Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Love Story in My life

by Jems


Cerita ini bukan cerita erotis, hanya bagian dari cerita nyata “cinta” saya kepada seseorang yang saya cintai… Berawal dari pemasangan facelink di internet, sebenarnya saya memasang facelink itu hanya sebagai tempat bertukar gambar saja, jadi saya gak usah attach ke email kalau ada yang minta foto ke saya. Namun di facelink tersebut ada email address. Bermula itulah saya berkenalan dengan Nicho. Nicho mengirim email ke saya. Katanya foto saya sungguh familiar dan ingin berkenalan. Email email pertama kami membagi cerita tentang pekerjaan, teman, hobi, kegiatan... kami tidak pernah bercerita tentang seks. Akhirnya Nicho akan ke Jakarta (Nicho pada saat itu ada di kota Malang) untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Kita pun berjanjian untuk berenang di apartemen saya. Pagi hari sesuai janji Nicho sudah mampir di Apartemen saya, kita pun berenang bersama. Ternyata dalam pertemuan itu kita langsung akrab saja, ketika berbicara dan meyinggung masalah sex, ternyata Nicho telah mempunyai calon istri dan akan menikah bulan July mendatang. Namun dia pernah melakukan sex dengan pria juga, dengan teman baiknya dan teman lainnya. Saya pun bercerita sebenarnya saya Gay dan pernah pacaran sesama lelaki. Namun Nicho tidak setuju akan pacaran untuk lelaki dan lelaki. Setelah selesai ngobrol sana sini, ternyata siang hari telah memanasi kolam renang yang sebelumnya tertutup bayangan gedung apartemen yang bertingkat 27 lantai tersebut. Kami membasuh dan mandi bersama di pancuran yang telah disediakan. Dan setelah selesai mandi kami bertukar baju bersama di ruang ganti yang kosong pada siang hari tersebut. Sebenarnya niat ini tidak terpikirkan sebelumnya. Saya memandanginnya. Nicho begitu cakep dan manis. Saya senang sekali bertemu dengan dia. Dengan ragu ragu saya merangkul Nicho. Ternyata Nicho tidak menolak akan rangkulan saya, kami pun berciuman dengan panasnya, dengan gairah... saling bertukar ludah dan lidah... lidah kami pun bertaut jadi satu. Dan saya menciumin pipi dan jidatnya kemudian beralih ke lehernya dan menjilatin puting susunya. Nicho mengeliat keenakan dan nafsunya sudah mencapai ubun ubun... dan kami pun melakukan oral sex, akhir dari saya menyemprotkan air mani saya ke dada Nicho dan menyusul Nicho menyemprot air mani ke badan saya... setelah itu kami membersihkan diri kita kembali dan makan siang bersama. Keesokan harinya kita berjumpa kembali di pagi hari, namun kali ini kita pergi sarapan dahulu, kemudian kita berenang dan melakukan hal tersebut lagi. Karena hari itu adalah hari terakhir Nicho di Jakarta dan akan kembali ke kota Malang pada malam harinya, kemudian kita berjalan jalan di Hypermarket dekat apartemen dan makan siang bersama kembali dan berharap akan bertemu kembali. Kepulangan Nicho ke Malang membuat hati saya ini menjadi merasa kehilangan sesuatu. Setiap hari saya hanya “berburu” email yang dikirim oleh Nicho, bagai gayung bersambut, Nicho semakin gencar mengirim email ke saya, kadang kami saling bertelepon jarak jauh, hanya untuk mengobati rasa kangen di hati saya, saya tidak tau kalau Nicho mempunyai rasa istimewa di hatinya juga, apakah iya ? Dari tempat kerja saya, saya meminta cuti selama 3 hari, saya menyusun rencana mengunjungi kota Malang sekaligus untuk bertemu Nicho untuk kedua kalinya, dan itu terjadi setelah 3 minggu dari pertemuan pertama. Saya berangkat ke kota Malang dengan Gajayana, sampai di Malang pagi hari dan saya check in di Hotel yang telah di reservasi oleh Nicho untuk saya. Saya beristirahat dan kemudian Nicho sudah ke hotel saya menginap, bagai melepas kangen yang berat, kami berpelukan lama dan saling berciuman... dan kami pun melakukan oral sex dan saling berciuman. Saya begitu buas menciumnya dan menjilat setiap jengkal tubuhnya serta mengisap alat vital Nicho sambil Nicho mengocok alat vital saya , hingga mencapai puncaknya dan dalam waktu yang bersamaan kami menyemprot banyak sekali hingga membasahi seprei yang masih bersih. Setelah selesai mandi, hari sudah sore dan kami belum makan siang… saat itu hari sedang hujan dan kita pun makan siang yang terlambat, sebenarnya sih makan siang sudah tuh… makan siangnya di ranjang… Malam harinya bagai malam pengantin buat kita berdua, setelah jalan jalan di kota Malang tersebut, tak terasa capek sudah menempel di badan kita, berjalan kaki ke hotel dengan sedikit gerimis… sampai di Hotel kita mandi bersama dan melakukan hal tersebet lagi namun sesi ini bener bener seperti pengantin baru… Kesoknya adalah hari Senin dimana Nicho akan bekerja sampai jam 12 siang, saya tidur hingga jam 12 siang… dan setelah pergi ke Batu untuk jalan jalan… bagai orang pacaran kita berdua selalu bersama sama… Malam harinya adalah malam tak terlupakan oleh saya, kami makan bersama di Hotel Tugu, disamping kolam renang dan dengan lilin di tengah meja, saya menyuapin ice cream ke mulut Nicho dan kami banyak bercerita namun saya tidak berani bertanya tentang cinta… saya takut Nicho tidak mau menerima saya sebagai cintanya karena Nicho telah mempunyai calon istri, malam itu saya menghadiahkan sebuah dasi yang bagus untuknya, sebagai tanda terima kasih kepadanya dan Nicho senang sekali… Hari esoknya sebagai hari terakhir di Malang, kami sarapan bersama di Hotel, pagi itu saya merasa sedih karena saya harus kembali ke Jakarta… setelah sarapan pagi kami membeli sedikit oleh oleh. Dan kembali ke Hotel… Mungkin karena saya sudah tidak bisa menahan kesedihan lagi, saya hanya bisa berbaring dan berdiam diri… saya tidak bisa banyak bicara karena suara saya sudah bergetar, tidak tau kenapa, untuk pertama kalinya saya merasakan hal tersebut. Saya hanya bisa mengutarakan saya sedih dan saya sayang kepadamu Nicho, hanya itu… saya tidak bisa memaksa kepada kamu untuk menjadi bagian hidup saya, karena saya tau bahwa setiap orang mempunyai hidup dia masing masing… dalam pelukan Nicho saya mencoba menahan air mata saya, namun saya tak kuasa karena pada akhirnya saya menangis juga… Jam sudah menunjukan 2.30 sebentar lagi kereta api Gajayana akan kembali ke Jakarta, saya bersiap siap mandi dan berpakaian rapi. Sebelum saya pulang, Nicho dengan hati yang tulus dan berbaik hati melakukan doa bersama demi keselamatan, saya sungguh terharu akan hal tersebut… Jam 3.30 saya sudah berada di dalam kereta api Gajayana untuk kembali ke Jakarta, dalam lambaian tangan saya melihat Nicho yang semakin jau dari pandangan saya… Dalam perjalanan pulang, saya bertanya dalam hati saya… “Adakah sepotong cinta untuk saya ? seandainya saya boleh memilih… saya ingin berpacaran dan mempunyai masa depan yang baik bersama Nicho daripada saya harus memilih Nicho menjadi “sahabat” saya… namun kali ini saya harus memilih Nicho menjadi “sahabat” saya...” Sampai saat ini, … Nicho… saya sayang banget sama kamu… seandainya saya dapat memilih… saya akan memilih… Any questions about my real love story ? email me : jemsvuitton@mailcity.com

###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

1 Gay Erotic Stories from Jems

Love Story in My life

Cerita ini bukan cerita erotis, hanya bagian dari cerita nyata “cinta” saya kepada seseorang yang saya cintai… Berawal dari pemasangan facelink di internet, sebenarnya saya memasang facelink itu hanya sebagai tempat bertukar gambar saja, jadi saya gak usah attach ke email kalau ada yang minta foto ke saya. Namun di facelink tersebut ada email address. Bermula itulah saya berkenalan

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story