Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Sex Pertamaku

by Lonelyman


Waktu itu aku baru berumur 16 tahun. Kami kemping bersama di tepi pantai, ramai satu kelas. Salah seorang teman ku, sebut saja namanya Rino, selalu menggodaku, kadang ia mengatakan aku gantenglah, tampanlah dsbnya. Dia selalu tampil membelaku disaat-saat bentrok dengan teman ku yang lain. Dia cukup tampan, wajahnya persegi. Tubuhnya walau tidak besar tapi berotot. Mungkin karena ia suka membantu bapaknya bekerja di sawah. Aku tak tahu, ia memang suka memamerkan otot-ototnya padaku. Dan kebetulan aku juga suka. Sekali aku saat bengong menatap luasnya laut tiba-tiba ia mencium pipiku. Ia cekikikan, aku kaget, untung tidak ada teman lain yang melihat. Ia bilang," kamu cowok berwajah manis..." Aku tidak tahu perasaanku dikatakannnya begitu...bingung... Tapi ada rasa senang juga. Malam hari ditenda kami tidur beramai-ramai. Satu tenda memuat lima orang."aku tidur disebelahmu ya.." kata Rino, dan langsung berbaring disebelahku tanpa menunggu izinku. Aku tidur memakai kaos dan celana trining. Sedang ia memakai kemeja dan bercelana jins. kami tidur hanya di atas tikar berbantalkan tangan yg dilipat di atas kepala. Saat itu aku berfikir, ada apa dengan Rino ini, tampangnya macho, tapi kenapa ia suka menggodaku? Ia sudah menutup matanya. sehingga aku bebas mengamatinya. Kuakui aku selalu horny melihat lekuk ototnya yang kelihatan keras dan liat. ketika aku mengamati selangkangannya..darahku berdesir melihat sesuatu yang membukit. Begitu indah dibalut jeans. Aku tidak tahu kapan aku tertidur. tahu aku merasakan dingin. Ku lihat Rino masih disebelahku. Teman-teman lain sudah terlelap semua..termasuk yg bertugas jaga. bahkan suara mereka yang ngorok terdengan bersahutan. Tiba Rino memiringkan tubuhnya kearahku bahkan tangannya menyilang di atas dadaku, sedangkan sebelah kakinya mengepangku. Dadaku terasa bergemuruh, ada rasa risih di campur suka aku dibegitukannya..hangat... Dia benar-benar tertidur. Ada dorongan dihatiku untuk balas memeluknya. Pelan-pelan aku miringkan juga tubuhku ke arahnya. Aku coba memeluknya..oooh..alangkah sedapnya merapatkan tubuhku dengan dada bidangnya. aku semakin berani merapa selangkangannya. kurasakan seperti ada tongkat sejengkal ku lebih melintang di dalam celananya. Cukup besar juga kontolnya pikirku. Aku semakin merapatkan tubuhku padanya, bahkan kini kukalungkan tanganku dipinggangnya. tubuhku terasa hangat nikmat. Aku terkejut, tangan Rino terasa mengencang memelukku..dia bangun..pikirku. "Sudah lama aku menunggu memelukmu seperti ini" bisiknya" kupikir kamu tidak suka..." Aku kaget bercampur malu dan juga takut kalau teman kami ada yg bangun. "Aku ingin menggaulimu seperti bapakku menggauli emak..aku pernah melihat mereka melakukannya ketika aku terbangun di malam hari.." suara Rino terdengar tersengal, rupanya ia juga sdh didera nafsu gairah. "Rino, nanti ada yg bangun" bisikku khawatir. "Kita lakukan tanpa berisik, okey" bujuknya. Aku menggangguk pelan. Dadaku semakin gemuruh kencang. Aku benar-benar ingin merasakan disetubuhinya. Rino melebarkan selimut yang aku bawa dari rumah, menutupi tubuh kami berdua, tadinya selimut itu kujadikan bantal saja. Didalam selimut Rino menelanjangi ku hingga aku cuma tinggal kolor belaka. Ia hanya melepaskan kancing kemejanya, lalu melepaskan jinsnya, sehingga kuraba ia hanya mengenakan sempak saja. Kurasakan kontolnya sampai menyembul meliwati kolor. Rino menindihku. Dada telanjang kami berhimpitan. "aku sangan menyukai dan mencintaimu.." bisiknya penuh nafsu. Kontol kami bertindihan. Rino melumat bibirku. Kadang mengemut leherku. Sepertinya ia benar-benar meniru apa yang dilakukan bapaknya. oooh..aku merasakan panas bibirnya mengemut leherku. Bibirnya semakin turun. ia menjilati dadaku..terutama puting dadaku. Aku merasakan kenikmatan. Aku membelai punggungnya. Kita bikin angka 69 pinta Rino, tanpa suara kami merubah posisi. perasaaanku benar tidak karuan saat itu, takut, cemas, nikmat, senang berbaur jadi satu. Rino mengambil posisi di atas. ia mengemut kontolku..ssst..aku merasakan hangat dan nikmat...kontol rino yang besar menyentak-nyentak dimukaku. Pertama kujilati topi wajanya. rino terdengar tersedak, mungkin ia kaget kenikmatan kuperlakukan demikian..maklum..kami baru sama sama pertama kali melakukan sex ini. Aku mulai memasukan seluruh kontolnya kemulut ku, penuh.. tiba -tiba rino berkerak otomatis turun naik... aku juga mengemut dan melepaskannya... Rino merubah posisi lagi. Mulut kami masing masing mengeluarkan suar MMMhh..mmmh..karena menahan gelora nafsu yang ditahan. "waku menyucuk lobang pantamu ya.." bisik rino lagi. aku hanya mengangguk menurut. aku membalikkan tubuhku. Aku tengkurap seperti anjing. Rino membelai pantatku bahkan menciumi dan menjilatiku. Dadaku terasa mau pecah menahan rasa kenikmatan yang tiada taranya. lau pelan-pelan ia mulai menusukkan kontolnya. Ia mendorong, aku merasakan sakit."auuu..Jerit ku pelan. "tahan sayaang.." katanya padaku. Dengan lembut ia mendorong kontolnya semakin dalam..aku merasakan benda besar berdenyut memasuiki lobanh pantatku. sakit namun asyiik. Rino mengeluar masukkan kontolnya. "Saakit Rino...coba kau basahi batang kontolmu dengan ludah pintaku. ia melakukannya. setelah itu baru terasa licin. Keluar masuknya terasa lancar dan enak. Rino merapatkan tubuhnya kepunggungku sehingga terasa nafasnya menghembus kupingku. Dia mengulum kupingku itu. sementara tangannya mengocok lembut kontolku. OOOh dia ternya aktiiif sekali. Aku memiringkan muka, dia langsung menyambar bibirku. mengulum hangat. Sementara kontolnya aktiif keluar masuk. Rasanya aku ingin mengeluarkannya sekarang.." bisik rino. aku juga tak tahan. akhirnya Rino menyemprotkan maninya dalam tubuhku. Kami sangat puas malam itu. Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet

###

5 Gay Erotic Stories from Lonelyman

Asmara di Kebon Singkong bag keempat

Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet Pertama-tama ingin kusapa anda semua.. hai apa kabar..spesial tentu buat yang sudah kirim email ( kontak terus, aku senang kok, meski maaf kadang aku telat

Asmara di Kebon Singkong, Bag Ketiga

Hari-hariku terasa hangat setelah bang juan menyetubuhiku dikebon singkong itu. Kami bersepakat jika lagi kepengen kami akan melakukan di sana lagi. Satu hari, Bang juan sengaja mencegatku pulang sekolah. "Nanti jam 4 sore ya " katanya sambil mengedipkan mata. Auku tersenyum kecil, tanda setuju. Rasanya tak sabar aku menunggu pukul 4. Sengaja aku mandi bersih. Aku pilih celana dalam

Asmara di Kebon Singkong, bag Pertama.

Setelah diperjakai oleh Rino diperkemahan, aku jadi selalu gelisah jika bertemu pria-pria gagah dan tampan. Sejak itu setiap bertemu pria aku tak lupa melihat keselangkangannya. Hati ku terasa berdebar jika terlihat di sana tonjolan, pasti burungnya besar pikirku. Aku tersiksa temannnn....!!! Akibatnya aku lebih suka menyendiri... Suatu ditengah kegundahan dan kegelisahan dan tentu saja

Asmara Dikebon Singkong 2

Bang Juan menatapku, sambil tersenyum penuh arti. sejenak ia meletakkan singkong yang baru saja dibongkarnya begitu saja. Beberaba butir peluh memercak dijidatnya. "Dari mana kamu tahu Ontolku segede singkong itu he.." tanya sambil tersenyum menyeringai. Ia menghampiriku yg duduk sambil mengangkat kaki satu di bangku bambu. "Ah, aku kan asal bunyi aja, membalas ledekan Abang",

Sex Pertamaku

Waktu itu aku baru berumur 16 tahun. Kami kemping bersama di tepi pantai, ramai satu kelas. Salah seorang teman ku, sebut saja namanya Rino, selalu menggodaku, kadang ia mengatakan aku gantenglah, tampanlah dsbnya. Dia selalu tampil membelaku disaat-saat bentrok dengan teman ku yang lain. Dia cukup tampan, wajahnya persegi. Tubuhnya walau tidak besar tapi berotot. Mungkin karena ia

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story