Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Hisap Kontol Untuk Membantu Keluarga

by Joko


Bel sekolah berdentang keras. Dentangan ini merupakan dentangan terakhir yang akan kudengar dalam hidupku. Selesailah sudah usia sekolahku. Biarpun aku hanya lima belas tahun, tetapi orang tuaku tak sanggup menyekolahiku lebih lanjut. Dengan keadaan ekonomi yang sangat buruk, aku harus segera bekerja membantu keluargaku. Sebagai anak yang paling bungsu, aku selalu memiliki sifat berpetualang. Aku berpikir bahwa aku lebih baik bekerja di Jakarta dari pada bekerja di kampung. Aku bergegas kerumah sepupuku, Arianto namanya, yang baru pulang dari Jakarta. Dia dua tahun lebih tua dari aku. Ari panggilannya, bekerja pada orang dari Inggris. Setiap kali pulang kampung dia selalu membagi-bagikan hadiah. Untuk menyingkat cerita, dengan bantuan Ari aku berhasil mendapat kerjaan di Jakarta. Ari bekerja di rumah Duta Besar Inggris, sedangkan aku dicarikan kerja pada konsul bidang politik yang baru saja datang ke Jakarta minggu lalu. Mr. Crawford masih keturunan bangsawan. Dia berumur kurang lebih tiga tujuhan. Sebelum ditugaskan di kedutaan, beliau adalah seorang agent rahasia Inggris yang berkonsentrasi untuk daerah Asia Tenggara, sehingga dia fasih berbahasa Indonesia, Melayu, bahkan Vietnam. Karena dia dapat berbahasa Indonesia, dia menyuruhku memanggilnya babe. Entah dari mana beliau mengerti panggilan tiu. Si babe memiliki perawakan yang luarbiasa. Tingginya kurang lebih 185 cm, dengan dada yang tegap dan bidang. Matanya biru dan rambutnya pirang. Istri si babe akan datang kurang lebih enam bulan dari sekarang. Karena sekolah putrinya belum selesai sampai musin panas. Jika di rumah si babe kadang-kadang hanya memakai kaos oblong putih yang dimasukan kedalam celana dalamnya, merek St. Michael. Aku lihat celana dalam merek ini di jual di Mal Pondok Indah. Dan kalau udara sedang panas, si babe hanya pakai celana dalam saja. Masya Allah, dadanya bidang dan berbulu kemana-mana. Ditambah kalau di berjalan, kontolnya di taruh melintang kelihatan gundal-gandul. Sadar akan hal ini, aku tambah seru memperhatikan kontol itu, terutama pada pagi hari. Kelihatan jelas bahwa kontolnya setengah tegang. Setelah si babe pergi ke kantor, aku langsung bergegas ke kamar mandinya , ku cari celana dalamnya. Sering kali kudapatkan, si babe baru saja ngocok malam sebelumnya, karena bagian depan dari celana dalamnya kaku oleh air mani. Sebulan kemudian, kalau tidak salah hari Jum’at malam tiba-tiba si babe bertanya “Joko, kamu umur berapa?” “Saya umur dua puluh” saya jawab dengan berbohong tentunya “Oh, jadinya kamu sudah boleh ya menonton film orang dewasa” “Apa sih film dewasa?” tanya ku heran “Nanti setelah makan malam kita tonton bersama” si babe menjawab Setelah selesai mencuci piring, aku bergegas ke ruang tengah untuk menonton televisi. Kurang lebih setelah sepuluh menit, si babe keluar dari kamarnya dengan seragamnya, hari ini si babe memakai kaos kutang dan celana dalamnya putih bersih. Ditangannya kulihat dia membawa video. Dia berikan video itu kepadaku untuk di stel. Seperti biasanya aku stel, dan si babe berbaring saja di sofa. “Joko jangan kaget dengan video ini, yaa” dia memperingatkan ku Setalah beberapa saat, aku bukan hanya terperanjat tetapi aku shock, dengan apa yang kulihat. Pertama-tama, pria dan wanita dalam film itu bercumbu dalam sekali. Aku tidak pernah melihat film yang memperlihatkan cumbuan yang sedalam itu di TVRI, maupun RCTI. Kemudian wanita dalam film itu tiba-tiba melucuti bajunya sendiri. Sambil mengkerlingkan mataku, aku melihat tangan si babe di depan celana dalamnya. Kulihat dia mengkilik-kilik kontolnya. Tiba-tiba dia menatapku, dan tersenyum-senyum. Dalam waktu singkat kulihat kontolnya yang masih di dalam celana dalam membengkak. Setelah itu, wanita itu menghampiri lelaki itu. Dengan gesit dan cepat, wanita itu menelanjangi pria itu. Wanita itu menerkam pria itu. Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. Wanita itu menjilat-jilat kontol pria itu. Mulanya kontol pria itu kecil, dalam waktu singkat, kontol pria itu mejadi besar, dan tiba-tiba kontol lelaki itu memuncratkan air maninya. Sementara itu kontolku yang kecil kurang lebih hanya dua belas centimeter, juga tegak bagaikan tiang bendera kecil. Dalam keadaan shock, aku memalingkan pandanganku ke si babe. “Joko, kalau kamu mau melakukan apa yang di lakukan wanita itu, aku akan berikan kamu uang extra” Tanpa kusadari, aku mulai mendekat. Pertama-tama ku raba-raba dan kupijit-pijit pahanya yang berbulu lebat. Dia berebah sambil kedua tangannya diletakan di belakang kepalanya. Kemudian aku mulain mendekatkan hidungku ke daerah selangkangannya, kucium dalam-dalam. Selakangannya berbau harum, bercampur aroma laki-laki. Hidungku terkilik oleh bulu-bulu kaki serta jembutnya yang keluar dari celana dalamnya. Dengan penuh perasaan, ku tarik perlahan-lahan karet pingang celana dalamnya yang terbungkus oleh kain kaos yang lembut sekali. Sedikit-dikit, bulu yang bermula dari pusarnya mulai menebal. Pertama-tama aku lihat kepala kontolnya. Kepala kontolnya masih terbungkus oleh kulit kontolnya, karena si babe tidak disunat, maklumlah dia bukan muslim. Kutarik lebih jauh lagi. Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang kulihat. Kontolnya si babe benar-benar besar dan tebal. Paling tidak panjangnya 19 cm, dan diameternya sekitar 5cm. Kutarik kulit yang menutupi kepala kontolnya. Tidak pernah aku melihat kontol yang lebih besar dari kontolnya si babe. Orang di kampungku yang terbesar si Pak Darmann, itu saja hanya sekitar 15 cm. Berbekal dengan apa yang kulihat di video yang baru kutonton, aku jilati kepala kontolnya. Aku berkonsentrasi hanya kepala kontol bagian atas, dan bawah saja. Sementara itu, tangan ku meremas-remas pelirnya, dan tangan kananku, ku masukan kedalam lubang duburnya. Sewaktu ku tusuk-tusuk lubang duburnya, si babe berteriak dalam suka cita. Sepuluh menit kemudian, si babi bernapas lebih berat, tersengal-sengal, dan tiba-tiba, dia mendorong-dorong pinggannya melawan gerakan hisap ku. Tanpa peringatan lagi, dia menekan kepalaku sehigga air maninya menembak kerongkongan ku. Kurang lebih lima sampai enam muncratan. Kutelan tetes demi tetes. Sejak malam itu, aku tahu tugas ku, setiap kali si babe berdandan dengan celana dalam dan menonton TV, aku berarti harus menghisap kontolnya. Hal ini kulakukan terus. Tidak hanya aku menikmatinya, aku juga dapat bayaran extra yang dapat ku kirim ke kampung untuk dibelikan tanah. Sayangnya kegiatan extraku ini tidak dapat kulakukan sesering seperti sebelum kedatangan istrinya si babe. Sekali-kali jika aku di ajak memancing si babe ke ancol atau ke tempat lain yang hanya aku dan babe, aku tidak pernah lupa memberikan extra service. Si babe mengakui bahwa aku lebih hebat dalam menghisap kontol jika dibandingkan istrinya. Yang mau kasih komentar mengenai cerita gue e-mail gue ke:

###

1 Gay Erotic Stories from Joko

Hisap Kontol Untuk Membantu Keluarga

Bel sekolah berdentang keras. Dentangan ini merupakan dentangan terakhir yang akan kudengar dalam hidupku. Selesailah sudah usia sekolahku. Biarpun aku hanya lima belas tahun, tetapi orang tuaku tak sanggup menyekolahiku lebih lanjut. Dengan keadaan ekonomi yang sangat buruk, aku harus segera bekerja membantu keluargaku. Sebagai anak yang paling bungsu, aku selalu memiliki sifat

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story