukan yang berbeda. Sekilas terlihat keterikatan yang mereka alami sore ini dan ada desiran yang berbeda setelah percobaan yang mereka lakukan. Keduanya tertidur dalam keadaan telanjang, berpelukan.

Bersambung…

Antara harapan, khayalan belaka dan kenyataan. Komentar, sanggahan dan cacian, silakan drop email ke gtsbt18@yahoo.com. Terima kasih.

###

8 Gay Erotic Stories from Gtsbt18

Memulai Suatu Hal Yang Baru

Lanjutan cerita tentang kehidupan 3 pria dewasa…Malam itu hujan deras dan Iman tidur dengan nyenyak. Tak di duga, Iman bermimpi buruk, keadaan alam yang menimpa kota tempat tinggalnya, badai salju, angin badai, dan semua serba gelap. Tiba-tiba Iman kaget bangun dan bergegas ke kamar mandi karena kebelet kencing. Iman mengambil kesempatan melakukan terapi yang diberitahukan oleh bapak pijat

Pelampiasan Semata

Adri, lajang – 26/170/65, pegawai sebuah toko komputer bagian penyimpanan barang. Bewok, menikah – 34/177/78, pegawai perusahaan ekspedisi, pengantar peralatan komputer. Sehari-hari Adri membanting tulang untuk ibu dan adik2nya. Tuntutan kehidupan yang membuat Adri tetap lajang. Udah pasti sebagai lajang, kehidupan seksnya tidak normal. Toilet pertokoan tempatnya bekerja adalah teman

Pertama Kali Bag 1

Didiet Didiet seorang duda beranak 3. Hidupnya pas-pas-an tapi ga kenal lelah bekerja untuk kehidupan anak-anaknya yang masih sekolah. Udah pasti kehidupannya ga jauh dari kerja sepagian ampe malam. Sang Istri udah pasti ga pernah merasakan hubungan suami-istri yang sempurna dan… sering mencari ‘pemuas’ dahaga sampe akhirnya pernikahan mereka bubar... Sang istri dapet suami kaya yang bisa

Pertama Kali Bag 2

“Ry, kalo kita pikirin terus, ga bakalan ada hasilnya. Mendingan kita putuskan. Lanjut ato ga?” Sambil gemeteran, Ary maju dan mencium bibir Didiet. Didiet gemeteran merasakan bibir Ary yang perlahan mulai melumat bibirnya dan sesekali mengulumnya. Kaki Didiet lemas dan pelan-pelan bersujud didepan Ary tanpa melepaskan ciuman maut yang sudah lama tidak dirasakannya. Tangan Ary mulai

Pertama Kali Bag 3

Pertama Kali Bag. 3 Mereka pun berpindah ke bath tub yang airnya mulai penuh. Didiet memasang sistim whirl pada bathtub sambil menuntun Ary yang lemas. Pelukan Didiet ga pernah lepas sampai keduanya sedikit tertidur sambil berendam di air hangat. Selama berendam, Didiet memeluk Ary dengan mesra tapi tangan satunya sedang mengelus cincin lobang seksnya sendiri menyiapkan lobang yang cukup

Pertama Kali Bag 4

Didiet: ‘After what we did? Ntar lagi ya? hehehe’.Ary menghampiri Didiet dan memeluknya. Pelukan yang berbeda. Sekilas terlihat keterikatan yang mereka alami sore ini dan ada desiran yang berbeda setelah percobaan yang mereka lakukan. Keduanya tertidur dalam keadaan telanjang, berpelukan.Didiet menggeliat dan serta merta Ary kaget terbangun.Ary: ‘Kenapa Diet?’.Didiet: ‘Hmmmm…’.

Pertama Kali Bag 5

Didiet: ‘Jadi, besok gue ganti flight gue dulu nyamain ama loe lagi.’Ary : ‘Extend yuk Diet’Keesokan paginya Didiet terbangun dalam keadaan masih telanjang dan ditutupi selimut. Ia merasakan ada sesuatu yang aneh di kontolnya. Ditariknya selimutnya dan terlihat secarik kertas yang tercoblos kontolnya. Di kertas itu tertulis : ‘Gue mau ini lagi ntar malem. Gue cabut duluan ya. I felt

Suatu Hal Yang Baru

Cerita ini merupakan cerita fiksi serial.Firman ArioSeorang pria sederhana dengan hidup yang monoton, dikelilingi seorang istri dan 3 anaknya. Berangkat setiap pagi ke gym terus ke kantor dan pulang kembali setelah jam 7 malam. Begitu setiap harinya. Sehari-hari tampil segar, walaupun kadang terlihat stress dalam waktu-waktu tertentu. Iman, biasa dipanggilnya, sedang mengalami

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story