Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Remaja Dimadu Polisi, Bag 2

by Rudy Angga


Aku duduk merenung di dalam sel itu, sambil sesekali melihat tubuh Ferry yang terkulai lemas dan tidur di lantai telanjang bulat dan sungguh molek nan seksi benar tubuh temanku ini pikirku. Tanpa kesadaranku ku pegang pegang tubuh Ferry yang lengket dan bau karena sperma dan keringat itu. Tubuhnya sungguh mulus dan sama sekali tak ada bulu pada daerah ketiak dan daerah kemaluannya, seperti tubuh anak kecil. Lalu kujulurkan lidahku dan mulai menjilat kontolnya tapi kutarik lidahku karena kupikir aku mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Lalu, dalam tidurnya yang lelap karena capai setelah di perkosa oleh polisi semalaman, aku mengamati tubuhnya dan kuangkat tangannya lalu kurenggangkan kakinya sehingga terlihat jelas lekukan lekukan tubuhnya, tanpa pikir panjang lagi ku cium ketiaknya dan ternyata ketiak ferry baunya sangat menyengat sekali dan berbau khas lelaki yang nikmat dan enak di cium. Bau tubuh ferry yang di pancarkan melalui ketiak ferry, membuat nafsuku naik dan kontolku mulai mengaceng. Tanpa basa basi lagi, aku tutup mata dan kunikmati tubuh temanku yang lemas dan tergolek tak berdaya didalam tidurnya yang lelap. Aku memulai dari pentilnya yang berwarna coklat dan menongol sangat menggiurkan, lalu ki jilat ketiaknya yang bau itu sambil ku cium dan ku hirup dalam dalam dalam. Setelah itu ku emut kontolnya dan kontolnya mulai ngaceng tapi dia masih tidur!. Lalu agar dia tidak bangun, ku urung mengemut kontolnya, hanya meraba raba dan mengelus elus tubuh ferry sembari mencium ketiaknya. Lalu ku kocok kontolku yang mulaim ngaceng berat itu dan sambil mencium ketiak ferry, kocokkan kontol makin ku percepat dan tak berapa lama spermaku keluar dan muncrat di tubuh ferry lalu aku merasa lemas sekali. Dan sisa sperma di tubuh ferry ku jilat jilat sambil menjilat tubuh ferry. Tak berapa lama kira kira subuh, datanglah tiga polisi itu dan melihat kontolku yang setengah ngaceng akibat kocokanku tadi, lalu mereka membuka sel dan menarikku ke dalam ruangan interogasi dan Paimin meninju perutku dan rasanya seperti gadam palu dihajar ke perutmu sambil membentak” KAMU KIRA BERHAK MENIKMATI TUBUH TEMANMU TANPA PERSETUJUAN KAMI! DAN APA KAMU MEMILIKI HAK MENGELUARKAN SPERMAMU TANPA PERSETUJUAN KAMI! KAMU ADALAH BINATANG KAMI!, KAMU ADALAH BUDAK NAFSU KAMI!, KAMU HARUS MENURUTI KAMI! SEBAB KAMI ADALAH HUKUM DAN PENGUASA DI PENJARA INI!” , sambil menampar wajah ku dan sungguh membuat ku pusing tujuh keliling dan hamper jatuh kalau tidak ada meja didepanku. Lalu Rio berkata kepada rekan rekannya” Bagaimana kalau anak ini kita persiapkan dulu untuk nanti malam Pak paimin!” ya hitung hitung juga untuk hukumannya.” Sambil melirik dengan wajah yang penuh misterius. “ ya betul, kita persiapkan saja anak ini toh, kalau dia tidak kuat paling dia pingsan atau paling ya mati!” kata Yuda sambil bersenyum bengis. “ Hahahaa, betul sekali, baiklah ambilkan alat alatnya dan persiapkan juga barang barang penting lainnya!, nak, nama mu kalo gak salah Rudy khan!?” kata Paimin, lalu aku mengangguk sambil penuh dengan ketakutan.” Bagus, kamu memang cocok jadi budak nafsu kami, karena tubuh kamu membuatku sungguh sungguh bernafsu daripada temanmu tadi!. Kamu tahu apa yang akan aku lakukan! Pasti kamu tidak tahu, liat saja karena yang pasti aku akan menyiksamu pelan pelan sampai kamu merasa hidup tak mau tapi mati mau, tapi kami pasti tidak akan membiarkan kamu mati kok. Hahahahahah”. Lalu Yuda datang sambil membawa tas kecil berwarna hitam, tak berapa lama datanglah Rio dengan borgol dan rantai. Lalu Paimin memegang tubuhku dari belakan dan dengan tangan kanannya dia mengangkat tubuh serta tangannya sebelah kiri mengangkat tanganku sebelah kiriku dan dan tanpa di komando lagi rio memborgol tangan kiri ku dan mengkaitkan pada lingkaran lingkaran di tembok yang memang sudah ada untuk mengikat tahanan untuk di interogasi. Kaitannya ternyata yang paling atas sehingga kakiku tidak mencapai lantai. Lalu Yuda membantu dan memborgol tangan kananku sama seperti tangan kiriku. Setelah tubuhku tergantung dan terasa perih karena luka pada tanganku akibat borgol besi, Rio memborgol kakiku dan melebarkannya lebar lebar sehingga lubang anusku jika dilihat dari bawah bisa keliatan jelas sekali. Paimin berkata” Aku akan menikmati tubuhmu nanti malam tapi sekarang waktunya untuk mempersiapkan kamu sekaligus menyiksa kamu misalnya seperti…..”, dia mengambil sebuah rantai pendek tapi di setiap ujungnya ada jepitan kecil dari besi yang ujungnya berbentuk sepeti paruh burung beo. Lalu di elusnya ke dua pentilku dan di jilat jilatnya sehingga aku merasa geli tapi enak luar biasa dan tiba tiba di jepitnya alat itu persis di pentilku dan rasanya sangat sakit sekali sampai sampai aku menjerit jerit dan mengeliat saking sakitnya minta ampun. Terlihat darah menetes di pentil kananku. Jepitan ke dua menghujam ke pentil kiriku dan jeritan lolonganku yang panjang membuat paimin akhirnya meninju perutku dan akhirnya aku bungkam karena mulas. Keringatku bercucuran sangat deras sekali, sehingga lekukan tubuhku terlihat jelas,tonjolan tonjolan ototku yang kencang dan seksi terlihat sangat jelas dimana dapat membuat kontol kontol ke tiga polisi ini ngaceng, terlihat di balik tonjolan celana mereka yang berwarna coklat dan ketat itu. Darah menetes keluar melalui kedua pentilku. Setelah ku lihat jelas ternyata di tiap ujung jepitan itu ada sepasang jarum dimana setelah di jepitkan ke pentil akan membuat lubang kecil seperti tindikan pada telinga. Setelah mereka melihat aku menderita kesakitan yang amat sangat, tidak membuat mereka merasa iba, malahan membuat mereka semakin bengis saja. Rio mengambil sebuah alat dari logam stainless steel dan melumurinya dengan precum ku dimana siksaan tadi membuatku terangsang serta campuran dari precum ketiga polisi yang nafsunya sudah naik karena senang melihat aku menderita di siksa mereka. Lalu tanpa basa basi, di tusukkan langsung ke anusku dan sangat sakit sekali, campuran antara perih dan panas seperti pantat ini mau sobek saja. Lalu Rio berkata” Ini adalah Butt Plug atau penutup lubang pantat yang berfungsi untuk menyiksa kamu, juga untuk memperbesar rongga pantatmu, gimana rasanya? Keliatannya kamu menikmatinya khan! Rasa sakit campur nikmat khan! Nikmati saja kalo udah biasa nanti aku naikkan diameternya, itu cuman 3 cm, belon yang lainnya dan kalo kamu bisa pecahin rekor salah seorang tahanan yang dulu sama kami siksa, hebat kamu! Dia bisa menerima diameter 7 cm dan meskipun akhirnya dia sampai pingsan, toh belon mati, malahan kami asyik menyiksanya! Hahahahahaha” suaranya yang terdengar kejam dan bengis membuat diriku merinding. Yuda membawa sebuah batang plastic solid berwarna putih dengan ujungnya tumpul tapi bermoncong cuman diameter ½ cm lalu di kocoknya kontolku pelan pelan dan terkadang cepat “enak ya! Rud! Nikmat khan kalau di kocok kontolmu!” kata Yuda. “keenakkan kamu! Dasar budak murahan! Plak!” bentak Yuda sambil menampar wajahku.Lalu lanjut Yuda “Kamu akan merasakan siksaan yang paling menyakitkan yaitu…(sambil memperlihatkan batang plastic kecil di depan wajahku) ini akan masuk ke …” sambil memegang kontolku yang sudah ngaceng berat, batang plastic putih itu di masukkan kedalam lubang kencingku dan terasa sakitnya bukan main lebih sakit daripada pelubangan pentilku yang dilakukan Paimin dan aku jerit sekeras kerasnya lalu Yuda menutup mulutku sambil tangan satunya tetap memasukkan batang maut itu ke lubang kencingku. Karena aku menjerit keras keras dan tidak berhenti lalu Paimin membuka celananya dan celana dalamnya, celana dalamnya yang terlihat basah karena keringat pada bagian lipatan pahanya dan pantatnya serta ada cairan airmaninya yang tersisa pada saat ejakulasi dengan ferry dan pada saat menyiksa aku pada bagian depan celana dalamnya, diambilnya celana dalamnya itu dan disumpalkannya pada mulutku dan tercium bau menyengat campuran antara keringat, pesing, dan sperma juga terasa asin lalu Paimin berkata” sampai engkau melepaskan celana dalamku dari mulutmu! Kurontokkan gigimu semuanya!” akibat sumpalan itu, aku hanya menahan sakit yang luar biasa atas pemasukkan batang plastic maut ke dalam lubang kencingku dan tidak bisa menjerit samasekali. Setelah tinggal ¼ nya. Kemudian Yuda berhenti dan membiarkan batang itu menempel dan menusuk lubang kontolku. Paimin berkata” Rud!, keliatannya kamu suka sekali dengan celana dalamku ya! Enakkan? Gimana baunya? Hahahahahaahahah, celana dalam itu sudah 4 hari belum aku ganti, nikmati saja! Hahahahahha!. Lalu Paimin mengocok kontolnya di dekat perut ku lalu di susul Yuda dan Rio sambil sesekali Rio menarik rantai yang sudah melubangi pentilku, dan hal ini membuatku terpekik tahan karena sakitnya bukan main terkadang batang plastic maut yang terganjal di lubang kontolku sama Yuda di tarik dan di masukkan lagi sehingga terlihat noda darah dan rasanya perih serta panasnya bukan main sehingga aku menjerit tapi terganjal oleh celana dalam Paimin. Tak berapa lama sperma mereka muncrat kececeran di tubuhku lalu mereka berpakaian dan meninggalkan aku yang tergantung lemah dan diriku ini sudah tidak kuat menahan siksaan ini lalu aku pingsan untuk sampai malam dimana aku akan di jadikan seperti barang yang hanya berguna untuk muaskan nafsu mereka. To Be Continued

###

1 Gay Erotic Stories from Rudy Angga

Remaja Dimadu Polisi, Bag 2

Aku duduk merenung di dalam sel itu, sambil sesekali melihat tubuh Ferry yang terkulai lemas dan tidur di lantai telanjang bulat dan sungguh molek nan seksi benar tubuh temanku ini pikirku. Tanpa kesadaranku ku pegang pegang tubuh Ferry yang lengket dan bau karena sperma dan keringat itu. Tubuhnya sungguh mulus dan sama sekali tak ada bulu pada daerah ketiak dan daerah kemaluannya,

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story