Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Kisah Serum di bis Kota

by Mexy


Ini kisah dulu waktu aku masih kuliah di daerah Jaktim. Setiap hari rabu (kalo nggak salah), gua mesti cabut jam sepuluh pagi soalnya kuliah mulai jam 11. Gua naik bis patas AC dari Grogol ke arah P gadung. Karena udah siang dan memang di luar jam sibuk, bis yang gue tumpangi masih kosong meski ada beberapa penumpang juga. Gua milih tempat duduk yang paling nyaman, akhirnya gue milih tempat duduk di belakang, 3 baris dari belakang. Disini enggak ada penumpang lain. Habis nentuin tempat duduk, gue akhirnya bisa nyantai. Sementara bis seperti biasa merambat pelan, gue asyik menghayal, soalnya tadi di halte depan Trisakti, gue melihat ada cowok ganteng banget. Kayaknya mau kerja soalnya pakaian rapi. Dia sempat ngeliat gua tapi cuma sebentar sih. Sampe sekarang matanya itu, masih melekat dlm ingatan gue. Pas gue lagi asyik ngelamun, di daerah Slipi gue lihat dari pintu depan naik seorang cowok. Oh my God, cakep bangeet... Sampe buyar lamunan gue. Dia sibuk nyari kursi. Sebetulnya masih banyak kursi yang kosong tapi entah apa yang dia cari. Saat itu gue manfaatin buat meneliti dia. Dia bener-berener ganteng. Real man. Masculin. Tubuhnya lumayan tinggi dan berisi, dadanya kekar dan kulitnya sawo matang kayak kita-kita, tapi dia tampak bersih dan segar. Mukanya? ganteng banget, meski tampa kumis, tapi kelihatan bahwa dia baru cukuran. Bekasnya masih keliatan abu-abu. Ke bawah, dia memakai celana pantalon klasik warna biru tua, yang.... sempit banget. Daerah sekitar selangkangannya menonjol bannget. GUa enggak tau, apakah emang celananya yang kesempitan atau "anu" nya yang kegedean. Gua mulai berkhayal seandainya... Pas gue lagi hilang ingatan (?), kaget gue pas disamping gue udah berdiri cowok ganteng sambil ngasih kode kalo dia mau duduk di sebelah kanan gue, sisi yang deket jendela. Lho kok, apa maunya ni orang? kan masih banyak bangku lain yang kososng, pkirku sambil ngasih dia jalan. Sambil duduk, dia melirik ke arahku dan tersenyum. Aku kaget lagi tapi masih ingat untuk membalas senyumnya. Beberapa menit kami terdiam. Aku ingin memulai pembicarran tapi sulit sekali. Diapun tampaknya demikian, tapi cowok ganteng itu rupanya punya rencana juga. "Mau kuliah, ya Mas?" suaranya bariton dan sexy. Aku mengiyakan. Lalu dia nanya di mana dan bla bla bla. Melihat sikapnya yang bersahabat, aku merasa nyaman berada di dekatnya, terlebih lagi harum badannya yang asli jantan. Setelah itu, kami terdiam lagi, dia menyenderkan kepalanya ke jok belakang, matanya dikatupkan. Kesempatan itu gue manfaatin buat melihat selangkanyanya. Tak percaya, dlm keadaan duduk spt itu, selangkangannya benar-benar menggunung dan padat. Aku tatap berlama-lama, senadainya... Seperti bisa membaca pikiranku,tangan kanannya yang semula di atas pahanya, tiba-tiba naik ke atas. Ke atas gunung itu! dan sambil matanya tetap tetap terkatup, entah rapat entah tidak, dia mulai menggaruk-garuknnya seperti kegatalan. Mataku tak berhenti melotot menatap pemandangan yang super ini. Kepalaku yang semula bersandar ke jok, kini kuletakkan ke sandaran jok depan sehingga aku bisa melihat dengan sudut yang lebih baik. Makin lama, aku lihat, dia bukan lagi mengaruk melainkan membelai daerah selangkangannya yang menggunung tsb. Ahhhh... tanganku sudah gatal banget. Aku tau dia tahu bahwa aku tertarik dengan kegiatannya. Aklhirnya aku memberanikan diri bertanya pelan dan bergetar, "Gatal-gatal, ya Mas?" kataku sambil mataku tetap menatap ke selangkangannya. "Iya" jawabnya sama pelannya, tapi kelanjutan kata-katanya yang bikin jantungku hampir putus,"Kamu mau bantu garukin enggak?" Matanya redup menatapku. Tanpa harus menjawab, tanganku yang sudah gatal, langsung hinggap di selangkangannya. Mula-mula gua letakkan jemariku di atas tangganya yang masih asyik membelai gunung tsb. kubelai dan kipijit tangannya pelan. Dan merasakan itu, ganti tangannya yang kokoh dan berbulu halus itu meremas tangannku dan menggosokkannya ke...kemaluannya. Ini benar-banar mimpi yang jadi kenyataan. Kemudian sepontan tangan gue memijit kemaluannya yang ternyata luar biasa panjang dan besarnya. Walau belum 1/2 tegang, menembus celana biru tipisnya, kulitku bisa merasakan keindahan dari barang yang ada di baliknya. Beberapa menit aku terus melakukan hal itu, sampai aku benar-benar tak tahan untuk melakukan lebih jauh. Pelan, aku menarik resleting celananya, agak susah maklum celananya kekat. Aku dengar mulutnya melenguh pelan. Dan kemudian, tanganya yang kekar mulai membuka ikat pinggangnya dengan tergesa-gesa. Begitu terbuka langsung ku buka kancingnya, dan.....didepanku tampak pemandangan yang mustahil. Sebuah tonjolan yang maha besar menekuk ke atas di balik celana putih bersih yang membungkusnya. Celana tsb tak dapat menyembunyikan semak-semak hitam yang tembus pandang. Dan sebuah benda panjang besar hitam menerawang menembus mataku. Kontolnya benar-benar luar biasa. Tak tahan, tanganku langsung menyerbu ke arah kontol tsb. KU belai dan kupijit dari pangkal sampai kepalanya. Pelan-pelan jemariku kutelusupkan ke balik cdnya, dan ahhh.... kurasa benda halus seperti sutera, hangat, kenyal dan lembut, sedikit cairan kurasakan di kulitku. Rupanya dia sudah cukup terangsang. "Buka Celananya dan isap kontolnya," bisiknya. Tanap dua kali diperintah, aku langsung menarik CDnya dan kontolnya meloncat keluar. Sungguh besar hitam dan panjang. Di sekitarnya, bulu-bulu lebat menhiasi menara yang luar biasa itu, bersambung kearah pusarnya. Selanjutnya, mulutku tanpa bisa kutahan mnyerbu kontol yang luar biasa tsb. Kuisap, kukulum, kujilat, kugigit setiap mm dari kontolnya tsb. Enaknya bukan main. Tak lupa kukulum pula buah zakarnya yang besar samapai suatu titik, dimana dia mnyemprotkan spermanya ke mulutku, kuminum semuanya tanpa kubiarkan stetespun yang tersisa. Sejak saat itu, kalau anda pernah melihat 2 orang duduk di kursi bis patas AC dari Grogol yang kosong, itulah kami. Mungkin saat itu tanganku tengah membelai selangkangannya yang dia tutupi dengan jaketnya sementara tanganku menyelusup di baliknya. Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet

###

1 Gay Erotic Stories from Mexy

Kisah Serum di bis Kota

Ini kisah dulu waktu aku masih kuliah di daerah Jaktim. Setiap hari rabu (kalo nggak salah), gua mesti cabut jam sepuluh pagi soalnya kuliah mulai jam 11. Gua naik bis patas AC dari Grogol ke arah P gadung. Karena udah siang dan memang di luar jam sibuk, bis yang gue tumpangi masih kosong meski ada beberapa penumpang juga. Gua milih tempat duduk yang paling nyaman, akhirnya gue milih

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story