Gay Erotic Stories

Tanpa terasa ini adalah hari terakhir satu bulan pertama, kegembiraan bisa dirasakan karena hari ini akan mandi dgn bersih dan seragam akan diganti dengan seragam baru, karena seragam yg kami kenakan sudah kumal dan label nama kami yg disulam dgn dasar putih dan tulisan hitam sudah menjadi dasar abu abu suram dan celana dalam juga sudah sangat baud an terasa gatal.

Rupanya hari ini kami akan disewakan untuk umum, rupanya permintaan terhadap kami makin banyak tamu yg hadir adalah 80 orang sedangkan kami hanya 56 orang sehingga siswa peraga juga dipinjam sebanyak 44 orang untuk digenapkan menjadi 100 orang 20 diantaranya sebagai cadangan atau kelebihan supaya ada alternative bagi pelanggan, polisi muda yg hari itu memilih saya rupanya telah mengincar saya dari jauh, saya pun berusaha agar dia mendapatkan saya, rupanya malang nasibnya saya didapatkan oleh seorang tentara yg berpangkat perwira, rasanya dia telah berumur 40 tahun, namun badannya sungguh awet dan tegap, mungkin dia rajin berolah raga, si polisi muda tersebut nampak kecewa namun dia tidak berani berbuat onar, karena dia taat dengan peraturan yg telah diterapkan oleh pusdiklat ini.dari 100 orang 20 orang diantaranya yang tidak terpilih semuanya adalah siswa peraga, sehingga hukuman jemur di depan aula dijatuhkan kepada mereka semua, dan para siswa semuanya laku.

Kali ini saya mendapatkan tuan seorang Mayor dari angkatan laut,dia juga seorang yg ramah dan banyak bercerita tentang dirinya dan saya tidak diizinkan mandi, dia seorang homosex yg suka dengan cowok berseragam, karena memainkan satpam dipusdiklat ini resikonya sangat aman maka dimemilih sering bermain disini, dia juga bercerita bahwa dia memiliki bawahan ditingkat tamtama yg juga siap melayaninya kapan saja dan sebelum dipakai oleh sang Mayor Tamtama ini selalu dinas dirumahnya dgn memakai seragam kelasinya selama tiga hari tiga malam tanpa mandi, baru kemudian dia akan dipakai oleh sang Mayor, dan sang mayor membayar dgn harga yg tinggi juga, sehingga kedua pihak puas, baik puas materi maupun puas layanan, tetapi disini dilarang memberikan uang tip ataupun bayaran kepada para siswa maka dia pun tidak pernah membayar selain di kasir pusdiklat.

Rupanya kami dibayar lebih karena kami bisa menghasilkan banyak uang,SI Mayor kurang romantis saya bagaikan diperkosa, awalnya saya diborgol tangan dan kaki kemudian dia membuka kancing bajuku, bagai singa kelaparan di mengemut, menggigit dan juga menjilat dada hingga pusar, kemudian tali pinggang, kancing celanaku juga dibuka dan diemut memang saya sangat menikmati, hingga mengalami orgasme selama dua kali, kemudian celana caya di perlorotkan hingga lutut sekarang sasarannya adalah lobang pantat gue, dgn kasar dicoblos, walau sedikit merasa kesakitan namun semuanya bisa saya atasi, dan dia pun menikmati sebagai seorang top dan berkali kali dia menuncratkan spermanya, tapi kali ini saya kurang menikmati karena permainannya didominasi olehnya dan saya bener bener menjadi seorang budaksex yg berpakaian satpam, pakaian yg kupakai sangat lusuh dan terlipat lipat akibat gulatan yg dilakukannya, akhirnya 5 jam telah berlalu, nampak nafas dan kemampuannya telah menurun maka dia pun mundur dari permainan rupanya diluar sang polisi muda telah menunggu dan menyatakan siap membayar untuk menyewa saya, permintaannya diterima, saya sangat senang sekali, walau hanya 2 kali mengalami orgasme namun cumbuan dan harum tubuhnya mampu memenuhi hasrat sex yg kuidamkan, kontolnya kujilat dan kuemut hingga menembakkan sperma yg banyak dan semuanya kutelan, bau seragamnya kali ini semakin tajam karena seragamnya telah basah karena telah bergulat dengan satpam yg lain selama 5 jam pertama.akhirnya semuanya selesai dan kamipun berpisah.

Kedua puluh satpam yang dijemur itupun di masukkan kedalam dan diperintahkan masuk dengan merayap. Hingga sampai di barisan kami, karena kurangnya personil untuk memeriksa tubuh kami maka kami diperintahkan untuk memeriksa sendiri jika ada bagian tubuh yg sakit atau luka maka harus melapor untuk diobati,acara dilanjutkan dengan pencukuran rambut sebelum kami diizinkan mandi, setelah semua telah dicukur maka acara mandi pun dimulai kali ini petugas yg ditugaskan untuk menjaga tidak nongol jadi kami kira tidak ada yg menjaga sehingga terdapat 13 orang yg nekat melakukan onani, rupanya dibalik dinding terdapat lobang pengintai sehingga 13 orang tersebut mendapat hukuman baru, yaitu dinamakan rantai satpam.

Sebelum hukuman ini dijalankan maka hukuman ini diperagakan oleh 5 orang siswa peraga, kelimanya merebah ke tanah kemudian masing masing siswa peraga membuka resleting mereka kemudian siswa peraga ke dua maju dan memasukkan kontol siswa peraga pertama kedalam mulutnya dalam posisi menimpa tetapi siswa ketiga mengemut dalam posisi merebah kemudian siswa peraga keempat mengemut dgn posisi menimpa, kemudian selanjutnya saling sambung menyambung,dan siswa yang menindih barus melakukan push up, sehingga posisinya menjadi naik turun namun mulutnya tidak boleh lepas dan bagi siswa yg posisinya merebah harus mengikuti posisi naik turunnya siswa yg posisnya diatas maka irama para siswa harus sama dan harus menjaga agar emutannya tidak lepas maka bagaikan sebuah rantai yg saling kait mengkait dan bergelora, banyak yg kewalahan dan emutan menjadi gigitan,sehingga sakit sekali bagi mereka yang tergigit, namun memang sangat indah dan bagus adegan yg mereka lakukan untung kontol mereka tidak putus karena gigitan temannya malah sebagian memuntahkan lahar hangatnya, selesai peragaan para siswa yg bersalah diperintahkan untuk melakukan sesuai dengan contoh yang telah ditunjukkan, wah sungguh susah, beberapa kali sambungan rantai mereka beberapa kali terputus namun disambung kembali, akhirnya irama enjotan mereka telah seimbang, maka tontonan seru tampil sungguh memukau, hukuman yg seharusnya sadis berubah menjadi permainan yg asik karena mereka yg terhukum malah menikmati permainan ini, hukuman ini bagaikan sex orgy yg sangat terorganisir, selama satu jam hukuman ini digelar hingga beberapa siswa kewalahan karena orgasme berkalikali, namun Karena latihan fisik, latihan sex dan latihan otak yg rutin diberikan maka kemampuan para siswa satpam ini makin hebat dan daya tahan mereka makin kuat dan otak mereka makin lihai, sehingga segala yg diperintahkan dikerjakan dengan baik dan benar. Selesai hukuman tersebut mereka di perintahkan melorotkan celana mereka hingga lutut kemudian tubuh mereka dipersatukan menjadi satu buah linkaran besar karena satu persatu satpam disambung dengan cara mencolokkan kontolnya ke anus satpam yg berdiri didepannya sehingga satu persatu siswa tersambung dengan kata lain ini adalah sodomi sambung masal, dan tidak boleh terputus sebelum diperintahkan berhenti, hunjaman dan goyangan dimulai semuanya dalam posisi berdiri, setelah goyangan berjalan selama beberapa menit mulailah para siswa akan memuncratkan sperma mereka tapi goyangan harus tetap dijalankan, tampak dari muka mereka menahan rasa tersiksa naum bercampur kenikmatan, sebagian siswa yg menonton ingin dihukum dengan cara demikian karena sadis naum tidak berbahaya bahkan nikmat.

Akhirnya setelah berjalan 2 jam dan kelelahan tergambar di muka para siswa yang terhukum bahkan rasa panas dan perih karena gesekan di lobang pantat, namum mereka tidak digubris malah diperintahkan mempercepat goyangannya, akhirnya setelah 3 jam mereka di perintahkan berhenti namun kontol mereka belom boleh dicabut siswa satpam yang belakang harus memeluk dengan erat siswa satpam yg berada didepan mereka sebagai ucapan terima kasih dan harus mencium kepala siswa satpam yg dipeluk, sungguh kocak karena kepala botak para siswa satpam dicium dan pelukan yg erat membuat tenaga mereka kembali, setelah itu para siswa boleh melepaskan kaitan intim mereka, dan mereka di catat telah membuat kesalahan maka mereka dibubarkan.

Untuk bulan pertama telah kami lalui dengan baik dan penuh dengan suka dan suka, tapi makin hari rasanya makin puas dan nafsu untuk melakukan sex makin dasyat, kadang rasa bersalah itu timbul dibenak tetapi setelah dijalani karena perintah apa boleh dibuat.

teddyseru@yahoo.com