Gay Erotic Stories

He is young, handsome, and has an aura that attracted men and women. He belongs to the best soccer player in the city and that is why I give him the best service in private. Ilham Jayakesuma adalah pemain sepak bola berbakat. Ia terpilih sebagai pemain sepakbola terbaik untuk kelasnya. Kemudaannya (18 tahun) dan ketampanannya membuat cewek-cewek dan cowok-cowok tertarik padanya. Bahkan jika selesai suatu pertandingan sepak bola ia berada di dekat penonton, cowok-cowok tidak malu-malu dan tidak ragu-ragu memegang-memegang punggungnya atau lengannya bahkan memijit-mijit bahunya. Padahal seluruh tubuh Ilham sedang bermandikan keringat. Apakah itu cowok-cowok straight penggemar Ilham ataukah gay yang berkedok penggemar tidak jelas! Yang pasti memang Ilham punya daya pikat. Sikapnya yang acuh tak acuh membikin orang makin gemas ingin mencicipi tubuhnya yang atletis dan ketat itu. Aku sendiri jadi lemas dan berdebar-debar jika berada di dekat Ilham. Tubuhnya bagaikan memancarkan getaran yang membikin jiwa tegang terangsang yang alirannya menjalar kepada tegangnya kedua puting susu dan kontolku! Keadaan seperti itu tidak membuatku berdiam diri dan menyerah. Tapi malahan membikin aku berpikir keras untuk bisa mendekati, mengenal dan menikmati tubuh Ilham-ku sayang! Setelah menggunakan berbagai siasat, perlahan tapi pasti aku berhasil mendekati Ilham. Mula-mula aku mencoba ngobrol, kemudian pura-pura menengok ke tempat tinggalnya dan akhirnya aku bisa jadi langganannya untuk bantu-bantu sebelum dan sesudah Ilham bertanding. Aku sengaja mencari kesempatan untuk sering-sering berada di dekat Ilham selama di kamar ganti di stadion. Aku dititipi untuk memegangi tas-nya, arloji, dompet, sepatu atau baju gantinya. Aku sudah merasa nikmat bisa mememgang-megang barang-barang pribadinya, bahkan kadang-kadang aku ngaceng jika dititipi kaos dalamnya. Diam-diam aku sering mencium-cium baju Ilham, khususnya bagian ketiaknya, untuk bisa menghirup bau keringatnya! Ketekunan-ku dan sikapku yang "tulus" menyebabkan Ilham makin dekat padaku dan aku jadi makin dipercaya. Aku mulai bersikap seperti ajudan atau sekretarisnya. Bahkan jika Ilham mandi di stadion sesudah bertanding aku "membantu" dengan mengeringkan tubuhnya yang ketat dan atletis dengan handuk. Akhirnya aku mulai diizinkan untuk membantu melepaskan pakaiannya waktu Ilham mau mandi. Bahkan Ilham sudah tidak ragu-ragu bertelanjang bulat di hadapan-ku. Sejak itulah aku kenal Ilham "luar dalam", kontol (batang dan bijinya), jembutnya, otot perut, otot dada, puting susu, rambut ketiak dan belahan pantatnya aku sudah tahu semua. Tubuh Ilham yang atletis, berkulit coklat, lengkap dengan kontol, jembut dan puting susunya membikin darahku menggelegak, puting susuku terasa kencang dan kontolku ngaceng berat! Penampilan Ilham sangat kelaki-lakian, jembutnya telah tumbuh lengkap dan sempurna sedangkan rambut ketiaknya mulai mengijuk! Aku juga mulai melakukan manuver di tempat tinggalnya. Di rumah ia sering pakai singlet warna hitam atau merah, kadang-kadang Ilham pakai celana boxer bertelanjang dada. Aku jadi sering terangsang jika berada di kamar Ilham. Karena aku biasa main di kamar Ilham, aku mulai bisa menawarkan jasa massage-ku. Mula-mula tungkai dan lengan Ilham yang terasa pegal setiap habis main sepak bola aku pijat. Lama-lama aku mulai memijat seluruh tubuhnya yang ketat (dan nikmat) itu. Biasanya Ilham dipijat masih mengenakan kancut. Tetapi karena dia makin familiar dengan pijatanku yang nikmat, akhirnya dia biarkan aku melepaskan kancutnya, sehingga Ilham dipijat dalam keadaan telanjang bulat. Jika sudah demikian aku bisa memandangi kontolnya yang berhiaskan atau berlatar-belakang jembut; sepuas-puasku! Pada suatu hari tibalah aku pada puncak pendekatanku, ketika aku sedang memijit tungkainya kulihat kontolnya yang lumayan besar dan disunat ketat itu tegang-terangsang. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Dengan hati-hati aku kulum dan isap kontolnya dan berusaha menciptakan sensasi senikmat mungkin. Ilham diam saja, bahkan dia memperbaiki cara berbaringnya sehingga kontolnya ter-expose dan siap untuk dihisap oleh mulut dan bibirku. Kukenyot kontol Ilham dan kujilati lubang kencing serta leher kontolnya. Dia menggeliat dan menggelinjang karena terasa nikmat luar biasa. Akhirnya, kekenyot kontolnya dengan gaya blowjob. Ilham menggeliat dan menggelinjang mau menambahkan kenikmatan syhawat pada dirinya dengan menggelinjangkan tubuhnya. Ilham kelihatan makin gelisah dan salah tingkah, karena ingin terus menerus meningkatkan rasa nikmat pada kontol dan puting susu-nya, aku berikan lagi kenikmatan dengan merangsang kedua puting susu Ilham dengan tanganku. Setelah sibuk menambah kenikmatan pada tubuhnya sendiri, Ilham Jayakesuma sampai pada awal dari puncak syahwat. Dia menggelinjang, aku mengatur posisi, akhirnya Ilham-ku menggeliat dan dia berdesis SSH..SSG..SSH kenikmatan, lalu AGGHH... CRROTT..CRROTT..CRROTT, Ilham memancarkan cukup banyak pejuh dari kontolnya yang besar. Pejuh Ilham terpancar di mulutku, belepotan di bibirku, terasa asin manis dilidah dan berbau khas pejuh!. Karena Ilham baru berjunub, Ilham aku mandikan dan aku berkesempatan lagi menjamah, menggosok dan menikmati tubuhnya yang ketat! Nah, pembaca demikianlah ceritaku tentang kekasihku, cowokku yang pemain bola profesional : ILHAM JAYAKESUMA. Tetapi harus diingat bahwa ada ribuan Ilham Jayakesuma dan jika ada yang mirip namanya dengan pacarku ini pasti hanya kebetulan saja. HIDUP ILHAM!