Gay Erotic Stories

Sungguh janggal rasanya dibesarkan dan sekolah di Indonesia tetapi memegang paspor Amerika Serikat. Itulah yang aku alami sekarang.

Aku lahir di suatu negara bagian Amerika Serikat sewaktu kedua orang-tuaku berada disana mendapat beasiswa dari Pemerintah AS[USAID].Selesai dengan pendidikan mereka, kedua orang tuaku pulang dan aku dibesarkan dan sekolah di Jakarta.Aku punya peluang memilih apakah akan memilih WNI atau WN Amerika Serikat pada umur 18 tahun. Setelah aku mempertimbangkan masak-masak,akhirnya "terpaksa" memutuskan jadi Warga Negara AS[US Citizen].Salah satu pertimbangan adalah karena aku berpenampilan sedikit Eropa[Caucasian] - walaupun tidak terlalu bule - dan bahkan aku punya penampilan yang jadi idola orang Indonesia:kulit putih,hidung mancung.

Sayangnya aku tidak berbakat untuk tampil jadi model atau artis sinetron. Kalau tidak, mungkin aku sudah jadi selebritis. Nasib menyatakan aku harus kerja di perhotelan dan itulah sebabnya aku sekarang jadi manager sebuah hotel berbintang di ibu kota. Sebagai orang dewasa yang memegang paspor AS tentu saja aku punya berbagai kewajiban, demikian juga sebagai warga negara asing yang tinggal [apa lagi bekerja] di wilayah RI, aku punya beberapa kewajiban.Dengan berbagai kompleksitas dan juga kerumitan lainnya aku merasa perlu punya seorang staf pribadi yang bertindak sebegai bodyguard sekaligus ajudan.

Salah satu kesulitan jadi Warga Negara AS adalah karena seringnya ada travel warning bagi Warga Negara AS di negara tertentu atau bagian-bagian tertentu [propinsi] dari suatu negara.

Begitulah,setelah mencari dan menanyakan kesana -kesini dan dengan perantaraan suatu security agency yang bona fide, aku berhasil mendapatkan Bang Willy.Nama asli atau nama lengkap Bang Willy adalah Willibordus. [Sama dengan nama lama dari budayawan W.S Rendra Si Burung Merak yang dulu bernama "Willibordus Sarendra Rendra" dan yang sekarang bernama Wahyu S. Rendra itu].

Sejak semula jumpa Bang Willy aku sudah "jatuh hati". Bukan hanya oleh ketampanan wajahnya dan ketegapan tubuhnya, tetapi juga dengan sikapnya yang santun, ramah dan kebapakan.

Dari CV[Curriculum Vitae] Bang Willy yang diberi-kan oleh security agency padaku menyatakan Bang Willy adalah bekas [pensiunan] aparat berseragam dan berumur empat-puluhan. Dari penampilannya Bang Willy tidak seperti lelaki usia 40 tahun. Bisa jadi Bang Willy pernah "mencuri" umur untuk masuk sekolah atau masuk tentara,sehingga secara resmi dia berumur 40 tahunan. Padahal mungkin usianya lebih muda dari itu.Menurut informasi, waktu Bang Willy masih aktif tugas di militer dia berpangkat bintara.Aku sendiri tidak paham apa beda antara perwira, bintara, dan tamtama.

Karena Bang Willy akan bertugas sebagai bodyguard -ku,sebetulnya aku berhak untuk minta hasil dari pemeriksaan medisnya, dimana aku bisa mengetahui ukuran kontolnya dan juga aku bisa mengetahui apa kah Bang Willy sunat atau tidak.Tapi aku "tidak tega" melakukan hal itu.Biarlah hal macam itu aku ketahui belakangan dengan "caraku" sendiri.Dalam file yang diserahkan padaku memang ada foto-foto Bang Willy, termasuk dalam pakaian renang.Tetapi tentu saja tidak dilampirkan foto dalam keadaan telanjang bulat.[Mungkin kalau ada bagus juga!].

BANG WILLY MULAI BERTUGAS

Demikianlah pada awal bulan berikutnya [tanggal 1],Bang Willy mulai bertugas.Agar tidak menyolok aku minta Bang Willy berpakaian biasa dan sejauh mungkin menyesuaikan dengan pakaianku.Supaya dia tidak berpakaian hitam-hitam seperti lazimnya para body guard atau ajudan para pejabat.

Ternyata Bang Willy tidak berkeluarga. Tapi aku tidak mau menanyakan apakah dia bercerai atau single atau karena alasan apa tidak berkeluarga.

Pertama kali Bang Willy mulai tugas, aku merasa terlalu bahagia akan terus-menerus berdekatan dengan lelaki seindah Bang Willy.Tidak lupa aku melakukan sujud syukur dianugerahi body guard seindah, setampan, dan se-menawan Bang Willy.Aku berharap dan berdoa agar Bang Willy bukan saja indah fisiknya tapi juga indah mental dan indah kepribadiannya. Pada hari pertama itu aku dan Bang Willy membahas beberapa kesepakatan dan melakukan negosiasi. Ada beberapa aturan tertulis dan tidak tertulis yang harus diikuti oleh seorang body guard. Tapi aku minta agar aturan itu tidak perlu diikuti.Dengan berbagai cara dan muslihat akhirnya aku berhasil mendapatkan yang aku inginkan dari pihak security agency.

Antara lain aku minta agar Bang Willy tinggal di rumahku. Bang Willy akan menempati salah kamar di apartemenku. Tetapi aku merencanakan bahwa tiap malam Bang Willy tidur dikamarku untuk "mengawal" aku.Dengan begitu aku berharap dapat "menguasai" Bang Willy sepenuhnya dan sepuas-puasnya.

Sore itu juga seusai jam kantor Bang Willy pindah ke apartemenku dan malam harinya aku sudah bisa makan malam berdua dengan lelaki yang luar biasa itu. Malam itu kami makan malam di salah satu coffee shop dari suatu hotel bintang dan Bang Willy yang mengurus semuanya mulai dari memilih menu sampai mengurus pembayaran [dengan uangku].

Ternyata Bang Willy bukan hanya seorang bodyguard yang handal tapi juga seorang teman ngobrol yang menyenangkan. Untuk memudahkan pekerjaan Bnag Willy mengawal dan mengamankan aku, Bang Willy mengatur dan memilih tempat dudukku. Dengan cara begitu dia bisa tetap ngobrol sambil mengawasi sekelilingnya. Dari cermin yang ada di dinding restoran aku bisa melihat bahwa aku dan Bang Willy tampak seperti dua orang kakak-beradik, sebab ada garis-garis kemiripan di wajah kami berdua.

Di coffee shop sekali-sekali aku mendapati orang laki-laki atau perempuan yang "mencuri pandang" Bang Willy atau aku.Harus diakui bahwa Bang Willy dan aku memang enak untuk dipandang.Bedanya ada lah tubuh Bang Willy lebih kekar dan berotot.Bagi para lelaki homosex,tentu saja tubuh yang seperti tubuh Bang Willy memang terlihat lebih sexy dan sangat menggemaskan!Aku sendiri termasuk penikmat tubuh ketat berotot seperti tubuh Bang Willy.

MALAM PERTAMA

Malam itu adalah malam pertama Bang Willy berada di rumahku.Seperti biasa yang aku lakukan setiap pulang kantor adalah mandi.Karena Bang Willy juga bertugas sebagai ajudan disamping bodyguard,maka dia juga membantu aku mandi.

Tanpa ragu Bang Willy membantu aku melepaskan pakaianku sampai aku telanjang bulat, kemudian menyalakan shower dan mengatur agar air keran yang keluar tak terlalu dingin dan tidak terllau panas.

Sebelum aku mandi aku minta agar menanggalkan pakaiannya - telanjang bulat dan sekalian mandi bareng bersama aku.

Ketika Bang Willy sudah telanjang bulat perasaan-ku sudah tidak karuan. Bang Willy adalah lelaki yang tegap dan perkasa.Otot dadanya amat menonjol ke depan dengan sepasang puting susu yang ketat dan melenting. Perutnya rata dan membentuk six-packs. Kontolnya besar disunat ketat digantungi sepasang biji-peler yang membulat dan dilatar -belakangi oleh jembut yang hitam dan lebat.Tampak jantan sekali.Sementara itu lengan dan tungkainya tampat kekar, atletis,dan berotot - Agh! Indah sekali!

Aku juga suka sekali melihat pola pertumbuhan bulu-keteknya yang tampak tumbuh ringan memanjang sepanjang dataran ketiaknya - terkesan menambah jantannya penampilan Bang Willy yang milteristik itu!

Meskipun bertelanjang bulat seperti itu tapi Bang Willy tampak PD [Percaya Diri] dan tetap bersikap profesional.

Bang Willy tampak akan memandikan aku. Tetapi aku minta agar Bang Willy mandi bareng dan kami mandi sendiri-sendiri.Bang Willy menurut saja meskipun dia selalu meminta aku melakukannya lebih dulu.

Aku merasa amat sangat bahagia dapat mandi bareng telanjang bulat dengan bodyguard yang bertubuh ketat-berotot dan berwajah tampan itu. Walaupun perasaanku tidak karuan dan aku merasa terangsang tetapi kontolku hanya terasa agak menggembung - tidak sampai mengeras.Tetapi kedua puting susuku terasa tegang,menleting dan jika dipegang-pegang terasa amat nikmat! Selesai mandi, Bang Willy membantu aku mengering-kan badanku,tapi aku juga menuntut agar aku boleh mengeringkan tubuh Bang Willy yang indah dan ber- telanjang bulat itu.

Seperti biasa Bang Willy juga menuruti perintahku dan aku pun dapat menikmati mengeringkan tubuh lelaki yang indah dan menawan itu. Saat itu aku bisa melihat langsung dari dekat : kontol, biji- peler,puting susu,jembut,bulu ketek dan berbagai sudut dan lekuk yang indah dari ketelanjangan bodyguard-ku yang baru itu! Ta'i!

Aku juga sempat mengoleskan deodoran di kedua belah ketiaknya dan membubuhkan medicated powder di seluruh tubuhnya yang telanjang bulat itu!Agh! Nikmat!

Bang Willy pergi ke kamarnya untuk berpakaian dan dia mengenakan handuk untuk menutup ketelanjangan -nya.Tapi malam itu aku minta Bang Willy memindah -kan pakaiannya ke lemariku agar Bang Willy tetap dan selalu berada di sampingku setiap saat,siang dan malam,dalam keadaan berpakaian atau telanjang bulat,dalam keadaan bangun,tidur, mandi atau pun berak. Karena Bang Willy dididik secara militer maka dia berprinsip bahwa semua perintah atasan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung-jawab. Bang Willy tak melihat perintahku dari sisi lain-nya yaitu bahwa aku "atasannya" amat menikmati kegiatan itu secara sexual.

Kamar mandi yang ada di kamar tidurku berdinding kaca,sehingga orang yang sedang melakukan sesuatu di dalamnya dapat terlihat dengan jelas!

Malam itu Bang Willy aku minta tidur di kamarku. Di kamar tidurku tidak ada tempat tidur.Aku biasa tidur diatas karpet atau kadang-kadang tanpa alas sama sekali, tentu saja setelah lantai tempat aku berbaring dibersihkan dulu dengan air panas dan antiseptik. Hal ini harus dilakukan karena aku selalu tidur bertelanjang bulat - sehingga lantai harus selalu bersih.Tidur dalam keadaan telanjang bulat merupakan cara tidur yang terbaik menurut ilmu yoga ["tidur yoga"].

Hari sudah jam 24:00 ketika aku sudah mengantuk. Aku melepaskan seluruh pakaianku - bertelanjang bulat- karena akan pergi tidur.Aku juga menuntut Bang Willy agar telanjang bulat dan Bang Willy seperti biasa menurut. Maka jadilah kami berdua tidur berdampingan dikarpet telanjang bulat.Tentu saja aku merasa amat bahagiaaa!.Tidur di samping lelaki hebat dan luar biasa itu dan bertelanjang bulat pula.

Bagaimanapun aku tidak kuasa lagi menahan nafsu berahi dan syahwatku. Aku pun menggulingkan badanku kearah tubuh Bang Willy lalu aku meraih lengannya yang kekar dan memeluknya ke dadaku yang telanjang.Bang Willy membiarkan kelakuanku itu, sehingga aku makin menggila.Aku bangkit dan mulai menjilati puting susunya yang ketat,tegang dan melenting.

Bang Willy belum tidur dan dia membiarkan saja yang aku lakukan. Aku merasa nikmat dan bahagia dapat mencecap-rasa puting-susu laki-laki yang jantan luar biasa itu dengan lidahku. Kemudian ketiaknyapun aku jilati kiri dan kanan.Aku dapat merasakan asin keringatnya dan pahit deodoran yang aku oleskan tadi setelah mandi di ketiak Bang Willy.Puas menjilat disekitar dada,aku mulai menciumi dan mencipoki bibir bodyguard-ku itu.

Bang Willy kali ini bereaksi, dengan memiringkan tubuhnya dan memeluk tubuhku sehingga kami pun berpelukan mesra dan nikmat diseluruh tubuh kami bagian depan yang telanjang bulat itu.Tubuh kami saling melekat dan terasa nikmat.Sementara bibir kami pun saling bercipokan.Agh!Nikmat luar biasa!

Tubuh Bang Willy yang keras kenyal itu menambah nikmat rasa persetubuhan kami malam itu! Puas berpelukan,kepalaku aku "turunkan" ke arah kontol Bang Willy. Aku merasa seperti kadal komodo yang sedang membaui mangsa.Ketika tiba dibagian kontol Bang Willy, aku mulai mengisap dan menjilatinya.

Tubuhku aku telungkupkan sehingga aku bisa sekali gus menikmati gesekan kontolku yang sudah teramat tegang mengeras di permukaan karpet beludru itu. Sementara mulut dan lidahku sibuk menjilati dan mengisap, kedua tanganku menekan-nekan pangkal kontol sambil mengelus biji pelernya![Karpet itu setiap minggu diganti dan dicuci karena sering kececeran pejuh.Baik pejuhku maupun pejuh orang yang aku ajak ngentot atau bersetubuh di kamar-ku].

Supaya bisa menambahkan rasa nikmat, maka kedua tanganku terus sibuk menggosok-gosok dan mengocok pangkal kontol Bang Willy.Tidak heran jika akibat rasa nikmat yang tidak terkira itu Bang Willy sampai tergelinjang badannya dan mengeluh serta melenguh seperti kerbau: MMMPH MMMPH MMMPH MMMPH! Kala lobang kencingnya aku jilati maka Bang Willy makin merasakan nikmat yang menggila sampai dia berdesis seperti ular : HHHSST HHHSST HHHSST !

Akhirnya Bang Willy sudah tak mampu lagi menahan desakan pejuhnya yang sudah akan muncrat diujung kontolnya dan dengan nada khawatir dia berkata :

"Mas. Saya mau keluar".

Tapi aku tidak perduli dan meneruskan jilatanku hingga akhirnya pejuh lelaki pujaanku itu muncrat tak tertahan : CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT! Tentu saja pejuh yang perkasa itu aku hirup, aku jilat dan aku telan.Aku merasa amat bangga dapat menghirup pejuh lelaki sehebat Bang Willy. Aku berharap dengan minum pejuhnya maka kelelakian Bang Willy dapat ditularkan ke tubuh dan jiwaku. Ta'i!

Sementara itu angin semilir tertiup dari jendela dan pintu balkon yang terbuka di kamar tidurku. Aku memang selalu tidur dengan jendela dan pintu terbuka. Karena apartemenku terletak di lantai sepuluh.Jadi,tidak terjangkau oleh daya terbang nyamuk dan maling tidak mudah memanjat setinggi itu!

Bang Willy memanggil aku dengan panggilan "Mas Mario"[dari namaku:Mario Zu Furstenbeg].Semula Bang Willy akan memanggil aku dengan panggilan Pak Mario,tapi aku minta dipanggil dengan "Mas" bukan "Pak".Aku merasa bahwa panggilan Mas lebih mesra, lebih jantan, dan bernuansa belia!

KESEMAPTAAN JASMANI DAN KETERAMPILAN FISIK

Keberadaan Bang Willy dalam hidupku memberikan banyak nilai tambah. Bang Willy yang mengajarkan aku untuk melakukan latihan beban dan binaraga yang lebih sistematis sehingga tubuhkupun "jadi" seperti tubuh Bang Willy yang ketat dan berotot.

Suatu program untuk meningkatkan kesemaptaan jasmaniku [physical fitness]juga dibuatkan oleh Bang Willy. Sewaktu aktif di militer Bang Willy pernah menjadi bintara jasmani juga jadi bintara pelatih [batih],oleh karena itu Bang Willy punya pengalaman menyusun program seperti itu.

Bang Willy juga memberikan latihan jurus-jurus bela diri yang penting agar aku dapat mempertahan -kan diri jika diserang. Selain itu Bang Willy juga melatih aku meningkatkan keterampilan fisik -ku sehingga aku bisa bergerak lebih tangkas seperti seorang anggota militer pasukan khusus.

Aku juga diajari titik-titik akupuktur di badan-ku yang perlu ditotok untuk meningkatkan gairah sex dan untuk mengurangi nafsu makan. Tapi nilai tambah yang paling besar dan paling penting ada lah tubuh,kontol,dan pejuhnya yang rasanya amat nikmat.Bahkan pada gilirannya aku juga berhasil mencicipi keringatnya [peluh],dan juga minum air kencingnya [uyuh].

Sedangkan menghisap air liurnya [iduh] dan air maninya [pejuh] sudah aku lakukan sejak malam pertama Bang Willy hadir dalam hidupku.

ANTICLIMAX

Sampai cerita bejat ini ditulis Bang Willy masih setia mendampingiku sebagai bodyguard merangkap ajudan.Aku merasa bahagia mempunyai Bang Willy. Mungkin kebahagiaan yang aku rasakan sama dengan kebahagiaan yang dirasakan seseorang yang punya pendamping dalam hidupnya - seperti isteri atau suami.Sebagai seorang lelaki homosex murni tentu aku tidak mungkin mempunyai suami atau isteri. Bang Willy-lah gantinya! Dia memang diciptakan untukku - hanya untukku saja! Ta'i!

[KONTOL]