Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Tips & Trik Foreplay

by Ian


Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet. Sabtu pagi di tempat kost. Saya sedang menulis surat buat seorang teman. Setelah membubuhkan tanda tangan di bagian akhir surat serta melipat kertasnya, saya meraih amplop di atas meja serta memasukkan kertas surat ke dalamnya. Untuk menutup amplop, saya mencari-cari lem di dalam laci. Sampai habis tangan saya merogoh-rogoh ke dalam laci, lem kertas itu tidak juga saya temukan. Baru kemudian saya ingat lem saya itu dipinjam teman dan belum dikembalikan. Dengan hati masghul saya pandangi saja surat itu sambil berpikir-pikir. Sekonyong-konyong BF saya masuk, biasa tanpa mengetok pintu dan langsung senyum-senyum memandangi saya dari samping meja. Dia pasti belum mandi karena masih memakai kaos u-can-see putih yang menampakkan otot bisepnya yang cukup besar itu, serta celana pendek seperti sering dipakai pesepakbola. Meskipun begitu yang saya suka dari dia adalah dia tidak jorok. Dari harum sabun dan pasta giginya, saya tahu dia sudah cuci muka dan menggosok gigi. "Heh, bengong aja .."ledeknya. Saya cuma menjulurkan lidah saja. "Ngapain, sih, Yan ?"tanyanya lagi. Saya tidak menjawab karena tiba-tiba saja melintas pikiran nakal di otak saya. Pikiran itu timbul saat saya memperhatikan celana pendek dia dan otomatis yang ada di dalamnya. Saya jadi ingat botol lem saya ... "Ton, punya lem nggak ?"tanya saya. "Lem kertas ? Wah, kayaknya nggak punya. Aku jarang sih nulis-nulis surat kayak gitu ... "jawab BF saya. "Aku minta, dong ... "kata saya. "Lho, aku sudah bilang ... "kata-katanya berhenti karena tangan saya tiba-tiba sudah mendarat di depan celananya. Dia terdiam, dan langsung tahu maksud saya. "Mm, boleh sih .. tapi agak lama bikinnya"katanya langsung nyambung. "Oh, nggak apa-apa ... "kata saya bernafsu. 'Botol'nya sudah mulai terasa mengeras di tangan saya. "Tapi sudah beberapa hari nggak dipakai, nih .. "bisik BF saya bergairah, "harus kamu kocok-kocok dulu ... " Saya sudah tidak kuat lagi. Saya tarik badan dia ke depan saya. Karena saya duduk di kursi tinggi wajah saya tepat di depan selangkangan dia. Perlahan-lahan saya lorotkan celana pendeknya. Saya angkat kaosnya tinggi-tinggi. Saya nikmati pemandangan selangkangan bercelana dalam cokelat itu. Kemudian, tanpa membuang waktu saya buka lembar paling menggairahkan itu. 'Botol'nya sudah keras. Saya suka kepala botolnya yang besar bak jamur dan urat-urat nadi di badan botolnya yang membuatnya begitu keras. Saya mulai penjelajahan lidah saya dari kantong skrotumnya yang menggelantung besar, ke atas menyusuri glans bagian bawah. Saya sempatkan waktu cukup lama untuk menjilat-jilat bagian lubang penis di bawah kepala penisnya. Baru kemudian saya masukkan seluruh kepala penisnya ke mulut saya sambil saya kulum seperti lolipop. Sambil mempermainkan 'botol'nya itu saya selalu memperhatikan wajahnya. Saya suka sekali mengamati bagaimana wajah dia merespon apa yang saya lakukan. Dari mimik serta suaranya saat 'dikerjai' saya bisa mengetahui kalau dia paling kelabakan saat kepala penisnya masuk mulut dengan lidah sibuk menggeleser-geleser bagian bawah kepala penis serta lubangnya. Apa yang sekitar dua puluh menit kami lakukan ini tampaknya cukup membosankan untuk diperinci. Jadi, saya singkatkan saja ceritanya sampai saat dia mencapai orgasme. Pada saat detik-detik itu mulai terasa, dia mulai meregangkan kepalanya ke belakang. Tangannya - mungkin tanpa sadar - mencengkeram bagian belakang kepala saya. Dadanya juga meregang ke depan sementara pinggulnya bergerak ke depan belakang mengimbangi gerakan mulut saya. Saya percepat gerakan maju mundur mulut saya sambil saya tambah dengan aksi menyedot dan menggeleserkan lidah saya di bagian bawah kepala penisnya. Akhirnya dia berdesis dan mengerang pelan. Di dalam mulut saya terasa kepala penisnya berdenyut untuk kemudian lidah saya merasakan cairan asin yang hangat di mulut saya. Gerakannya memasuk keluarkan penisnya kemudian agak tidak terkontrol dan suara erangannya terdengar lebih kuat. Saya tahu pada fase inilah dia mencapai puncak dari kenikmatannya. Saya menyukai sensasi ini. Saya biarkan cairam mani dia memancar memenuhi rongga mulut saya, sebagian mengalir keluar dan sebagian lagi masih keluar membasahi pipi saat penisnya saya keluarkan dari mulut. Penis itu sekarang dalam kondisi teregang sempurna, warnanya merah segar dan basah oleh cairan lengket yang dihasilkannya sendiri. Pada saat penisnya saya pegang di tangan, denyutannya masih terasa dan dari celah-celah lubangnya masih menetes sedikit cairan bening. Saya dekatkan amplop ke penisnya dan saya oleskan cairan itu ke permukaan lekat amplop. Dia sedikit mengaduh kegelian. Saya pegang glans penisnya dengan gerakan memeras sehingga ada setetes kecil lagi yang keluar. Kali ini saya gunakan untuk mengoles perangko. Percaya atau tidak, 'lem' dari 'botol'nya itu benar-benar bisa melekatkan kertas ! Sambil membersihkan diri saya berbisik di telinganya "Kalau begini, saya nggak perlu beli lem lagi ..."

###

8 Gay Erotic Stories from Ian

A Good Relationship, Part 1

I had just moved into the country to a nice little cottage that my mother owned; she left it to me when she died. I had lived there for a couple of months, and began to feel at home and took to exploring the countryside. Across the lane from my house was a footpath lined on both sides by a tall hedge, it went past a large mansion house, which was the only other building for miles.

A Good Relationship, Part 2

I had been working away all week, when I got back home Friday night I read my mail then got my messages from the phone. There was one from my neighbour asking me to go over Saturday afternoon after two; I now knew his name "Howard Good". I had not been able to make up my mind whether to go or not, but hearing his invitation I decided to go. Saturday afternoon came; I had bathed,

A Good Relationship, Part 3

A few weeks past before Howard invited me over for "some fun", I knew what he meant. He said in the note he left at my house, that he had a friend coming that wanted to meet me. Howard also said he had bought me some sexy presents, new outfits and undies, and that he was looking forward to seeing wearing them. I was to go to his Sunday at 4 o'clock, so , I left my house in plenty

A Good Relationship, Part 4

It was two weeks later when Howard rang me to ask me to visit him. It was a nice warm Saturday night, about 8 o'clock when I reached his house. He invited me in and we sat and soon had a glass of wine each and we were chatting away. He had said he had another outfit for me to try on, it was to do with the theme for a video he would like to make. He went on to explain that he

A Good Relationship, Part 5

Howard phoned me a few times over the following weeks. The last call he told me he had been away a lot but said he had some African businessman coming to stay next week, I told him that was the week I had arranged with work to have as a holiday. Howard said he would try to get some time free during that week so we could have some fun, he asked how my arse was after the wedding

A Good Relationship, Part 6

The next weekend, Howard decided we would go for a drive. I was at his house, and he said he would like to go for a drive and stop some where for a picnic. He went upstairs for a while. When he came down he had some clothes over his arm, he said he would like me to wear them. He said he was going to get a picnic hamper packed and left the room. I undressed, I had shaved off my

Plaisir Entre Deux Hommes Straights

Je me nomme Ian, j'ai 29 ans, blond, yeux blond, 6'2" pour environ 195 lbs et très sportif. Je suis très populaire autant avec les filles qu'avec les gars et je me considérais plutôt comme un homme straight. Malgré le fait que j'ai eu plusieurs offres d'autres hommes, je n'ai jamais vraiment accepté avant ce soir là. Étant donné la nature de mon travail, je suis souvent à

Tips & Trik Foreplay

Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet. Sabtu pagi di tempat kost. Saya sedang menulis surat buat seorang teman. Setelah membubuhkan tanda tangan di bagian akhir surat serta melipat kertasnya, saya

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story