Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Aku Dan Joko

by Lelaki63


Sejak kejadian yang menimpa mas Wawan, rumah kontrakannya masih kosong. Mas Wawan masih merasa trauma dengan meninggal semua orang yang sangat dicintainya. Semoga dia dapat mengambil pelajaran dari apa yang dialaminya itu.

Malam ini ada pengajian di mesjid dekat rumah. Ketika aku mengambil air untuk sholat, aku menangkap sepasang mata yang juga sedang melihat ke arahku. Deg! Jantungku memberi respon. Mataku dapat melihat sosok cowok ganteng, umurnya mungkin sama denganku. Ya Tuhan! Kenapa diriku ini? Di tempat ini, di rumahMu, aku pun tidak kuasa menahan gejolak ini! Aku berusaha tenang dan melangkah masuk ke dalam mesjid. Aku langsung duduk karena nggak kuat dengan getaran tubuhku. Sungguh aku tidak dapat konsentrasi, dan entah kenapa aku melihat dia masuk mesjid. Dia melangkah pelan dan duduk di sampingku sambil menyalamiku. Senyumnya dan sorot matanya membuat jantungku terasa mau copot karena berdetak sangat kencang. Mataku tak kuasa untuk menahan diri. Dapat kulihat lengannya yang berbulu dan pahanya yang padat dan besar di balik sarungnya itu. Aku menghela nafas panjang dengan pelan, tapi aku tak dapat menenangkan sarafku dengan segera. Darahku terasa menyebar dengan cepat keseluruh pori-poriku.

Pengajian malam ini tidak semua yang kumengerti. Susah aku untuk konsentrasi. Beberapa kali aku melihat ke arahnya, aku belum tahu namanya, dan dia juga melihat ke arahku. Sorot matanya dan gerak bibirnya terasa mengundangku. Ah ... Kenapa kau goda aku? tanyaku dalam hati. Senggolan paha kami dan lengan terasa menyebarkan medan listrik yang aku tidak dapat menggambarkannya. Dan menahannya.

Akhirnya setelah sholat Isya, acara pengajian bubar. Masih saja mataku mencari sosok itu sambil melangkah ke luar mesjid. Tadi dia keluar lebih dulu, kemana ya dia ...

"Hei, cari siapa?" Joko sudah ada di sampingku dengan cowok yang kucari-cari tadi. Malu juga ketahuan begini.

"Sudah kenal sama mas Amran ' kan?" Joko bertanya. Aku menggeleng dan mencuri pandang ke Amran. Kenapa ada cowok yang begitu membuat aku 'nafsu' begini? Tampilannya mengingatkan aku dengan Bima, model kenalanku. Sama kerennya. Jantungku kembali tidak dapat diajak tenang.

Kami pun saling bersalaman sambil melangkah pulang. Dalam perjalanan kerumah, kami saling ngobrol bertiga. Amran lulusan SMK Pariwisata dan hampir delapan tahun dia telah bekerja di hotel, di kawasan Thamrin. Amran menyenangkan dan sangat 'melayani' menurutku.Dan yang membuat aku tidak 'tahan' adalah kalau bicara suka mendekatkan wajahnya ke telingaku. Senggolan bibirnya di telingaku membuat darahku seperti muncrat ke ubun-ubunku. Ah ...Sikap ramahnya mungkin karena pengaruh lingkungan kerjanya di hotel. Aku dan Joko sudah sampai dan Amran masih berjalan lagi ke rumahnya yang dekat sekolah.

"Mas Amran keren ya?" puji Joko ketika kami sudah masuk rumah. Dalam hati aku setuju dengan pendapat Joko. Cuman tak mungkin aku ungkapkan kesemua orang.

"Hati-hati memuji cowok," kataku. "Biasanya, kalo kamu memuji cowok itu tandanya kamu orang yang suka sama sesama. Ada kecendrungan untuk jadi gay. " Kulihat Joko terdiam. Aku juga kaget dengan omonganku yang rasanya tanpa sadar kuucapkan. Apa yang kuucapkan seperti disampaikan untuk diriku sendiri juga. Benarkah pendapatku ini ?

Mau tidak mau, hal ini memang harus dibicarakan. Kalo aku selama ini berusaha untuk menahan diri, sedang Joko, karena ketidaktahuannya, kadang mengumbarnya. Aku tidak tahu, dia sudah berbuat sejauh apa dengan gejolak nafsu yang salah itu. Tapi, aku rasa, kami harus saling mengingatkan. Aku yang lebih tua darinya, mungkin dapat memberitahu dia kalau hubungan sex antar makhluk sejenis itu tidak dibenarkan sama Tuhan. Itu dosa.

Kami kembali duduk di depan tv. Berita masalah musibah stunami dan gempa di Aceh dan Sumut masih jadi berita utama.

"Lihat Jok," kataku membuka percakapan." Tidak semua hal yang bikin kagum dan takjub itu abadi. Kadang itu sebagai cobaan. Kamu lihat kan, ketika orang-rang kagum dengan surutnya garis pantai mencapai beberapa kilometer? Kemudian beberapa menit kemudian apa yang terjadi? Ombak besar belasan meter menelan semuanya."

"Begitu juga dengan sesuatu yang nikmat di dunia ini, tidak selamanya baik. Kenikmatan yang salah, akan datang hukumannya," kataku lagi. Mungkin dia pikir aku khotbah lagi nih ...

Kalau ada kecendrungan yang salah pada diri kita, harus disadari kalo itu salah. Itu adalah perjuangan kita. Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita.Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan.

Kita mungkin tidak akan pernah dapat "Terbang" Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kita memohon Kekuatan...Dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar. Kita memohon kebijakan...Dan Tuhan memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.

Kita memohon kemakmuran...Dan Tuhan memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran. Kita memohon Keteguhan Hati...Dan Tuhan memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi. Kita memohon Cinta...Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai. Kita memohon Kemurahan Kebaikan Hati...Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.

Begitulah cara Tuhan membimbing Kita...Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan? Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.

"Bukan aku yang ngomong begitu, Jok, " kataku akhirnya. Malam terasa makin larut. Entah kenapa aku bisa ngomong begitu, yang sesungguhnya aku mengutip dari internet. " Tapi yang penting, renungkanlah." Aku seperti mengatakan pada diri sendiri.

Kubiarkan Joko terus nonton tv, sedang aku ke kamar untuk tidur. Besok aku masih masuk kerja. Menjelang aku terlelap, apa yang kuomongkan di depan Joko kembali terngiang. Terasa disampaikan lebih jelas oleh seseorang. Entah siapa.

Tengah malam aku terbangun. Rasa haus membangunkanku. Tapi ketika bangun, kulihat ruang tamu masih terang, walau dengan lampu pojok. Joko belum tidur rupanya. Setelah minum dari gelas di dapur, aku melangkah ke ruang tamu. Segera aku hentikan langkahku. Joko sedang telanjang bulat sambil masturbasi telentang, bersandarkan bantal lantai. Kontolnya yang ramping itu mengkilat dan basah. Genggaman tangannnya mengocok batangnya itu dengan tenang. Elusan pada batang kontolnya seperti mengelus binatang piaraan di pangkuannya.

Joko tidak menyadari apa yang dilakukannya kutonton. Dengan pelan aku terangsang, dan aku tidak dapat menahan diri untuk tidak melihat apa yang dilakukannya Joko yang sangat asik dengan kontolnya dan tubuhnya. Sesekali jarinya menyelusup ke anusnya sedang tangan lainnya mempermainkan puting susunya yang mengeras. Aku melihat semuanya dengan nafas tertahan karena takut ketahuan. Tubuh Joko melengkung dan sedikit mengejang. Sekarang dia membalikkan tubuhnya dan sekarang kontolnya menekan bantal lantai. Pinggulnya naik turun dengan lembut. Wuh! Aku menonton pertunjukan masturbasi anak abg! Dengus nafasnya mengiringi setiap kali dia menekan kontolnya ke bantal. Dapat kulihat kepala kontolnya yang nongol dari samping pinggulnya. Memerah dan mengkilat.

Mestinya aku hentikan. Tapi tidak! Aku masih mau menikmati semuanya. Aku jadi ingin tahu bagaimana Joko menyelesaikan permainannya. Sekarang pinggulnya naik dengan posisi menungging bertumpu dengan bahunya. Dapat kulihat bibir anusnya yang sudah merekah. Tangan kirinya sekarang menyelusuri bokongnya, dia menyelusupkan jari tengahnya ke belahan pantatnya itu. Sedang tangan kanannya dengan posisi menungging begitu, dia mengocok kontolnya. Dia menahan tubuhnya dengan bahunya. Adegan yang yang penuh fantasi. Aku tidak tahu apa yang dibayangkan Joko dengan masturbasi demikian. Sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi menyaksikan Joko dengan berbagai pose masturbasinya. Tapi entah setan apa, aku tetap berdiri di balik dinding kamarku menyaksikan semuanya.

Akhirnya dia menurunkan badannya dan memiringkan tubuhnya. Dia membasahi telapak tangannya dengan baby oil. Dan masih dalam posisi telapak tangan yang menahan batang kontolnya, dia menelungkup lagi.. Pinggulnya kembali naik turun dengan kontolnya masih digenggam dengan kedua telapak tangannya. Nafasnya makin menggebu. Huh! Dia bertumpu dengan dada dan bahunya. Suara nafasnya terasa penuh nafsu. Pinggulnya naik turun mengocok telapak tangannya yang sangat licin. Kadang pinggulnya memutar mencari sensasi rangsangan kontolnya.

Tubuhnya sudah berkeringat. Beberapa menit kemudian, dia memutar tubuhnya dan mengangkat kakinya sampai pinggang dan disandarkan di tembok. Apa lagi yang dilakukannya? Tubuhnya sekarang melengkung dengan pinggang bagian belakangnya bersandarkan di dinding dan dua tungkai kakinya menggantung bebas di samping kepalanya. Kulihat kontolnya yang sudah memerah itu persis di atas wajahnya. Dia seperti pemain sirkus yang dapat melipat tubuh seperti karet. Ujung kontolnya hampir mencapai mulutnya. Kayaknya dia juga berusaha utuk dapat mengemut sendiri kontolnya. Tapi tubuhnya sudah tak bisa lebih lengkung lagi. Dia mengocoknya dengan kencang, sampai akhirnya dia ejakulasi dengan semprotan sperma di wajahnya, dan sebagian masuk mulutnya yang memang sengaja dia buka. Wajahnya belepotan cairan putih yang kental itu. Disapunya sperma yang belepotan dan di kumpulkannya ke dalam mulutnya. Dijilatnya jarinya. Dia menikmati semua itu. Sampai tubuhnya kembali rebah dan dia telentang lagi.

Dia elus kontolnya yang sudah layu tapi masih belum mengecil. Aku menarik nafas menenangkan diri. Permainan yang melelahkan, pikirku. Kurasakan ada cairan bening mengalir dari kontolku. Sudahlah, akhirnya aku memang tidak dapat menahan diriku.

Aku kembali ke tempat tidur. Dan berusaha agar tidak masturbasi. Tapi tetap saja, tekanan pinggulku di bantal guling, memuncratkan spermaku. Kepalaku terasa panas. Kenapa tidak dapat ditahan, Yadi? Terasa celanaku sangat basah dan hangat oleh cairan spremaku. Aroma sperma yang kental memenuhi kamarku.

Kembali aku menyesal. Rasa kantukku terasa lenyap. Aku telah melakukan apa yang Tuhan tidak suka. Apa yang kunasehati selama ini terasa sia-sia. Apa yang telah dititipkan Tuhan padaku, tidak aku syukuri.

***

Aku sedang sendiri nonton tv, ketika pak Roni datang. 'Temannya' mas Wawan ini masuk dan ikut duduk dilantai ketika aku persilahkan masuk. Wangi tubuhnya langsung menyebar ke seluruh ruangan. Walau tidak ada mas Wawan, pak Roni sering juga ketempatku. Jarang ketemunya sih, karena seringnya sama Joko. Aku nggak tahu apa yang mereka lakukan. Mereka seperti bapak dan anak saja. Kalo aku tanya Joko, katanya pak Roni mengajar dia bahasa Inggris.

"Wawan belum pulang ya?" tanyanya.

"Belum tuh," kataku. Kuperhatikan pak Roni yang mengenakan kemeja polos dan celana jeans ketat. Kulihat jelas tonjolan kontolnya. Aku menelan liurku. Aku yakin pasti pak Roni melihat arah pandanganku ...

"Belum makan 'kan?" tanyanya mengagetkanku dari lamunan jorokku.

Belum sempat aku menjawab, Joko sudah di pintu dan segera gabung dengan kami. Ekspresinya senang banget.

"Pak Roni mengajak kita makan malam, mau ya mas," kata Joko di sampingku. Ah rupanya dia sebelum ke tempatku sudah bertemu Joko.

Aku sih mau-mau saja. Kulihat pak Roni dengan sorot matanya terasa menghipnotisku untuk ikut. Akhirnya kuganti celana pendekku dengan celana jeans. Joko sendiri mengenakan kaos dan celana tigaperempatnya. Dengan mobil sedannya pak Roni yang sangat nyaman kamipun meluncur melewati Pancoran, Kuningan, Thamrin dan terus belok ke jalan Kebon Sirih. Setelah basa-basi memilih mau makan apa, akhirnya kami putuskan makan nasi goreng kambing. Kami makan di mobil. Malam masih saja rame... Jakarta memang tidak pernah tidur!

Pak Roni mengatakan kalo dia sering makan di sini. Dia memang doyan kambing. Katanya dalam seminggu, dia harus makan paling tidak 4 kali makanan dengan menu daging kambing. Kalo tidak dia merasa sangat pusing. Kami hampir menyelesaikan makan kami, ketika Pak Roni menawarkan ke apartemennya setelah makan di daerah Kemayoran. Dia menjanjikan akan memperlihatkan sesuatu. Entah kenapa kalo didepan pak Roni aku selalu terbayang hal-hal yang porno. Aku kembali terbayang vcd yang pernah ditonton. Apakah akan terjadi?

Kami sedang menghabiskan air jeruk dengan ngobrol apa saja. Ada perasaan tidak enak. Entah apa. Setelah membayar, kamipun menutup pintu mobil dan mulai bergerak. Ah, perut sudah kenyang begini ...Akhirnya, dengan alasan besok ada rapat dan mesti berangkat pagi, aku katakan kepada pak Roni untuk pulang lebih dulu saja. Joko merasa keberatan dengan caraku. Aku katakan berkas bahan untuk rapat ada di rumah. Jadi aku memang harus pulang lebih dulu dan tidak menginap di tempatnya pak Roni.

Pak Roni meminggirkan mobilnya dan aku turun di depan Stasiun Gambir. Joko tetap di mobil karena dia besok memang libur. Aku menghentikan taksi dan naik menuju pulang.

Liburan sekolah Joko dihabiskan bersama pak Roni. Aku tidak tahu apakah Roni di apartemennya atau keluar kota. Aku tidak ada berita. Yang jelas sudah seminggu Joko tidak ke rumahku. Siang ataupun malam. Berarti dia masih bersama pak Roni.

***

Joko datang ketempatku malam Senin. Besok dia sudah masuk sekolah. Berarti dia seminggu bersama pak Roni. Ada jam tangan di tangannya dan hp. Penampilannya beda sekali. Dan kulihat wajahnya tidak cerah lagi. Kelihatan capek.

"Dikasi pak Roni," katanya ketika aku tanya dapat darimana itu semua. Aku belum lihat dompetnya yang baru itu. Tapi sekilas kulihat ada kartu kreditnya.

Akhirnya Joko mengaku kalo dia sudah disodomi pak Roni. Dan pengakuan lainnya kalo dia itu sebenarnya gay. Ah... kenapa ada pengakuan yang begini ? Selama ini semua dia pendam. Jadi semua dibayar dengan harta benda ini. Ibarat jerami, Joko yang punya kecendrungan perilaku homoseksual, langsung ' terbakar' dengan hanya sekali sodomi. Begitu mudah orang menjadi gay kalo begitu. Tidak semua orang yang suka memancing itu nelayan. Masa kejadian sekali saja, langsung mencap diri gay? Kuberitahu pada Joko untuk sadar diri. Semua yang dimilikinya adalah awal takjubnya sama kesenangan dunia, akan ada saat datang 'gelombang' yang menggulung semua kesenangan itu.

Aku sedih juga terhadap apa yang menimpa Joko. Aku tidak mau kemaksitan ada di depan mataku, sedang aku diam saja. Dorongan seksual yang salah itu merupakan nafsu yang harus di perangi dan penyakit yang harus disingkirkan. Engkau telah diciptakan sebagai dokter atas dirimu sendiri. Engkau juga diberi tahu tentang tanda-tanda kesehatan. Dijelaskan pula kepadamu tentang penyakit, serta obatnya .

"Semua yang ada itu cobaan, Jok. Kamu sedang dicoba sama Tuhan. Berkorbanlah sedikit untuk mematuhi perintah agama dan menjauhi laranganNya. Tidak seharusnya kita menjerumuskan diri dan menyalahkan semua takdir yang menimpa kita kepada Tuhan." kataku. Aku tahu Joko keberatan dengan usulku. Dia sudah tahu 'enaknya' dan itu susah sekali menghilangkannya.

Kembali kusampaikan apa yang pernah kubaca. Padahal sesungguhnya itu hanyalah pengorbanan yang amat kecil dibandingkan dengan apa yang sudah dibeirkan-Nya kepada kita. Betapa tidak, sebelum kita beribadah atau mempunyai tabungan pahala, Ia sudah menggerakkan paru2, jantung, alat pencernaan, dll organ tubuh kita serta menyediakan oksigen, kelucuan yang membuat orang lain jatuh hati, suhu yang nyaman, perlindungan orang tua, dll? Semua itu diberikan-Nya tanpa kita harus minta-minta apalagi membayar.

Ketika kita beranjak dewasa, dibukakan-Nya kesadaran kita. Tanggung jawab diberikan. Kita diberikan kabar gembira jika kita tunduk. Kita diberikan juga peringatan jika kita ingkar. Namun Ia masih juga memberikan kasih sayang-Nya berupa petunjuk untuk menjaga diri kita sehingga bisa selamat dan bahagia dunia-akherat. Itu semua disampaikan para nabi yang lebih cinta umatnya daripada kesejahteraannya sendiri dengan disampaikannya teguran-teguran ringan setiap kali kita melakukan kesalahan, dll. Bahkan pintu ampunan pun dibuka selebar-lebarnya selama belum datang hari kiamat, betapapun besarnya dosa yang sudah kita lakukan. Namun apakah yang kita lakukan sebagai balasan-Nya? Kita seringkali justru memberikan alasan bagi-Nya untuk mencabut nikmat yang selama ini sudah dilimpahkan-Nya.

Kuhela nafasku dalam-dalam.

" Aku memang tidak kuat dengan apa yang ada pada diriku. Kadang terasa Tuhan tidak adil. Tuhan kejam. Mengapa aku dicipta seperti ini, padahal ini kan dilaknat Tuhan?" Joko bersuara pelan.

Aku tegaskan bahwa Allah swt tidak pernah menciptakan hamba-Nya khusus untuk dilaknat. Allah berkuasa memberikan potensi kebaikan dan keburukan sama besarnya pada setiap manusia. Pada beberapa manusia, diberinya bakat, yaitu potensi yang sudah lebih berkembang tanpa perlu dilatih sebelumnya. Ada yang dikaruniai ‘bakat’ pecandu, penjudi, psikopat, dll. Tapi toh Allah tidak menghendaki agar kita mengembangkan potensi buruk kita menjadi perilaku buruk. Ia Maha Pengasih sehingga berkehendak agar kita mengembangkan hanya potensi positif agar menjadi perilaku positif pula. Semua itu bukan untuk kepentingan Dia, karena Ia tidak butuh apa-apa dari kita. Sebaliknya, kitalah yang butuh Dia. Dalam upaya kita mengembangkan potensi positif kita dan dalam menjaga agar kita tidak tercemari. Ia menurunkan kasih sayang-Nya berupa peringatan, tidak hanya yang tertulis dalam kitab suci namun juga dalam kehidupan sehari-hari. Rasa bersalah, musibah, perpisahan, penyakit, juga kebahagiaan ketika kita melakukan sesuatu yang benar menurut aturan-Nya.

Dengan keterbatasan yang ada pada kita kadang kita tidak mampu melihat kasih sayang-Nya di balik semua perintah dan larangan itu.Untuk homoseksual sebenarnya sudah menunggu beberapa kerusakan yang sebagiannya sudah terlihat oleh kita. Namun kenikmatan duniawi dan kesombongan kita atas kemampuan akal manusiawi mengabaikan jeweran-Nya. Tidak percaya? Kerusakan anus, infeksi rektal, banyaknya partner seksual, seringnya pergantian pasangan, munculnya penyakit2 baru yang dulunya tidak ada, sikap permisif terhadap perilaku seksual di luar nikah (termasuk pedofilia, transvestisme, transgender), itu semua adalah bukti kerusakan. Kita saja yang sering membuat dalih, “Ah, kalau itu hukuman Tuhan, kenapa bayi dan ibu rumah tangga juga kena?” Hukuman Tuhan hanya berlaku bagi mereka yang membuat-Nya murka, sedangkan cobaan Tuhan berlaku bagi mereka yang dekat pada-Nya agar semakin dekat. Bagi kita yang belum mengalaminya, itu adalah peringatan, “Hei, Aku benar-benar ada dan benar-benar serius soal laranganku terhadap perilaku homoseksual!”

Malam sudah sangat larut, ketika hpnya Joko berbunyi. Dia menerima sms. Pak Roni masuk rumah sakit! Kena stroke. Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini? Pelajaran apa lagi ini?

***

Sebagian dari cerita ini mengambil cuplikan surat-surat paraclytos di http://groups.yahoo.com/group/hijrah_euy/. Maaf dan terima kasih.

###

24 Gay Erotic Stories from Lelaki63

Akhir Cinta Andri

Sore dengan udara sejuk sehabis hujan begini enaknya memang tiduran saja di kamar. Tapi aku punya niat untuk membelikan sesuatu untuk Elga. Dia ulang tahun minggu depan. Entah kenapa, ada rasa yang tidak biasa setiap aku ingat dia. Ada rindu disana, ada kangen, tapi juga rasa sepi dan sedih. Entahlah ... Sejak kemarahan Andri padaku, memang ada rasa sepi yang tiba-tiba hadir. Ada

Aku adalah Yadi

Jadilah diri sendiri. Jangan mau jadi orang lain atau makhluk lain. Berlakulah sebagai kodrat yang diciptakan oleh Tuhan. Itu terus yang terngiang di telingaku, di pikiranku. Selagi aku menghindar dari semua godaan yang aku senangi tapi tidak disenangi Tuhan, bisikan-bisikan itu terus bersuara. Kadang pelan, kadang sampai menghentak jantungku. Sore ini aku pulang tidak terlalu malam.

Aku dan Elang

Aku sedang menikmati foto-foto model dari majalah Playgirl yang kuambil dari internet di komputerku di kantor. Malam belum begitu larut. Rasa malas pulang ke tempat kost membuatku betah di kantor. Ada ratusan foto cowok keren yang telanjang atau setengah telanjang yang kutonton bolak-balik. Aku tidak suka melihat gambar yang vulgar dan sangat porno. Sarafku di kepala kembali berdenyut. Keren

Aku Dan Joko

Sejak kejadian yang menimpa mas Wawan, rumah kontrakannya masih kosong. Mas Wawan masih merasa trauma dengan meninggal semua orang yang sangat dicintainya. Semoga dia dapat mengambil pelajaran dari apa yang dialaminya itu. Malam ini ada pengajian di mesjid dekat rumah. Ketika aku mengambil air untuk sholat, aku menangkap sepasang mata yang juga sedang melihat ke arahku. Deg! Jantungku memberi

Aku Di BALI : Bayangan Kerinduan

Gerimis kecil menyambut kami di Ngurah Rai. Bali belum begitu ramai sejak dua kali kena bom. Tapi beginilah, untuk pertama kali aku ke Bali, kesan pertama ada rasa senang. Aku banyak tau Bali hanya lewat internet dan cerita teman-teman saja. Perasaanku kadang masih terasa sepi dan sedih. Baru sekarang ini aku merasakan ini. Apalagi kalau melihat sesuatu yang memperlihatkan keakraban

Aku Di Bali : Kebersamaan Misterius

Tak biasanya aku mandi tanpa mempermainkan batangku. Apa karena doaku ketika masuk kamar mandi, atau karena aku udah kecapaian atau karena memang aku sudah sadar kalau masturbasi tak baik untuk diriku? Segera aku keluar kamar mandi dan berpakaian. Cermin kamar mandi berembun karena udara panas air hangat dan aku tak bisa menikmati keindahan tubuhku sambil melap diri dengan handuk.

AKU DI BALI : MENAHAN DIRI DARI GODAAN

Perjalanan ke Nusa Dua aku lewati sambil tidur. Aku tertidur di mobil, di tempat duduk belakang. "Dah sampe! Yadi bangun!" Gelagapan aku bangun. Sejenak aku tak menyadari sedang di mana. Fitri, Arman dan Dodi menunggu di luar mobil. Sebagian barang-barang yang kami bawa sudah diturunkan dari mobil. Rupanya sudah di pelataran parkir di depan sebuah hotel. Lingkungannya sangat indah.

AKU DI BALI : UJIAN DALAM GODAAN

Kegiatan pemotretan di kawasan Nusa Dua berjalan lancar. Kami sangat didukung oleh pengelola kawasan ini. Walau kepariwisataan di Bali ini sudah mulai pulih setelah didera teror bom, rupanya promosi tetap diperlukan. Karena itu mereka sangat membantu. Ada yang memperhatikanku. Aku rasakan itu. Kusapu pandanganku ke sekeliling. Mataku terhenti di pojok sana. Kami sedang makan di restoran hotel.

Aku Di Bali: Kesendirian Yang Sepi

Sejenak aku tidak menyadari, sedang berada di mana. Tapi beberapa saat kemudian aku dapat melihat sekeling: kamar hotel yang luas, rapi dan dingin. Ada suara gemuruh di luar. Suara deburan ombak pantai Kuta. Hanya lampu dekat pintu yang menyala, sedang di tengah ruangan mati. Temaram. Tubuhku terasa sudah nyaman. Sebelum tidur tadi aku sudah beberapa kali buang air. Dan sebelum tidur

AKU DI BALI: PESTA ITU TELAH BERAKHIR

Pemotretan di Dreamland memang seru banget. Walau pantainya tak begitu panjang, tapi sangat indah pemandangannya. Apalagi para model cowok merasa bebas melakukan apa saja. Beberapa pengunjung umum malah menikmati keramaian ini. Langit cerah berwarna biru. Hujan rintik sedikit gerimis tidak mengganggu kegiatan. Di atas tebing itu telah dibangun restoran. Sejak keluarnya mas Tommy, sang putra

Ancol dan Misteri

Proyekku selesai dengan sukses. Bu Ayu mengirimkan SMSnya untuk menyampaikan terima kasihnya atas apa yang kukerjakan untuk perusahaannya. Bu Poppy memberiku bonus dengan mentransfer uang ke tabunganku. Aku belum mengecek berapa nilainya. Tapi penghargaan yang diberikan mereka sudah cukup menyenangkan. Saat sekarang sedang ada pendekatan untuk pekerjaan graphic design sebuah hotel baru di sekitar

ANDRI, SANG KEKASIH

Bete abis! Sungguh aku nggak bisa tenang lagi. Maunya teriak dengan kencang atau menghantam sesuatu sampai hancur. Disisi lain entah kenapa keinginan untuk introspeksi diri hanya timbul sebentar, tertutup oleh emosiku yang sedang memuncak. Mestinya aku sadari apa yang membuat aku galau gelisah, karena ibadahku yang yang tidak kukerjakan dengan baik. Sholatku tidak tepat waktu dan kadang ada

ANDRI, SANG KEKASIH 2

Hari-hari setelah dari karaoke beberapa hari lalu memang membuat aku sedikit ada semangat. Entah apa dan kenapa. Tapi kupikr karena Andri, anak karaoke itu. Anak yang sederhana tapi penampilannya di mataku, entah kenapa kelihatan asik aja. Dan mimpi-mimpi itu yang membuat aku semangat. Atau karena aku sudah kembali beribadah dengan benar. Rasa syukurku terhadap apa yang telah diberi-Nya

ANDRI, SANG KEKASIH 3

Tubuh dan pakaianku sangat bau rokok. Aku nggak tahan. Sesampai di rumah, aku langsung mandi. Kubiarkan Anto yang masih meneruskan acara nonton tv. Masih terasa bagaimana Andri memperlakukan aku tadi. Kami berciuman sangat rapat dan lama. Baru sekali itu aku melakukkannya. Entah kenapa aku mau saja dan menikmatinya. Ah. Ada rasa kangen timbul tiba-tiba ...Dilain pihak aku merasa dosa. Terasa

Antara Menggoda dan Godaan

Aku terbangun ketika bel pintu berbunyi. Ah, aku lupa, kalau pintu masih terkunci. Disampingku Bu Ayu masih tertidur pulas. Kelelahan dia. Kuperhatikan tubuhnya yang halus dan putih. Dadanya masih kelihatan kencang dan perutnya juga tidak gendut. Aku suka keindahan yang dimiliki oleh ibu muda ini. Bel di pintu bunyi lagi. Mungkin Bang Jay pulang, kata batinku. Aku bangun dengan malas. Aku

Antra Menggoda dan Godaan

Aku terbangun ketika bel pintu berbunyi. Ah, aku lupa, kalau pintu masih terkunci. Disampingku Bu Ayu masih tertidur pulas. Kelelahan dia. Kuperhatikan tubuhnya yang halus dan putih. Dadanya masih kelihatan kencang dan perutnya juga tidak gendut. Aku suka keindahan yang dimiliki oleh ibu muda ini. Bel di pintu bunyi lagi. Mungkin Bang Jay pulang, kata batinku. Aku bangun dengan malas. Aku

Arisan !

Kalo sudah niat baik, aku merasa semuanya jadi mudah. Rencanaku untuk pindah tempat tinggal, dengan mudah kudapatkan gantinya. Dari seorang sahabat aku dapat rumah kontrakan di wilayah Jakarta Selatan, gayanya sih kayak rumahnya si Ucup dalam Bajaj Bajuri kalo dari tampak depan. Lumayan. Di depan ada teras, kemudian bagian dalam yang terbagi tiga, bagian depan ruang tamu, kemudian kamar tidur dan

BILA CINTA HARUS MEMILIH

Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu dengan berkata

LEE WONG, ANAK SIMPANAN 1

Perasaan galau itu makin menegang, membuat nafasku terasa sesak.Keringat dingin mulai mengucur. Inilah saat kematian itu. Pelan kutarik nafas. Uuuuffhh! Kuehembus pelan, sampai dadaku terasa sakit. Mungkinkah jasadku mulai melepasakan dirinya dariku? Kok disini? Kok sekarang? Masih mampukah aku menahan kehendak-Nya? Semua apa yang pernah aku lakukan terasa berkelebat kencang. Kupejamkan

LEE WONG, ANAK SIMPANAN 2

Kami berhenti di salah satu rumah di kawasan Lippo Cikarang. Awalnya aku pikir ini rumah ibunya. "Ini rumah yang dibelikan Papa. Kalau dia pulang ke jakarta, pulangnya ke sini. Setelah itu baru ke keluarganya di Pondok Indah." Hah...? Sungguh aku tak mengerti. Tadi aja di mobil, dia cerita, biasanya kalo di mobil dia dengan papanya bebas melakukan aksi mesra-mesraan. Papanya yang aktif meraba

Malam Godaan

Malam sepi. Aku tetap berjalan masuk gang, jalan alternatifku, yang di kiri-kanan tergenang air got hitam yang kalau hujan sedikit aja pasti meluap. Kalau sudah begitu, aku tidak lewat sini. Tapi sekarang cuacanya sedang bagus, dan agak sedikit panas. Tubuhku yang tadi berkeringat waktu di kendaraan sudah agak kering. Gelap, hanya beberapa rumah yang menyalakan lampu terasnya,

Seorang Sahabat

Hari-hari kulalui dengan sedikit membosankan.Pekerjaan di kantorku sedang tidak begitu sibuk. Apalagi cuaca Jakarta dan sekitarnya akhir-akhir ini semakin panas. Belum lagi isu bencana gempa dan stunami yang membuat aku rada was-was juga. Hari kerjaku hanya duduk di depan komputer main game atau internet. Semua yang kulakukan untuk mengisi kebosananku terasa sia-sia. Rasa bosan makin menggebu

Tantangan Godaan

Hari Sabtu siang yang sedikit melelahkan. Aku tidak masuk kerja hari ini. Bu Poppy mengizinkanku untuk tidak masuk, tapi aku dibekali VCD yang berisi beberapa contoh iklan. Ini ujian aku pertama setelah hampir tiga bulan bekerja di biro iklan. Aku diminta buat konsep iklan sebuah kosmetik wanita dan akan presentasi hari Senin. Sejak pagi aku bersih-bersih kamar sambil menyetel VCD

Terjerumus Godaan

Kalau ada usaha untuk berbuat baik, kenapa mesti dilecehkan? Kadang memang tidak bisa konsisten soal kepatuhan untuk tidak berbuat dosa, karena para syetan pengganggunya lebih canggih dalam hal menggoda. Begitulah, ada teman yang berkomentar mengejek terhadap apa yang kuceritakan. Tapi tidak begitu dengan Ran. Kemarin Ran cerita kalau koleksi barang pornonya sudah dihibahkan kepada teman-teman

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story