Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

itu karena Mama

by Facky


Minggu pagi yang cerah.Andre sarapan berdua saja dengan mamanya di rumah. Biasanya acara sarapan hari minggu mereka lakukan bertiga bersama dengan papanya. Soalnya di hari-hari lain, tidak ada kesempatan untuk mereka dapat sarapan bersama, apalagi makan siang bahkan makan malam. Kesibukan kedua orang tuanya, menyebabkan mereka hanya dapat berkumpul bersama di hari minggu pagi. Papanya yang seorang direktur jenderal di Departemen Dalam Negeri selalu padat dengan kegiatan kantor. Sedangkan sang mama yang aktivis kegiatan sosial selalu sibuk dengan urusan arisan, urusan anak-anak panti asuhan, anak-anak jalanan, anak-anak pengungsi Aceh, Maluku dan segala macam anak-anak lainnya. Akhirnya Andre, sang anak semata wayang, malah kurang diperhatikan.

Pagi itu, sang papa tidak bisa ikut sarapan bersama karena sedang melakukan kunjungan ke daerah. Katanya sih meninjau pelaksanaan otonomi daerah di tiga propinsi. Paling cepat baru kembali minggu depan. Meskipun kadangkala Andre merasa sedih karena sering ditinggal sendirian di rumah, namun Andre sesungguhnya menikmati kesibukan kedua orang tuanya itu. Rumah yang selalu sepi membuatnya lebih punya banyak kesempatan untuk memuas-muaskan nafsunya di rumah. Ia bisa melakukannya dengan Cindy, sang pacar, atau dengan Calvin teman sekaligus yang mengajarinya menjelang ujian akhir dan SPMB, atau juga rame-rame dengan teman-temannya dari Tim Basket SMU Dwi Warna. “Hari ini mama pergi lagi ma?” tanya Andre berbasa-basi pada mamanya. Ia tahu pasti, sesudah sarapan nanti mamanya pasti ngeluyur dari rumah dan baru pulang hampir tengah malam. “Iyalah sayang. Kamu kan tahu, Aceh sedang bergolak nih. Jadinya mama makin sibuk mengurusi pengiriman stock makanan untuk saudara-saudara kita disana sayang,” jawab mamanya dengan senyum penuh kebijakan. “Harus itu ma. Andre juga mau pergi nih abis sarapan,” kata Andre. “Belajar bersama Calvin lagi?” tanya mama, sambil memasukkan sepotong roti bakar melalui bibirnya yang tipis. Diusia yang hampir empat puluh tahun, mama Andre masih kelihatan sangat cantik. Tubuhnya padat seperti gadis usia dua puluh tahunan saja. Gimana enggak, sang mama kan rajin fitness dan makan makanan suplemen plus minum jamu untuk menjaga staminan dan kekencangan otot serta kulitnya. “Enggak ma. Maen basket sama anak-anak,” “Lho, kamu kan udah dekat ujian akhirnya sayang. Kok bukannya belajar bareng Calvin, malah maen basket?” “Ini juga main basketnya bareng Calvin kok ma,” “Hmmm,” “Iya. Kata Calvin, sekali-kali perlu refresing juga agar pikiran tidak butek karena belajar terus-menerus. Selain itu kesegaran tubuh kan harus dijaga ma,” “Gitu ya. Kalau gitu ya terserah. Yang penting kamu belajarnya yang bagus ya sayang, supaya bisa lulus dengan nilai baik di ujian akhir nanti. Kalo nilai kamu kurang bagus, cita-cita kamu untuk masuk Akademi Angkatan Udara kan bisa gagal sayang,” “Beres ma. Yang penting mama doain Andre selalu ya,” “Pasti sayang,” jawab mamanya dengan senyum sayang. Andre melahap potongan roti bakarnya yang terakhir. Kemudian berpamitan pada mamanya. “Andre pergi duluan ya ma. Mama kapan berangkatnya?” tanya Andre sambil mencium pipi mamanya. “Setelah Mama beres-beres dulu sayang,” “Pergi sama Mas Dharma, Ma?” “Iya dong sayang. Abis sama siapa lagi. Kan supir mama cuman dia satu-satunya,” “Oke deh ma. Andre berangkat kalo gitu,” kata Andre, disandangkannya ransel olah raganya ke bahunya. “Hati-hati ya sayang,” Andre menuju garasi di samping rumah untuk mengambil sepeda motornya. Ia bertemu dengan Mas Dharma disana. Supir mamanya itu sedang asik berbasah-basah ria, mencuci sedan milik mamanya. “Selamat pagi Mas Andre,” sapa Mas Dharma ramah pada Andre sambil tersenyum manis memamerkan barisan giginya yang rapi dan putih. “Pagi Mas Dharma. Masih nyuci mobil mas? Mama udah mau berangkat tuh,” “Waduh, Mas harus buru-buru kalo gitu,” jawabnya. Kemudian ia sibuk mengelap mobil sedan itu dengan kain yang masih kering. Andre memandangi cowok itu dengan serius. Gimana gak serius, Mas Dharma ini orangnya ganteng. Bodynya putih bersih dan kekar. Saat ini ia hanya menggenakan celana pendek warna putih tanpa atasan, memamerkan dada bidangnya yang dihiasi bulu-bulu halus nan lebat dan kontol yang tercetak jelas di celana pendek putih itu.

Dengan cueknya didepan Andre Mas Dharma mengangkat-angkat tangannya yang berotot itu saat mengelap atap mobil. Bulu-bulu lebat di lipatan ketiaknya yang putih itu terpampang jelas di mata Andre. Membuat jakun remaja ganteng itu naik turun menahan nafsu. Rencana Andre untuk segera meluncur menuju rumah Calvin akhirnya tertunda. Andre merasa sayang kehilangan kesempatan menikmati pemandangan bagus didepan matanya ini. Pelan-pelan ransel yang tadi sudah disandangnya diletakkannya di lantai. Ia mendekati Mas Dharma, pura-pura mengamati kegiatan mencuci mobil supir ganteng itu. “Mas, bagian atas ini masih basah nih,” komentarnya, ia tak mau menimbulkan kecurigaan Mas Dharma. Mas Dharma ini sebenarnya adalah salah satu dari dua orang ajudan papanya Andre yang bertugas di rumah mereka. Usianya masih muda, baru 24 tahun. Asli Manado. Dia lulusan STPDN. Demikian juga Mas Fadly ajudan papa Andre yang satu lagi, yang saat ini mendampingi sang papa melaksanakan tugas ke daerah. Mereka berdua bertugas sejak sang papa diangkat menjadi dirjen.

Kedua ajudan ini sama-sama kekar. Maklum aja ketika pendidikan dulu mereka kan dididik semi militer. Kebetulan juga keduanya memiliki paras yang ganteng. Saat sang papa memperkenalkan kedua ajudan itu kepadanya, Andre blingsatan. Waktu itu keduanya datang dengan menggenakan seragam semi ketat. Andre dapat melihat dengan jelas otot-otot terlatih dibalik seragam mereka itu. Tonjolan besar di selangkangan mereka membuat kontol Andre ngaceng berat. Akhirnya untuk menuntaskan birahinya yang memuncak Andre melakukan onani di kamarnya, ia belum berani untuk ngajak mereka berhubungan sex.

Andre selalu berharap suatu saat dia bisa ngerjain kedua ajudan itu. Namun sampai saat ini harapannya itu tak pernah kesampaian. Berdiri dekat-dekat Mas Dharma membuat birahi Andre semakin meningkat. Batang kontolnya sudah berdenyut-denyut. Ia tak mau ngecret sambil berdiri karena horny ngelihatin Mas Dharma terlebih kontol yang tercetak di celana pendeknya itu. Segera ia meninggalkan ajudan jantan itu. Dalam pikirannya kemudian, lebih baik dia segera menuju rumah Calvin. Disana ia bisa menuntaskan hasratnya pada temannya itu sebelum mereka berangkat ke sekolah untuk main basket. Sepanjang perjalanan menuju ke rumah Calvin, bayangan lekuk-lekuk tubuh Mas Dharma sang ajudan ganteng, menari-nari di benak Andre. Apalagi ketika tadi Mas Dharma asik nungging mengelap mobil, bongkahan buah pantat sang ajudan yang montok itu benar-benar membuatnya ngiler. Andre hampir tiba di rumah Calvin. Tiba-tiba disadarinya ransel olah raganya tak tersandang dipunggungnya. Gara-gara mengamati sang ajudan ia terlupa mengambilnya lagi saat pergi. Segera Andre memutar laju sepeda motornya kembali ke rumahnya. Gimana dia mau main basket kalo pakaian basket tak dibawanya. Tak sampai lima belas menit, Andre sudah kembali ke rumah. Dilihatnya mobil sedan sang mama yang mengkilap masih terparkir dengan rapi di garasi. “Dasar mama, beres-beres aja lama banget,” pikirnya. Dicarinya ranselnya di garasi, namun tak ditemukannya disana. Kemana ya? Ia segera menuju dapur mencari Mbak Minah, pembantu rumahnya. Barangkali pembantunya itu menyimpan tasnya. “Eh, Mas Andre. Gak jadi perginya mas?” tanya Mbak Minah. “Tadi udah pergi. Tapi ransel saya ketinggalan. Mbak ada lihat gak?” “Gak ada Mas. Memangnya tadi Mas Andre tinggalin dimana?” “Di garasi, waktu Mas Dharma nyuci mobil tadi,” “Mungkin dibawa sama Mas Dharma kalo gitu,” “Mas Dharma kemana Mbak?” “Mungkin di kamarnya Mas, kan mau pergi dengan ibu,”

Andre segera menuju kamar tidur Mas Dharma. Tapi tak ada orang disana. Ia hanya menemukan dua tempat tidur yang kosong, milik Mas Dharma dan Mas Fadly. Kamar mandi didalam ruangan kamar itu juga kosong. Ia kembali ke dapur menemui Mbak Minah. “Gak ada Mbak, kemana ya?” “Coba liat di ruang kerja Bapak Mas. Tadi ibu menyuruh saya memanggil Mas Dharma ke ruang kerja Bapak. Tapi apa masih disana ya? Coba liat dulu Mas,” Andre segera menuju ruang kerja papanya yang terletak disamping kamar tidur kedua orang tuanya itu. Sesampainya disana dilihatnya pintu kamar kerja sang papa tertutup. Ia memutar gerendel pintu itu, ternyata terkunci. Andre segera menuju kamar kedua orang tuanya. Barangkali mamanya masih di kamar itu beres-beres. Ia bisa bertanya tentang keberadaan Mas Dharma pada mamanya. Diputarnya gerendel pintu kamar itu, ternyata tidak terkunci. Andre segera memasuki kamar besar itu. Mamanya tidak terlihat duduk di meja riasnya. Matanya menelusuri seluruh isi kamar. Kosong. Pintu kamar mandi mamanya terbuka, tak ada orang disana.

Matanya kemudian tertumbuk pada pintu penghubung antara ruang kerja papanya dengan kamar tidur kedua orang tuanya itu. Pintu itu dilihatnya buka sedikit. Andre mendekati pintu itu. Barangkali mamanya ada disana, pikirnya. Ketika langkahnya semakin dekat dengan pintu kamar itu, telinganya tiba-tiba menangkap suara-suara dari ruang kerja papanya. Ia menghentikan langkahnya, mencoba berkonsentrasi mendengarkan suara itu. Tiba-tiba jantung Andre berdegup dengan keras. Perasaannya mulai tidak enak. Suara yang didengarnya itu adalah suara-suara erangan-erangan tertahan, milik laki-laki dan perempuan.Andre semakin mendekat ke pintu kamar yang terkuak itu. Ia longokkan kepalanya sedikit ke celah pintu yang terbuka itu. Serta merta mata Andre melotot melihat pemandangan di ruang kerja papanya itu. Diatas meja kerja papanya, dua manusia lain jenis dalam keadaan bugil sedang asik memacu birahi dengan penuh nafsu. Kedua manusia itu tiada lain tiada bukan adalah mamanya dan Mas Dharma sang ajudan! Kaki Andre terasa lemas, jantungnya seperti mau copot. Dari tempatnya berdiri saat ini ia dapat melihat sang mama sedang ditindih oleh Mas Dharma. Mama Andre telentang dengan kaki mengangkang lebar diatas meja, sedangkan diatasnya Mas Dharma melakukan genjotan pantat dengan gerakan yang cepat dan keras sambil bibirnya melumat bibir sang mama dengan buas. Meskipun ia tak bisa melihat batang kontol Mas Dharma, karena terhalang oleh paha mamanya, namun ia yakin seyakin-yakinnya, batang kontol milik ajudan ganteng itu sedang mengebor lobang memek mamanya tanpa ampun. Baik mamanya maupun Mas Dharma sama-sama mengerang-erang keenakan. Andre tak pernah menyangka akan menyaksikan peristiwa ini. Ia tak pernah menyangka mamanya akan melakukan zinah dengan ajudan papanya sendirinya. Mamanya yang selama ini dikenalnya sebagai aktivis kegiatan sosial dan selalu berbicara soal norma-norma moral, ternyata melakukan perselingkuhan di ruang kerja milik suaminya sendiri!

Andre tidak tahu harus melakukan apa. Ia sangat marah. Mukanya merah, tangannya mengepal-ngepal menahan amarah yang membara. Ia menarik kepalanya dari celah kamar. Dengan kesal dihempaskannya tubuhnya ke atas tempat tidur orang tuanya. Dari ruang kerja papanya terdengar racauan-racauan mesum dari mulut mamanya dan sang ajudan.

“Ohhhhh........ohhhhhhhhh.............................enakkkkhhhhh....terusssssshhhhhh....,” racau mamanya. “Hihhh...hihhh...apahhh...yang enakhhh...hihhh.....buh...,” “Konthollllsshhhhh.....kamuhhhh...Dahrmahhh.......ouhhhhhhh...........,” “Ibuh sukahh......hihhh....ouhhh.....ouhhh....sukahhh??....” “Sukahhh.....besar....bangethhhh.......ouh......Dharmahh......,” “Hihh...mememkhhhh...ibuhhh....jugahhh....enakkk....buhhh...ohhhh....,” “Enakhhh?????........benar............. enakhh......Darmahhh..........??” “Yahhh...iyahhh....buhhh.....”

Meskipun sangat marah, racauan yang didengarnya itu sungguh-sungguh sangat merangsang. Birahinya mulai bangkit. Akhirnya meskipun dilanda kemarahan, remaja ganteng itu kembali mendekati pintu penghubung kamar itu. Ia kembali mengintip persenggamaan mesum mamanya dan Mas Dharma itu. persenggamaan mereka sangat bersemangat dan kasar, racauan mereka benar-benar sangat merangsang, akibatnya Andre tak mampu menahan kontolnya yang mulai mengeras. Tangannya kemudian menyusup ke balik celananya, meremas-remas batang kontolnya sendiri. “Enakhhh...manah...samah....ohhhh...memmek....bu...menterihh...ohhhhh....,” racau mamanya lagi. “Enakkhhhhh...mememkhhhh........... ibuhhh........,” “Mmmasakhhh sihhh.... Dharamahhh........ oohhhh..... yesshhhhh..... disituhhh..... ahhhh...,” “Iyahh... buhhh.... masih... serethhh.... ohhh... njepithhhh............,”

Andre kaget mendengar racauan itu. Tak disangkanya ternyata Mas Dharma ini pernah ngentot sama istri menteri juga rupanya. “Kalauhhhh.....samahh.....memek.........Fenihhh...........pacarhhhhh......... kamuhh......?” “Ohhhh.........samah......samahh...enaknyahhhh,..buh....ohh............,” “Dasarhhhh....sshhhhh....gombalhhhh....ouhhhh.....,” “Ohhh...ohhhh...ohhhh.....yahhh....ohhh.,......,” “Kerashhhhh...........oohhhhh...................besarhhhhh bangethhhhh......ohhhh...,” “Besar manahhh buhhhh.....sama kontolhhhsshhhhh......... Fadlyhhh.....ohhh..............,” “Samahh...samahh...sayanghhhh......ohhhh....yesshhhh...”

Mas Fadly????!!!! Andre benar-benar tak menyangka. Ternyata mamanya pernah juga ngerasain batang kontol ajudan papanya yang satu lagi itu. Beberapa saat kemudian sang mama dan Mas Dharma berganti posisi. Mas Dharma tidur telentang diatas meja kerja dengan kedua pahanya yang kokoh dan berbulu itu menjuntai ke bawah. Sang mama kemudian duduk diatas selangkangan Mas Dharma. Saat Mas Dharma mengatur posisi, Andre sempat melihat barang perkasa Mas Dharma dengan jelas. Benar-benar besar, gemuk dan panjang dihiasi dengan bulu jembut yang lebat. Panjangnya sekitar dua puluh centimeter. Pantes aja mamanya keenakan banget.

Andre membayangkan bagaimana bila kontol besar milik Mas Dharma itu membetot lobang pantatnya. Pasti gesekannya terasa banget. Lebih terasa dari punya si Wisnu, teman basketnya yang putra bali itu. Tiba-tiba muncul pikiran nakal di benak Andre. Ia pengen ngerjain mamanya dan sang ajudan. Dikeluarkannya ponsel mungilnya yang memiliki fasilitas video phone itu dari saku celananya. Sambil terus meremas-remas kontolnya sendiri, Andre merekam persenggamaan mesum mamanya dan Mas Dharma itu.Sang mama menggenjotkan pantatnya naik turun dengan keras. Mas Dharma membalas dengan genjotan pantat yang tak kalah keras. Suara tepokan terdengar keras. “Plokkk...plokkkk...plokkkk...plokkkk....,” Kamar kerja papa Andre diramaikan dengan suara-suara erangan, jeritan, desahan dari mulut mamanya dan Mas Dharma.

“Hahh...... hahhhh...... hahhhh........ ohhhhhh..........tekan lebihhhh....dalamhhhh,” erangan Mas Dharma kedua tangannya meremas-remas toket Mama Andre. “Hihhh...beginihhh.....hihhh........,” “Lagihhhhh....ohohhhh....ahhhh....ahhhh......,” “Hihhh...beginihh...ohhhhhhhhhh........,” “Yeshhhhh....yeshhhh....terusshhhhh.......ohhhhh......ohhhhh....,”

Tiba-tiba tubuh Mas Dharma yang tadi berbaring bangkit. Dalam posisi tubuh menekuk, kepalanya bersarang di toket sang mama yang besar dan bergoyang-goyang akibat genjotan yang mereka lakukan. Dengan buas Mas Dharma mengisap pentil toket sang mama yang kemerahan. “Ohhhh... Dharmahhh....nakalhhhhh kamuhhhh..........ohhhhhhhh.....enakhhh...,” mama meracau semakin menggila. Kepalanya bergoyang ke kiri ke kanan. Rambut yang sebahunya yang basah oleh keringat berkibar-kibar. Mama Andre benar-benar keenakan. Kedua tangan sang mama memeluk punggul lebar Mas Dharma dengan kuat. Tak sampai lima menit dalam posisi seperti itu. Tiba-tiba genjotan mama berhenti. Mulutnya meraung keras. Pantatnya bergetar menekan keras menggencet selangkangan Mas Dharma. Tubuhnya yang basah oleh keringat berkelojotan.

“Ahhhhhhhhhh………….akuhhhh sampaihhhhh…ouhhhhhhh……..,” erangnya. Mas Dharma terus menyelomoti toket sang mama. Semenit kemudian kepala sang mama terlihat bertumpu ke bahu Mas Dharma. Ia lemas karena orgasmenya. “Saya lanjuthhhh yah buhh..,” kata Mas Dharma minta ijin melanjutkan. Soalnya orgasmenya belum datang. “Silakan Dharmahhh..ohh..,” suara sang mama terdengar lemas. Mas Dharma kemudian turun dari meja kerja itu. Tanpa melepaskan kontolnya dari lobang memek sang mama, Mas Dharma membopong tubuh sang mama kemudian membaringkannya telentang diatas lantai yang berkarpet. Kemudian ia kembali melanjutkan pekerjaannya menyetubuhi sang mama. Andre bisa melihat tubuh mamanya yang lemas itu dikentot Mas Dharma dengan penuh keperkasaan. “Sakit buhhh… ahhh…?” “Terus sayanghhhhh…… saya istirahat sebentar ahhhh………. Kamuhhh terusshhh ajahhhhhh….. ohhhhhhh…,”

Tak sampai lima menit sang mama kembali bergairah. Pantatnya kembali bergerak-gerak dengan luwes membalas gerakan Mas Dharma. Rupanya sang mama tak mau hanya menjadi objek. Tiba-tiba ia membalikkan posisi, untuk kemudian menindih tubuh atletis sang ajudan ganteng yang bersimbah keringat. Dengan penuh semangat sang mama kemudian menggenjot pantatnya naik turun mengocok batang kontol Mas Dharma dengan memeknya yang basah dengan cairan lendirnya sendiri, sambil menciumi bibir ajudan muda ganteng itu dengan binal. Dari mulutnya keluar erangan-erangan. “urghhhh.....urghhhh.....yahhh...yahhh,” “Ohhhh….. ibuhhhh…. Ohhhh............ buashhhh….. banget........... ohhhhhh…….,” racau Mas Dharma. “Kamuhhh ……… sukahhh…………. kanhhhhhh……,”

Begitulah. Permainan cabul antara mamanya Andre dan Mas Dharma yang memakan waktu tak kurang dari dua jam itu akhirnya usai dengan skor 5-2 untuk kemenangan Mas Dharma. Maksudnya, sang mama ngecret tiga kali, sedangkan Mas Dharma ngecret dua kali saja didalam memek sang mama. Andre sendiri ngecret dua kali. Sperma kentalnya melumuri daun pintu kamar penghubung. Ia sangat terangsang menyaksikan live show sang mama dan Mas Dharma. Ia tak sabar untuk segera dapat mengerjai sang ajudan yang gila ngentot itu. Dengan tubuh yang masih terasa lemas akibat orgasme, perlahan-lahan Andre meninggalkan kamar orang tuanya. Spermanya yang menempel di daun pintu kamar dibersihkannya terlebih dahulu. Saat meninggalkan kamar, Andre, masih sempat melirik mamanya dan Mas Dharma yang berbaring saling berpelukan di lantai. Keduanya terlihat sangat lelah.

Andre segera melaju kembali dengan sepeda motornya menuju rumah Calvin. Sepanjang perjalanan ia menyusun rencana untuk mengerjai mamanya dan Mas Dharma nanti. Ia tersenyum-senyum cabul membayangkan rencananya itu.Setiba di rumah Calvin, teman sekolahnya itu sudah menunggu di teras sambil duduk santai membaca majalah remaja. Calvin menggenakan t shirt putih polos dan celana jeans biru plus topi pet hitam. Wajah gantengnya tersenyum senang menyambut kedatangan Andre. “Kok telat Ndre?” tanyanya. “Sorry Vin. Ada urusan sama mama tadi,” jawab Andre nyengir. “Kita langsung cabut aja yuk. Udah hampir jam sepuluh nih,”

Calvin mengiyakan, segera ia duduk di boncengan, rapat di belakang tubuh Andre. Tangannya diletakkannya di paha Andre. Kemudian kedua remaja SMU itu melaju menuju sekolah mereka.

“Kok gak bawa baju olah raga Vin?” tanya Andre di tengah perjalanan. “Gak usahlah. Gue kan bukan anak basket. Kesana juga cuman mau liat permainan basket doang,” jawabnya. “Liat permainannya, atau liat pemainnya nih?” tanya Andre menggoda. “Dua-duanya. Hehehe,” “Vin, ini perasaan gue aja tau emang bener sih?” “Maksud lo?” “Elo ngaceng ya? Kok rasanya ngeganjal nih di bokong gue,” “Enak aja!”

Andre tertawa ngakak. Sementara Calvin tersenyum malu di boncengan. Kontolnya memang sudah ngaceng sejak nungguin Andre dari tadi. Ia tak sabar menantikan apa yang akan terjadi nanti di sekolah.

Meskipun bukan anggota basket, tapi Calvin kini tak asing lagi dengan komunitas itu. Pergaulan anak-anak basket yang terkenal sangat eksklusif di SMU Dwi Warna dapat dimasuki olehnya. Ini semua berawal dari ajakan Andre untuk menyaksikan latihan basket di sekolah. Setelah mendengar cerita Andre tentang kedoyanan anak-anak basket pada memek cewek dan silit cowok itu, Calvin jadi pengen ikutan gabung berpesta sex dengan anak-anak basket yang ganteng-ganteng dan macho-macho itu. Lalu ia mengutarakan keinginannya itu pada Andre saat mereka sedang melepas lelah seusai memacu birahi di kamar Andre selepas belajar bersama. Andre menyambut keinginan Calvin itu dengan gembira. “Gue omongin ke anak-anak dulu ya,” kata Andre sambil mencium pipi temannya itu dengan sayang. “Lagian gue pengen latihan lagi nih, udah lama banget gak pernah latihan.” “Pengen latihan karena emang udah lama gak latihan, atau karena udah lama gak ngentot rame-rame dengan mereka?” goda Calvin. “Dua-duanya deh. Hehehe,” jawab Andre manyun. Calvin segera melumat bibir manyun itu dengan penuh semangat.

Ternyata anak-anak basket setuju. Mereka menjadwalkan acara pesta sex seusai latihan basket minggu pagi. Maka, di suatu minggu pagi yang cerah, Andre mengajak temannya itu menyaksikan latihan basket di sekolah. Calvin sempat gelisah karena menyangka acara pesta sex yang mereka rencanakan akan batal, karena sampai jam sembilan pagi menunggu, Andre tidak nongol-nongol juga di rumah. Padahal mereka berjanji berangkat jam setengah delapan pagi. Andre telat karena sedang asik menonton persenggamaan mamanya dengan ajudan papanya sendiri, Mas Dharma. Ketika akhirnya Andre datang juga saat jam menunjukkan hampir pukul sepuluh pagi, Calvin benar-benar merasa sangat bahagia. Apa yang dibayang-bayangkannya selama menunggu Andre akhirnya akan dirasakannya juga.

Minggu pagi itu anak-anak basket yang menghadiri latihan basket lebih ramai dari biasanya. Anggota-anggota yang sudah jarang latihan karena mempersiapkan diri untuk persiapan ujian akhir dan SPMB seperti Andre, banyak juga yang datang. Tak kurang dari tiga puluh remaja hadir dalam latihan basket kali ini. Rupanya berita dari mulut ke mulut tentang akan diadakannya pesta sex khusus, dengan menghadirkan Calvin sebagai bintang tamu sudah menyebar secara luas di antara anggota basket. Melihat begitu banyaknya anggota basket yang hadir, Calvin sempat ciut juga nyalinya. “Gila Ndre. Rame banget, mana kuat gue,” bisiknya pada Andre. “Habisnya selebritisnya datang sih. Santai aja men. Makin rame makin seru tau,” “Sadis!” “Hehehehe,”

Selama latihan basket dilangsungkan, anak-anak basket semuanya berlatih secara bergantian. Diantara mereka tak ada satupun yang menghiraukan kehadiran Calvin. Semuanya cuek dan sibuk berlatih, atau menonton dari tepi lapangan. Bila Andre ikut turun bermain ke lapangan, maka Calvin hanya duduk sendiri. Tak ada yang menyapanya, tak ada yang mengajaknya ngobrol, atau sekadar senyum doang. Calvin kembali ragu, apakah acara pesta sex memang benar-benar akan dilangsungkan seusai latihan atau tidak.

“Jadi apa enggak sih Ndre?” bisik Calvin, saat Andre mendekatinya untuk berisitirahat sejenak, seusai latihan. “Apanya?” tanya Andre kemmbali, sambil tangannya mengelap keringat yang membasahi wajah gantengnya. “Pesta sexnya,” “Oooo, jadi dong, emang kenapa? Udah gak sabar ya?” goda Andre. “Bukan gitu. Kok anak-anak cuek semua ke gue?” “Maksud elo?” “Katanya gue selebritisnya hari ini, kok anak-anak satupun gak ada yang nya gue?” “Hehehehe. Ge er banget sih. Pengen disapa atau pengen digodain mereka?” “Yeeeee...., bukan gitu,” “Santai aja, anak-anak memang begitu, kalau udah latihan semuanya serius. Gak ada yang diperhatiin kecuali permainan di lapangan. Entar kalo udah ngentot ya serius juga. Gak ada yang diperhatiin selain ngentot, hehehehe. Yang penting, elo siap-siapin fisik aja ya. Tu anak-anak satu per satu bakal ngerjain elo, sampe elo pingsan, hehehe,”

Hampir jam dua belas siang akhirnya latihan basket usai. Semua anggota basket istirahat sambil minum-minum dan menyantap makanan kecil. Tak ada lagi yang menggenakan kaos basket. Semuanya bertelanjang dada memamerkan otot-otot remaja mereka yang mengkilap karena basah oleh keringat. Mata Calvin melirik kian kemari bak penari Bali, memandangi mereka semua. Jakunnya naik turun saking nafsunya menyaksikan pemandangan bagus di depannya itu. “Guys, kenalin teman gue nih. Calvin,” seru Andre tiba-tiba pada anak-anak basket yang sedang asik melepas lelah. Serempak ketiga puluh pasang mata itu menoleh pada Calvin, menatapnya tajam dari atas ke bawah, membuat cowok ganteng itu salah tingkah. “Boleh juga,” “Lumayan,” “Udah punya cewek belom?” “Pemalu banget,” “Anak mami ya,”

Segala macam komentar dari mulut anak-anak basket segera memenuhi ruangan. Calvin semakin salah tingkah. Apalagi ketika komentar yang timbul semakin mengarah-arah ke percabulan. Mukanya merah padam, sementara Andre yang duduk disampingnya, hanya cengar-cengir mesum.

“Masih perjaka ya Ndre?” “Udah lo kerjain dong Ndre,” “Gede gak?” “Masih sempit dong,”

Remaja-remaja SMU itu terus berkomentar. Sambil tertawa-tawa nakal. Malah ada yang mulai meremas-remas selangkangannya sendiri. Jantung Calvin berdebar keras, antara malu dan nafsu yang semakin menggelora. Kemudian salah seorang dari mereka mendekati tempat Calvin dan Andre duduk. Namanya David, siswa turunan China yang masih duduk di kelas dua. Wajahnya imut, mirip Ekin Cheng pemain film Hong Kong. Kemudian ia berdiri tepat di hadapan Andre. Tanpa banyak bicara, dengan sekali hentakan anak itu menurunkan celana basket sekaligus celana dalamnya. Kontolnya yang besar dan tidak disunat itu langsung disorongkannya ke bibir tipis Andre. Sambil tersenyum Andre segera memasukkan kontol itu ke dalam mulutnya. Anak-anak basket yang lain tertawa-tawa riuh. Calvin pura-pura membuang muka. Pesta sex dimulai sudah.

“Kok malu-malu sih? Gue tau kalo elo juga pengen,” kata David sambil menarik dagu Calvin agar dapat menyaksikan oral yang dilakukan Andre pada kontolnya. Calvin hanya mampu menelan ludahnya menyaksikan bagaimana mulut Andre asik memuluti batang besar kemerahan itu. Tak disadarinya kalau dua orang anak basket lainnya mendekati tempat duduknya. “Kalo pengen, langsung aja Vin. Nih kami beri elo dua sekaligus,” itu suara Dhimas. Calvin menolehkan kepalanya ke atas ke arah datangnya suara itu. Dua wajah ganteng milik Dhimas dan Taufik tersenyum mesum padanya. Kepala kontol mereka sudah menggesek-gesek pipinya. “Cicipin nih kontol gue. Gak usah malu-malu,” kata Taufik, anak 3 IPA asal Ternate. Calvin menurunkan pandangannya. Didepannya sudah terhidang dua batang kontol besar milik dua temannya itu. Kontol Dhimas yang duduk di kelas 3 IPS itu juga tidak disunat seperti David. Sedangkan kontol Taufik disunat. “Kulum dong Vin, hmmmppppp,” kata Andre padanya, sambil terus memuluti batang kontol David. Dengan ragu Calvin menggenggam kedua batang kontol itu dengan kedua tangannya. Tangan kiri menggenggam milik Dhimas, sedangkan tangan kanannya menggenggam milik Taufik. Ia meleletkan lidahnya, menjilat kepala kontol itu satu per satu bergantian. “Gitu dong,” kata Dhimas dan Taufik serempak. Mereka tertawa-tawa menyaksikan apa yang dilakukan Calvin. Anak-anak basket yang lain juga mulai sibuk memuaskan birahi masing-masing. Mereka saling merangsang. Ada yang langsung mengulum kontol milik temannya. Ada yang asik menjilat-jilat bagian-bagian tubuh milik temannya, seperti pentil, dada, ketiak, perut dan lain sebagainya. Suasana lapangan basket sudah berubah jadi ajang percabulan remaja-remaja gila sex. Suara erangan, desahan, ditingkahi dengan tawa-tawa renyah mereka memenuhi ruangan.

Calvin semakin bersemangat. Kini dua batang kontol itu sudah asik dikulumnya. Kadangkala ia mencoba memasukkan sekaligus dua batang kontol itu. Dhimas dan Taufik mengerang semakin keras. Mereka sangat keenakan oleh perlakuan Calvin. Jemari tangan mereka sibuk meremas-remas rambut kepala Calvin. Andre yang duduk di sebelah Calvin sudah mulai meningkatkan aktivitasnya. Mulut dan lidahnya asik melakukan rimming di celah pantat David. Cowok kelas dua itu merem melek keenakan dalam posisi mengangkang membelakangi Andre. Tubuhnya membungkuk seperti orang sedang sholat, kedua tangannya bertumpu pada betisnya. Sementara itu, tubuh atletis Andre asik dijilati oleh Ruben dan Robin. Dua cowok macho kembar identik yang masih duduk di kelas satu. Sesekali Calvin melirik Andre yang meringis-ringis keenakan oleh ulah kedua cowok kembar yang kaya bulu-bulu halus itu. Dalam hatinya ia ingin juga diperlukan seperti itu.

Wisnu kemudian mendekati Calvin, Dhimas, dan Taufik. Mulutnya langsung menjilati dada Dhimas dan Taufik bergantian. “Gantian dong, gue dikulum Calvin juga,” katanya. Dhimas lalu menarik batang kontolnya yang penuh ludah dari mulut Calvin. Wisnu segera menggantikan posisi Dhimas. Sedangkan Dhimas kemudian duduk disebelah Calvin. Kepalanya langsung menyantap batang kontol Calvin.

Sejenak Calvin terperangah memandang perkakas Wisnu. Apa yang dikatakan Andre padanya ternyata benar. Batang kontol cowok Bali itu benar-benar besar dan diramaikan dengan urat-urat. Berwarna gelap dan dipenuhi jembut keriting yang lebat. Tak berlama-lama Calvin langsung memasukkan batang besar itu ke dalam mulutnya. Kemudian berkonsentrasi menyelomoti batang besar itu. Batang Taufik yang kalah gede dari milik Wisnu dicuekkannya. Taufik kemudian mengikuti Dhimas berbaring disebelah Calvin. Selanjutnya dua cowok itu asik menyelomoti batang kontol Calvin.

Pesta sex semakin panas saja. Anak-anak basket yang lain juga pengen merasakan mulut Calvin. Sedang asik-asiknya Calvin memuluti peralatan Wisnu tiba-tiba tubuhnya ditarik oleh seseorang. Batang kontol Wisnu yang belepotan ludahnya tercerabut dari mulutnya. “Apa-apaan sih lo Chan? Gangguin orang yang lagi asik aja lo,” protes Wisnu pada Chandra, cowok yang tadi menarik tubuh Calvin. “Iya nih, Chandra. Gua dan Taufik kan lagi asik juga,” sambung Dhimas. “Hehehehe. Gantian dong. Anak-anak laen kan juga pengen ngerasain mulut binal si Calvin. Liat tuh,” tanggap Chandra cuek. Ia menarik Calvin ke tengah lapangan. Disana sudah berbaris tak kurang dari sepuluh orang remaja ganteng dengan menggenggam dan mengocok-ngocok batang kontol mereka yang mengacung tegak. Mereka cengengesan memandangi Calvin, Wisnu, Dhimas, dan Taufik. “Hehehe. Jangan makan sendiri dong,” kata Andre ditengah-tengah permainannya dengan David, Ruben, dan Robin. Saat ini ia sedang asik mengulumi batang kontol Ruben. Sementara Robin mengulum kontolnya dan David mengulum kontol Robin. Tak lama Calvin sudah sibuk melakukan oral pada sepuluh remaja yang berangkulan tangan dibahu dan berdiri rapat mengelilinginya. Ia tak lagi memperhatikan siapa saja pemilik kontol-kontol besar yang tertawa-tawa mengelilinginya itu. Jantungnya berdegup kencang karena sangat terangsang. Gimana enggak terangsang? Sepuluh batang kontol besar mengelilingi dirinya. Saat mulutnya serius dengan satu atau dua batang kontol, batang-batang kontol yang lain menggodanya dengan menggesek-gesek kepalanya, lehernya, pipinya. Meminta untuk segera dikulum oleh Calvin. Tiba-tiba terdengar suara racauan yang keras dari arah tiang ring basket. “Ohhhh..... yessshh......., lebih cepathh....... ohhhh.......... kerashhh......... ohhhhhhhh........,”

Calvin menghentikan kulumannya sejenak. Ia menoleh ke arah racauan itu. Di tiang ring dilihatnya Dhimas sedang disodomi oleh Wisnu dengan gerakan pantat yang cepat dan keras. Suara tepukan pahanya beradu dengan buah pantat Dhimas bergema memenuhi ruangan. Racauan itu berasal dari mulut Dhimas yang merem melek keenakan. Sementara itu Taufik asik mengulumi batang kontol Dhimas yang tegak. “Pengen di sodomi juga Vin?” “Sabar men, entar lo dapat jatah juga,”

Cowok-cowok yang mengelilingi Calvin sibuk berkomentar melihat reaksi Calvin menyaksikan persenggamaan yang dilakukan oleh Wisnu dan Dhimas. Sementara itu di sudut biru, eh di sudut yang lain, Andre juga sudah asik melakukan penetrasi pada lobang pantat David yang tadi sudah di rimmingnya. David menungging di lantai lapangan basket, disodomi oleh Andre. Sementara Andre disodomi oleh Robin. Sedangkan Ruben berbaring telentang dibawah David, mulutnya dientot oleh batang kontol David. Mereka berempat bergerak ritmis sambil mengerang-erang dan meracau keenakan.

Kembali Calvin ditarik oleh seseorang. Saat itu ia sedang asik mengulum batang kontol Chandra. Rupanya yang menariknya kali ini adalah Randy. “Mau ngapain Ran?” tanya Chandra. “Gak bosen lo disepong mulu? Sekarang udah waktunya ngentotin dia,” jawab Randy, si imut yang wajahnya dihiasi kumis, cambang dan jenggot tipis itu. Randy ini turunan Pakistan, sekilas wajahnya mirip dengan Hrithik Roshan pemain film India yang sedang naik daun itu. Randy kemudian menyuruh Calvin menungging. Mulutnya segera mempereteli lobang pantat Calvin yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Celah sempit kemerahan milik Calvin dijilatinya dengan penuh nafsu. Dalam kesehariannya di sekolah Randy ini terkenal sangat dingin dan alim. Namun ternyata kalau sudah nafsu, seperti saat ini, dia sangat liar dan buas. Lidahnya menari-nari menerobos celah sempit Calvin.

Aksi Randy disusul oleh Razak, cowok kelas satu blasteran Betawi dan Padang. Mulutnya segera merimming lobang pantat Randy. Dibelakang Razak ada Devon, cowok kelas dua yang juga turunan China seperti David. Dibelakangnya ada Chandra, lalu cowok lain, hingga akhirnya sepuluh cowok yang tadi menggilir Calvin kini asik saling merimming seperti sedang bermain kereta api. Mulut, lidah, dan jari jemari mereka sibuk mengerjai celah lobang pantat milik teman didepannya.

Setelah merasa cukup melakukan rimming, dengan arahan dari Randy, mereka kemudian melakukan sodomi berantai dalam posisi menyikukan kaki di lantai. Calvin paling depan disodomi oleh Randy. Tangan Randy sibuk mengocok-ngocok batang kontol Calvin. Dalam waktu berselang lima menit, mereka kemudian bergantian menyodomi Calvin dalam posisi tetap berantai. Rupanya permainan mereka membuat teman-teman yang lain ikut bergabung. Wisnu langsung mengambil posisi di depan Calvin. Batang kontol Calvin segera dibenamkannya ke dalam lobang pantatnya. Taufik tak mau ketinggalan. Dimasukkannya batang besar Wisnu ke lobang pantatnya sebelum keduluan Dhimas. Akhirnya Dhimas disodomi oleh Taufik. Andre menyusul memasukkan batang kontol Dhimas sambil terus mengentot David. Didepan David ada Ruben yang menyodomi kembarannya sendiri, Ruben.

Sodomi berantai itu akhirnya disudahi dengan orgasme bersama didalam lobang pantat teman yang berada didepannya. Ruben yang berada dibarisan paling depan menyemburkan spermanya ke lantai. “Sumpah seru banget maen kaya gini!” kata Taufik “iya… thanks semua!!gw sangat fun banget!!agh…”kata Calvin

Satu persatu nyopotin kotol ditiap lawannya dan langsung pada pulang kerumah pas mau pulang aja masih ada yang megangin kotol malah ada yang ngeluarin kontolnya segala.Gw pulang sama Calvin naik motor, “Gimana Vin!seru gak!!loe masih konak?”kata gw sambil narik gas untuk keluar dari parkiran “Hmmmm………..”kata Calvin sambil melingkarkan tangannya di selangkangan gw dan lebih ngerapat ke tubuh gw dan tertidur kayanya.Dalam perjalanan menuju rumah Calvin gw sempet mikirin hal yang tadi pagi gw liat Mas Dharma ngentot sama Mama dengan pikirin yang kotor gw siap ngerencanain tuk ngerjain Mas Dharma dan sekalian nikmatin kontol Mas Dharma yang gede banget. “Vin… udah sampe!!Vin jangan tidur terus!!” “egh… udah sampe andre!gendong dong!!”rengek Calvin “dasar manja!!ntar kalo ketahuan sama orang dihum loe gimna!!ada mobil digarasi tuh!!” “egh… apa?mobil!!” “iya mobil!!bokap kalie udah pulang!!” “ya udah deh!!thanksnya Ndre udah ngasih semua tuk gw!!” “sama sama!!”seru gw sambil ngeremes kontol calvin yang udah lemes, lalu calvin masuk kedalam humnya dan gw balik kerumah.Sampe dihum gw liat mobil papa juga mama belum ada, gw tanya sama mba minah kapan mama pulang!! “mba!ada telpon dari mama/papa?” “oh iya mas, tadi mama telpon kalo mama gak pulang ada rapat sama ibu mentri!” “oh… Mas Dharma pulang mba!” “kayanya pulang mas, soalnya ibu tadi pesen sama mba kalo nanti malam mas Dharma mau pulang jadi jangan dikunci pintu belakang!kata mama mas!” “oh… gtu!!mba aku laper ne abis maen basket!mba minah udah masak!” “udah mas!” “ya udah, mba anterin makanannya kekamar akunya sekalian sama Jus Jeruknya!makasihnya mba” Akhirnya gw kekamar mau mandi bersih bersih badan lalu makan dan isitirahat dan ntar malem baru beraksi.Gw tidur kelewatan banget sampe malem dan gw bangun dengan perut keroncongan gw kebawah untuk makan malam gak lupa gw bawa piring bekas makan siang tadi.Sambil telanjang dada gw kedapur pas gw liat mba minah lagi beresin dapur, “Mba!aku laper ne!!hehee” “eh… mas ngangetin mba aja!!udah mateng den udah ada dimeja tinggal makan kok!” “maff ya mba udah ngangetin!hehe… makasihnya mba!” seru gw sambil menuju meja makan dan makan deh. Pas lagi makan gw tanya soal Mas Dharma sama Mba Minah trus jawabnya Mas Dharma udah pulang sekarang lagi istirahat dikamar kata Mba Minah.Sambil makan gw mikirin hal yang pas buat ngejebak Mas Dharma dan gw jadi inget sama video yang gw ambil tadi pas Mas Dharma ngentot Mama, Habis makan gw langsung kekamar nyalain komputer dan masukin video tadi ke komputer dan gw nyalian lalu gw Telpon Mas Dharma “Hallo, ada apa Mas Andre!” “Mas Dharma bisa kekamar Andre gak bisa minta bantuan ngerjain tugas susah ne mas!!” kata gw mancing Mas Dharma, Mas Dharma memang orang yang pinter jadi gw sering banget minta bantuan sama dia sekalian cuci mata liat badan yang seksi itu. Tapi itu saat belum ada video mesum ini sekarang sejak ada ini gw bisa manfaatin. “Iya mas saya kesana!!” kata Mas Dharma setelah menerima telpon gw Dia naik ke atas ke kamar gw. Kebetulan gw lagi nyalain kompter dan gw ngerjain soal lewat komputer, pintu kamar gw diketok sama Mas Dharma dan gw suruh masuk lalu dia duduk disebelah gw yang udah gw siapin bangku sengaja video gw nyalin tanpa ada suara dengan latar gw ngerjain soal “Mana mas yang gak ngerti!”kata Mas Dharma tanya ke gw trus gw tunjuk soal di komputer dan dia mulai ngerjain, gw liat muka dan badan Mas Dharma sangat menawan terlebih saat itu dia hanya pake celana pendek ketat dan baju kaos longgar tapi gw masih bisa liat cetakan dada Mas Dharma dan terlebih gw bisa liat ceplakan kontol Mas Dharma yang gede banget yang sempet gw taksir lebih dari 20cm dengan diameter gede! “Mas ini jawabannya!!”kata Mas Dharma yang ngebuyarin lamunan gw yang lagi mikir kotor sambil melihat tubuhnya!! “Oh… iya mas!!”kata gw kaget “Mas Andre ngatuk!!cuci muka dulu gih!!” “ya udah!gw cuci muka dulunya Mas!!” gw ke kamar mandi dan gw intip gerakan dia ngeliat soal yang ada dikomputer, Pas gw liat gerak gerik Mas Dharma mulai aneh mungkin dia udah ngeliat video itu pas dia nonton gw langsung keluar ngangetin dia “Gimana Mas!enak udah ngebobol memek mama!” kata Andre ngangetin Mas Dharma “Mas… Mas…!” “gw bakal bilang sama papa!loe sama Fadly bakal dipecat dan bakal masuk penjara!!mampus loe!!” “Mas jangan bilang mas!!saya mohon mas!!”seru Mas Dharma sambil memohon dikaki Andre tapi Andre nyuekin “lagian loe ngapain nyetubuhin mama gw!!kenapa??” “Mas Dharma!di suruh ibu Mas Andre!!” “boong!!gw bakal bilangin sama papa!biar loe negrasain melarat!” kata gw sambil bentak Mas Dharma “Mas Andre saya mohon mas!jangan bilang sama Bapak, saya rela Mas mau ngapain asal jangan bilang sama bapak soal masalah ini!!” “gw gak peduli sama loe mas!Mas Dharna emang gila!!mama Andre aja sampe Mas Dharma embat!!gila!!” seru gw sambil menuju depan pintu “sekarang loe keluar, cepet kemasin baju loe dan tunggu perintah dari papa!biar loe dipecat juga sama fadly juga!!dan gara gara loe keluarga gw ancur!!” “Jangan mas!!saya mohon!!saya mau ngelakuin semua tanpa kecuali mas!” seru Mas Dharma sambil memohon dengan memegang pinggul dan tanggan nya menyentuh kontol gw, gw sempet kaget dengan tindakan Mas Dharma saat itu “Oke gw gak bakal bilang sama papa!asal loe mau turutin perintah gw dan gak boleh nolak!sekali aja loe nolak loe akan gw aduin sama papa!”seru gw tegas “makasih mas!!makasih mas andre!!”kata Mas Dharma sambil meluk pinggang gw dan mepet kepantat gw yang gempal saat gw mau ngelangkah kedalam kamar tiba tiba aja celana pendek yang gw gunain melorot ketarik sama tangan Mas Dharma yang megang celana gw dari tadi. Plos… gw langsung keadaan telanjang bulat celana gw melorot, Mas Dharma yang ngeliat langsung minta maaf sama gw tapi gw cuek aja sambil narik celana gw keatas. Otak gw pun berputar dan pikiran kotor gw bekerja saat celana mau dinaikin keatas gw ngebalikin badan “Tugas pertama loe!sepong kontol gw!”kata ku tegas “baik mas!”seru Mas Dharma tegas tanpa babibu lagi kontol gw langsung dilumat dengan lahap tanpa ada sela lagi kontol gw yang kering. “dasar!” seru gw sambil ngelepasin mulut Mas Dharma dari kontol gw dan gw langsung tutup pintu kamar gw dan dia langsung masuk kamar. “kok dilepas Mas!”seru Mas Dharma melas!! “loe mau!sini!”seru gw sambil telunjuk gw bergoyang kearah dia “Loe merangkak kesini!!cepet” seru gw, dengan melas dan muka yang terpaksa Mas Dharma nurutin perintah gw. Langsung gw naik ketempat tidur dengan posisi gw terlentang dibawah Mas Dharma sedang nunggu perintah “Buka baju loe dan loe langsung sepong gw!!” langsung Mas dharma buka baju dan gw sumpah kaget banget kontol Mas Dharma belum konak aja gede banget dia berdiri depan gw dengan badan yang putih mulus wah bikin gw tambah konak “cepet sepong!!” denger perintah kaya gtu langsung Mas Dharma naik ketempat tidur dan mulai nyepong gw lagi dengan semangat mulai dari kepala kontol gw yang gede tapi gedean Mas Dharma sampai biji juga jembut gw disapu sama mulut Mas Dharma “agh… gimana loe suka!!” “suka banget mas!!” “kalo loe suka terusin sampe gw puas!!agh… dasar doyan kontol loe!!agh…” Setelah lama dia ngisep kontol gw dan gw mengerang kenikmatan gw langsung bangun untuk duduk sambil kontol gw masih di sepong sama Mas Dharma,gw udah mulai gak tahan kepala Mas Dharma gw remas remas hanya bunyi Agh… agh… agh… agh… trus… srups… srupss… srups… srups… suara yang timbul dari mulut Mas Dharma dan gw juga udah gak tahan lagi pengen orgasmus. Mas, gw pengen muncrat nih, mani gw udah gak bisa gw bendung lagi. Sambil melintir dan mijet mijet putting gw sendiri dan tangan gw pukul badan Mas Dharma dan membuat Mas Dharma tambah semangat. Kocokan dari mulut Mas Dharma makin keras dan cepat aja. “Yahhh…. Yahhh…. Ohhh…. Pphh…. Phh…. yeaah....” seru gw “srups… srups… srup… “suara mulut Mas Dharma nyepong kontol gw, muka Mas dharma horny banget sama kontol gw. “Mhhh... ohhh… ohhh… ohh… clllk… clllk… clllk…” bunyi kocokan kontol dan mulut Mas Dharma, “gw udah mau keluar nih.....” “ahhhhhhh…… ahhhhhh …….ahhhhh……. ahhhhhh…..” desah gw karena nikmat banget disepong sama Mas Dharma air mani gw muncrat ada yang masuk mulut Mas Dharma dan ada juga muncratin diperut gw “Hmmmmm……. Ohhhhhh…… hhhh…….. hhhhh…….. hhhh” desah gw “Aduh!enak banget sampe lemes banget ....!” seru gw “Saya juga puas Mas!nyepong itu enak banget!!” “Beneran nih loe!agh… sekarang loe jilatin badan gw ini dan air mani ini sampe bersih” “baik mas…!” Mas dharma ngejilatin mair mani yang muncrat diperut gw dengan rakusnya sampe keatas muka gw dan tanpa sadar Mas Dharma nindih gw dan kontol Mas Dharma terasa dibadan gw yang udah konak banget, Mas Dharma mencium gw dengan rakus dan gw ikutin gerakan mulutnya narik lidah menjilat itu yang dilakuin sama Mas Dharma.Dengan lihai gw ngimbangin permainan Mas Dharma yang mainin lidah gw dan mulut gw yang dicipok. Mas Dharma dan gw sangat menikmati ciuman itu dengan nafsu sampe mendesah.... mmmmhhh…. Mmhhhh…. Oh.. nikmat banget… agh….Gw cupang lever Mas dharma sampe kelihatan bekasnya “Nungging loe!!gw mau ngentoto loe!” “agh… baik mas!!” langsung gw ludahin lobang Mas Dharma, cuih… langsung gw masukin jari jari gw kedalam pantat Mas Dharma dengan cepat Mas dharma meringis kesakitan “agh…. Agh…. Saaaakiiiiitttt.. ah…” rintih Mas Dharma namun gw cuekin aja dengan perlahan kadang cepat gw tekan konto, kedalam pantat mas dharma dan Dia ngeris kesakitan. “agh… enak banget agh….” Seru gw sambil megang badan Mas dharma dan gw pukul badannya dengan cepat kontol gw langsung masuk semua tanpa berlama lama gw ngenjot pantat Mas dharma “agh…. Agh…. Sakit… mas…. Agh… ssssaakkkittt… agh….” Seru Mas Dharma ngerintih tapi gw cuek aja malah gw bilang sama dia “semakin loe berisik semakin gw bikin sakit… agh…. Anjing sempit banget lebih enak ini dari pada memek agh….” “egh… egh….” Seru mas Dharma “sakittttttt..... ohhhhhh…..” teriak Mas dharma tanpa gw peduli dengan rasa sakit yang dia terima malah gw terus tambah tekan sampai penuh sampai kena kelenjar prostat mas Dharma “agh…. Agh…. Terus yang kenceng mas agh….” Seru mas dharama, tau taunya dia mulai menikmati entotan sesama jenis ini “agh…. Asik… asik…. Agh…. Dasar anjing!!” seru gw, Gw ganti posisi nungging dengan doggy style. “Aa.....akhhhhh,...........arghhhhhhh......” erang mas Dharma “Ayo Mas andre.... terussss…. Terussssss… mas... ohhhhhh….. enakkkkk... mas Andre agh….” “agh… suka juga loe!!agh…” “Masssssss… tambah cepattttt…… tambah dalam masssss agh… terus mas…” “Agh….ohhhhhh….. croootttt……. Crotttttt……” tanpa bisa ditahan gw menyemprotkan air mani gw kedalam pantat Mas Dharma.Gw langsung jatuh nindih tubuh putih mas Dharma dan gw peluk dia dari belakang sambil mencium punggungnya “agh… pantat loe sempit banget Dhar!!agh… agh…” “kontol mas juga hebat agh… agh… agh….”Pas gw terlentang disamping mas dharma, mas dharma ngebalik badannya dan gw liat dia masih konak karena dari tadi gak keluar air mani tapi yang bikin gw kaget kontolnya itu gede banget, tiba tiba badan gw ditarik mendekat kebadan dia dan gw lihat Mas Dharma sedang tersenyum lebar ke gw. Kedua tangannya mulai menjalar turun dari bahu gw menuju dada gw. Gw gak melawan ataupun menahannya biarkan semua aja toh gw jadi puas juga. Gw mendesah-desah saat kedua tangannya sibuk meraba-raba dada gw "...hhohh... ooohh... Dhar… enak sekali dhar... aahhh..." Terlena, Gw peluk badan Mas Dharma dan pegang kontol mas Dharma yang udah tegak menjulang sambil memeluk tangannya dia mulai mencium gw dengan rakusnya. Tiba-tiba Mas Dharma menyuruh gw berdiri. Begitu gw berdiri diatas tempat tidur,Dadanya yang bidang sekali, ditumbuhi bulu-bulu halus. Darahku berdesir melhat bulu dadanya. Oooohhh... jantan sekali. Di antara dadanya yang berbulu itu, sepasang puting kecoklat-coklatan menyembul keluar menuruni perutnya yang kotak-kotak dan berakhir di semak-semak sekitar tempat kontolnya berada. Mas Dharma yang sudah menjulang tinggi yang sedang gw pegang. Bagai terhipnotis, Gw menjatuhkan badan gw di bawah kakinya dan langsung mengulum kontolnya. Gw melakukannya dengan spontan, tahu bahwa Mas Dharma juga mengharapkan untuk disepong dan gw juga mau nikmatin kontol yang sumpah bikin mama gw kelojotan. Untuk beberapa saat, gw merasa seperti pelacur pria rendahan, haus akan kontol, pada hal sekarang gw pimpinannya tapi gw tak dapat mengingkarinya.Gw memang membutuhkan dan memuja kontol. Kontol adalah lambang kekuatan sejati pria, dan juga organ yang paling seksi. Mas Dharma hanya dapat mendesah-desah keenakkan, tubuhnya menggeliat-geliat, menahan rasa nikmat yang dirasakan kontolnya. Sambil menyodokkan kontolnya ke dalam mulut gw, Mas Dharma kepala gw. Rambut gw diremas-remas, menunjukin kalo dia betapa dia sangat menikmati sedotan gw. Bosan dengan rambutku, kedua tangannya menjalari punggungku dan mencakarinya. "...hhhoohh... ooohhh... jilat kontol Mas.... Aaahhh.... Buat Mas Dharma ngecret.... Hhhoohh..." erang Mas Dharma. “agh… srups… srups.. enak mas!agh….” “yes… yes…. Agh……” Dan gw pun semakin bersemangat menyedot seluruh isi kontol Mas Dharma yang gede itu. Sesekali gw remas-remas biji pelernya berharap pejuhnya akan lebih mudah muncrat keluar.Gw sudah sering meminum pejuh gw sendiri juga pejuh Calvin dan anak anak Basket. "...hhhoohh... uuuhhh.... Aaahhh...hhoossshh..." Tiba-tiba kontol Mas Dharma membesar di dalam mulutku. Nampaknya kepala kontolnya menggembung, bersiap-siap untuk menembakkan pejuh. Mas Dharma mendorong kontolnya ke dalam mulut gw keras-keras dan kontol itu pun meledak. CCRROOTT!!! CCROOT!!! CCRROOT!!! Tubuh Mas Dharma yang telanjang itu menggeliat-gelait dan mengejang-ngejang. Setiap kali tubuhnya mengejang, dia akan mengerang "UUGGH!!!... AAHHH!!!......UUUUHHH!!!" Napasnya memburu-buru, otot perutnya ebrkontraksi, dan keringat mulai membasahi sekujur tubuhnya. "AAAHHH... UUUHH... HHHOOHH..." desahnya saat tetes terakhir pejuhnya meluncur turun ke kerongkonganku. CCROOTT!!!! Dengan rakus, kutelan semuanya. Aaahh.... Enaknya pantes mama suka banget sama Mas Dharma air maninya sedep gila terlebih kontolnya. Manis dan agak asin. Gw amat menyukai rasa pejuhnya yang gurih lebih enak dari pada air mani taufik dan calvin,Tubuh Mas Dharma berotot itu pun lemas seketika. Dengan lembut, dia memeluk tubuh gw dan membimbing gw untuk berbaring di lantai dan gw turutin semua yang diaba abakan dia. "hhoohh... Mas gak saka kamu nikmat banget!mas, boleh ngentot gak pantat mas Andre?" Tentu saja saya menyetujuinya.

Dengan sensual, Mas Dharma merentangkan kakiku selebar-leabrnya. Lubang pantatku yang ketat berkedut-kedut di hadapannya. Selama beberapa saat, Mas Dharma hanya memain-mainkan kontolnya yang sangat tegang walau baru muncrat di pintu gerbang anus gw.Gw mengerang-ngerang penuh nafsu, memohon untuk segera menusuk pantat gw dengan kontol yang gede itu. Tapi Mas Dharma tak menghiraukan gw malah terus maenin kontolnya sampe gw udah gak tahan banget untuk nunggu. Dia menunggu sampai lubangku cukup liicin dengan precumnya. Dan kemudian, setelah puas melumasi lubang pelepasanku, Mas Dharma kemudian menancapkan kontolnya, jauh ke dalam tubuh gw. "AAARRGGHH!!!!" erangku, kesakitan. Untung aja kamar gw jauh dari ruang bawah dan kebetulan juga rumah gw sepi jadi suara gw gak kedengeran kesakitan karena kontol Mas Dharma masuk kepantat gw gila enak mampus. "..hhohh... hhhohh... sakit ... hhohh.... Mas..... hhohhh..." keluhku. "Sabar mas Andre.Nanti juga enak tadi pas Mas di entotin juga gini sakitnya tapi jadi enak agh… sepit banget mas!!agh…., Mas akan merasa puas, oke servisnya akan Mas bikin lebih asik dari servis mama juga bu mentri" Kata Mas Dharma janji dengan eluh eluhan gw dan kontol mas Dharma yang memaksa masuk membuat otot pantat gw ngurut kontol gede mas Dharma tapi itu bikin nafsu mas dharma jadi gede “agh…. Agh…. Enak mas!!agh…” “yang dalem mas!agh…”seru gw sambil cokil. Mas Dharma pun mulai menggenjot pantat gw. “AARRGGGHH!!!.... agh….” Perih sekali. Lubang gw terasa penuh banget beda sama yang punya anak anak yang ngentot sama gw, gw ngerasa perawan lagi “agh…. Terus mas…. Agh…” sekali dan bibir anusku serasa sobek. Kemudian Mas Dharma menusukkan kontolnya masuk. AARGGH!!! Sakit tapi nikmat. Nafsu gw yang begitu besar sama mas dharma dari dulu ngebuat gw tahan nahan sakit dan nikmat yang sumpah loe pasti iri, gw senang dengan tubuh mas dharma yang sexsy banget bikin gw tambah nafsu cokil. Gw pengen mas dharma ngentot gw melulu dan buang pejuhnya dalam tubuh gw bahkan dalam mulut gw karena saya diciptakan hanya untuk melayani dan dilayani oleh tubuh dan badan yang kekar juga kontol dan air mani yang gurih. "hhhooh... hhhoohh.... ketat... hhhoosshh...sempit... aaahh... Mas suka pantat mas Andre... hhhohhh..." Seru mas Dharma “Ohhhhh........ohhhhhhhhh.............................enakkkkhhhhh....terusssssshhhhhh....,” seru gw nafsu. “Hihhh...hihhh...apahhh...yang enakhhh...hihhh.....mas...,” “Konthollllsshhhhh.....mashhhh...Dahrmahhh.......ouhhhhhhh...........,” “Mas Andre sukahh......hihhh....ouhhh.....ouhhh....sukahhh??....” “Sukahhh.....besar....bangethhhh.......ouh......Dharmahh......,” “Hihh...pantatttttt...masssss....jugahhh....enakkk....hh...ohhhh....,” “Enakhhh?????........benar............. enakhh......Darmahhh..........??” “Yahhh...iyahhh....buhhh.....” “Enakhhh...manah...samah....ohhhh...memmek.......mamahh...ohhhhh....,” rintih gw kenikmatan “Enakkhhhhh...pantatttt........... mas andre........,” “agh…. Yakinnnnn……agh…. Agh…. Lebih dalemmmmm agh…..” “benerrrrrrrrrr……. Agh……..” “Mmmasakhhh sihhh.... Mas Dharamahhh........ oohhhh..... yesshhhhh..... disituhhh..... ahhhh...,” “Iyahh... Mashhh.... masih... serethhh.... ohhh... njepithhhh............,” “Kalauhhhh.....samahh.....memek......... Bu menteriiiii.................?” “Ohhhh......... enaaaakannnn….. pantat massss…….. agh….....enaknyahhhh,..mas....ohh............,” “Dasarhhhh....sshhhhh....gigolo....ouhhhh.....,” “Ohhh...ohhhh...ohhhh.....yahhh....ohhh.,......,” “Kerashhhhh...........oohhhhh...................besarhhhhh……….bangethhhhh......ohhhh...,” Gw menggenjotkan pantatnya naik turun dengan keras. Mas Dharma membalas dengan genjotan pantat yang tak kalah keras. Suara tepokan terdengar keras. “Plokkk...plokkkk...plokkkk...plokkkk....,” Kamar Andre diramaikan dengan suara-suara erangan, jeritan, desahan dari mulut nya dan Mas Dharma. “Hahh...... hahhhh...... hahhhh........ ohhhhhh..........tekan lebihhhh....dalamhhhh,” erangan Mas Dharma kedua tangannya ngocok kontol gw “Hihhh...beginihhh.....hihhh........,” “Lagihhhhh....ohohhhh....ahhhh....ahhhh......,” “Hihhh...beginihh...ohhhhhhhhhh........,” “Yeshhhhh....yeshhhh....terusshhhhh.......ohhhhh......ohhhhh....,” Tiba-tiba tubuh Mas Dharma yang tadi berbaring bangkit. Dalam posisi tubuh menekuk, kepalanya bersarang di dada gw yang bidang. Dengan buas Mas Dharma mengisap pentil toket gw yang kemerahan. “Ohhhh...... mas Dharmahhh.... nakalhhhhh kamuhhhh.......... ohhhhhhhh.... .enakhhh...,” gw semakin menggila. Kepalanya bergoyang ke kiri ke kanan. Rambut gw udah basah oleh keringat berkibar-kibar. Gw sangat keenakan banget gw baru sadar kalo mama pantes selalu nagis sama mas Dharma tau taunya emang enak banget agh….. Kedua tangan gw memeluk punggul lebar Mas Dharma dengan kuat. Tak sampai lima menit dalam posisi seperti itu. Tiba-tiba genjotan gw berhenti. Mulut gw meraung keras. Pantatnya bergetar menekan keras menggencet selangkangan Mas Dharma. Tubuhnya yang basah oleh keringat berkelojotan. “Ahhhhhhhhhh………….gw aghuhhhh sampaihhhhh…ouhhhhhhh……..,” erangnya. Mas Dharma terus menyelomoti dada bidang gw. Semenit kemudian kepala gw bertumpu ke bahu Mas Dharma sambil mengigit kecil. Gw lemas karena orgasmenya. “Mas lanjuthhhh yah mashh..,” kata Mas Dharma minta ijin melanjutkan. Soalnya orgasmenya belum datang. “terusin mas…. Agh…. masDharmahhh..ohh..,” suara gw lemas. Mas Dharma kemudian naikin badan gw ke kasur. Tanpa melepaskan kontolnya dari lobang pantat gw, Mas Dharma membopong tubuh gw kemudian membaringkannya telentang diatas kasur yang sudah basah tadi.. Kemudian ia kembali melanjutkan pekerjaannya menyetubuhi gw. “Sakit masssshhh… ahhh…?” “Terus massssshhhhh…… gw….gw…. istirahat sebentar ahhhh………. mashhh terusshhh ajahhhhhh….. ohhhhhhh…,”

Tak sampai lima menit gw udah mulai berergairah. Pantat gw kembali bergerak-gerak dengan luwes membalas gerakan Mas Dharma. Rupanya gw gak mau hanya menjadi objek. Tiba-tiba gw membalikkan posisi, untuk kemudian menindih tubuh atletis sang ajudan ganteng yang bersimbah keringat. Dengan penuh semangat gw kemudian menggenjot pantatnya naik turun mengocok batang kontol Mas Dharma dengan pantat gw yang basah dengan cairan lendirnya sendiri, sambil menciumi bibir ajudan muda ganteng itu dengan binal. Dari mulutnya keluar erangan-erangan. “urghhhh.....urghhhh.....yahhh...yahhh,” “Ohhhh….. massshhhh…. Ohhhh............ buashhhh….. banget........... ohhhhhh…….,” racau Mas Dharma. “massshhh ……… sukahhh…………. kanhhhhhh……,” Begitulah Permainan cabul antara gw dan Mas Dharma yang memakan waktu tak kurang dari dua jam itu akhirnya selesai juga di sela-sela napasnya. Sambil masih mengentot gw, Mas Dharma membungkukkan tubuhnya dan mulai menciumiku dengan penuh nafsu. Tubuh kami menyatu dalam ciuman itu, dan juga dalam persetubuhan gw dan mas dharma. Gw dan mas dharma disatukan oleh cinta dan nafsu birahi kami. Tiba-tiba kontol mas dharma mulai mengembang dan berkedut-kedut. Kemudian CCCRROOTT!!!CCRROTT!!! CCRROOTT!!! CCCRROOTT!! Dengan tak terkendali, kontol mas dharma menembakkan kontolnya secara bertubi-tubi. Bagian dalam tubuh gw disemprotnya dengan pejuh bergalon-galon. Dan pejuh itu bukan sembarang pejuh. Tetapi PEJUH mas Dharma yang gw sukain dari dulu agh….! "AAARRRGGGHH...!!!" erangnya, tubuhnya kelojotan. "AAARRGGH!! UUUGGHH!!! OOOHH!!! AAHHHH!!!! HHHOOHHHH!!!" dengan susah payah, dia berusaha menjaga agar tubuh gw tetep lengekt sama tubuh dia yang besar "hhhooh... mas suka banget sama mas andre!!” seru mas Dharma yang sudah lemes karena sudah ngencrit sangat banyak dipantat gw “gw juga mas….agh……” Air mani mengalir deras di pantat gw kontol mas dharma udah dikeluarin dan gw isep dengan penuh nafsu gw sama mas dharama 69, mas dharma ngejilatin pantat gw dengan nafsu. Sampai akhirnya gw udah tidur dengan keadaan telanjang.

baGi mau komentar kirim aja ke FS surgavsneraka@yahoo.com Dan jangan lupa gabung di Fs

###

8 Gay Erotic Stories from Facky

itu karena Mama

Minggu pagi yang cerah.Andre sarapan berdua saja dengan mamanya di rumah. Biasanya acara sarapan hari minggu mereka lakukan bertiga bersama dengan papanya. Soalnya di hari-hari lain, tidak ada kesempatan untuk mereka dapat sarapan bersama, apalagi makan siang bahkan makan malam. Kesibukan kedua orang tuanya, menyebabkan mereka hanya dapat berkumpul bersama di hari minggu pagi. Papanya yang

liburan singkat 1

Perkenalkan nama gw Rio umur gw 18 Tahun, gw sekolah di SMU Negeri di Jakarta Selatan sekarang gw udah kelas 3 dan dikit lagi pengen menempuh Ujian Nasional tapi itu masih lama, masih ada 4 bulan lagi ngehadapin UN. Sekarang lagi liburan sekolah karena abis Ujian Akhir Semester dan gw liburan hanya dirumah aja karena bokap dan nyokap gw sibuk dengan pekerjaan mereka yang padet banget paling kalo

Liburan Singkat penuh cerita

Perkenalkan nama gw Rio umur gw 18 Tahun, gw sekolah di SMU Negeri di Jakarta Selatan sekarang gw udah kelas 3 dan dikit lagi pengen menempuh Ujian Nasional tapi itu masih lama, masih ada 4 bulan lagi ngehadapin UN. Sekarang lagi liburan sekolah karena abis Ujian Akhir Semester dan gw liburan hanya dirumah aja karena bokap dan nyokap gw sibuk dengan pekerjaan mereka yang padet banget paling kalo

Panca and Ricz

Sebuah cerita imajinasi yang pengen banget gw alami tapi gak mungkin juga, Perkenalkan nama gw Panca gw kuliah di Universitas Terkenal di Jakarta dan sekarang lagi semester empat. Gw emang dari awal udah mulai suka sesama jenis sejak kejadian waktu gw kecil, gw dicabulin sama supir gw yang saat itu gw masih SD. Gw disuruh pegang kontolnya dan dia nyepong kontol gw sampe gw ngerasa mau ngencrit

Rio 1

Perkenalkan nama gw Rio umur gw 18 Tahun, gw sekolah di SMU Negeri di Jakarta Selatan sekarang gw udah kelas 3 dan dikit lagi pengen menempuh Ujian Nasional tapi itu masih lama, masih ada 4 bulan lagi ngehadapin UN. Sekarang lagi liburan sekolah karena abis Ujian Akhir Semester dan gw liburan hanya dirumah aja karena bokap dan nyokap gw sibuk dengan pekerjaan mereka yang padet banget paling kalo

Rio 2

”Loh kok gw mikirin tuh anak!wah gw mulai jadi nafsu sama cowok ne!!Dasar mas Herri bikin terkomtaminasi ne pikiran gw!” Akhirnya gw bisa nemuin juga CD yang dicari Abi tempo lalu didalam mobil gw,dan pesen si Abi CDnya gak boleh dibuka tapi karena udah gak ada kerjaan didalam mobil yang lagi macet diluar gw setel. Pas gw masukin dan mulai On muncul dimonitor gw Welcome Boys in The world G!, Gw

Rio 3

”Agh... Bapak ini muji saya terus, saya jadi malu pak.Toh Perkebunan itu kan juga yang punya Papa saya, saya cuman nerusin saja pak!” ”Tapi hebat loh mas!” ”Ya sudah, ngobrolnya nanti saja setelah kita makan dulu. Kasihan Mas Setyonya udah laper tuh!” Akhirnya keluarga gw dan Mas Setyo makan malam bersama, setelah makan malam Papa,Mama dan Mas Setyo ngobrol tentang masalah bisnis walau santai

Rio 4

" Auh… lobang loe sumpah sempit banget gw udah gak kuat agh... gw mau keluar.. gwww mo keluar.. ".. rintih Mas Herri sambil gigit gigit kecil tete merah Abi yang melenting " Keluarin didalam aja Mas, gw juga mau keluar ne kita bareng agh......” teriak Abi keras lalu muka Mas herri yang lagi nenen di tarik dan dicium beringas dengan keadaan Tangan Mas herri yang ngocok Kontol Abi walau saling

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story