Gay Erotic Stories

Pernah suatu hari aku main ke metro tv, ikut seorang sahabat yang memasok minuman ringan ke sana, waktu di tempat parkir aku disapa seorang cowok dengan suara yg macho, waktu aku lihat dgn jelas ternyata orang itu penyiar metro abdul rasyid, lebih ganteng dari yg di tivi. Dia menanyakan apakah aku bisa bantu dia menaikkan beberapa dus buku ke mobilnya, aku mau aja , dgn rasa bangga aku membantunya. Dia menawarkan aku untuk mampir di rumahnya barang sesaat, katanya mau kasih aku sesuatu, aku seperti kerbau dicocok hidung, nurut aja. Sesampai di rumahnya dia mulai liar dan pegang pegang bahu dan merangkul aku, aku adalah seorang gay, tahu akan ke arah mana, tapi agak dikit surprais, dia menyuruh ku ikut dia ke kamar wc dia, lalu dia bilang aku harus nonton dia buang tai ( berak ), aku memang suka lihat cowok berak makanya aku ngangguk. ternyata wc di rumahnya wc jongkok. dia melepaskan celana panjangny dan menggantungkan di kaitan baju, masih pake sepatu kulit dan kaus kaki hitam dan celana dalam biru tua, dia mulai melorotkan celana dalamnya sampai level lutut lalu jongkok, aku juga ikut jongkok di depannya, terlihat kontolnya hampir menyentuh tanah karena panjang, dia mulai kentut, dan sejenak terdengar prrrrrrrrrrrtttttttt duuuuut, keluar tainya dengan disertai kencing yg memncar ampe kena kaki aku, lalu dia bangkit berdiri dan kembali jongkok dengan membelakangi aku, aku bisa melihat buah pantatnya yg montok seperti buah apel. sepeti huruf W, lalu keluar lagi perlahan perlahan sebuah tai / kotoran yg hitam kecoklatan dan sangat besar sehingga kelihatan duburnya yg dihiasi bulu2 hitam menganga sebesar diameter tai yg keluar, lalu terakhir dia mengeluarkan mencret ( kotoran encer ) dalam jumlah cukup banyak, aku bersyukur bisa mencium bau busuk kotoran cowok se cakep, se macho abdul rosyid, lalu dia suruh aku cebok lobang tai nya pake tisu dan air, dan dia suruh aku mengambil satu dari kotorannya dan menaruh diatas telapak tangan ku untuk diciumi, tainya itu berwarna coklat kehitaman, penuh dengan sisa kacang merah dan cabe yg tidak tercerna sempurna, dia terkihat puas, dan sambungannya akan diceritakan di lain cerita.