Gay Erotic Stories

Malam itu peter kembali bangun dari mimpinya. Mimpi yang sudah menghantui dirinya beberapa minggu yang lalu. Mimpi yang sama, bahwa dia bisa terbang…

Sedikit terengah-engah setelah bangun dari mimpinya itu, peter mencoba mengingat kembali mimpinya malam itu. Dia mencoba mengingat kembali detail demi detail dari mimpinya malam itu. Namun semakin keras dia mengingat semakin cepat pula bayangan mimpinya itu lenyap. Tetapi usaha tersebut tidak sepenuhnya sia-sia. Terdapat satu bayangan yang berhasil diingatnya. Bayangan tentang kakaknya nathan petrelli. Begitu peter teringat sosok kakaknya nathan, terdapat sesuatu yang menggeliat dibalik boxer hitam peter. Bagaimana tidak, meskipun nathan adalah seorang politikus namun dia tidak pernah lupa menjaga kebugaran tubuhnya. Berkat hobinya renangnya, nathan memiliki tubuh yang sangat gagah. Otot dada yang bidang, perut yang rata, tidak lupa wajah yang sangat tampan tampaknya membuat politikus yang satu ini digemari oleh para pendukungnya. Namun yang mereka tidak tahu adalah bahwa nathan memiliki kontol yang sangat menawan. Nathan sering sekali berganti pakaian didepan adiknya peter. Dan dari kesempatan itulah peter dapat menikmati suguhan sebuah kontol yang sangat indah. Dengan bulu dicukur rapi, nathan memiliki kontol yang cukup besar. Dengan kondisi setengah ngacengpun kontolnya sudah sekitar 15 cm.

Peter sendiri sebenarnya tidak kalah sexy dari nathan. Tubuh peter memang tidak sebesar nathan. Peter sedikit lebih kecil dari Nathan. Peter juga memiliki perut yang rata, otot tubuh yang kencang dan wajah yang manis . Namun satu kelebihan peter dari Nathan adalah kontolnya. Kalau nathan memiliki kontol yang besar maka peter memiliki kontol raksasa. Dari segi panjang sebenarnya kontol nathan hanya sedikit lebih pendek namun kontol peter lebih gemuk.

Sejak terbangun dari mimpinya, peter tidak bisa tidur. Akhirnya dia memutuskan untuk tidur di kamar nathan. Meski hanya terpaut dua tahun, peter sangat manja terhadap kakaknya. Hal itu mungkin disebabkan sejak ayah mereka meninggal ketika umur mereka masih kecil, nathanlah yang menggantikan figur seorang ayah bagi peter. Sejak itu juga peter diam-diam memendam rasa suka kepada kakaknya nathan.

Sesampainya di kamar nathan, peter langsung merangkul nathan dari belakang. Nathan kemudian terbangun, ” ada apa ? mimpi buruk lagi ”. Peter hanya mendengus pelan sambil mempererat rangkulannya seperti anak kecil yang tidak mau kehilangan mainannya.” Ya udah cepet tidur. Kakak besok harus ke kantor pagi-pagi. Bukannya kamu juga harus bekerja besok ”.lagi-lagi peter hanya mendengus pelan sambil sedikit mecuri-curi kesempatan untuk menggesek-gesekan selangkangannya ke pantat nathan. Nathan tampaknya tidak keberatan dengan kelakuan adiknya itu. Mungkin dia hanya menganggap hal itu adalah salah satu bentuk kemanjaan peter yang lain. Nathan sangat sayang kepada adik semata wayangnya itu. Peterpun tidak berani melakukan lebih dari itu. Dengan terus merangkul kakaknya sambil menempelkan kepalanya ke tengkuk Nathan, memberikan kedamaian yang luar biasa bagi peter. Ingin rasanya bagi peter untuk melakukan lebih dari sekedar merangkul. Namun dorongan tersebut dengan susah payah dihilangkannya. Peter begitu sayang terhadap nathan. Dan peter tidak mau nathan sampai membeci peter.