Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Pelatih Senam dan Binaraga

by Diemas Arief


Di samping Pelatih tetap yang organik militer seperti aku, di akademi militer, juga ada pelatih tamu. Pelatih tamu atau Pelatih luar biasa (seperti dosen luar biasa di pendidikan sipil) biasanya direkrut karena ia ahli dan berpengalaman di bidangnya atau memang belum ada Pelatih militer yang mempunyai kualifikasi Pelatih di bidang tersebut. Salah satu bagian penting dari pembentukan perwira adalah pembentukan fisik, khususnya pembentukan otot. Hal ini sesuai dengan filosofi yang dianut akademi militer tentang kelaki-lakian, yaitu bahwa "Pria yang tidak berotot bukan laki-laki". Itulah sebabnya Yudha Jonathan yang kemudian menjadi sahabat karibku diangkat menjadi Pelatih tamu di akademi militer (tak perlu kusebut di negara mana). Yudha adalah mantan atlit senam nasional dan juga berpengalaman sebagai pelatih binaraga, senam dan fitness. Kami tinggal di mess perwira dan bahkan aku sekamar dengan Yudha. Sebagai sesama laki-laki aku dan Yudha saling mengenal luar dalam. Yudha orangnya gagah, ganteng dan sangat atletis. Berkat latihan senam intensif setiap hari. Otot dada, perut, biseps, triseps, pahanya jelas ketat sekali. Demikian pula kedua puting susu-nya. Rambut ketiaknya jarang dan tumbuh memanjang sepanjang kedua belah ketiaknya dan rambut kemaluannya lumayan lebat dan luas tumbuhnya. Rambut tungkainya sekedar saja. Kemaluannya cukup besar. Sayang belum disunat. Meskipun demikian kulupnya tidak menutupi seluruh kepala kontolnya, jadi tidak seperti kontol anak kecil. Melainkan sebagian kepala kontolnya menyembul, tapi masih jelas tampak bahwa dia tidak sunat!. Aku prihatin juga. Karena sebagai Pelatih Yudha akan sering harus tampil telanjang bulat waktu melatih atau mengawasi Taruna. Sebagai contoh latihan renang di akademi militer dilaksanakan bertelanjang bulat baik Pelatih maupun Tarunanya. Kecuali renang-militer, dimana Taruna berseragam lengkap, bersepatu dan membawa ransel dan senjata. Waktu latihan binaraga, biasanya para Pelatih juga hadir bertelanjang bulat saja. Sedangkan Taruna mengenakan supporter (cawat yang bagian pantatnya terbuka). Karena memang pembentukan otot Taruna harus dipantau dan para Pelatih harus bisa menunjukkan bahwa sebagai Pelatih Binaraga, seluruh bagian tubuhnya sudah berotot dan tidak berlemak sama sekali! Tradisi telanjang bulat ini sudah dipraktekkan akademi militer sejak zaman Jepang. Setelah berpikir keras dan dengan hati-hati aku berhasil memotivasi Yudha untuk sunat. Waktu aku tanya apakah ia mau disunat di rumah sakit cara biasa (dengan anestesi) atau sunat militer (tanpa anestesi), spontan ia menjawab mau disunat secara militer. Karena ia ingin benar-benar merasakan proses perubahan dirinya menjadi lelaki sempurna yang bebas kulup. Ketika kujelaskan bahwa sunat militer teramat sangat pedih dan nyeri dia bilang "Siapa takut?". Maka aku menghubungi klinik akademi militer dan mendapat informasi bahwa minggu berikutnya akan ada 3 prajurit pasukan elit yang baru lulus latihan komando akan disunat di klinik itu. Sunat militer merupakan bagian dari pembentukan prajurit untuk kualifikasi komando. Para prajurit ini sengaja dikirim ke akademi militer untuk obyek praktek sunat militer untuk Pelatih dan petugas kesehatan akademi militer (atau tepatnya sebagai kelinci percobaan). Pada hari yang ditentukan, pagi-pagi jam 07.00 aku mengantar Yudha ke klinik, ternyata ke-3 prajurit sudah ada di klinik. Bahkan sudah masuk ruangan sunat dan ke-3 nya sudah telanjang bulat di salah satu ruangan klinik. Setelah kami masuk, segera dua provos pengawal mengunci dan menggembok pintu ruangan. Maksudnya supaya jangan ada prajurit yang kabur ketakutan akan disunat. Kejadian ini pernah terjadi sebelumnya. Yudha pun segera diminta telanjang bulat. Karena tidak ada ruangan lain, Yudha melepaskan pakaiannya di depan sekian pasang mata yang hadir. Setelah dia telanjang sempurna maka seluruh yang hadir bisa melihat tubuhnya yang atletis, indah dan berotot. Dua dari 3 prajurit yang sedang telanjang bulat tampak kontolnya tegang terangsang melihat tubuh Yudha yang indah dengan kontol yang besar itu. Dokter yang berpangkat kolonel, ganteng dan berubuh ketat berotot menyuruh Yudha mengeluarkan kencing untuk diperiksa. Walaupun agak ragu akhirnya bisa juga Yudha mengeluarkan kencingnya dan ditampung dalam botol kecil. Sisa kencingnya dikeluarkan ke ember yang tersedia. Semua itu disaksikan oleh semua yang hadir. Setelah pemeriksaan kesehatan selesai maka ke-4 lelaki itu diminta berdiri berbanjar dan dilatih mengatur nafas. Dokter memberikan latihan setelah menanggalkan bajunya, sehingga tubuhnya yang sangat ketat berotot bisa disaksikan semuanya!. Setelah ke-4 nya relaks maka Yudha yang pertama kali disunat. Ia didudukkan setengah berbaring di meja operasi. Tangannya diangkat ke atas lalu diborgol dengan rantai dan borgol logam. Dalam posisi begitu, yang hadir bisa melihat kedua belah ketiaknya. Lalu pinggangnya dipasangi sabuk fiksasi dan kedua tungkainya disuruh mengangkang dan pergelangan kakinya diborgol pada besi meja operasi. Aku terangsang melihat Yudha dalam keadaan telanjang bulat sempurna itu. Seorang asisten Dokter yang juga betelanjang dada mulai memberikan pijatan relaksasi pada Yudha. Dokter Kolonel sudah mengenakan baju operasi dan sarung tangan dan mulai membersihkan kontol Yudha dengan alkohol dan cairan merah. Jembutnya tidak dicukur, tetapi ditutupi dengan kain putih. Semua orang mendekat, ingin menikmati penderitaan Yudha. Dokter memasangkan gunting di kulup Yudha bagian atas, lalu dengan sengaja ia menyentakkannya, sehingga Yudha kaget, nanar dan kesakitan serta menggelinjang. Tapi dia tidak berbunyi, hanya meringis berat yang membikin aku tambah ngaceng! Ke-3 prajurit yang menunggu giliran tampak gelisah, bahkan seorang di antaranya memancarkan air mani sehingga berceceran di ruangan sunat, karena ia tegang dan ketakutan! Ia malu dan salah tingkah. Salah seorang provos mengambil pel dan mengepel ceceran pejuh itu, sambil sedikit mengomel! Dokter melanjutkan kerjanya dan dengan pelan sekali menggunting kulup Yudha. Sehingga Yudha terpejam kesakitan dan matanya membasah oleh air mata menahan nyeri hebat. Tubuhnya basah bercucuran keringat dan kadang-kadang otot tubuhnya yang atletis ditonjolkan karena mencoba mengatasi pedih, sehingga ia seperti binaragawan sedang berpose. Tapi dia tidak pingsan. Ketika bagian bawah kulup digunting, Yudha menggeliat lagi bahkan agaknya sudah tak tahan nyerinya dan dia berbunyi "Aggh" lirih. Kulup Yudha sudah terkudung melingkar, sekarang Dokter harus menjahit lukanya agar tidak terjadi perdarahan. Waktu jarum ditusukkan ke sekitar keratan kulup, kembali Yudha menggeliat, menggelinjang, menonjolkan otot saking kesakitannya karena lukanya dijahit. Peluhnya mengalir di tubuhnya yang atletis bagaikan sungai-sungai kecil. Amat merangsang! Dokter Kolonel itu tampak sangat menikmati penderitaan Yudha itu! Dia menjahit dengan pelan sekali agar Yudha benar-benar bisa merasakan pedihnya luka kulup dijahit. Akhirnya tidak ada alasan untuk menyiksa Yudha lagi, karena sunat sudah selesai. Tapi Dokter yang sadis belum kehabisan akal. Ia mengambil alkohol dengan alasan membersihkan luka. Kembali Yudha menggeliat keperihan karena lukanya terkena alkohol. Ia meringis dan menegangkan tubuhnya yang telanjang bulat. Aku hampir saja ngecret terangsang melihat Yudha yang ganteng berotot dalam keadaan seperti itu!. Waktu Yudha masih tampak kesakitan, sang asisten dokter melepaskan semua borgol dan menyuruh Yudha segera bangkit berdiri. Agak sempoyongan Yudha bangkit dan turun dari meja operasi. Wajahnya meringis dan sekali-sekali ia melihat ke kontolnya yang sudah disunat dan tidak diperban itu. Ia dituntun untuk duduk di lantai lalu disuruh berbaring di lantai tanpa alas apapun. Dengan alasan "dinginnya lantai akan mengurangi pedihnya luka sunat". Maka Yudha-ku yang ganteng dan berotot pun terbaring telentang telanjang bulat di lantai yang dingin dalam keadaan kesakitan habis disunat. Aku temani dia sambil memijiti lengan dan kakinya, pura-pura mau mengurangi penderitaannya, padahal aku menikmati pemandangan tubuh Yudha-ku yang indah dan telanjang bulat itu! Setelah Yudha selesi disunat, selanjutnya merupakan pengalaman yang lebih sadis lagi. Karena rupanya ke-3 prajurit komando itu tidak tahan sakit. Mereka menjerit-jerit dan meronta. Sehingga aku terpaksa ke WC untuk ngocok dan melepaskan air mani, karena sudah tidak bisa menahan gairah rangsangan pada kontolku lagi!. Setelah selasai. ke-4 nya diopname di klinik 5 hari lamanya untuk proses penyembuhan luka sunatnya. Selama 5 hari mereka tidak diizinkan berpakain sama sekali. Dengan alasan untuk mempercepat penyembuhan. Gesekan luka pada kain katanya memperlambat penyembuhan luka sunat mereka. Apa iya? Dasar sadis! Sekarang Yudha-ku sudah sunat dan karena bangga dengan kontolnya yang baru dan rapi itu, jika di rumah (di mess) dia selalu telanjang bulat saja sampai sekarang!. Tentu saja bikin aku pusing dan terangsang, karena aku belum tahu apakah dia akan izinkan aku atau tidak untuk menikmati tubuhnya yang indah dan kontolnya yang baru itu! Akibatnya hampir tiap hari aku harus ngocok!

###

25 Gay Erotic Stories from Diemas Arief

A Military Medical Officer In Charge Of My Health

How could I resist such young and handsome medical officer? His lips were so tempting and his arms were so muscular so that I could not help not to explore more of the beauty of his body. Dr Setiawan adalah seorang dokter militer berpangkat Letnan Satu (Lettu) yang ditempatkan di Poliklinik dari Markas Kesatuan tempatku bertugas. Aku adalah seorang high ranking officer (perwira

A Service In Private For A Young Soccer Player

He is young, handsome, and has an aura that attracted men and women. He belongs to the best soccer player in the city and that is why I give him the best service in private. Ilham Jayakesuma adalah pemain sepak bola berbakat. Ia terpilih sebagai pemain sepakbola terbaik untuk kelasnya. Kemudaannya (18 tahun) dan ketampanannya membuat cewek-cewek dan cowok-cowok tertarik padanya.

Acara Senam Pagi

Di semua pendidikan militer, senam pagi merupakan acara rutin dan mungkin bukan acara istimewa. Tetapi waktu aku masih Calon Prajurit Taruna (Capratar) di suatu akademi militer (entah dimana, tak perlu dipermasalahkan!), senam pagi adalah acara yang istimewa (sadisnya!). Untuk Capratar senam pagi dimulai jam 05:00 pagi sampai jam 06:00. Hanya satu jam, tapi bisa merupakan peristiwa

Auction And Marketing Of Male Celebrities' Relics

To do business in male celebrities' relic auction and marketing is very profitable. Male celebrities relics are the very personal things originated from their bodies, such as pubic hairs, armpit hairs, sperm or urine. The most wanted one is, of course, the sperm. The buyer will have to pay for obtaining and having the sperm, by milking it from the celebrity's cock. Bisnis yang

Auction of Cadet-Slaves in the Military Academy

During the first three months, the cadets of the Military Academy have to serve as slaves for their instructors and the senior cadets. They were maltreated, tortured, and beaten up continously and must always be in nude during their time of slavehood. Perbudakan yang sesungguhnya terjadi di Akademi Militer pada masa Capratar (Calon Prajurit Taruna), yaitu 3 bulan pertama pada tahun

Corvee

Corvee mungkin mengandung pengertian seperti "kerja bakti". Karena pada waktu corvee biasanya yang dikerjakan adalah membersihkan gedung, lapangan, atau kendaraan. Istilah corvee biasa digunakan di lingkungan militer, termasuk pendidikan militer. Waktu aku masih jadi Kadet (Taruna) di akademi militer (tidak perlu kusebut di negara mana) corvee hanya diadakan pada 3 bulan pertama masa

First And Last Encounter With My Handsome Dony

He is great and straight, but he took the initiative to make love with me. Seperti halnya kaum militer lainnya, sebagai seorang anggota tentara aku secara sadar atau tidak sadar selalu menempatkan orang yang non-militer ("sipil") sebagai orang yang tidak setara denganku. Suatu sikap buruk yang masih melekat dalam otakku sampai sekarang. Dalam kesempatan tertentu dimana ada militer

Hidup Dalam Suasana Militer

Sejak kecil aku sudah punya kecerendungan sado-masochist dan bahkan homoseksual. Hal ini tentu aku sadari setelah aku dewasa. Menginjak masa remaja aku mulai sadar bahwa aku seorang homoseks yang menyukai sesama jenis. Setelah membaca berbagai buku aku makin tahu bahwa homoseksualitas ada yang permanen dan ada yang bersumber dari bawaan fisik (genetik) yang tak mungkin diubah lagi.

Hukuman Untuk Desertir

Walaupun aku senang jadi tentara, tetapi kadang-kadang muncul bosanku pada kehidupan yang monoton itu. Aku senang tantangan dan perubahan, apalagi aku masih muda, 24 tahun dan hanya berpangkat bintara (di angkatan mana dan negara mana tak perlu kusebut). Kebetulan aku bertugas di suatu kesatuan tempur yang tergolong elit. Semua serba disiplin, serba militer dan serba jantan. Sebagai

Kerja Bakti Sabtu Minggu

Bukan rahasia lagi bahwa tahun pertama pendidikan di akademi militer merupakan tahun terberat bagi para Kadet (Taruna). Tidak perlu aku sebut akademi militer ini terletak di negara mana. Tetapi di negara mana pun, tahun pertama bagi para Kadet akademi militer merupakan masa-masa penuh siksaan. Di Amerika Serikat, hal ini pernah dipersoalkan oleh suatu majalah terkenal. Tapi rupanya

Keterampilan Seorang Pelatih

Setamatnya dari akademi militer (tidak perlu kusebut di negara mana aku berada) aku mendaftar menjadi pelatih di almamater-ku. Menurut beberapa teman, menjadi pelatih di akademi tidak akan menambah wawasan dan pengalaman dalam karir militer. Tapi aku tidak peduli. Aku masih enggan meninggalkan suasana yang begitu tertib, rapi, dan sangat kelaki-lakian di pendidikan militer. Seingatku,

Komandan Yang Hebat

Sebagian dari karir militerku kuhabiskan di suatu kesatuan elit (tak perlu kusebutkan di angkatan mana atau di negara mana). Dengan kualifikasi komando sudah pasti anggota kesatuanku waktu itu adalah orang-orang pilihan dan laki-laki semua. Apakah semua anggotanya lelaki hetero, ataukah ada yang biseksual atau homoseksual aku tidak tahu. Yang pasti rata-rata wajah mereka terkesan tampan

Memilih Pembentuk

Apa yang aku alami selama aku jadi Taruna seakan masih segar dalam ingatanku. Di suatu negara (tak perlu aku sebut namanya)pendidikan untuk calon perwira militer dilaksanakan di suatu institusi yang disebut akademi militer selama 3 tahun. Seperti halnya di seluruh dunia, siswa akademi militer disebut Kadet atau Taruna. Sebelum jadi Kadet atau Taruna-Penuh biasanya ada masa persiapan

My Two Young Officers

As a high ranking military officer I was entitled to an aide de camps and a medical officer. Both are so young, handsome and muscular that I could not help not to taste them. Aku adalah seorang pejabat militer penting di suatu negara tertentu. Walaupun sejak lahir aku sudah tercipta sebagai homoseks murni tetapi aku bersyukur bahwa aku adalah tamatan Akademi Militer terkenal di

Passage To Manhood For Jeremy

Jeremy is handsome but shy. Some works need to be done to improve his appearance. So, we plan to do some work to make him looks better. We will also make him circumcised without anesthetics, so that he will experience well the passage to manhood! Jeremy Tetty orangnya ganteng dan berkumis (Ada ribuan "Jeremy Tetty", jadi jangan coba-coba menghubungkan Jeremy Tetty sahabat kami ini

Pedihnya Lecutan Cemeti

Aku besar dalam keluarga baik-baik dan orang tuaku tahu mendidik. Orang tuaku menanamkan disiplin dan taat peraturan tetapi tak pernah menggunakan kekerasan. Anehnya sejak masih berumur 5 tahun aku sudah gemar menikmati sado-masochisme. Dalam umur sekecil itu aku sudah bermimpi salah seorang teman sekolah di taman kanak-kanak dianiaya orang -dan aku menikmatinya. Pada usia sekolah dasar

Pelatih Senam dan Binaraga

Di samping Pelatih tetap yang organik militer seperti aku, di akademi militer, juga ada pelatih tamu. Pelatih tamu atau Pelatih luar biasa (seperti dosen luar biasa di pendidikan sipil) biasanya direkrut karena ia ahli dan berpengalaman di bidangnya atau memang belum ada Pelatih militer yang mempunyai kualifikasi Pelatih di bidang tersebut. Salah satu bagian penting dari pembentukan

Pelayanan di Klinik Akademi

Pendidikan terhadap Kadet (Taruna) di akademi militer (di negara Antah Berantah) berorientasi kepada pendidikan militer Sparta, suatu negara di zaman Yunani Kuno yang terkenal kuat tentaranya dan mempraktekkan cara-cara kejam dalam pendidikan bagi warganegara laki-laki, yang semuanya harus jadi tentara! Di akademi militer, para Kadet(Taruna) dibentuk jadi Perwira yang tanggap, tanggon

Pendidikan Khusus Untuk Penjambret

Waktu aku masih berpangkat perwira pertama (perwira pertama adalah dari letnan sampai kapten) aku pernah mendapat tugas khusus untuk membantu mengatasi masalah penjambretan yang sedang merajalela di suatu kota (tak perlu aku sebut di negara mana). Dalam penugasan itu aku dijadikan pelatih Pendidikan Khusus Untuk Penjambret. Memang waktu itu penjambretan di berbagai kota besar merajalela.

Seleksi Calon Pelatih

Sejak awal masuk akademi militer aku sudah bercita-cita jadi Pelatih (Tidak perlu kusebut aku berada di negara mana. Mungkin di negara Antah-Berantah!).Betapa aku tidak terpikat, para Pelatih di akademi militer itu bagaikan raja dan boleh berbuat apa saja kepada para Kadet (Taruna). Persis seperti Tuan kepada Budaknya. Apalagi aku seorang gay yang doyan sekali S/M!. Itulah sebabnya,

Tahanan Yang Melarikan Diri

Waktu aku jadi tahanan militer atau tahanan polisi militer, aku ditempatkan di sel isolasi. Aku sendiri tidak tahu alasannya. Karena aku merasa tidak melakukan pelanggaran berat seperti pembunuhan atau makar. Aku hanya desersi. Lebih aneh lagi, walaupun namanya sel isolasi tapi aku ditempatkan berdua bersama tahanan lain. Belakangan aku tahu bahwa kami ditempatkan di sel isolasi

Teman di seminar

Aku kenal Mas Errwynn di suatu rapat dinas antar instansi. Rapat seperti itu disebut rapat lintas sektor, karena melibatkan berbagai instansi pemerintah. Mas Errwynn adalah pejabat tinggi di salah satu instansi pemerintah (tidak perlu kubilang di negara apa). Kami menjadi sering jumpa karena kebetulan ada tim koordinasi lintas sektor yang dibentuk untuk suatu urusan. Mas Errwynn dan

The Day Our Handsome Instructor Jumped My Bones

Lieutenant Jason was one of our favourite instructor. He was also the most handsome and intelligent instructor. Almost all cadets admired him. How come that one day he sexually assaulted me? Waktu itu pangkatnya Letnan Satu dan namanya mirip nama asing : Jason dan dibaca "Jeisen". Orangnya tinggi putih, tampan dan atletis. Dia juga kejam dan sadis tetapi tindakannya "terarah" dan

Tugas Tambahan Bagi Taruna

Menceritakan pengalaman semasa jadi Kadet (Taruna) di akademi militer bagaikan tak habis-habisnya (tak perlu kusebut akademi milter apa dan di negara mana!). Karena itu sayang sekali jika pengalaman-pengalaman menarik ini tidak kutulis atau kuceritakan. Salah satu pengalaman menarik adalah pengalaman melakukan kegiatan ekstra-kurikuler. Pengalaman yang "luar biasa" terutama kualami pada

When Dony Decided To Go Around Naked

I was so proud when Dony did not hesitate to take off all his cover in my presence and started ti go around naked. It meant that he believed that I was straight! Waktu cerita ini terjadi, aku belum lama kenal Dony.Ia tetangga dekat. Kira-kira 3 rumah dari rumahku. Rumahnya cukup besar, walaupun dari depan kelihatan tidak berbeda dengan rumah tetangga. Kami berkenalan ketika

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story