Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Asmara di Kebon Singkong, bag Pertama.

by Lonelyman


Setelah diperjakai oleh Rino diperkemahan, aku jadi selalu gelisah jika bertemu pria-pria gagah dan tampan. Sejak itu setiap bertemu pria aku tak lupa melihat keselangkangannya. Hati ku terasa berdebar jika terlihat di sana tonjolan, pasti burungnya besar pikirku. Aku tersiksa temannnn....!!! Akibatnya aku lebih suka menyendiri... Suatu ditengah kegundahan dan kegelisahan dan tentu saja kehausanku aku sengaja masuk ke kebon singkong di belakang sekolah ku, yang kebetulan tidak jauh dari rumahku. Ditengah kebon singkong yang pohonnya sdh tinggi itu ada tempat-tempat duduk dari bambu yg sengaja dibuat untuk istirahat pekerja kebon. Tempat duduk itu cukup lebar sehingga bisa tiduran di atasnya. Aku merabahkan tubuhku diatasnya. Tatapanku menerawang ke langit bertirai daun singkong yang melambai lambai diayun angin. Aku merenungi keadaanku yg belum bisa sepenuhnya kuterima...kenapa aku ingin mencintai dan dicintai sejenis....gila!!!! Tiba-tiba ada yg menepuk bangku bambu yg aku tiduri.."ngapain kamu disini kata suara itu"... Seorang pria!. Aku duduk dan memandang ke arah orang yg mengejutkan aku. Oh ternyata ia yang punya kebon. Ia masih tetanggaku. Ia seorang pemuda 27 tahun ( aku baru 16 tahun ). Ia memakai kaos buntung dan bercelana silat yang slebor. Ditangannya yang berurat tergenggam sebilah parang."Aku numpang istirahat Bang, enak di sini sejuk", kataku," Abang mau ngapain, mencabut singkong ?" "Ha..ah" jawabnya sambil mengisap rokoknya yg sdh pendek, kemudian menjentiknya jauh. " semua ?" tanyaku lagi. "Dua, atau tiga pohon saja " jawabnya cuek. Lalu ia beranjak dari dekat ku, mendekati sebatang pohon singkong. Lalu ia meletakkan parang yang dibawanya kemudian menggenggam batang pohon singkong yg paling besar dan tinggi. Ia mulai menarik, saat itulah terlihat otot-ototnya menegang dan menggelembung, mulai dari rahang, leher bahu, dan lengannya..ah..kelihatan gagah sekali..aku langsung berdesir. Pikiran sensualku langsung menerawang. Ia berhasil mencabut pohon singkong itu setelah dua kali tarik. Besar-besar dan panjang, hitam mengejang umbi-umbi singkong itu. "hahaha..lumayan " seru si abang gembira, "kalau gini sepohon saja cukup". "Besar-besar ya Bang Juan " seruku juga. "Yah, kayak kontolmu", timpalnya berseloroh. aku tersentak, tapi pikiran sex ku langsung bekerja. "ah, punya ku belum seberapa besar Bang, punya Abang kali," jawabku seenaknya. "Dari mana kamu tahu" dia seperti kaget. "Coba aja bandingin" usulku. apa yg terjadi selanjutnya..bersambung. Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet

###

5 Gay Erotic Stories from Lonelyman

Asmara di Kebon Singkong bag keempat

Due to international translation technology this story may contain spelling or grammatical errors. To the best of our knowledge it meets our guidelines. If there are any concerns please e-mail us at: CustomerService@MenontheNet Pertama-tama ingin kusapa anda semua.. hai apa kabar..spesial tentu buat yang sudah kirim email ( kontak terus, aku senang kok, meski maaf kadang aku telat

Asmara di Kebon Singkong, Bag Ketiga

Hari-hariku terasa hangat setelah bang juan menyetubuhiku dikebon singkong itu. Kami bersepakat jika lagi kepengen kami akan melakukan di sana lagi. Satu hari, Bang juan sengaja mencegatku pulang sekolah. "Nanti jam 4 sore ya " katanya sambil mengedipkan mata. Auku tersenyum kecil, tanda setuju. Rasanya tak sabar aku menunggu pukul 4. Sengaja aku mandi bersih. Aku pilih celana dalam

Asmara di Kebon Singkong, bag Pertama.

Setelah diperjakai oleh Rino diperkemahan, aku jadi selalu gelisah jika bertemu pria-pria gagah dan tampan. Sejak itu setiap bertemu pria aku tak lupa melihat keselangkangannya. Hati ku terasa berdebar jika terlihat di sana tonjolan, pasti burungnya besar pikirku. Aku tersiksa temannnn....!!! Akibatnya aku lebih suka menyendiri... Suatu ditengah kegundahan dan kegelisahan dan tentu saja

Asmara Dikebon Singkong 2

Bang Juan menatapku, sambil tersenyum penuh arti. sejenak ia meletakkan singkong yang baru saja dibongkarnya begitu saja. Beberaba butir peluh memercak dijidatnya. "Dari mana kamu tahu Ontolku segede singkong itu he.." tanya sambil tersenyum menyeringai. Ia menghampiriku yg duduk sambil mengangkat kaki satu di bangku bambu. "Ah, aku kan asal bunyi aja, membalas ledekan Abang",

Sex Pertamaku

Waktu itu aku baru berumur 16 tahun. Kami kemping bersama di tepi pantai, ramai satu kelas. Salah seorang teman ku, sebut saja namanya Rino, selalu menggodaku, kadang ia mengatakan aku gantenglah, tampanlah dsbnya. Dia selalu tampil membelaku disaat-saat bentrok dengan teman ku yang lain. Dia cukup tampan, wajahnya persegi. Tubuhnya walau tidak besar tapi berotot. Mungkin karena ia

###

Web-04: vampire_2.0.3.07
_stories_story