Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Pengakuan Seorang Pemerkosa, Part 2

by Bambang


PENGAKUAN SEORANG PEMERKOSA - I Jakaria muncul ide barunya, katanya: "Gua belum pernah ngerasain lubang pantat cowok." Saya pikir apa-apaan mau menjilat lubang pantat orang, Tapi ternyata saya salah tanggap. Diangkatnya kaki dan pinggul si Pendek kemudian diludahkannya dahak ke lubang pantatnya. Kemudian dimasukkannya jari telunjuknya ke dalam lubang pantat si Pendek sampai habis, lalu diganti dengan jempol, dimainkan masuk keluar. Sang cowok meringis kesakitan, tapi disambut dengan "Ini belum apa-apa." Dimasukkannya jari telunjuk dan jari tengahnya sekaligus ke dubur si Pendek, masuk keluar sambil diputar-putar. Setelah beberapa lama, ia berkata: "Sekarang lu udah siap." Kami disuruh memegangi si Pendek erat-erat pada posisi telentang dengan kedua kaki tertekuk ke kepala. Ia kemudian mengarahkan penisnya ke lubang pantat si Pendek dan didorong dengan kuat sekaligus. Saya yang ikut memegangi, melihat dengan jelas bagaimana penisnya menghilang ke dalam lubang pantat si Pendek sampai habis. Sang cowok memberontak sekuat tenaga sambil memohon ampun, tapi tak berdaya dipegangi empat orang. Jakaria kemudian memulai irama masuk-keluarnya, sambil bergumam: "Gile, cowok ini sempit amat." Tangan Jakaria masih sempat mengocok pelir si Pendek yang ngaceng dengan kerasnya. Soni kemudian meminta bantuan kami memegangi si Jangkung untuk diperkosa juga duburnya. Mendengar lolongan temannya, si Jangkung menjadi kecut. Dia memohon-mohon agar lubang pantatnya tidak digagahi, dan menawarkan bahwa dia akan mengisap kami bergantian sampai kami puas. Kata Soni: "Lu bakalan ngisep kita sampai puas dan tetap saja kita pakai lubang pantat lu." Tidak berapa lama kemudian, penis Soni sudah menerobos masuk-keluar di lubang pantat si Jangkung. Tangan Soni meremas-remas buah pelir si Jangkung sambil sekali sekali mengocok batang pelirnya. Cowok ini tidak bersuara, bibirnya digigit kuat-kuat sampai berdarah sambil melempar mukanya ke kiri dan ke kanan menahan sakit. Mengikuti contoh Jakaria, Soni kemudian berpindah bolak-balik dari mulut ke dubur, kemudian langsung ke mulut sang cowok untuk dibersihkan, lalu kembali lagi ke dubur. Tidak puas dengan itu, mereka kemudian menggunakan jurus 'kutu loncat', dari dubur cowok satu pindah ke mulut cowok yang lain. Mereka pun akhirnya bertukar pasangan, sehingga masing-masing berhasil mencicipi keempat lubang tubuh kedua cowok tersebut. Mereka berdua kemudian memilih untuk mengeluarkan air maninya di dalam dubur kedua cowok itu. Atas ide Jakaria, mereka berdua tidak langsung mencabut penisnya. Setelah berkonsentrasi beberapa saat, mereka berdua kencing di dalam dubur si Jangkung dan si Pendek! Penis mereka yang berlendir bercampur kencing, tai dan darah, mereka sodorkan ke cowok yang lainnya untuk diisap dan dijilat sampai bersih. Sesudah Soni dan Jakaria selesai, kami berlima pun 'berpesta' dengan kedua korban sampai puas. Soni dan Jakaria pun kemudian bergabung lagi untuk ronde kedua. Di saat ini masing-masing cowok dimanfaatkan secara maksimum: kedua lubang mereka diisi penuh pada saat bersamaan. Seorang dari kami telentang di lantai, kemudian seorang cowok didudukkan di atasnya, dan penisnya menerobos duburnya. Si cowok kemudian dibaringkan telentang di atas si laki-laki. Laki-laki kedua mengangkat kepala si cowok dengan menjambaknya dan kemudian mendorong penisnya ke dalam tenggorokannya. Setelah beberapa saat, posisinya diputar: yang di dubur pindah ke mulut. Kami pun pindah dari satu cowok ke cowok lainnya. Sesudah kira-kira dua jam, kami pun sudah tak mampu lagi, dan bersiap-siap meninggalkan tempat itu. Tapi sebelum pergi, si Jakaria punya ide lainlagi. Ia berjongkok di atas kepala si Jangkung yang sedang telentang tak berdaya. Kami pun mengajaknya untuk pergi: "Mau apa lagi, lu!" Tiba-tiba dia memencet hidung sang cowok, dan begitu mulutnya terbuka, ia langsung berak ke dalam mulut si Jangkung. Lalu diambilnya rambut si Jangkung untuk dipakai menggosok dan membersihkan lubang pantatnya. Melihat itu, Soni pun tidak mau ketinggalan. Dikangkanginya si Pendek dan diperintahkannya untuk membuka mulut. Tahu akan diapakan, si Pendek meronta-ronta, tetapi setelah puting susunya dipencet dengan keras, tidak berani melawan lagi. Dia pun membuka mulutnya lebar-lebar, dan saya melihat sendiri tai Soni bergulung di mulutnya. Soni memaksanya untuk menelan semua tai itu. Si Pendek karena ketakutan, berusaha melahap semuanya tetapi mengalami kesulitan karena kotoran itu terlalu kental dan pekat. Terpaksa kami pun beramai-ramai menyumbangkan kencing ke mulut si Pendek untuk membantunya menelan seluruh tai Soni. Akhirnya kami meninggalkan kedua cowok itu telanjang bulat di emperan toko. Pakaian mereka kami ambil dan kami bagi-bagi di antara kami sebagai 'souvenir'. Saya cuma kebagian satu jaket yang beremblem salah satu SMA swasta di Jakarta. Setelah beristirahat di rumah, kami pun mendiskusikan rencana menyerbu rumah di seberang kali yang ada 3 anak cowoknya. (bambang_p@hotmail.com)

###

2 Gay Erotic Stories from Bambang

Pengakuan Seorang Pemerkosa, Part 1

Saya tinggal di pinggir kali di sebuah kawasan kumuh di Jakarta Barat. Kali itu adalah batas antara kawasan saya yang kumuh dan sebuah perumahan elite. Kami tiap hari melihat mobil-mobil mewah lalu-lalang di jalan seberang, masuk-keluar rumah-rumah yang mewah bagaikan istana itu. Hari Rabu malam (tgl.13 Mei - red) terasa ada sesuatu yang tidak lazim di lingkungan sekitar

Pengakuan Seorang Pemerkosa, Part 2

PENGAKUAN SEORANG PEMERKOSA - I Jakaria muncul ide barunya, katanya: "Gua belum pernah ngerasain lubang pantat cowok." Saya pikir apa-apaan mau menjilat lubang pantat orang, Tapi ternyata saya salah tanggap. Diangkatnya kaki dan pinggul si Pendek kemudian diludahkannya dahak ke lubang pantatnya. Kemudian dimasukkannya jari telunjuknya ke dalam lubang pantat si Pendek sampai

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story