Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Kisah di Kereta Malam.

by Satria_soda5000


"Sur,taksimu sudah datang tuh" kata ibuku sambil jalan ke dalam kamar. "Ya bu..sebentar masih periksa barang2 yang mau dibawa koq" kataku. "ya Sudah" kata ibuku lagi. Nanti jangan lupa makan dulu, lho..ibuku kemudian berjalan meninggalkan kamarku. "ok" seruku. Tiket kereta tertulis jam 19.45 dengan argobromo. Setelah selesai makan aku langsung segera naik taksi yang telah dipesan dari rumah ke stasiun gambir. Segera aku naik ke gerbong 5 dengan nomor bangku 15A. Wuuh..lega akhirnya bisa sampai di kereta dengan tidak terlambat pikirku. kursi sebelahku masih kosong. Hmm...lumayan bisa agak sedikit lega pikirku.Tapi ternyata dugaanku meleset karena tiba-tiba duduk disebelahku seorang pria dengan usia sekitar "40-an". Kereta kemudian berjalan tepat jam 19.45 meninggalkan Gambir. Segera aku mengeluarkan buku bacaanku dan langsung tenggelam dalam keasyikanku membaca novel terbaru dari Vira Basuki, Pengarang favoritku. Tiba-tiba Pria disebelahku bertanya kepadaku " kira-kira kereta akan sampai di Surabaya jam berapa ya". "Mungkin sekitar jam 5 pagi" kataku dengan agak malas karena aku asyik dalam bacaanku. "Kenalkan nama saya Gatot" katanya sambil mengulurkan tangan. "ooh...saya Suryawan" kataku sambil menyalami tangannya. "bukan Gatot Bradjamusti, khan" kataku sambil tertawa. "bukan" sahutnya juga sambil tertawa."ok.."sahutku kemudian asyik kembali dalam bacaan yang aku bawa."Kerja di Surabaya, ya dik? " katanya lagi sambil menghadapku. wah...menjengkelkan juga orang ini kataku dalam hati. "iya Pak" aku menyahut sambil meletakkan bukuku. Sepertinya aku tidak bisa membaca dengan tenang nih aku berguman sambil melihat ke luar jendela yang terlihat gelap. "kalo Bapak sendiri, Bagaimana?" tanyaku. "Saya sedang ada dinas kesana dan mungkin akan lama" sahutnya. "ooh..." aku menjawab pendek-pendek. Tak lama pembicaraan terhenti karena ada pemeriksaan tiket dan dia bertanya kembali kepada Kondektur Kereta kepastian jam berapa kereta akan tiba. Ternyata Kondektur menjawab sama dengan aku kurang lebih jam 5 katanya. Uh...untung jawabanku tidak meleset jauh kataku dalam hati. Setelah itu Petugas pembawa minuman datang memberi kami masiung-masing segelas teh hangat manis. Aku segera menghabiskan dan meletakkan gelas itu di meja samping tempat duduk. Dia kemudian juga ikut menghabiskan minuman dan memakan rotinya sampai habis." kenapa tidak dimakan rotinya, dik" tanyanya? "oo...saya masih kenyang pak" kataku. Setelah itu dia mencoba mengajak saya mengobrol dan saya menanggapinya dengan singkat-singkat saja. Tetapi setiap dia bertanya matanya sepertinya memandang saya lekat-lekat membuat saya risih. "Pak, maaf saya mau tidur dulu ya karena sudah mengantuk" kataku mencoba menghentikan pembicaraan."ooh..silahkan, saya mau keluar untuk merokok dulu" katanya. Setelah itu dia berjalan keluar ke arah kereta makan. Entahlah tak lama setelah itu saya benar-benar tertidur dengan selimut karena kereta mulai terasa dingin.Tengah malam tiba-tiba saya merasa ada yang mengelus-elus paha saya. Saya pura-pura terus tidur sambil melihat siapa yang melakukan. Ternyata Pak Gatot, tangan sebelah mengelus-elus paha saya dan tangan sebelah ditutup selimut sambil terlihat sedang mengocok-ocok miliknya sambil menahan suara. Kemudian saya pura-pura mendengus sambil tetap memejamkan mata. Dia langsung diam tetapi kemudian mulai lagi mengerayangi selangkanganku. Akhirnya aku langsung memegang tangannya dan bangun."Kenapa Pak!" kataku. "ooh....agak gugup dia menjawab dan tangannya sebelahnya berusaha menutup dengan selimut." Bapak lagi napsu ya?" kataku. "hm...iya, maaf ya dik saya sudah tidak tahan sejak melihat dik Surya tadi. "ooh...pantes dari tadi melihat saya dengan pandangan aneh" kataku."Maaf ya dik" katanya."Iya pak, hampir saja saya tadi mau berteriak" kataku. "wah jangan donk dik, khan saya tidak melakukan apa-apa pada adik" katanya sambil setengah berbisik."Hm...oklah pak ndak apa koq, itu manusiawi aja" kataku. Tapi kemudian tanganku segera menyelusup kedalam selimutnya dan segera memegang gundukan yang mulai melemas itu sambil tersenyum."Oh..hmmm" desisnya. "Wah..enak sekali lho dik remasanmu" katanya. "Pak...saya cuman bantu bapak saja, jangan suruh saya melakukan lainnya, ok!" . "Itu saja sudah cukup dik" katanya.Tanganku segera mengocok miliknya yang tak lama segera menegang dan dia mendesis-desis seperti kepanasan. "ooh...hhmm....aduh...enak dik" katanya. Tak lama kemudian tanganku sudah basah dengan air maninya. Uuh....desisnya. Dia segera ke kamar mandi dan aku segera ambil air mineral dan tissue untuk mencuci tanganku yang berbau anyir. "terima kasih ya dik Surya" katanya. sambil duduk kembali di sebelahku. "ok pak" kataku. "tapi sekarang saya mau tidur" kataku."he..he...iya saya juga nih, abis sudah lega" kata pak Gatot. Esoknya ketika bangun kereta sudah mau memasuki Stasiun Paar Turi. Saya dan Dia diam saja seolah-olah tadi malam tidak terjadi apa-apa. Sebelum turun dia menjabat tangan saya dan memberi kartu nama serta tempat dia akan menginap selama di Surabaya. Demikian kisah yang pernah saya alami di kereta. salam

###

1 Gay Erotic Stories from Satria_soda5000

Kisah di Kereta Malam.

"Sur,taksimu sudah datang tuh" kata ibuku sambil jalan ke dalam kamar. "Ya bu..sebentar masih periksa barang2 yang mau dibawa koq" kataku. "ya Sudah" kata ibuku lagi. Nanti jangan lupa makan dulu, lho..ibuku kemudian berjalan meninggalkan kamarku. "ok" seruku. Tiket kereta tertulis jam 19.45 dengan argobromo. Setelah selesai makan aku langsung segera naik taksi yang telah dipesan dari rumah ke

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story