Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

PantaiI Nan Indah

by MALE


Seperti biasa, bila masa ujian selesai, aku dan geng-ku membuat acara-acara yang bersifat santai. Kali ini, kami ber lima berencana akan ke pantai dengan menyewa villa yang ada di pantai tersebut. Saat itu musim hujan, sehingga kami berlima lebih banyak di dalam villa dibandingkan diluar villa. Bersama geng-ku ikut pula seorang kakak tingkat yang selama ini menjadi tempat kami bertanya apabila salah satu mata kuliah kami anggap sulit untuk dicerna. Kakak tingkat kami tersebut orang ramah dan baik hati. Kadang saya berpikir, kok dikota yang besar ini masih ada orang yang ramah dan baik hati seperti dia. Biasanya orang-orang semua egois dan tidak mau membagi ilmunya kepada orang lain. Oya, saya belum mengenalkan nama-nama teman saya tersebut. Mereka adalah Alex, Budi, Charles dan Dedi. Sedangkan kakak tingkat saya itu namanya Fatur. Memang jika ditilik dari penampilannya mirip dengan Fatur si penyanyi Java Jive itu. Tapi yang ini agak lebih tinggi dari si penyanyi dan badannya agak lebih bongsor dibanding si penyanyi. Kalau soal tampangnya lebih macho si Fatur kakak tingkat saya dibanding Fatur si penyanyi. Setelah hari kemaren seharian hujan, maka pada hari kedua matahari bersinar penuh. Hal ini membuat semua teman-teman ku terutama Alex dan Budi kegirangan. Mereka berhamburan ke pantai sebelum matahari sempat muncul lebih tinggi. Mereka berteriak-teriak, melompat dan tertawa persis anak kecil. Wah, bahagia sekali. Aku yang semalam tidur paling akhir, masih merasa ngantuk. Rasanya malas sekali bergabung dengan mereka. Aku cuma mengangkat kepala sedikit ke jendela melihat mereka berjumpalitan di tepi laut. Gila ... tapi kok cuma berempat ... oala, saya nggak melihat Fatur ada disekitar mereka. Belum sempat saya berpikir lebih jauh tiba-tiba ada orang yang memeluk saya dari belakang. "Kamu nggak ikutan berenang di laut ?" ternyata Fatur yang memeluk saya dari belakang. Hal ini membuat jantung saya seperti mau kabur keluar. "Enggak, masih ngantuk. Ntar siangan dikit. Lagian masih dingin karena hujan kemaren. Trus kalau kamu kok nggak ikutan dengan mereka ?" "Aku juga malas tuh, mendingan aku nemanin kamu aja ya ? boleh kan ? aku juga kedinginan nih" Belum sempat aku menjawab dan berpikir lebih lanjut tentang apa yang dibicarakannya. Tiba-tiba Fatur sudah melumatkan bibirku dengan bibirnya. Aku tersentak kaget sekaligus senang. Kaget karena bingung "Koq dia tahu kalau aku senang dengan dia ?" senangnya yaitu tadi ... the dream come true. Bibirnya begitu hangat mengulum bibirku. Aliran darah yang meledak-ledak didalam diriku membuat cuaca yang dingin perlahan-lahan menghangat dan memanas. Tangan Fatur secara pasti turun perlahan meraba seluruh tubuhku. Dan dengan lembut Fatur melepaskan seluruh pakaianku sehingga tanpa kusadar kujumpai tubuhku sudah dalam keadaan telanjang bulat dan dengan bazoka yang siap tembak. Dia tersebut penuh arti ketika melihat bazoka-ku. "Kamu mau lebih jauh ?" dia berkata demikian karena dia masih dalam pakaian lengkap. Tentunya dia memancing reaksiku dan kupikir "Mengapa tidak ?" "Boleh, tapi aku belum pernah" aku menjawab perlahan dan ragu-ragu. "Nggak masalah, yang penting kamu nggak marah dan siap aku ajarkan kepadamu untuk menikmati hubungan yang lebih hot" Selanjutnya aku mulai berani. Pertama-tama aku melepaskan pakaiannya hingga kini kami berdua dalam keadaan bugil. Kulihat bazoka juga sudah ready. Lumayan besar. Tapi cukup membuat napasku tersengal membayangkan bila bazoka tersebut ku hisap. Tiba-tiba diterlentang diatas tempat tidur. Aku bingung harus ngapain. "Ayo kemari, kamu diatas dan biarkan kakiku berada di pudakmu". Fatur kemudian mengenggam bazokaku dan ... gila, dia memasukkannya ke dalam pelepasannya. Tak pernah kubayangkan bahwa hal ini dapat terjadi. Karena di dalam benakkan lubang itu hanya untuk pelepasan saja. Tapi sekarang menjadi 2 fungsi yaitu untuk pelepasan dan dimasukan bazoka. Aku begitu menikmati hubungan tersebut. Sangat nikmat. Tapi dasar pemula. Baru 10 kali kudorong dan kutarik, aku sudah tidak tahan lagi. "Tur aku nggak tahan lagi. Udah mau keluar" dan Fatur dengan tersenyum "Keluarkan aja, siapa takut" akhirnya spermaku tumpah di dalam liang pelepasannya dan aku merasakan bazoka menjadi lebih licin sehingga menimbulkan bunyi kecuplak. Aku lunglai. Fatur tersenyum puas. Dia bilang dia siap untuk melakukan ronde kedua. Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet

###

1 Gay Erotic Stories from MALE

PantaiI Nan Indah

Seperti biasa, bila masa ujian selesai, aku dan geng-ku membuat acara-acara yang bersifat santai. Kali ini, kami ber lima berencana akan ke pantai dengan menyewa villa yang ada di pantai tersebut. Saat itu musim hujan, sehingga kami berlima lebih banyak di dalam villa dibandingkan diluar villa. Bersama geng-ku ikut pula seorang kakak tingkat yang selama ini menjadi tempat kami

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story