Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Pangeranku yang ketus

by Lohan


"Orang aneh!!!!",teriaknya dari atas motornya saat aku berjalan di trotoar dekat sekolah tengah hari. "Huhhh..sabar Tiann...",kataku menghibur diri sendiri. Sejak kelas satu SMA dulu Farid memang tidak suka terhadapku,dia tidak bisa melihatku senang dan selalu sinis padaku. Aku tetap berusaha baik padanya karna dia teman sekelasku hingga sekarang kelas dua SMA dan aku yakin bahwa suatu saat dia akan baik padaku juga karna setahuku semua orang pada dasarnya berhati baik. Mungkin Farid jadi seperti ini karena dia pernah merasa merasa tersinggung dengan perkataan atau perbuatanku yg tidak sengaja,karna aku juga cuma manusia biasa yg punya kelalaian. Tapi jauh di dlam hatiku sebenarnya aku sangat mengagumi temen sekelasku itu,wajahnya yang tampan,kulitnya mulus putih bersih,badannya tegap,tinggi bagai model,anggota tim basket sekolah,pinter dalam beberapa mata pelajaran Matmatik,Fisika,Kimia,dan tentunya Olah Raga. Sebaliknya,aku sangat anti dg itu semua,aku pintar dalam Bahasa Inggris,dan Farid juga tidak mengerti apa-apa tentang Bahasa Inggris. Teman-temanku sring meminta bantuanku untuk mengerjakan tugas-tugas Bahasa Inggris maupu nsaat ujian juga aku harrus mengedarkan jawabanku ke seluruh anggota kelas. Aku tidak tahu apakah Farid juga mendapatknnya atau tidak,yang aku tahu dia sama sekali tidak mau berurusan semua yg berbau aku. Akupun tidak munafik bahwa aku jatuh cinta padanya sejak pertama kali aku melihatnya saat pendaftaran di SMA kami. Di kelas aku sering mencuri-curi pandang dan berfantasi dengan lamunan mesumku,seandainya aku bisa menciumnya,memeluknya,menjilatnya,dan mengemut kontolnya,Ohhh....Farid I Love You!!!. Suatu pagi aku sangat gelisah karena pelajaran sudah dimulai tapi pangeranku belum juga datang,aku khawatir dia akan kena semprot oleh guru Kimia kami yang super cerewet padahal dia laki-laki. Aku tahu biasanya anak yang sudah terlambat lebih dari 10menit tidak diperbolehkan masuk kelas dg guru yg bersangkutan. Aku sudh putus asa karena hari ini aku tidak bisa memandang pangeran tampanku yang selalu membuatku horny. Saat sekolah usai aku berjalan mnyusuri lorong sekolh menuju pintu gerbang tidak sengaja aku mendengar salah satu anggota tim basket menelpon,"Mungkin Farid nggak bisa ikut latihan tuh,Papanya kan masuk rumah sakit karena kecelakaan!!!". Aku sangat terkejut tapi juga senang karena Tuhan masih memberiku petunjuk atau berita tentang pangeranku tercinta. Diliputi rasa bingung aku makin mempercepat langkahku untuk segera keluar dari lingkungan sekolah dan bergegas naik angkot menuju ke rumah sakit tempat Papanya dirawat,tadi kebetulan aku juga memberanikan diri untk menanyakannya pada temannya itu. Aku masih bingung apakah Farid akan mengusirku saat di R.S nanti atau malah akan memaki aku di depan banyak orang. Tapi akhirnya aku semakin mantap untuk menjenguk Papanya karna aku juga sudah kangen ingin melihat wajah tampan dan body-nya yang seperti model L-Men. Selamat siang...sapaku saat aku sudah menemukan kamar tempat Papa Farid dirawat. Di sana hanya ada mereka berdua. Belum sempat aku berpikir Farid memegang tanganku sangat erat dan menarikku keluar kamar,"Kamu ngapain kesini brengsek!!! Aku sama sekali nggak ngundang kamu dan asal kamu tau aja ya,aku nggak butuh kunjunganmu!!!". "Mm...M...Maaf it(nama panggilannya Fa-it) aku cuma mo tau keadan kamu sama Papa kamu gimana,a..a..aku tadi denger dari tmn kalo Papa kamu masuk rumah sakit makanya aku langsung kesini,aku pengen tau keadaanmu karna kamu temanku. Aku tau,kamu nggak pernah suka sama aku selama ini dan untuk itu aku juga mo minta maaf it kalo aku punya salah ma kamu. Kita udah 2tahun ini satu kelas it,tapi kita seperti gak saling kenal,kita seperti perang dingin,aku pengen bgt it kita baikan,kita jadi temen. Tapi ya udah kalo kamu gak mau maafin aku,aku gak akan gangguin kamu kok". Kataku masih dalam keadaan gugup dan gemetar karena takut dan juga nerveous karena dia menekankan aku ke dinding dan dia mengurungku dengan kedua lengannya yang kokoh. Perlahan dia mulai menurunkn kedua lengannya dari dinding,"Oke,aku tau,tapi untuk sekarang aku minta kamu pergi dari sini karna aku lagi pengen sendiri nemenin Papaku!!". Selama seminggu ini aku selalu mengunjungi Farid dan Papanya di rumah sakit setiap hari,Farid sudah mulai ramah dan bisa menerimaku,aku benar ternyata dia sangat baik. "it,ini tadi catetan Biologi banyak bgt,nanti kamu kalo ngambil barang atau kiriman makanan dari rumah sekalian bawa buku catatanmu ya,kamu kan gak mungkin nyatetnya di sini jadi aku bawa pulang aja biar aku yang nyatetin bwt kamu. O yach,tugas PPKN yang mencari artikel itu sekalian aku aja ya yg cari,itu tugas dikumpul Senin besok,kalo gak ngumpul katanya gak dapet nilai". Farid hanya diam sambil memendangi aku,akupun bingung tapi aku suka expresinya yg manis seperti itu. "Keluar yuk ian(namaku Tian)". Katanya. Aku hanya mengekornya dari belakan "ian,makasih ya atas semuanya. Saat Papaku sakit bahkan tak seorangpun dari teman-teman kita yg menjenguk kecuali kamu. Kamu juga udah mintain izin ke Guru-guru,kamu bikinin PR aku,bawain aku makanan tiap hari. Selama ini aku jahat sama kmu,Maafin aku ian". Matanya berkaca-kaca. "Ya udah it,kita kan temenan jadi udah sewajarnya aku nolongin kamu". Hiburku smbil menepuk-nepuk pundaknya yang kokoh. Malem ini aku memutuskan bwt nemenin Farid nungguin Papanya di R.S karna besok hari Minggu. Sudah larut malam tapi kami masih bercerita,saat kehabisan bahan cerita kami terdiam,aku juga jadi gugup. Tapi apa yang terjadi,Farid berpindah tempat duduk ke sampingku dan semakin merapat. Dia mengelus pahaku,aku makin gugup. Aku bangkit berdiri tapi Farid mengikutiku dan mendorongku dg kuat kedinding. Dia mendekapku erat,bau parfum dan badannya membuatku lena,aku berusaha meronta tapi dia makin mendekapku dan mengunci kedua tanganku di belakang punggungku. Ohhh...iannn....desahnya sambil menciumi leherku. Napasnya hangat membuatku terhanyut,aku tidak munafik aku mnginginkannya. Aku sadar,ini rumah sakit,siapa saja bisa datang tiba-tiba. Dengan sekuat tenaga aku meronta,menggelengkan kepalaku,Farid masih tetap menciumi dan menjilati leher dan kupingku. Aku setengah berteriak "Fa-it!!!". Dia sadar,"Mmm...Maaf...maaf ian,aku...aku..." Diapun gugup. "Ya udah,gak papa kok". Aku sok bijaksana,padahal aku memang menyukainya,kalau saja bukan di rumah sakit pasti aku serahkan smuanya. Papa Farid sudah sembuh dan sudah bisa pulang,Faridpun juga sudah mulai sekolah. Sekarang dia baik padaku,aku snang. "Yah...hujan,sialan!!! Omelku,aku berteduh di halte. "loh ian,ayo naik ke sini". Kata Farid dari atas motornya. "Gak usah it,aku nunggu di sini aja,nanti juga bentar lagi Bisnya datang". "Ian,aku gak suka kamu kayak gitu,aku berniat baik sama kamu tapi kamu nolak!!!". Wajah tampannya dibuat pura-pura ngambk. Lucu bgt dan ngegemesin. "Ya udah,deh". Kataku sambil naik ke motornya. "Inilah kamarku...",katanya setelah sampai ke kamar rumahnya,dia tidak langsung mengantarku pulang tapi mengajak aku ke rumahnya. "Kamu basah kuyup,nih handuk,keringin badanmu dulu",katanya sambil melempar handuk dan pakaian bwt ganti. Aku sedang bugil di kamar mandinya untuk mengeringkan badan dn mengganti pakaian,tapi tiba-tiba tangan kokoh memelukku dari belekeng dan leherku dijilat dan digigit-gigit lembut. "Ohhh.......iannn.....ohhhh.....aku jatuh cinta sama kamu sayang....." Akupun tidak bisa menolak karna dia memelukku sangat erat. Aku juga tidak akan menolak atau bertanya bagaimana bisa dia jatuh cinta padaku,bukankah ini yg aku inginkan selama ini? "Mmm....iya....uuuhhh....geli ittt...",balasku. Fa-it menuntunku ke ranjangnya dan ternyata dia juga sedang bugil. Kami berciuman sambil berdiri di tepi rnjang,terus berciuman dan berpelukan sangat erat. Farid harus agak membungkukkan badannya karna dia lebih tinggi dariku. Aku melepaskan ciuman dan mulai menjelejehi lehernya dan telinganya dg lidahku,aku pelintir punting dadanya,dia mengeluh. Aku semakin rakus mengenyot puting dada kirinya sedangkan dada kanannya aku elus-elus dan kucubit,begitu keras dan kenyal. Aku terus turun menjilati perutnya yang rata hingga sampai ke penisnya yang berdiri tegak di tengah rerimbunan jembutnya. Ohhh...aku menelan ludah. Penisnya yang selama ini hanya bisa aku bayangkan sekarang nyata ada di depan mulutku dan lebih besar,lebih panjang dari yg aku bayangkan. Aku menjilat,mengulumnya dengan rakus sedangkan kedua tanganku meremas-remas pantatnya yang montok dan kudorong-dorong supaya penisnya bisa lebih dalam masuk ke kerongkonganku. "Hhhooohhhh.......ahhh.....terussss......iannn...sayang....nikmati terus,cuma untuk kmu sayang.....Owww...." Diapun menggenjotkan maju mundur penisnya keluar masuk mulutku,agak lama,aku telan semua precumnya yang nikmat. Sampai tiba-tiba dia mencabut penisnya dan menghempaskanku terlentang ke atas ranjangnya yang empuk. Farid menyerangku tanpa memberiku kesempatan untuk membalasnya. Bibirku dilumat dengan liarnya,tangannya mengocok-ngocok penisku yang tegang dari tadi. Farid melepaskan ciumannya,sekarang dia menggigit-gigit leherku dan menjilatnya,aku hanya bisa meremas-remas rambut harajukunya. "Ooohhhh.....Fa-ittt....hahhhh......uhhhh.....",aku mendesah tak karuan. Farid melepaskan semuanya dan berbisik "Ijinkan aku membuktikan cintaku sayang....aku ingin memberikan semua yang aku punya untukmu". Dia mengangkat kakiku dan menyandarkannya ke bahunya yang kokoh. Dia lumuri lubang duburku dengan ludahnya lalu melumuri penisnya pula. Dia kembali menciumiku,melumat bibirku lalu berbisik lagi "Tahan ya sayang...dan rileks aja" Setelah itu dia menusukkan batangnya yang 15cm panjangnya tsb ke lubangku. "awwww....sakit ittt...." bisikku. Farid tetap menciumiku dan menghentakkan genjotan perdananya hingga batangnya semuanya masuk ke lubang duburku. "Ooohhhh......" desahnya menikmati kehangatan dan jepitan anusku. Farid berhenti sejenak memberi waktu bagi lubang duburku untuk relaksasi. Setelah itu dia melakukan aksi sorong tarik dengan kuat namun lembut,sakitnya tidak dapat kuungkapkan dengan kata-kata. Aku dapat rasakan Farid menusukkan penisnya dg cepat dan menariknya dengan pelan-pelan. "Kamu kesakitan sayang?" bisiknya. Belum sempat aku menjawabnya,lidahnya sudah menerkam mulutku lagi. Aku hanya bisa merangkul lehernya sambil bercucuran air mata karna rasa sakit. Semakin lama semakin berkurang rasa sakitku,bahkan berganti menjadi kenikmatan yang tiada tara. Akupun meremas-remas pantatnya yang bergerk maju mundur secara constant. "Oooohhh.....ahhhh.....Aku cinta kamu ian,ooohh...lubang pantatmu sempit bgt....nikmat bgt..." dia mendesah dan meracau tak karuan di leherku. "Ooohhh....yeach....genjot terus itt...sayang....hajar aja lobang pantatku....aku cinta kamu....ohhh...fuck me....fuckkkk!!!!" balasku meracau memberinya semangat. Setelah menggenjotku begitu lama aku rasakan genjotannya semakin liar,buas,dan makin cepat. Batangnya juga makinmembengkak di dalam duburku. Di luar hujan bertambah lebat,kami semakin terlarut dalam permainan,Farid nampak begitu gagah dan mempesona. Poni harajukunya berayun-ayun,sesekali dia tersenyum,matanya menatap tajam mataku yang sayu. Aku hanya bisa memainkan jari jemariku di tubuh sexy-nya untuk membuatnya senang. Akupun sudah tidak bisa menahan lg genjotan Pangeranku yang tampan dan hot ini,geselan penisku dengan perutnya membuat penisku makin tegang dan berdenyut-denyut siap memuntahkan air mani. "Ohhh....ittt....aku mau keluarrr....aku gak tahannn....lagi ittt..." "Mhhh....keluarin aja sayang.....aku tunggu kok...." CRRRROOOOOOTTTTT......CCRRRROOOOOTTTTT.....CCCRRROOOTTTT......!!!!!!!! air maniku menembak-nembak ke perutnya dan juga ke perutku. Farid berhenti sejenak untuk menjilati air maniku di perutku kemudian melanjutkan lagi perjuangannya untuk membawaku ke surga dunia. Puncak destinasi gairah kami akhirnya tiba,aku terus mengkemutkn duburku untuk membuatnya semakin terjepit,ayunannya semakin cepet dan lebih cepat dari sebelumnya. "Ohhh....ahhhh.....sayang....aku mau keluar....aku mau keluarin di dalam pantat kamu....aaarrrggghhhh....." CCCRRROOOOTTT......CCCCRRRROOOOOOOOTTTTTTT...........CCCRRRROOOOTTT........CCCCRRRROOOOOTTTT......CCCCCRRRROOOOOTTTTT.......! Farid memelukku erat-erat dan menggigit leherku saat rudalnya sibuk menembaki dinding ususku dengan cairan surganya yang kental,panas,dan membanjiri ususku. Ooohhh....aku puas. Farid masih tetap menusuki duburku yang sudah licin dengan goyangan yang lebih lembut semakin lembut dan akhirnya berhenti. "Aku gak mau lepasin dari dalam pantatmu gak papa kan sayang??? aku nyaman di dalam sana" "Mmmmhhh....gak papa sayang....aku juga suka" Kami berciuman lagi,Farid menjilati dan menggigit-gigit lembut leherku lagi,akupun hanya bisa merangkul lehernya dan meremas-remas rambutnya sebelum akhirnya kami terrtidur pulas. Farid masih menindihku,kami tertidur dengan posisi seperti itu dan batangnya yang sudah mulai mengecil masih tertanam di duburku. Sejak saat itu kami semakin dekat,bahkan setelah pulang sekolah Farid sering mengajakku ke rumahnya untuk ngesex. Sekarang Farid yang dulu ketus padaku berubah jadi sayang dan tidak mau melepaskanku. I love you Farid,my Prince.:)

###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

1 Gay Erotic Stories from Lohan

Pangeranku yang ketus

"Orang aneh!!!!",teriaknya dari atas motornya saat aku berjalan di trotoar dekat sekolah tengah hari. "Huhhh..sabar Tiann...",kataku menghibur diri sendiri. Sejak kelas satu SMA dulu Farid memang tidak suka terhadapku,dia tidak bisa melihatku senang dan selalu sinis padaku. Aku tetap berusaha baik padanya karna dia teman sekelasku hingga sekarang kelas dua SMA dan aku yakin bahwa suatu saat dia

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story