Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Komandan Yang Hebat

by Diemas Arief


Sebagian dari karir militerku kuhabiskan di suatu kesatuan elit (tak perlu kusebutkan di angkatan mana atau di negara mana). Dengan kualifikasi komando sudah pasti anggota kesatuanku waktu itu adalah orang-orang pilihan dan laki-laki semua. Apakah semua anggotanya lelaki hetero, ataukah ada yang biseksual atau homoseksual aku tidak tahu. Yang pasti rata-rata wajah mereka terkesan tampan dan ganteng. Penampilan lahiriah mereka hebat dan jantan baik tamtama, bintara, apalagi perwiranya. Tinggi badannya semua standard (lumayan tinggi) dengan tubuh yang terbentuk jadi kekar dan berotot karena latihan beladiri dan binaraga yang intensif. Disertai lari dan senam pagi setiap hari, ditambah secara berkala : latihan renang dan olahraga militer seperti : spitzmars, renang militer, halang rintang, jalan jongkok dan macam-macam lagi. Biasanya yang terpilih jadi Komandan kesatuan elit punya lebih banyak lagi kelebihan. Seperti salah seorang Komandan yang paling berkesan bagi kami, Kolonel Teguh. Karena dia kakak kelasku di akademi militer yang tidak begitu jauh beda tahunnya, aku bisa memanggilnya Mas Teguh. Ada sebagian rekan seangkatanku yang memanggil dia Bang Teguh. Mas Teguh mempunyai kharisma dan aura yang luar biasa. Ditambah lagi wajahnya yang ganteng, tubuhnya yang kekar dan berotot, kulitnya yang coklat terang dengan tekstur yang sangat kelaki-lakian bagaikan kulit jeruk Garut (yang sekarang sudah punah). Otaknya cerdas dan cemerlang dan dalam setiap jenjang pendidikan militer (bahkan kelak sampai dia jadi perwira tinggi) ia selalu lulus nomor satu. Entah pengaruh apa yang ada pada Mas Teguh terhadap diriku. Yang jelas jika aku mendengar disebut kata "Komandan" atau "Mas Teguh" atau "Bang Teguh" atau "Pak Teguh" atau "Kolonel Teguh", darahku berdesir dan jantungku berdebar. Apalagi jika aku berada di dekatnya. Bahkan, kalau aku harus menghadap dia untuk urusan dinas atau urusan lain, maka aku harus mempersiapkan fisik dan mentalku agar bisa berkomunikasi sewajar mungkin sebagai bawahan yang baik. Satu hal yang diam-diam aku perhatikan adalah sorotan matanya yang tajam seperti menembus ke dalam jantungku. Mas Teguh adalah laki-laki sejati, seorang suami dari isteri yang cantik, ramah dan baik hati. Ayah dari dua anak laki-laki, 10 dan 15 tahun. Kedua anaknya dianugerahi kombinasi penampilan antara kegantengan Mas Teguh dan nuansa kecantikan isterinya. Anak-anak itu kubayangkan bagaikan bidadara dalam mitologi Eropa. Meskipun tidak pernah terbetik gosip ada masalah dalam keluarganya, tapi aku merasa belum pernah melihat Mas Teguh bersikap mesra kepada isterinya. Baik di rumah apalagi dalam dinas. Mungkin sebagai pimpinan kesatuan militer (yang elit) dia berusaha tampil se-correct mungkin!. Saat kejadian ini aku belum menikah. Sekarang aku sudah punya seorang anak laki-laki yang sudah mahasiswa (18 tahun). Tak ada gading yang tak retak, demikian kata pepatah. Ada sesuatu yang samar-samar tercium olehku. Yaitu bahwa Mas Teguh mempunyai kecenderungan sadistik, bahkan jangan-jangan homoseksual!. Tetapi kecenderungan itu tertutup oleh suasana militer yang memang cenderung keras dan kelaki-lakian, apalagi di kesatuan elit. Nafsu sadisnya terutama disalurkan saat ada latihan militer - pada tamtama yang rata-rata masih muda-muda. Para tamtama yang masih bujangan dan tinggal di asrama kesatuan diberi perhatian khusus. Bahkan Mas Teguh ikut mengatur pakaian atau cara berpakaian mereka. Mas Teguh menentukan bahwa setiap kali mereka hanya boleh mengenakan 3 potong pakaian, baju, celana luar dan cawat (baju-kaos atau singlet dilarang dipakai Tamtama). Bentuk dan jenis celana dalam pun ditentukan oleh Mas Teguh, yaitu yang minim dan ketat. Malam hari, semua Tamtama yang tinggal di asrama waktu tidur harus bertelanjang bulat. Dengan rajin Mas Teguh memerintahkan latihan-latihan militer berkala, latihan beladiri dan latihan binaraga. Dengan rajin pula ia ikut terjun melatih atau mengawasi di mereka. Sambil mengawasi sekali-sekali dia menghajar Tamtama yang melakukan kesalahan dengan cemeti. Untuk latihan militer ia membuat aturan-aturan tertentu buat Tamtama. Seperti jika Tamtama ikut latihan militer, mereka sering harus bertelanjang dada. Latihan renang harus dilakukan Tamtama bertelanjang bulat. Dia juga memprogamkan tes kesehatan berkala bagi seluruh anggotanya. Pada setiap kegiatan ia sering tiba-tiba muncul (inspeksi?) Termasuk jika ada tes kesehatan untuk Tamtama. Padahal tes kesehatan di militer selalu dilakukan dalam keadaan telanjang bulat. Tamtama yang belum disunat diwajibkan untuk sunat yang dilakukan oleh tim kesehatan akademi militer tanpa anestesi. Bahkan dia memeriksa setiap Tamtama yang sudah disunat apakah sunatnya sudah cukup ketat (high and tight). Jika kelihatan longgar, artinya jika waktu duduk atau tidak tegan-terangsang (ngaceng atau ereksi), kepala kontol masih tertutup kulup sedikit, Tamtama itu diperintahkan (dipaksa) segera menyempurnakan sunatnya (disunat lagi sedikit kulupnya). Mas Teguh selalu hadir dalam setiap penyunatan Tamtama dan dia mengharuskan Tamtama yang disunat tanpa anestesi itu menahan nyeri-nya sunat (yang pedih tak terkira itu). Mereka tidak boleh "bunyi" atau menjerit-jerit, tapi boleh menyeringai (nyengir, menarik muka kesakitan), menggeliat dan menggelinjang karena kepedihan (kelojotan). Jika ada yang berani "bunyi" atau (berdesis saja) dia membentak "DIAM" atau malah memasangkan plester ke mulut Tamtama malang yang sedang sangat tersiksa karena kulupnya digunting pelan-pelan itu. Akhirnya, suatu hari kekagumanku pada Mas Teguh pupus!. Pada suatu hari libur dia memerintahkan aku ikut menemaninya "menengok" villa saudaranya di luar kota. Kami berdua saja, aku disuruh menyetir mobil dinasnya. Sampai di villa yang kosong itu kami masuk. Mas Teguh membawa kunci villa dan mengajak aku keliling villa besar dan mewah tapi kosong. Kaanya penjaganya izin pulang kampung. Sejak di mobil aku sudah merasakan keanehan. Mas Teguh bersikap tidak seperti biasanya, dia banyak membuat lelucon dan sekali-sekali menggoda-ku karena aku belum lawin. Ketika sampai di suatu sudut ruangan yang setengah kosong. Tiba-tiba Mas Teguh menerjangku. Tubuhnya yang kekar dan berotot itu memelukku dengan kasar lalu mulai menciumiku dengan bernafsu. Karena kaget dan terpana aku tidak melawan. Apalagi dia punya kharisma yang selalu bikin bawahan menurut! Serangannya dilanjutkan dengan menelanjangi aku, lalu cepat sekali dia juga sudah telanjang bulat. Dengan sigap dia memperkosaku, mendorong aku terlentang di lantai yang dingin, menggesekkan kontolnya (yang nyaris sebesar kontol kuda jantan itu) ke kontolku lalu ke muka ku akhirnya memaksa kau mengulum ("ISAP", bentaknya) lalu menyodomiku dengan buas sampai aku kesakitan. Tubuhnya yang berotot berkeringat saking bernafsunya (padahal udara agak dingin). Setelah puas mengerjai aku tiba-tiba dia bersikap manis sekali allau memelukku dengan mesra dari sebelah depan. Aku yang baru diperkosa Komandan sendiri, aku seperti shock terpana (bercampur merasa nikmat dipeluk orang yang selama ini kukagumi). Kemudian dia membimbingku ke kamar mandi, kami mandi mengeringkan badan dengan handuk yang tersedia, berpakaian dan puleng. Mas Teguh yang menyetir mobil. Kami mampir di rumah makan untuk makan siang. Sejak di villa sampai di rumah kami berdua berdiam diri saja ( mungkin karena masih merasakan kenikmatan bersetubuh sesama jenis itu!) Besoknya, Mas Teguh mengadakan rapat bahwa ia dia akan berangkat ke ibukota karena dilantik ke jabatan baru yang lebih tinggi dan naik pangkat jadi perwira tinggi.Ketika rapat selesai, aku dipanggil bicara 4-mata, Mas Teguh minta maaf kejadian di villa. Tapi kemudian dengan bernafsu masih sempat menciumi dan mencipok bibir-ku lama sekali. Aku biarkan dia memuaskan nafsunya! Setelah puas dengan bibir, muka dan leherku, aku diizinkan pergi. Aku memberi hormat dan meninggalkan ruangan. Setelah itu aku tak pernah bertemu Mas Teguh lagi, karena waktu Mas Teguh di ibu kota aku menerima radiogram untuk mengikuti pendidikan staf dan komando. Ketika acara-acara perpisahan dengan Mas Teguh aku masih dalam pendidikan dan tidak bisa hadir. Sekarang Mas Teguh sudah jadi orang penting di angkatan negara kami (tak perlu tahu negara mana). Diam-diam aku menikmati serangannya (perkosaannya) yang bagaikan blitzkrieg itu. Peristiwa itu jadi alat bantu bagiku jika aku sedang tak bergairah menggauli isteriku!. Hebat ya, si perwira homo, eh.. biseks.. ini!

###

25 Gay Erotic Stories from Diemas Arief

A Military Medical Officer In Charge Of My Health

How could I resist such young and handsome medical officer? His lips were so tempting and his arms were so muscular so that I could not help not to explore more of the beauty of his body. Dr Setiawan adalah seorang dokter militer berpangkat Letnan Satu (Lettu) yang ditempatkan di Poliklinik dari Markas Kesatuan tempatku bertugas. Aku adalah seorang high ranking officer (perwira

A Service In Private For A Young Soccer Player

He is young, handsome, and has an aura that attracted men and women. He belongs to the best soccer player in the city and that is why I give him the best service in private. Ilham Jayakesuma adalah pemain sepak bola berbakat. Ia terpilih sebagai pemain sepakbola terbaik untuk kelasnya. Kemudaannya (18 tahun) dan ketampanannya membuat cewek-cewek dan cowok-cowok tertarik padanya.

Acara Senam Pagi

Di semua pendidikan militer, senam pagi merupakan acara rutin dan mungkin bukan acara istimewa. Tetapi waktu aku masih Calon Prajurit Taruna (Capratar) di suatu akademi militer (entah dimana, tak perlu dipermasalahkan!), senam pagi adalah acara yang istimewa (sadisnya!). Untuk Capratar senam pagi dimulai jam 05:00 pagi sampai jam 06:00. Hanya satu jam, tapi bisa merupakan peristiwa

Auction And Marketing Of Male Celebrities' Relics

To do business in male celebrities' relic auction and marketing is very profitable. Male celebrities relics are the very personal things originated from their bodies, such as pubic hairs, armpit hairs, sperm or urine. The most wanted one is, of course, the sperm. The buyer will have to pay for obtaining and having the sperm, by milking it from the celebrity's cock. Bisnis yang

Auction of Cadet-Slaves in the Military Academy

During the first three months, the cadets of the Military Academy have to serve as slaves for their instructors and the senior cadets. They were maltreated, tortured, and beaten up continously and must always be in nude during their time of slavehood. Perbudakan yang sesungguhnya terjadi di Akademi Militer pada masa Capratar (Calon Prajurit Taruna), yaitu 3 bulan pertama pada tahun

Corvee

Corvee mungkin mengandung pengertian seperti "kerja bakti". Karena pada waktu corvee biasanya yang dikerjakan adalah membersihkan gedung, lapangan, atau kendaraan. Istilah corvee biasa digunakan di lingkungan militer, termasuk pendidikan militer. Waktu aku masih jadi Kadet (Taruna) di akademi militer (tidak perlu kusebut di negara mana) corvee hanya diadakan pada 3 bulan pertama masa

First And Last Encounter With My Handsome Dony

He is great and straight, but he took the initiative to make love with me. Seperti halnya kaum militer lainnya, sebagai seorang anggota tentara aku secara sadar atau tidak sadar selalu menempatkan orang yang non-militer ("sipil") sebagai orang yang tidak setara denganku. Suatu sikap buruk yang masih melekat dalam otakku sampai sekarang. Dalam kesempatan tertentu dimana ada militer

Hidup Dalam Suasana Militer

Sejak kecil aku sudah punya kecerendungan sado-masochist dan bahkan homoseksual. Hal ini tentu aku sadari setelah aku dewasa. Menginjak masa remaja aku mulai sadar bahwa aku seorang homoseks yang menyukai sesama jenis. Setelah membaca berbagai buku aku makin tahu bahwa homoseksualitas ada yang permanen dan ada yang bersumber dari bawaan fisik (genetik) yang tak mungkin diubah lagi.

Hukuman Untuk Desertir

Walaupun aku senang jadi tentara, tetapi kadang-kadang muncul bosanku pada kehidupan yang monoton itu. Aku senang tantangan dan perubahan, apalagi aku masih muda, 24 tahun dan hanya berpangkat bintara (di angkatan mana dan negara mana tak perlu kusebut). Kebetulan aku bertugas di suatu kesatuan tempur yang tergolong elit. Semua serba disiplin, serba militer dan serba jantan. Sebagai

Kerja Bakti Sabtu Minggu

Bukan rahasia lagi bahwa tahun pertama pendidikan di akademi militer merupakan tahun terberat bagi para Kadet (Taruna). Tidak perlu aku sebut akademi militer ini terletak di negara mana. Tetapi di negara mana pun, tahun pertama bagi para Kadet akademi militer merupakan masa-masa penuh siksaan. Di Amerika Serikat, hal ini pernah dipersoalkan oleh suatu majalah terkenal. Tapi rupanya

Keterampilan Seorang Pelatih

Setamatnya dari akademi militer (tidak perlu kusebut di negara mana aku berada) aku mendaftar menjadi pelatih di almamater-ku. Menurut beberapa teman, menjadi pelatih di akademi tidak akan menambah wawasan dan pengalaman dalam karir militer. Tapi aku tidak peduli. Aku masih enggan meninggalkan suasana yang begitu tertib, rapi, dan sangat kelaki-lakian di pendidikan militer. Seingatku,

Komandan Yang Hebat

Sebagian dari karir militerku kuhabiskan di suatu kesatuan elit (tak perlu kusebutkan di angkatan mana atau di negara mana). Dengan kualifikasi komando sudah pasti anggota kesatuanku waktu itu adalah orang-orang pilihan dan laki-laki semua. Apakah semua anggotanya lelaki hetero, ataukah ada yang biseksual atau homoseksual aku tidak tahu. Yang pasti rata-rata wajah mereka terkesan tampan

Memilih Pembentuk

Apa yang aku alami selama aku jadi Taruna seakan masih segar dalam ingatanku. Di suatu negara (tak perlu aku sebut namanya)pendidikan untuk calon perwira militer dilaksanakan di suatu institusi yang disebut akademi militer selama 3 tahun. Seperti halnya di seluruh dunia, siswa akademi militer disebut Kadet atau Taruna. Sebelum jadi Kadet atau Taruna-Penuh biasanya ada masa persiapan

My Two Young Officers

As a high ranking military officer I was entitled to an aide de camps and a medical officer. Both are so young, handsome and muscular that I could not help not to taste them. Aku adalah seorang pejabat militer penting di suatu negara tertentu. Walaupun sejak lahir aku sudah tercipta sebagai homoseks murni tetapi aku bersyukur bahwa aku adalah tamatan Akademi Militer terkenal di

Passage To Manhood For Jeremy

Jeremy is handsome but shy. Some works need to be done to improve his appearance. So, we plan to do some work to make him looks better. We will also make him circumcised without anesthetics, so that he will experience well the passage to manhood! Jeremy Tetty orangnya ganteng dan berkumis (Ada ribuan "Jeremy Tetty", jadi jangan coba-coba menghubungkan Jeremy Tetty sahabat kami ini

Pedihnya Lecutan Cemeti

Aku besar dalam keluarga baik-baik dan orang tuaku tahu mendidik. Orang tuaku menanamkan disiplin dan taat peraturan tetapi tak pernah menggunakan kekerasan. Anehnya sejak masih berumur 5 tahun aku sudah gemar menikmati sado-masochisme. Dalam umur sekecil itu aku sudah bermimpi salah seorang teman sekolah di taman kanak-kanak dianiaya orang -dan aku menikmatinya. Pada usia sekolah dasar

Pelatih Senam dan Binaraga

Di samping Pelatih tetap yang organik militer seperti aku, di akademi militer, juga ada pelatih tamu. Pelatih tamu atau Pelatih luar biasa (seperti dosen luar biasa di pendidikan sipil) biasanya direkrut karena ia ahli dan berpengalaman di bidangnya atau memang belum ada Pelatih militer yang mempunyai kualifikasi Pelatih di bidang tersebut. Salah satu bagian penting dari pembentukan

Pelayanan di Klinik Akademi

Pendidikan terhadap Kadet (Taruna) di akademi militer (di negara Antah Berantah) berorientasi kepada pendidikan militer Sparta, suatu negara di zaman Yunani Kuno yang terkenal kuat tentaranya dan mempraktekkan cara-cara kejam dalam pendidikan bagi warganegara laki-laki, yang semuanya harus jadi tentara! Di akademi militer, para Kadet(Taruna) dibentuk jadi Perwira yang tanggap, tanggon

Pendidikan Khusus Untuk Penjambret

Waktu aku masih berpangkat perwira pertama (perwira pertama adalah dari letnan sampai kapten) aku pernah mendapat tugas khusus untuk membantu mengatasi masalah penjambretan yang sedang merajalela di suatu kota (tak perlu aku sebut di negara mana). Dalam penugasan itu aku dijadikan pelatih Pendidikan Khusus Untuk Penjambret. Memang waktu itu penjambretan di berbagai kota besar merajalela.

Seleksi Calon Pelatih

Sejak awal masuk akademi militer aku sudah bercita-cita jadi Pelatih (Tidak perlu kusebut aku berada di negara mana. Mungkin di negara Antah-Berantah!).Betapa aku tidak terpikat, para Pelatih di akademi militer itu bagaikan raja dan boleh berbuat apa saja kepada para Kadet (Taruna). Persis seperti Tuan kepada Budaknya. Apalagi aku seorang gay yang doyan sekali S/M!. Itulah sebabnya,

Tahanan Yang Melarikan Diri

Waktu aku jadi tahanan militer atau tahanan polisi militer, aku ditempatkan di sel isolasi. Aku sendiri tidak tahu alasannya. Karena aku merasa tidak melakukan pelanggaran berat seperti pembunuhan atau makar. Aku hanya desersi. Lebih aneh lagi, walaupun namanya sel isolasi tapi aku ditempatkan berdua bersama tahanan lain. Belakangan aku tahu bahwa kami ditempatkan di sel isolasi

Teman di seminar

Aku kenal Mas Errwynn di suatu rapat dinas antar instansi. Rapat seperti itu disebut rapat lintas sektor, karena melibatkan berbagai instansi pemerintah. Mas Errwynn adalah pejabat tinggi di salah satu instansi pemerintah (tidak perlu kubilang di negara apa). Kami menjadi sering jumpa karena kebetulan ada tim koordinasi lintas sektor yang dibentuk untuk suatu urusan. Mas Errwynn dan

The Day Our Handsome Instructor Jumped My Bones

Lieutenant Jason was one of our favourite instructor. He was also the most handsome and intelligent instructor. Almost all cadets admired him. How come that one day he sexually assaulted me? Waktu itu pangkatnya Letnan Satu dan namanya mirip nama asing : Jason dan dibaca "Jeisen". Orangnya tinggi putih, tampan dan atletis. Dia juga kejam dan sadis tetapi tindakannya "terarah" dan

Tugas Tambahan Bagi Taruna

Menceritakan pengalaman semasa jadi Kadet (Taruna) di akademi militer bagaikan tak habis-habisnya (tak perlu kusebut akademi milter apa dan di negara mana!). Karena itu sayang sekali jika pengalaman-pengalaman menarik ini tidak kutulis atau kuceritakan. Salah satu pengalaman menarik adalah pengalaman melakukan kegiatan ekstra-kurikuler. Pengalaman yang "luar biasa" terutama kualami pada

When Dony Decided To Go Around Naked

I was so proud when Dony did not hesitate to take off all his cover in my presence and started ti go around naked. It meant that he believed that I was straight! Waktu cerita ini terjadi, aku belum lama kenal Dony.Ia tetangga dekat. Kira-kira 3 rumah dari rumahku. Rumahnya cukup besar, walaupun dari depan kelihatan tidak berbeda dengan rumah tetangga. Kami berkenalan ketika

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story