Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Pelajaran di Bali

by Cowok Iseng


Waktu itu gue lagi liburan di Bali ngunjungin temen gue yang lagi kerja praktek disalah satu hotel berbintang disana. Tetapi gue tinggal di salah satu losmen disana, tempatnya biasa saja, tetapi sangat bersih. Gue udah memerhatikan tamu tamu yang nginap di losmen itu, kali aja ada yang 'bagus'. Lalu pada pagi hari pertama, gue bangun rada pagi karena rencana mau lihat lihat pantai sebelum panas sekali. Gue duduk diluar sambil nungguin teh dan roti yang memang selalu disediakan. Tiba tiba muncul dari balik tembok seorang lelaki, membawa nampan penuh dengan roti. Tingginya kira kira 175 cm, rambutnya panjang, memakai singlet yang memperlihatkan pundaknya yang lebar, dan memakai celana panjang. Dia datang menghampiri tiap tiap kamar, dan menaruh roti di meja didepan tiap kamar. Ketika giliran tempat gue yang dihampiri, gue bisa ngeliat mukanya, keliatan dari tampangnya kalo dia ada keturunan eropa, matanya saja sangat jernih untuk ukuran indonesia, rambutnya tampak sedikit berwarna keemasan, tetapi kulitnya rada gelap, lebih gelap bila dibanding kulit gue. Tetapi hal itu malah menambah ke-eksotisan mahluk ini. 'Pagi' dia menyapa. gue cuman bisa tersenyum kecil aja. 'Sendiri aja?' tanya dia, gue bales dengan anggukan 'Kalo perlu apa apa tinggal tanya gue aja, nama gue Ito' Setelah pertemuan pertama itu, seharian gue ngga bisa ngilangin tampang orang itu. Tapi keesokan harinya pas gue lagi mau cari makan, gue ngeliat dia lagi makan disalah satu rumah makan dideket pantai. Tempatnya sedang penuh karena jam makan. Gue langsung ngeberaniin diri untuk ngenegur, dan akhirnya dia nawarin untuk duduk semeja. Setelah perkenalan itu gue mulai tau kalau dia ternyata tidak bekerja di losmen itu, tetapi losmen itu milik ibunya. Sedangkan dia sendiri tinggal di Australia bersama bapaknya, dan dia datang ke Bali untuk liburan sekalian menjenguk ibunya dan untuk surfing, hobbinya. Entah kenapa dia nanyain apa gue bisa surfing, gue bilang aja gue ngga bisa, terus dia malah nawarin untuk ngajarin, soalnya dia sendirian di Bali, dan ngga punya temen untuk surfing bareng. Esok harinya, gue dan dia udah berada di salah pantai di Bali yang tidak terlalu ramai oleh turis, tetapi memeliki ombak yang besar sekali. Melihat si ito dengan hanya memakai celana renang segitiga berwarna putih, wahh, sungguh panasss! Sesekali badan gue dan dia bersentuhan di air, gue langsung terangsang. Dia pun tampaknya tidak segan segan, menyentuh gue, merangkul gue, sambil mengajari gue untuk surfing. Bahkan sempat dia menindih badan gue, untuk menunjukan cara berdiri ketika gue berada di atas papan surf pas ditengah laut. Ketika pulang dengan mengendarakan motornya, gue peluk erat erat tubuhnya tiap melewati tikungan, dan dia pun tampaknya tidak peduli, soalnya dia sempat bilang 'pegangannya dikencengin, loe jangan sampai jatuh'. Dan gue pun mencuri curi untuk bisa menaruh jari jari gue diselangakangannya, gue pun merasakan bahwa kontolnya mengeras. Setelah tiba di losmen, dia hanya bilang 'thanks, udah nemenin', dan langsung menuju ke area tempat dia tinggal. Padahal gue masih ingin melanjutkannya. Daripada gue terlalu maksa dan menakutkan dia, jadi gue langsung kekamar untuk mandi. Tiba tiba ada ketukan di pintu, dengan lilitan handuk gue bukain pintu, ternyata si ito, dengan telanjang dada dan celana pendek, dia berkata 'gue lupa, kayaknya handuk gue kebawa loe', 'liat aja di tas gue' bales gue. Belum sempat dia mengambil handuknya, tiba tiba gue liat senyum yang agak nakal di mukanya, ternyata dia memperhatikan kontol gue yang sedang ngaceng dibawah handuk gue. Gue berusaha untuk ngenutupin jendolan itu dengan duduk di tempat tidur, eh ternyata kontolnya pun sedang tegang, soalnya dapat gue liat ada jendolan lumayan besar di celananya. Dia tau gue ngeliatin selangkangannya, lalu dia malah mengelus daerah kontolnya, dia bilang 'gue juga lagi tegang nih!' Tanpa gue sadarin dia udah menaruh tangannya di kedua pundak gue, dan mendorong badan gue hingga badan gue terebah diatas kasur dengan dirinya diatas gue, pinggul kita bertemu, dan gue bisa rasakan kontolnya. Dadanya yang berotot bulat itu pun bertemu dada gue, dia pegang kepala gue dan mulai mencium samping leher gue, dekapan dirinya yang hangat pun membuat gue semakin terangsang, gue udah ngga sabar pengen ngeliat kontolnya, kini giliran dia terbaring di kasur, dan gue liat mukanya dengan matanya yang terpejam menahan kenikmatan. Gue lucutin celana pendeknya, dan celana dalamnya, kontolnya pun terbebaskan, belum terlalu tegang, tetapi sangat tebal, walau panjangnya biasa, gue kulum kepala kontolnya, dan mencoba menelan seluruhnya, dia mengerang sambil mengelus belakang kepala gue. gue lakuin itu terus hingga dia mau keluar tetapi dia menghentikan sebelumnya. kini giliran dia, dia membuka lilitan handuk dan mendapatkan kontol gue, pertama dia pegang dan elus, lalu dia berlutut didepan gue dan mulai mengulumnya, sementara gue berdiri di depannya menyodok nyodokan kontol gue kemulutnya sambil membelai rambutnya yang panjang, tangannya tidak tinggal diam, dan terus mengelus kontolnya sendiri. Karena merasa mau keluar mani gue, gue langsung menyuruhnya untuk kembali berbaring sementara gue mulai kembali mengulumnya, dan tidak lebih dari sepuluh detik dia pun sudah meledakan semprotan mani ke muka gue, dan diikuti dengan gue menyemprotkan mani gue ke perutnya, gue jilatin mani yang berada di muka gue sambil menghampiri bibirnya, dan membagi hasil dari kegiatan kita berdua kepadanya. Gue inget sekali tampangnya yang tersenyum nakal puas dengan hasil keringat kita berdua. hb12@hotmail.com Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet

###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

1 Gay Erotic Stories from Cowok Iseng

Pelajaran di Bali

Waktu itu gue lagi liburan di Bali ngunjungin temen gue yang lagi kerja praktek disalah satu hotel berbintang disana. Tetapi gue tinggal di salah satu losmen disana, tempatnya biasa saja, tetapi sangat bersih. Gue udah memerhatikan tamu tamu yang nginap di losmen itu, kali aja ada yang 'bagus'. Lalu pada pagi hari pertama, gue bangun rada pagi karena rencana mau lihat lihat pantai

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story