Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Tatap Pertama Melambungkan Khayal

by Virgin


Siang itu, tanpa kuduga untuk pertama kalinya aku bertemu dengan pria muda ini. Usinya mungkin 20-23 tahun, Tampan, berkulit kuning bersih,dengan potongan rambut Army-look yang segar, dan tubuh yang ramping. Belum pernah aku bertemu dengannya, begitupun dia padaku. Namun siang itu saat tatapan kami bertemu, seolah berdua kami ingin mengutarakan sesuatu. Hari-hariku pun kemudian menjadi penuh dengan bayangan wajahnya. Tatapan itu terjadi begitu saja, aku agak terperangah mendapatinya memandangiku. Aku 27 tahun, berkulit sawo cerah, berambut lurus. dadaku bidang karena gemar berenang, aku 178cm dengan bobot 70 kg membuat aku nampak semampai namun padat berisi. Tanpa bermaksud membual, banyak yang memuji aku sebagai seorang pemuda yang ganteng dan elegan. Mungkin hal ini yang membuat pemuda tadi tak kunjung henti menatapku. Aku melempar senyum, ia tersenyum kembali padaku. Gerakkan kepalanya seolah memberi isyarat padaku untuk menemuinya diluar ruangan. Aku mengangguk lemah mengiyakan. Dimuka gedung, kini ia berdiri disamping sebuah motor, manatap aku tajam. Aku tersipu karena tatapannya menuju tidak hanya kepada mataku tetapi juga kebagain bawahku. Saat itu celana katun yang kukenakan menggelembung dibagian muka. Aku berjalan bersisian sengaja menuju arah belakangnya, karena aku pikir jika benar ia tengah berusaha menarik perhatianku, ia akan memutar kepalanya dan menengok kebelakang. Jika tidak, mungkin hanya aku yang berprasangka saja. Tetapi,...ia menoleh, bersusah payah memutar kepalanya sehingga tubuhnya yang nampak baik itu ikut terputar. Aku kembali tersenyum, berusaha menggoda. Kurasa berhasil, Ia tersenyum dan menghampiriku. Ia berjalan disisi kananku, tangannya dibuat seolah tidak sengaja menggesek pinggangku, dan tangan kananku. Aku menoleh lemah, tidak ingin memberi kesan terlalu agresif. Ia masih menatapku tajam, tersenyum, sambil mengisyaratkan sesuatu. Aku tidak pernah tahu apa sesuatu yang ia isyaratkan padaku, karena sedetik kemudian kakak iparku telah memanggilku untuk bergegas menaiki mobil. Aku tersenyum getir. Ia pun nampaknya begitu. Sejak itu hariku penuh dengan wajahnya...bahkan khayalan dan fantasiku tentang dirinya. Apakah kau tahu itu? Apakah kau mengkhayalkan aku juga? Apakah kau masih disana?... atau mungkin disini? apakah mungkin kita berjumpa kembali? karena harga diriku terlalu tinggi untuk menyambangi bowling center itu lagi. jika ini kau, mungkinkah dapat kiranya kau capai aku... pada jmiquel48@hotmail.com Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet

###

1 Gay Erotic Stories from Virgin

Tatap Pertama Melambungkan Khayal

Siang itu, tanpa kuduga untuk pertama kalinya aku bertemu dengan pria muda ini. Usinya mungkin 20-23 tahun, Tampan, berkulit kuning bersih,dengan potongan rambut Army-look yang segar, dan tubuh yang ramping. Belum pernah aku bertemu dengannya, begitupun dia padaku. Namun siang itu saat tatapan kami bertemu, seolah berdua kami ingin mengutarakan sesuatu. Hari-hariku pun kemudian menjadi

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story