Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Aku dan Arie

by Jaka


Suatu hari di bulan Agustus 1991 ..... Aku dan Arie sudah bersahabat sejak SMP hingga lulus SMA tahun 1991. Selama itu, aku kerap menginap di rumah Arie, begitu pula sebaliknya. Dan selama menginap itu, aku selalu terjaga sampai Arie tertidur, agar aku dapat menyentuh tonjolan kontol pemuda berdarah Jawa itu. Entah kenapa, walaupun aku telah nekat hingga memasturbasi kontolnya hingga dia mencapai orgasme selama berulang kali, ia tidak pernah membahasnya di esok harinya. Sampai akhirnya kami lulus SMA, kami diterima di sebuah PTS di kawasan Depok. Dan saat itu adalah masa orientasi mahasiswa baru, kami terpisah jadwal orientasi, aku di hari pertama, dan Arie di hari kedua. Aku baru menyelesaikan masa orientasiku saat Arie menginap di rumahku, dengan tujuan agar aku dapat membantunya bersiap-siap untuk orientasi. Malam itu, kami tidur satu ranjang. Seperti biasa, aku menunggu hingga Arie terlelap disebelahku, sementara mataku tertuju pada tonjolan kontolnya yang masih dibalut celana pendek. Setelah yakin Arie tertidur, aku mulai menyentuh tonjolan kontol pemuda itu, sambil mengelus-elusnya sehingga tonjolan kontolnya mulai mengeras dan menegang di balik celananya. Raut wajahnya menunjukkan bahwa ia begitu menikmati rangsangan tanganku. Perlahan kumasukkan tanganku ke dalam celana pendeknya dan ku angkat sedikit bagian depannya, sehingga terlihat bagian kepala kontolnya yang membesar. Kali ini aku lebih nekat. Kuturunkan posisi tubuhku hingga wajahku berhadapan dengan selangkangan Arie, dan perlahan-lahan kupelorotkan celana pendek dan celana dalamnya ke bawah, hingga kontolnya yang tegang itu mengacung tegak ke atas di antara bulu-bulu hitam di sekitar selangkangan Arie. Di buru nafsu yang sudah menguasaiku, kugenggam batang kontol Arie yang tegang itu lalu kukocok perlahan, sementara lidahku mulai menjilati lubang kontol pemuda itu. "Aaaaaahhhhh.....aaaaaahhhh....." Arie mendesah perlahan, namun ia tetap tidak terjaga dari tidurnya. Kubuka mulutku lalu kumasukkan kepala kontolnya yang bulat lonjong itu ke dalam mulutku sambil kuhisap perlahan. "Aaaahhh....aaaaahhhh...." Arie pun merintih lagi, kali ini raut wajahnya menunjukkan kenikmatan saat kuhisap kepala kontolnua, namun matanya tetap terpejam. Akupun mulai menghisap-hisap kepala kontol Arie, sementara tanganku mengurut-urut batang kontolnya. Arie hanya bisa merintih-rintih nikmat, sementaranya kedua tangannya meremas-remas sprei tempat tidur. Sesekali kumasukkan seluruh kontolnya ke dalam mulutku dan kuhisap dengan kuat hingga Arie mengerang nikmat. Baru sekitar 15 menit kuhisap dan kukulum kontolnya, tiba-tiba nafas Arie memburu. Aku segera melepaskan mulutku dari kontolnya, sementara tanganku mengocok batang kontolnya. "Aaaaahh.....aakkkhh..... crroooot.....crrooooot....croott" Diiringi erangan tertahan, kontol Arie yang tegang itu memuncratkan cairan kental bertubi-tubi, sambil meregang-regangkan tubuhnya. Begitu kuatnya sehingga cairan mani pemuda itu membasahi wajahku. Aku membersihkan wajahku dari cairan mani Arie dengan tissue, lalu kubersihkan juga sisa-sisa cairan mani yang menempel di sekitar kontolnya yang mulai melemas, lalu kukenakan lagi celana dalam dan celana pendeknya, kemudian aku bergegas ke kamar mandi untuk bermasturbasi sambil mengingat kembali nikmatnya menghisap kontol sahabatku itu. Setelah kejadian malam itu, seperti sebelumnya, Arie tetap tidak pernah membahasnya, seolah-olah kejadian itu tidak pernah terjadi. Aku juga tidak pernah lagi melakukan hal itu kepada Arie, berhubung sejak mulai kuliah, kami memang jarang bertemu. Apalagi di tahun kedua, aku diterima di sebuah PTN ternama di kota lain yang membuat kami terpisah jarak dan waktu. Namun sampai saat ini kami masih tetap bersahabat baik, dan tetap tidak pernah membahas apa yang pernah kami lakukan dulu. Sampai akhirnya aku bertemu dengan Adit tahun 1992 ....

###

2 Gay Erotic Stories from Jaka

Aku dan Arie

Suatu hari di bulan Agustus 1991 ..... Aku dan Arie sudah bersahabat sejak SMP hingga lulus SMA tahun 1991. Selama itu, aku kerap menginap di rumah Arie, begitu pula sebaliknya. Dan selama menginap itu, aku selalu terjaga sampai Arie tertidur, agar aku dapat menyentuh tonjolan kontol pemuda berdarah Jawa itu. Entah kenapa, walaupun aku telah nekat hingga memasturbasi kontolnya hingga

Sahabat-sahabat

Semua dimulai pada tahun 1988, saat aku masih berseragam putih abu-abu. Aku bersahabat dengan 2 orang pemuda sebayaku, Andri dan Dian..... Suatu malam, saat kedua pemuda itu lelap di kamarku. Aku terbangun di tengah malam yang dingin, di antara Andri dan Dian. Kulihat Dian tertidur dengan posisi menelentang, dengan kaos tipis yang telah terangkat sehingga otot-otot perutnya

###

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story