Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Pertemuan di Fitness Centre, Part 2

by Valentino


Budi setelah memarkir sedannya di garasi lalu menarik lenganku ke ruangan tengah dan langsung menciumiku. Aku yang belum terbiasa melakukannya di tempat terbuka agak kaget juga." Bud..Bud, sabar...ntar ketauan orang lho....."ujarku. Budi cuma tersenyum dan bilang " Her..ini rumah gue sendiri, dan gue cuman tinggak sendiri di sini...nggak ada orang lain selain pembantu doang". Sambil mulai membuka bajuku....Budi menciumi leherku dengan nafsu yang membara. Lidahnya yang licin dan lincah itu menari2 di seputar leher dan telingaku. Membuatku langsung terangsang dan tanpa sadar aku merintih .....ahhhhh aaahhh.....hhhhhh...ssss.s..ahh.....Bud....yes....enak Bud, tangankupun tak mau kalah dengan membuka kancing demi kancing kemeja Budi. Kami telah bertelanjang dada, aku mulai menciumi leher Budi juga. Budi kelihatannya memberiku kesempatan untuk menjelajahi badannya yang sempurna itu. Aku angkat badan Budi dan kubopong ke ruangan kamar tidur yang tak jauh dari ruang tengah itu. Kutidurkan Budi perlahan-lahan di atas spring bed. Lalu kututup pintu kamar dan kuredupkan lampu kamarnya. Aku mulai membuka sepatu dan celana jeansku.....Budi memperhatikan gerakanku ini dan juga ikut membuka sepatu dan celananya. Saat aku mau membuka celana dalamku..Budi menarik tubuhku dan menindihnya. Rupanya Budi telah telanjang bulat dan kontolnya telah begitu keras menekan perutku. Budi memandangiku," Herry, gue sukai loe saat pertama gue masuk gym itu !" katanya dengan lembut. Tangannya dengan lembut membelai rambutku dan mengusap wajahku sambil masih menindih tubuhku. Baru ini aku tertegun, Budi yang selama beberapa menit yang lalu begitu kasar dan nafsu, kini begitu lembut. Budi lalu menundukkan kepalanya dan mendekatkan mulutnya ke mulutku. Sentuhan bibirnya yang basah membuatku otomatis membuka dan meyambut dengan ciuman. Lidahnya mulai menjelajah mulutku dan akupun tak mau ketinggalan. Kami berciuman dengan mesranya dan tanganku mengusap dan meraba punggung Budi. Ciuman mesra berubah menjadi nafsu yang membara, dengan merenggut rambutku, Budi menciumi wajahku dan leherku penuh nafsu. Jilatan lidahnya begitu maut, membuatku seakan berada di awan....melayang. Hembusan nafasnya yang panas di telingaku membuat buluku berdiri ..merasakan nikmat yang sangat. Tangan Budi yang lain dengan nafsunya meremas2 paha dan buah pantatku sambil tetap menekan nekankan kontol tegangnya ke kontolku yang juga telah mencapai ketegangan yang sangat keras sekali. Budi dan aku merintih kenikmatan. Hampir semua bagian wajah dan leherku telah dijelajahi oleh ujung lidahnya yang basah itu, menimbulkan suara2 yang merangsang. "Ohh Bud.......enak Bud....teruskan yeeeaaahhhh.....hhhhhhhhh.....Bud......teruskan Bud......." rintihku. "Ohhh ok Her...gue bikin eloe nikmat ntar.....sabar...hhhhhhh...yesss......oohhhh," rintih Budi sambil terus menjilati leherku. Budi makin bernafsu mendengar rintihanku. Kini jilatan Budi telah mulai merambah dadaku.....puting kiriku telah dikulumnya dan yang kanan diremas remasnya dengan lembut. Jilatan lidah Budi membuatku menggerinjal tak karuan...rasa geli dan nikmat menjadi satu. Goyangan pantat Budi yang makin keras membuatku tambah terangsang. Budi lalu menjilati dadaku....dengan lidah yang basah Budi mulai menaik turunkan wajahnya dengan lidah menyentuh dadaku ke arah lenganku. Seluruh dada dan ketiak ku yang berbulu dijilati Budi dengan nafsunya. "Her...ahhhh ketiak loe baunya merangsang sekali...gue suka..aaa..hhhh...hmmm....." ujar Budi sambil terus menjilati ketiakku sebelah kiri. Tak puas dengan sebelah kiri, bagian kananpun tak luput dari rambahan lidahnya itu. Aku benar2 tak sangup bernafas dengan sempurna saat itu. Budi begitu berpengalaman melakukan "foreplay". Jilatan Budi kini mulai menjajah puting kananku. Dengan sedikit mengigit putingku yang sudah mengeras itu, Budi semakin memompa nafsuku ke tingkat yang di luar kemampuanku. Jilatan demi jilatan telah membuat seluruh sarafku tak befungsi dengan semestinya. Aku cuman pasrah saja. Budi mulai menurunkan kepalanya di areal perutku yang keras itu. Jilatan lidahnya membuatku mengeliat-geliat tak karuan. Hal ini membuat Budi semakin bernafsu dan menggelitik enam kotak di perutku itu. Rupanya Budi sangat terangsang dengan bentuk perutku yang rata, padat dan keras membentuk 6 kotak itu. Kadang2 kadang Budi menggigiti perutku...dengan lebutnya. Setelah selesai bermain dengan perutku, Budi mulai menciumi tonjolan di celana dalamku yang belum sempat kubuka. Gesekan lidah budi dengan kain celana dalam telah menimbulkan gesekan pula pada permukaan kontolku. Rasa nikmat menjalari dari ujung sampai ke pangkalnya yang ditumbuhi rambut lebat. Budi lalu menjilati selangkanganku pula dengan jilatan2 mautnya yang membuatku meracau tak karuan lagi." Ohhhhhhh Budddddddddd........teruskanaaa...sayyyy......terussss...enakkkkk...ohhhhhh......hhhhhhhhh.....rintihku meminta Budi untuk terus melakukan jilatannya. Budi mulai pula menciumi pahaku. Ciuman disertai sedotan yang menimbulkan rasa geli plus nikmat itu dia lalukan mulai dari selangkanganku mengarah ke bawah. Aku semakin nggak bisa berpikir apa-apa...hanya kenikmatan yang aku pikirkan saat itu. Budi benar2 ahlinya merangsang orang pikirku. Begitu beruntungnya cowok yang menjadi pacarnya, Budi yang bagitu tampan dan macho bertubuh atletis dan berbulu serta pintar dalam bermain sex. Siapapun tak akan menolak untuk menjadi cowoknya. Budi bahkan mengulum pergelangan jari kakiku ke mulutnya dan memainkan tiap jariku dengan lidahnya. "Ahhhhh....oohhhhhh" rintihku. Budi lalu menaikkan lagi wajahnya mendekati kontolku. Dengan giginya ditariknya celana dalamku dan dalam tempo singkat, akupun sudah tak ubahnya bayi baru dilahirkan...telanjang bulat terlentang..pasrahhh. Budi tersenyum melihatku dalam posisi seperti sekarang. Aku memejamkan mataku dan pasrah akan tindakan Budi selanjutnya. Budi rupanya mengerti reaksi ini. Budi mengambil guling dan meletakkan di bawah pantatku sehingga posisi pantatku sedikit lebih tinggi dari badanku. Lalu tanpa membuang sedikit waktu, Budi mulai menjilati ujung kontolku yang mulai mengkilat oleh liurnya. Rasa nikmat benar2 telah memenuhi benak dan otakku saat itu. Budi mengulum kontolku dengan nikmatnya. Budi dengan perlahan namu pasti..mulai memasukkan batang kontolku ke dalam mulutnya..sdikit demi sedikit kontolku tenggelam ke dalam kerongkongannya. Semua batang kotolnya sepanjang 7 inch telah terbenam dalam mulutnya. Budi lalu mengeluarkannya lagi dan memasukkan perlahan lagi.....makin lama makin cepat dan makin banyak liurnya yang menetes. "Ahhhhhhhhh.........oohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...hhhhh.....Budiiiiiiiiiii..........aku tak kuat lagi Bud.......... Budi lalu menurunkan aktivitasnya. dan melepas kontolku. Budi melihat adanya air semen (precum) yang keluar dari lubang pada ujung kontolku. Dengan tersenyum dijilatnya cairan itu. "Herr....ouuhhh nikmat banget rasanya." Lalu Budi mulai mengulum kontolku lagi. Akupun mulai menggoyang goyangkan pantatku ke atas dan ke bawah untuk mengimbangi gerakan naik turun mulut Budi. Aku lalu berusaha juga memegang kontol Budi. Mengocoknya pelan2. Budi yang menyadari itu lalu mengarahkan kontolnya ke wajahku. Tanpa tunggu komando, semua batang kontol 7,5 inch aku telan dan aku biarkan di dalam mulut tembus kerongkonganku sambil kumain mainkan lidahku. Budi giliran merintih.." ahhh ohhhhhh....oughhhhhhh....Herr...loe pinter juga tuh.....teruskan..kulum terus Herrrr.....yes........gituuuu.....ahhhhhhhhhhhhh." rintih Budi memelas. Budi mulai menusuk-nusukan kontolnya yang indah penuh dengan otot-otot itu keluar masuk mulutku. Posisi 69 ini berlangsung sekitar 15 menit...dan Budi tiba2 menarik kontolnya dari mulutku dan juga melepas kontolku dari mulutnya. Budi lalu menyuruhku membalikkan badanku. Dengan pantat yang masih menindih guling, posisi pantatku nungging ke atas. Rupanya Budi memang menginginkan hal ini. Dengan mesranya Budi mulai menciumi punggungku dengan jilatan dan ciuman mautnya. Mulutnya menurun terus sampai ke kedua bongkahan pantatku. Budi menggigit2i pantatku dengan gemasnya. dan tangannya berusaha menyentuh2 lubang pantatku yang nungging itu. Jilatan Budi tiba2 aja menyentuh lubang pantatku. "Auuhhhhhhhhhhh.....Buddiiiii....apa yang kau lakukan say ??? Enak banget!!!!!!" teriakku. Budi tak menghiraukan jeritanku ini. Dengan rakusnya lubang pantatku kini jadi sasaran lidahnya. Gerakan lidah naik turun di pantatku benar2 membuat mani di dalam kontolku mendesak2 minta keluar. Aku tak kuat lagi..... Budi dengan lincahnya masih menjilati lubang pantatku itu. "Buddd...aku mo muncrat nih..........." teriak ku. Budi lalu berhenti. Memandangku dengan nafas tersengal sengal..kayak abis lari 100 meter. "Ok say.....kita mulai permainan kita ini." ujarnya sambil turun dari tempat tidur menuju ke laci di samping. Budi lalu mengeluarkan semacam pasta....atau jelly dan kembali mendekatiku. Aku mengerti bahwa Budi akan melakukan penetrasi ke dalam pantatku. Aku diam saja dan pasrah untuk di'fuck" oleh cowok setampan dan sekekar Budi. Budi mengeluarkan jelly dari tempatnya dan mengolesnya ke seluruh batang dan kepala kotolnya yang sudah benar2 ngaceng dan keras sekali itu. Lalu dia mendekatiku dan menindihku dengan mesranya. "Her....gue nafsu banget nih.....gue masukin loe boleh khan?" pinta Budi dengan lembutnya. Aku cuman mengangguk aja tak kuat untuk bersuara saking nikmatnya permainan pendahuluan yang dilakukan Budi. Budi mulai menciumiku lagi dan kini lebih cepat turuh ke kontolku. Dengan tetap mengulum kontol dan buah pelerku, Budi mulai mengusapkan jelly ke sekitar lubang pantatku yang memang menunggu di tusuk oleh kontolnya. Belaian tangan dengan jelly di pantatku menimbulkkan rasa nikmat yang tiada tara bagiku...aku memejamkan mataku dan merintih meminta Budi segera menusukku. Tapi Budi lebih memilih untuk membuatku relax dahulu dengan tetap membelai buah pelerku dan menjilati kontolku. Tiba2 aja satu ujung jarinya mulai menusuk ke lubangku...dengan amat lembut dia memasukkan jarinya yang telah dilumuri jelly ke lubang pantatku. Rasanya benar2 nikmat sekali.... Budipun dengan bersemangat mulai mengeluar masukkan jarinya ke dalam pantatku. Setelah beberapa detik, Budi mulai menambah jarinya sehingga kini 2 jari yang ditusukkan ke pantatku. Dengan masih menciumi dan menjilati buah pelerku, Budi mulai melakukan aksi tusukannya. Sampai akhirnya kulihat Budi sudha nggak tahan lagi. Dia mencabut jarinya dan mulai menindih tubuhku. Dengan ciuman mesranya Budi mulai menuntun kontolnya yang berdenyut denyut dan mengkilat itu ke arah pantatku. Kubantu dengan mengarahkan ke lubanganya. Begitu ujung kontolnya menyentuh lubang pantatku, aku mengangguk ke arah Budi, " Bud...udah...pelan2 ya...." pintaku. Budi mengangguk dan mulai menggerakkan pantatnya ke arahku. Kontol yang begitu gede dan mengkilat oleh jelly itu mulai menyentuh pantatku dan dengan hebatnya menerobos pertahanan di ujung lubangku. Masuk dengan indahnya...meluncur perlahan meninggalkan gesekan2 nikmat di seluruh dinding pantatku. Budi merintih kenikmatan saat separoh kontolnya telah terbenam di dalam hangatnya pantatku." Ohhhh....Her....enak banget pantat loe.....yeahhhh.....yess.....oohhhhhh". Budi terus menusuk pantatku dengan gagahnya. Saat semua kontolnya terbenam di pantatku, Budi melenguh keras, "yessssssss........nikmattt Herryyyyy......sayangkuuu". Budi terdiam sesaat merasakan nikmatnya kehangatan pantatku. Lalu di mulai menggerakkan pantatnya yang indah itu keluar masuk lobang pantatku. Besarnya kontol Budi membuat lubang pantatku benar2 seret dan menimbulkan bunyi2an yang merangsang. Budi makin mempercepat gerakannya. Akupun tak tinggal diam dengan ikutan ngocok kontolku yang udah dari tadi kepingin memuncratkan mani. Budi menggerakkan pantanya dengan indahnya, meliuk liuk dan kadang kadang melakukan sentakan sentakan nikmat yang memacuku untuk mencapai puncak kenikmatan. Budi rupanya juga kepengin merasakan keperkasaan kontolku. Budi lalu mencabut kontolnya dari lubang pantatku dan melumuri kontolku dengan jelly dan juga lubang pantatnya. Budi lalu mengambil posisi nungging dan menyuruhku untuk memasukkan kontolku ke dalam pantatnya. Dengan posisi yang nungging, kontolku begitu mudah masuk dan langsung menghujam sampai seluruhnya terbenam masuk dan menikmati kehangatan lubang pantat Budi. Aku lalu mulai menggoyangkan pantatku keluar masuk dengan lincah. " Ahhhhh Budddd...enak banget pantat kamu ini.......nikmat sekali" rintihku. Budi juga mengimbangi goyanganku dengan goyangannya yang tak kalah menimbulkan nikmat juga. Sambil ngocok kontolnya Budi merintih-rintih. Aku semakin mempercepat gerakannya dan Budipun juga. "Herr...gue penginkeluar di pantat loe......boleh ?" tanya Budi tiba2. Aku setuju dan mencabut kontolku segera. Budipu mengambil alih dengan memasukkan lagi kontolnya ke pantatku. Gesekan yang nikmat melandaku lagi. Budi lalu dengan cepatnya merojok pantatku dan kulihat dia mulai meracau. Aku merasakan bahwa Budi sudah mendekati puncak karena gerakannya semaik cepat dan denyutan kontol di pantatku makin cepat. "Bud....kita keluar bareng ya...,".pintaku. "Ok Herr..kita muncratkan bareng", ujarnya diantara nafasnya yang tersengal sengal oleh nafsu membara. Budi mengangkat pahaku dan sedikit mengangkat pantatku naik ke atas dengan tusukan yang semakin menggila cepatnya. Akupun merasakan bahwa maniku sudah mulai mendesak desak mau keluar. "Bud aku mau keluar nih....kamu gimana ??" tanyaku. "Herr..aku juga mau keluar nih....cepetan kita keluarin bareng" balas Budi. Budi tiba2 melenguh keras sekali dan menghentak hentakkan pantatnya ke lubangku dengan kerasnya, akupun mengocok dengan cepatnya. Saat itu maniku meluncur dengan cepatnya didalam batang kontolku....."Budddddddd.....akuuuu keluarrrrrrrrrrrr" jeritku. " "Her..gue juga.......aaaahhhhhhhhhhhhhhhhh" teriak Budi. Dengan hentakan terakhir yang sangat keras, Budi menembakkan mani banyak sekali di dalam lobang pantatku dan akupun memuncratkan mani di atas perutku dan sebagian muncrat ke dada dan wajahku. "Ahhhhhhhh.......yes........enak sekaliiiiiiiiiiiii" hampir berbarengan aku dan Budi mengucapkan kata itu. Budi masih sempat memberikan beberapa kali gerakan tusukan sebelum akhirnya lemas lunglai di atas tubuhku. Maniku yang tersebar di atas perut dan dadaku kini mencampur dengan keringat di dadanya. Budi menciumku dengan mesranya, " Her, thanks ya". Akupun mengangguk. Setelah beberapa menit kami terdiam, akhirnya Budi mengajakku untuk mandi bareng di kamar mandi yang ada di dalam kamar itu juga. Sambil berpelukan kami masuk ke kamar mandi dan mandi bareng. Kita saling menggosokin badan masing2 dan berpelukan. Setelah selesai mandi dan mengenakan baju, Budi tiba2 aja memelukku dan membisikan kata-kata yang memang menjadi angan2ku, "Her, gue minta eloe jadi cowok gue, mau ya". Dengan wajah meminta dan memang akupun kepengin ngucapkan kata2 itu, aku menganggukan kepala mengiyakannya. Budi langsung tertawa dan menciumiku lagi dan memelukku serasa mau meremukkan.Malam aku nginap di rumah Budi. Maka sejak saat itulah aku dan Budi selalu fitness bareng, mandi bareng dan jalan kemanapun bareng....sampe sekarang !!! hmmmmm gimana guys...udah panas belom loe sekalian ???? Kalo udah kirim comment ke gue dong......sapa tau bisa ........gue tunggu di bw431968@hotmail.com

###

6 Gay Erotic Stories from Valentino

Ali, Sang Pemijat

Sabtu sore itu hujan rintik-rintik membuat diriku malas keluar rumah. Mana di rumah aku sendirian lagi, orang tuaku pada keluar kota bersama dengan kakakku, sampai hari Minggu malam baru balik. Aku tak tahu mau berbuat apa sore ini. Aku lalu berusaha untuk menyibukkan diri dengan mencari-cari bacaan yang ada. Malam mulai menyelimuti dan diriku semakin sendiri rasanya. Tanpa

Ali, Sang Pemijat.

Sabtu sore itu hujan rintik-rintik membuat diriku malas keluar rumah. Mana di rumah aku sendirian lagi, orang tuaku pada keluar kota bersama dengan kakakku, sampai hari Minggu malam baru balik. Aku tak tahu mau berbuat apa sore ini. Aku lalu berusaha untuk menyibukkan diri dengan mencari-cari bacaan yang ada. Malam mulai menyelimuti dan diriku semakin sendiri rasanya. Tanpa

Pengantar Pizza

Pada malam hari yang panas itu Deni sedang nonton acara RCTI yang paling digemarinya yaitu Seputar Indonesia pada pukul 6.30 malam. Deni adalah seorang pemain bulutangkis di kota Bandung. Selain berwajah tampan, Deni juga memiliki bentuk tubuh yang atletis. Deni rajin melakukan olahraga untuk membentuk tubuhnya agar selalu tampak indah dan keras. Tiba2 saja terdengar bunyi bel

Pertemuan di Fitness Centre, Part 1

"Tidakkah kau lihat cowok model keren pada halaman 10 di majalah Fitness ini ? Yeah, yang sedang memakai celana renang bikini ketat itu. Aku mengenalnya SANGAT baik sampai sekarang........sebentar, aku punya fotonya di dompetku. Benar.....inilah dia sang model itu sedang bersamaku di bath tub di suatu hotel di Bandung, kurang lebih dua bulan yang lalu. Akan kuceritakan

Pertemuan di Fitness Centre, Part 2

Budi setelah memarkir sedannya di garasi lalu menarik lenganku ke ruangan tengah dan langsung menciumiku. Aku yang belum terbiasa melakukannya di tempat terbuka agak kaget juga." Bud..Bud, sabar...ntar ketauan orang lho....."ujarku. Budi cuma tersenyum dan bilang " Her..ini rumah gue sendiri, dan gue cuman tinggak sendiri di sini...nggak ada orang lain selain pembantu doang". Sambil

Teman

Agus adalah seorang karyawan di perusahaan konstruksi yang berkantor di lantai 7 Gedung BRI II di bilangan Jalan Sudirman. Sebagai seorang manager bagian pembelian, Agus dikenal cukup sibuk dan selalu pulang larut malam tiap harinya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Meskipun dia memiliki posisi manager, tetapi Agus dikenal sangat ramah dan santun kepada semua bawahannya.

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story