Gay Erotic Stories

Perjumpaanku dengan Leonardo adalah perjumpaanku yang pertama dengan pemuda Latino di Jakarta. Waktu aku di Amerika Serikat aku sudah sering berteman dengan Latino [orang Amerika Latin yang laki-laki] maupun Latina[orang Amerika Latin yang perempuan],tetapi sejak aku berada di Indonesia, Leonardo adalah Latino pertama yang pernah aku jumpai. Di Amerika, orang Amerika Latin disebut juga Hispanics.

Leonardo bekerja di suatu perusahaan asing [multi nasional] di Jakarta sebagai eksekutif. Usianya masih muda,bisa jadi di bawah 30 tahun.Tapi dia sudah berhasil menggapai jabatan yang penting di cabang perusahaan tersebut di Jakarta. Aku jumpa Leonardo di US Embassy,ketika aku sedang mengurus sesuatu. Kami berkenalan karena Leonardo mengira aku seorang Hispanic, sedangkan aku berkenalan karena terpukau oleh ketampanannya.Kata Leonardo aku mirip Hispanic - bisa jadi Leonardo benar, karena aku berdarah campuran Indo [Eurasia] dari kakekku.Aku memang bertampang Indo - seperti Ari Wibowo, Nicholas Saputra, Christian Sugiono atau Marcel [Marcellino] Lefrandt. Ketika aku berkenalan dengan Leonardo, sebetulnya aku tidak "berharap banyak".Aku menganggap cowok Latino umumnya straight dan biasanya tidak sunat [uncut],sehingga aku tidak berminat berhubungan terlalu jauh atau terlalu dalam dengan Leonardo.

Meski umumnya cowok Latino tidak sunat tapi ada juga di antara mereka yang sunat,contohnya ada lah Ricky Martin dan juga cowok-cowok Latino dari kalangan sosial-ekonomi tinggi di Amerika Latin.

Kebiasaan melakukan sunat kalangan sosial-ekonomi tinggi ini adalah karena mereka terpengaruh dan meniru kebiasaan dan "tradisi sunat" di Amerika Serikat yang populer pada periode 1940 - 1990. Meskipun tradisi sunat di Amerika Serikat mulai surut, tetapi di beberapa kalangan tradisi sunat masih populer.

Oleh sebab itu ketika Leonardo memberikan kartu namanya, aku juga memberikan nomor hp-ku. Aku berharap siapa tahu Leonardo juga sunat kontol-nya

Hanya kira-kira seminggu setelah perjumpaanku yang pertama dengan Leonardo, dia menelepon aku di hp-ku. Leonardo mengajak aku bertemu di suatu cafe hotel bintang lima. Meskipun aku "tidak berharap banyak", tetapi undangan Leonardo aku penuhi juga.Waktu itu hari Jum'at malam dan boleh dibilang sudah masuk malam week end.

Kami berkenalan lebih dalam dan aku baru tahu bahwa ternyata Leonardo belum jadi Warga Negara Amerika Serikat melainkan dia adalah pemegang green card [kartu izin menetap dan izin kerja di Amerika Serikat].

Leonardo berasal dari suatu negara di Amerika Latin yang tidak ingin aku sebutkan disini [demi etika dan demi rasa sayangku kepada cowok ganteng itu!].Meskipun Leonardo berpenampilan jantan dan macho, tetapi "gaydar"-ku dapat menangkap nuansa bahwa dia penikmat sex sejenis yang aku rasakan dari aura tubuh Leonardo yang menawan itu!

Karena itu lah aku mencoba mengikuti skenario yang dibuat atau diusulkan oleh Leonardo untuk melanjutkan pertemanan kami dengan acara berenang bersama, aku setuju.Semula Leonardo mengajak aku berenang di suatu club di Jakarta, tetapi aku memberi tawaran yang lebih menarik,yaitu berenang bareng di villa salah seorang sahabat dekatku! Disitu kami dapat berenang berdua saja tanpa ada orang lain!

Leonardo tidak keberatan dan aku minta agar kami berangkat ke villa naik mobilku.Ternyata Leonardo setuju-setuju saja.Oleh karena itu kami menetap-kan hari dan tanggal kami akan jalan ke villa.

Demikianlah kami berangkat pada suatu hari Sabtu pagi ke villa temanku. Mungkin lebih tepat aku sebut villa kenalanku karena dia lebih tua dari aku dan aku sangat hormat dan segan kepadanya - karena dia adalah seorang perwira militer senior. Aku memanggilnya Bang Jeff dan aku sudah sering mengajak teman-temanku menginap di villa Bang Jeff itu.

Setiba di villa aku mengajak Leonardo berkeliling melihat bagian-bagian villa.Zulfan penjaga villa sudah minta izin untuk pulang ke rumahnya. Sudah menjadi SOP [Standard Operating Procedure] bagi Zulfan untuk membiarkan tamu-tamu villa tidak terganggu oleh keberadaannya,oleh karena itu dia pergi menyingkir.

Setibanya kami di kolam renang yang letaknya di belakang villa aku berkata :

"We are in our own" [artinya kira-kira : "Kita berduaan aja"].

"Good", kata Leonardo.

"Let's swim", kata Leonardo,lalu dia melepaskan semua penutup tubuhnya sampai telanjang bulat.

Aku kagum akan rasa percaya dirinya dan aku jadi terpana melihat ketelanjangannya yang sempurna! Leonardo berdada bidang tetapi bertubuh ramping [lean].Wajahnya yang Mestizo membuat dia tampak lebih jantan dan sexy. Rambutnya hitam dan raut mukanya tampan. Lengannya kekar dan dadanya amat menonjol ke depan dihiasi sepasang puting susu yang ketat,tegang,melenting dan tampak merangsang sekali untuk memegangnya! Perut dan pinggangnya ramping. Penampilan Leonardo amat menawan oleh karena aku selalu ngaceng jika berada dekat-dekat dia.

Bisepsnya yang kekar menyebabkan nafsu masochist-ku muncul dan aku ingin sekali dihajar dengan pecut oleh Leonardo!Kalau bisa sampai aku pingsan semaput tidak sadarkan diri!Agh! Nikmat! Sewaktu aku sedang disiksa pastilah nyawaku akan serasa moksa ke nirwana mencapai kesunyataan mulia dan menjadi Boddisatwa.

Tentu saja aku sangat memperhatikan kontolnya yang agh!Sungguh besar bagaikan kontol kuda Arab atau kontol kuda Australia, disunat ketat, high and tight.Kepala kontolnya[glans penis] berwarna merah dan ukurannya seakan mengundang mulutku untuk menyedot dan menjilatinya sampai pejuhnya muncrat berceceran kemana-mana!

Kontolnya berlatar-belakang jembutnya yang hitam, tebal,lebat,dan tumbuh luas - khas jembut Latino seperti juga jembut Ricky Martin. Sedangkan di bawah kontolnya bergantung sepasang biji-peler yang tampak membulat!

Sewaktu Leonardo mengangkat tangannya ke atas aku dapat melihat pola pertumbuhan bulu-keteknya yang lebat tapi terasa indah dan jantan menyempurnakan penampilannya yang kelaki-lakian dan telah tumbuh dewasa sempurna! Ta'i!

Meskipun aku terpukau melihat keindahan tubuh Leonardo dan ketelanjangannya yang sempurna tapi aku pura-pura tak memperhatikannya.Aku pun segera melepaskan penutup tubuhku.Untuk mengimbangi dan menyesuaikan dengan Leonardo aku pun "tidak mau kalah" - menanggalkan seluruh pakainku sampai aku telanjang bulat.Tidak ada yang perlu aku tutupi, karena aku juga mempunyai bentuk tubuh dan bentuk otot yang lumayan ketat - berkat latihan intens yang aku lakukan tiap hari secara sistematis dan sesuai dengan teori-teori olahraga dan tehnik binaraga.Kontolku juga lumayan besar berkat darah Eropa yang mengalir dalam tubuhku. Pendeknya aku tidak merasa kalah dengan Leonardo,Latino sialan itu,kalau sekedar bersaing dalam penampilan fisik saja! "Oh. You look great!",kata Leonardo memuji aku setelah dia melihat tubuhku yang telanjang bulat. [artinya : "Body lu boleh juga"]

"Thank you.You look great too!",jawabku[artinya: "Terima kasih. Body lu juga OK"].

"Let's swim", kataku [artinya :"Kita berenang"], dan aku langsung menceburkan diri ke dalam kolam yang dingin itu.Seharusnya aku menyesuaikan diri dulu dengan suhu air kolam yang lumayan dingin itu. etapi aku percaya bahwa tubuhku kuat untuk menghadapi shock perubahan suhu yang tiba-tiba itu dan nyatanya aku tidak merasa ada gangguan fisik di tubuhku.

Aku meneruskan berenang dan aku lihat Leonardo sedang duduk di tepi kolam renang dia mencoba menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air kolam itu. Tak lama kemudian Leonardo terjun ke dalam air. Kami berenang seperti sedang latihan untuk pertandingan, bolak-balik dari ujung ke ujung beberapa lap.

KAMI MAIN CABUL DAN AKU DIENTOT

Setelah merasa cukup berlatih, aku naik ke tepi kolam dan duduk di situ.Tak berapa lama kemudian Leonardo menyusul dan duduk di sampingku - kami berdua masih telanjang bulat.

Saat itu tubuh Leonardo yang basah dan telanjang membuat nafsuku tiba-tiba naik ke otak.Aku geser tubuhku mendekati Leonardo dan memeluknya. Tubuh-nya terasa dingin dan basah di dadaku dan aku merasakan nikmat.Lengannya yang kekar dan indah itu menyentuh puting susuku sebelah kiri dan aku merasa tambah nikmat.Semuanya berjalan cepat dan aku berhasil mencium lehernya,kemudian bibirnya.

Leonardo membiarkan saja aku mencumbunya seperti seorang lelaki mencumbu lawan jenisnya.Lalu kami berpelukan,bergulingan di atas lantai tepi kolam renang itu.Aku merasa nikmat berpelukan telanjang bulat dengan sesama jenis yang tampan dan menawan seperti Leonardo Si Latino sialan itu! Tiba-tiba Leonardo sudah berada di bawahku dan aku di atas perutnya,kontolku aku gesek-gesekkan di bagian perut bawah,jembut, dan kontolnya.Puas menggesek-gesekkan kontolku sambil mencipoki bibir Leonardo yang ranum itu aku geserkan mulutku ke kontolnya.

Lalu aku mulai menyedot dan menjilati kontolnya yang tegang mengacung dengan kepala kontol yang "menjamur" [berbentuk jamur] berwarna merah ungu berkilat dengan lobang kencing menganga.

Tanganku menggapai dan meraba bagian lain tubuh-ya : puting susu,belahan dada,tonjolan otot perut -nya, jembut dan aku juga mencolok-colok silitnya [lobang pantat] dengan jari telunjukku. Leonardo tampak tergelinjang-gelinjang waktu boolnya aku sodok-sodok dengan jari telunjukku! Kemudian aku merasa seperti Leonardo terus mendorong-dorongkan kontolnya lebih dalam kemulutku.Mungkin Leonardo ingin terus-menerus meningkatkan rasa nikmat di kontolnya!Mulutku terasa penuh dengan ujung depan kontol Leonardo dan aku hampir saja tersedak [keselek]! Tiba-tiba Leonardo mencabut kontolnya dari mulut-ku.Dia bangkit dan lalu ia dengan tangannya yang kekar mengatur tubuhku agar berada dalam posisi merangkak [memberangkang] seperti seekor anjing.

Kemudian aku merasakan dengan tak sabar dia mulai mengentoti lobang pantatku. Jika difoto, mungkin posisi kami berdua tak ubahnya seperti dua ekor anjing yang sedang ngentot.Embatannya terasa amat bernafsu di boolku. Aku heran merasakan Leonardo begitu bernafsu dengan lobang pantatku! Leonardo memompakan kontolmya maju-mundur dengan kasar di silitku.Seakan-akan lobang pantatku adalah nonok perempuan [vagina].Aku merasakan nyeri dan sakit di boolku tapi aku tahan.Aku memang tidak terlalu suka disodomi - aku lebih suka mengisap kontol!

Tak lama kemudian aku merasakan Leonardo mencabut kontolnya dari dalam silitku dan dia menggesek-kan kontolnya dibelahan pantatku[di tengah-tengah belahan kedua bokongku]. Aku merasa geli dan tak lama kemudian aku merasakan hangatnya pejuh yang dipancarkan kontol Leonardo dan menyirami belahan pantatku!Sambil Leonardo menikmati pancaran pejuh -nya ia masih sempat-sempatnya merangsang kontol-ku dari arah belakang. Aku merasakan gesekan dan kocokan tangan Leonardo nikmat sehingga tak lama kemudian pejuhku juga muncrat keluar berceceran di lantai tepi kolam renang sialan itu : CROOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOT!

Pejuhku berceceran di lantai tepi kolam renang itu. Tapi karena posisiku terlalu dekat ke kolam renang - tanpa sengaja sebagian pejuhku masuk ke dalam kolam renang mencemari air kolam renang itu! Terasa jorok [!], jijik, dan cabul sekali! Tetapi jantan dan kelaki-lakian. Seakan kolam renang itu ditahbiskan dengan cairan pejuh untuk menjadi kolam renang para lelaki yang sejati!

Selesai memuncratkan pejuh,kami berdua terlentang di rerumputan tepi kolam renang bergelimpangan, bertelanjang bulat sambil memandang langit yang beranjak merambah senja!

Tanpa sengaja aku menampak kamera di salah satu tiang ditepi villa yang mengarah ke kolam renang. Kamera rahasia....?

Aku tahu bahwa di villa atau di rumah Bang Jeff selalu ada bagian-bagian rumah yang dipasangi kamera atau microphone rahasia - untuk mengamati dan memata-matai apa yang terjadi di rumah atau di villa selama Bang Jeff tidak berada di rumah atau di villa.

Tapi karena aku dan Leonardo kelelahan sehabis berenang dan ngentot serta mengeluarkan pejuh, aku dan Leonardo tertidur di rerumputan beberapa saat - bertelanjang bulat. Kami baru terbangun saat hari sudah gelap dan gerimis turun membasahi tubuh-tubuh kami yang terlentang telanjang bulat! Waktu taerbangun,kami masuk villa,mandi membersih -kan badan dan mengenakan pakaian untuk bersiap pulang. Sekitar jam 21:00 baru kami kembali ke kota.

DIHAJAR BANG JEFF

Dua hari kemudian setelah aku main cabul dengan Leonardo di villa, aku dipanggil Bang Jeff untuk datang ke rumahnya.Meski aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Bang Jeff,tetapi Bang Jeff seperti orang yang menguasai aku.Aku tunduk pada apa saja yang diperintahkan Bang Jeff kepadaku.

Pada dasarnya aku amat kagum pada Bang Jeff yang tampan,menawan bertubuh kekar dan anggota aparat berseragam itu.Mungkin juga aku jatuh cinta pada Bang Jeff.

Aku datang sendiri ke rumah Bang Jeff naik mobil-ku. Hari sudah malam, sekitar pukul 19:00. Ketika aku mengetuk pintu depan rumahnya,Bang Jeff yang membukakan pintu.Seperti biasa Bang Jeff di rumah bertelanjang dada,kali itu dia mengenakan celana mileternya tanpa alas kaki.Di tanganya tergengam sebuah cemeti besar!!!

"Malam Bang",kataku memberi salam.Bang Jeff tidak menjawab salamku melainkan dengan nada dingin dan tegas dia berkata :

"Masuk kau!",aku mengikuti perintahnya dan ketika aku sudah masuk Bang Jeff membanting pintu di belakangku.

"KAU BERBUAT APA DI VILLAKU",tiba-tiba Bang Jeff membentak ekras. Aku terkejut, belum pernah Bang Jeff membentak aku!

"Maaf Bang.Aku main cabul dengan Leonardo", kata-ku jujur dan tegas saja tanpa tedeng aling-aling!

"BAGUS!", bentaknya dengan nada sinis!

"TELANJANG KAU!",bentaknya lagi.Aku tak mengerti maksud kata-kata Bang Jeff,karena itu aku mencoba bertanya :

"Bagaimana Bang?",tetapi rupanya Bang Jeff sudah tak sabar lagi, dia menampar pipiku keras sekali PLAKK! PLAKK!, kiri kanan, sampai aku terdorong ke belakang hampir tersungkur.Terasa pegal,perih, nyeri dikedua pipiku yang dihajar dengan tamparan tangan karate Bang Jeff!

"TELANJANG KAU!!!" bentaknya lagi lebih keras!

Aku cepat-cepat melepaskan seluruh penutup tubuh-ku sampai aku telanjang bulat.Aku berdiri tegak, sikap sempurna telanjang bulat di hadapan Bang Jeff yang tampak keras, kejam dan bengis, dengan tubuhnya yang kekar dan berotot dan cemeti besar tergenggam di tangannya.

"PUSH UP KAU SERIBU KALI!!", bentak Bang Jeff, sambil membentak begitu dia melecutkan cemeti besarnya dengan KERASS[!] ke arah dadaku JEPRETT!dan segera saja aku merasakan pegal,pedih,nyeri di belahan dadaku! Sebuah luka lecet membias di belahan dadaku akibat lecutan ujung cemeti yang dihunjamkan dengan KERASS[!] ke kulit dadaku itu!

Aku mengambil posisi push up [bertelanjang bulat] dan aku mulai push up sambil menghitung :

"Satu, dua, tiga, ...", tapi hitunganku terhenti karena aku kaget sekali ketika Bang Jeff melecuti punggung,bokong,dan paha belakangku KERASS[!] tak terkira JEPRETT! JEPRETT! JEPRETT! Pegal, pedih, nyeri.

"JANGAN BERHENTI!TERUS PUSH UP KAU!!"bentak Bang Jeff ketika melihat aku telungkup menghentikan push up karena kaget merasakan lecutannya yang teramat KERASS[!] itu.Aku push up lagi dan waktu aku meneruskan hitunganku, Bang Jeff menyergah :

"TADI KAU BERHENTI!MULAI DARI AWAL LAGI", aku terpaksa mulai dari awal lagi :

"Satu, dua, tiga,...",pada hitungan ketiga Bang Jeff mulai lagi dengan lecutannya yang KERASS[!] ke bagian belakang tubuhku yang telanjang bulat itu!JEPRETT!JEPRETT!JEPRETT!Aku merasakan pegal, pedih,nyeri lagi.Tapi aku paksakan gerakan push up-ku.Aku memang push up seribu kali setiap hari tetapi tentu saja tanpa lecutan cemeti seperti saat itu!

Aku berusaha keras push up sambil menghitung,tapi rupanya lecutan Bang Jeff yang KERASS[!] bertubi-tubi itu memecahkan konsentrasiku dan melemahkan enersiku! Pada hitungan ke seribu aku tidak kuat lagi dan aku menelungkup saja telanjang bulat di bawah hujan cemeti Bang Jeff yang seakan tidak pernah akan berhenti sampai aku mati! Aku pingsan dan ketika aku siuman aku berada di salah satu kamar di rumah Bang Jeff - aku dalam keadaan telungkup dilantai,masih telanjang bulat! Kamar itu adalah kamar tempat aku tidur jika aku menginap di rumah Bang Jeff. Aku merasakan pedih dan pegal sekujur tubuhku hasil lecutan cemeti Bang Jeff. Kamar itu dikunci dari luar dan aku tertidur lagi setelah siuman.Aku tidur telungkup dilantai telanjang bulat tanpa alas.Aku tak bisa tidur terlentang karena sekujur punggung dan bagian belakang tubuhku penuh dengan luka-luka lecet hasil cambukan Bang Jeff!

Esok harinya aku bangun!Setelah mandi dan memakai pakaian aku minta maaf kepada Bang Jeff :

"Bang! Maafkan aku! Ampuni aku!", tapi Bang Jeff menanggapi permohonan maafku secara "militer" dengan kata-kata :

"Kau berbuat lagi seperti itu aku bunuh kau!", sambil berkata begitu Bang Jeff mendaratkan lagi tamparan keras di pipiku : PLAKK!PLAKK!,kiri dan kanan.Lalu tidak lupa dia menonjok perutku dengan tonjokan keras : BUKK[!], sampai aku terjengkang kebelakang.Aku menahan muntah dan pergi ke kamar mandi untuk muntah-muntah akibat tonjokan KERASS[!] Bang Jeff di perutku itu!

Di kamar mandi aku juga mendapatkan air ludahku penuh darah.Rupanya tamparan keras Bang Jeff juga telah merobek lidah atau bagian dalam pipiku akibat selaput lendirnya terkena bagian gigiku yang tajam saat pipiku digampar Bang Jeff! Ketika aku keluar dari kamar mandi Bang Jeff menyergah lagi :

"TELANJANG KAU!!",tanpa menunggu lama,aku menurut perintah Bang Jeff dan aku segera saja melepaskan seluruh penutup tubuhku.Kupikir aku akan dihajar lagi, karean aku lihat Bang jeff membawa sebilah rotan!Ternyata kemudian Bang Jeff membentak lagi:

"MENGHADAP TEMBOK KAU!",aku menuruti perintahnya! Kemudian aku mencium bau alkohol seprti di rumah sakit.Lalu aku merasakan dingin dan pedih di luka -luka lecetku di bagian belakang tubuhku.Ternyata Bang Jeff mengolesi luka lecet di tubuhku, hasil lecutannya, dengan alkohol. Rasa pedih itu makin terasa ketika aku merasakan sesuatu yang panas di luka-luka lecetku[belakangan aku tahu bahwa Bang Jeff juga mengolesi luka lecetku dengan yodium tinktur yang terkenal mengakibatkan rasa pedih itu].Tentu saja alasan Bang Jeff mengolesi luka-lukaku dengan alkohol dan yodium tinktur "untuk mengobati supaya luka tidak kena infeksi" [dan mungkin saja sekalian menyiksa aku lagi].

Karena terasa sangat pedih aku menggeliat dan tanpa sadar aku mendesis karena kepedihan HHHSST! HHSSTT! HHSST!

Ternyata Bang Jeff sama sekali tidak suka melihat aku menggeliat dan mendesis kepedihan!Karena itu tanpa ampun dia menghajar lagi bokong dan pahaku dengan rotannya:CEPRETT!CEPRETT!CEPRETT!CEPRETT! KERASS[!] sekali dan mungkin puluhan kali!Seakan kemarinnya dia belum puas mencambuki aku sampai tubuhku babak-belur.

ANTICLIMAX

Waktu aku main cabul dengan Leonardo, kamera di sekitar kolam renang di villa Bang Jeff sedang "on".Itulah sebabnya Bang Jeff jadi tahu apa yang aku lakukan dengan Leonardo Si Latino sialan itu!Dengan begitu Bang Jeff jadi punya alasan untuk menghajar aku dengan kejam sebagai hukuman! Ta'i! [KONTOL]