Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

The Enjoyable Pain And Happiness Of A Cadet

by Bagus Errwynn


To be a Cadet of the Military Academi was my obsession as a teenage. I was very happy when I passed the test and accepted to join the Military Academy. Really, I got what I wanted : the enjoyable pain and happiness! Dapatkah anda bayangkan apabila anda sehari-hari dikelilingi oleh pria-pria ganteng yang wajahnya mirip Donny Kesuma (yang ganteng dan atletis), Anjasmara (yang ganteng), Arief Suditomo (yang ganteng dan menawan), Teguh Juarno (yang seksi), Farhan (yang cakep), Syahrul Gunawan dan Thomas Djorghi( dua-duanya yang ganteng dan bulu keteknya banyak dan Thomas yang kulup kontolnya tidak disunat) dan cowok-cowok ganteng lainnya yang sering muncul di TV? Sementara itu Anda bisa mandi bersama mereka bertelanjang bulat atau latihan yudo dan gulat yang penuh peluk-pelukan nikmat itu! Aku hafal sekali teman-temanku "luar dalam". Siapa yang kontolnya (batang dan bijinya!) paling besar dengan jembut yang menawan. Bulu ketiak, bulu kaki, bulu dada, dan puting susu mereka yang aduhai! Itulah yang aku alami dan nikmati (sebagai seorang gay yang doyan S/M) selama jadi seorang taruna di Akademi Militer. Tidak heran jika aku sangaaat bahagia jadi taruna! Temanku yang mirip Dony Kesuma namanya Jeffry, yang mirip Arief Suditomo namanya Johann. Namaku Errwynn. Kami bertiga nerupakan sahabat dekat. Tapi sesuai dengan tradisi Akademi Militer yang tidak mengizinkan adanya organisasi atau "sel" lain di dalam Akademi Militer maka pertemanan yang terlalu erat di antara Taruna selalu dicegah atau dibubarkan dengan cara keras dan kejam! Oleh karena itu kami bertiga selalu berkomunikasi dan berhubungan dengan diam-diam. Tapi seperti bangkai busuk yang akhirnya tercium, pertemanan kami bertiga rupanya diketahui oleh Unit Intel Akademi. Sejak pertemanan kami diketahui pelatih dan taruna senior maka hidup kami sebagai taruna jauh lebih berat (dan nikmat!). Kami bertiga sering jadi bulan-bulanan dan sasaran penyiksaan pelatih maupun taruna senior. Berkali-kali aku mendapati kami (bertiga saja) disuruh bertanding gulat (militer) gantian. Mula-mula aku dengan Johann, lalu Johann dengan Jeffry disusul Jeffry dengan aku. Yang disebut dengan "gulat militer" adalah adalah pertandingan gulat biasa, tetapi dilaksanakan secara "militer". Yaitu kedua pegulat bertanding dalam keadaan telanjang bulat. Jika dalam pertandingan salah satu pegulat melewati batas lingkaran pertandingan (di lantai) yang ada, maka wasit akan memberitahu atau memperingatkan mereka dengan cara menghajar bagian tubuh pegulat yang keluar batas lingkaran, dengan cemeti!. Biasanya wasit menghajarkan pecutnya dengan ayunan yang keras luar biasa! Sehingga sering meninggalkan lecet yang berdarah! Sebagai seorang Taruna yang gay dan doyan S/M, tentu aku sendiri sangat menikmati pertandingan ini. Karena dilakukan sambil telanjang bulat, apalagi jika dilakukan dengan pasangan yang ganteng, kekar berotot dengan kontol yang besar seperti kontol sahabatku Johann dan Jeffry. Entah apakah sahabat-sahabatku juga menyukai atau tidak, tapi aku sangat menikmati jika harus melakukan "gulat militer" dengan mereka. Apalagi, para taruna senior sering iseng. Kalau posisi kami bergulat kebetulan posisi 69, kami malah disuruh blow job (menghisap kontol) dulu sampai keluar air mani kami dan kami juga dipaksa menelan air mani pasangan kami yang terpancar. Maka mulut dan kerongkonganku akan terasa sejuk oleh air mani Johann atau Jeffry yang manis bercampur asin dengan aroma yang sangat kelaki-lakian itu! Jika pelatih melihat kami sudah memancarkan pejuh, maka mereka mencoba mengagetkan kami dengan satu-dua lecutan cemeti yang keras di punggung atau bokong kami "CETTARRR...CETTARRR". Lalu pelatih segera akan membentak "CUKUP. EKARANG GULAT LAGI". Kaget, pedih tapi bercampur nikmat, kami melepaskan kuluman kami dari kontol masing-masing dan meneruskan gulat kami sampai ada yang dinilai kalah. Yang kalah akan dihajar salah seorang pelatih sebagai hukuman dan yang menang akan diberi "hadiah" dengan hajaran juga dari salah seorang taruna senior yang terkenal paling sadis. Sesudah dihukum dan diberi "hadiah", biasanya kami pingsan. Karena tidak tahan dengan hajaran dan siksaan yang terlalu sadis seperti paha kami ditempeli besi panas, kontol, puting susu, ketiak dan lubang pantat kami disundut dengan penyengat listrik, bahkan lubang kencing kami "disodok" dengan logam sampai keluar air mani bercampur darah. Lalu lubang pantat kami juga disodok-sodok dengan dildo (penis buatan) yang permukaannya penuh tonjolan. Akibatnya pantat kami terasa nyeri juga berdarah-darah! Semua siksaan pasti dibumbui dengan lecutan-lecutan cemeti yang keras atau tetesan lilin panas. Biasanya jembut, bulu ketiak, bulu kaki kami juga dibakari dengan lilin lalu puting susu kami disiram lilin panas! Pedih tapi nikmat luar biasa! Yang paling aku sukai adalah, jika dalam keadaan telanjang bulat kami dipaksa duduk di sebilah balok dengan tangan terbogol ke belakang dan kedua kaki kami digantungi besi pemberat. Posisi seperti itu membikin selangkangan terasa amat nyeri bahkan tidak jarang lecet. Itu belum cukup, sekali-sekali punggung dan dada kami juga dicambuk dengan cemeti. Nikmat sekali! Mohon maaf ya pembaca!. Kalau sudah cerita pengalaman dihajar dan disiksa pelatih militer, selama aku jadi Taruna, aku jadi ngaceng berat. Permisi dulu aku mau ngeloco. Sampai jumpa lagi ya ..."AGGH..AGGH" ..CROT..CROT..CROT!

###

Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

17 Gay Erotic Stories from Bagus Errwynn

A Test Of The Endurance Towards Pain

Is it true that a soldier must be able to endure severe pain? So that the training must also include how to deal with pain? But the instructors create a torture that create pain like hell! Temanku Johann terpilih jadi Komandan Capratar. Karena memang dia punya banyak sekali kelebihan dibandingkan dengan Capratar lain. Capratar atau Calon Prajurit Taruna adalah sebutan untuk Taruna

A Wonderful And Heavenly Time With Arief

To share the room with Arief in Australia was such an enjoyable and heavenly experience in my life. Sudah sejak lama aku tertarik kepada Arief (M. Arief S. Suditomo) seorang penyiar berita di TV. Tetapi, para pembaca yang terhormat perlu ingat bahwa ada ribuan penyiar bernama seperti itu. Jika ada persamaan dengan nama seseorang, tentulah itu semata-mata suatu kebetulan atau

Come Across A Celebrity

I have never imagined that one day I will be able to know him in person and much more to enjoy and to taste his body. Aku adalah seorang manajer gedung pencakar langit. Gedung itu milik suatu perusahaan besar yang bergerak di bidang property. Karena letaknya strategis dan rancangan serta lay out-nya menarik, gedung itu sering dijadikan tempat shooting untuk iklan, video clips maupun

Diperkosa Dua Orang Pelatih

Peristiwa ini terjadi waktu aku masih berusia 18 tahun. Ketika itu aku jadi Kadet (Taruna) di suatu akademi militer yang tak perlu kusebut di negara mana. Keinginanku jadi tentara semata-mata karena aku hobby dengan kegiatan di lapangan yang bersifat kemiliteran dan kelaki-lakian. Tidak ada latar belakang ekonomi, ambisi politik, ambisi kekuasaan ataupun terpikat baju seragamnya.

Hanya Karena Terlambat Melapor

Setiap hari Sabtu dan Minggu setiap Prajurit Dua (Prada) mendapat Izin Bermalam (IB) di luar asrama kesatuan. Prada di negaraku, umurnya rata-rata sekitar 18 - 20 tahun. Karena terbatasnya lapangan kerja di negaraku (tak perlu kusebut negara mana), banyak di antara Prada itu berpendidikan umum high school (sekolah menengah atas). Padahal sebetulnya persyaratannya cukup pendidikan umum

Jeffry My Best Friend

This is what happened during my cadet days in the Military Academy. Pengalaman ini aku alami sewaktu aku masih menjadi Kadet (Taruna) Akademi Militer di suatu negara yang tidak perlu aku sebutkan. Pada masa itu, sangat lazim bahwa kekejaman diterapkan kepada kami para Taruna. Apakah sekarang cara-cara sadis dalam pendidikan militer masih diterapkan di negara tersebut, aku tidak

Mess Perwira

Aku seorang tentara dari suatu negara. Di Malaysia disebut Tentara Darat Di-Raja atau Royal Army. Aku berpangkat Kapten dan menjabat sebagai perwira yang bertanggungjawab di bidang intelijen, penegakkan hukum militer dan disiplin. Komandanku berpangkat Letnan Kolonel dan dalam cerita ini akan aku sebut "Komandan" saja. Walaupun sebetulnya aku ingin sekali menyebutkan namanya, karena aku

My Father's Aide De Camps

Ayahku seorang perwira tinggi suatu angkatan yang tak perlu aku sebutkan di negara mana. Sebagai pejabat militer penting dengan pangkat berbintang-bintang dia didampingi seorang ajudan, namanya Jeffri berpangkat Letnan Satu. Ajudan dalam Bahasa Inggris disebut ADC atau Aide De Camps. Tugas ajudan adalah melancarkan pekerjaan dari pejabat yang didampingi termasuk mengatur waktu dan

My Terrible Experience as Cadet

The terrible thing to be a cadet is that the instructors or the senior cadets always have good reasons to punish, either for minor infractions or just for reasons they just make it up. Saat aku menjadi Kadet (Taruna) Akademi Militer, dampak psikologis dari perlakuan keras, kejam dan sadis terhadap Taruna nyaris tidak diperhitungkan. Apalagi masa Latihan Dasar Militer atau Masa

Swimming In A Deserted Pool

Waktu peristiwa ini terjadi, abang iparku menjabat komandan batalyon dari tentara di suatu negara (yang tak perlu kusebut nama negaranya). Asrama batalyon itu terletak di luar kota dan abangku tinggal di rumah dinas dalam kompleks asrama itu. Kalau hari libur aku sering menginap di rumah abang ipar atau kakakku itu. Mereka tidak dikaruniai anak sampai sekarang. Kadang-kadang kalau

Taken Hostage By Free Aceh Movement

It was just a good luck that being a serviceman I was freed unharmed by the Aceh Free Movement men after taken hostage for almost one month. But I had to serve the needs of these men. Kejadian ini bagaikan mimpi. Ketika itu aku menyamar sebagai "orang sipil" dengan mengubah potongan rambutku, cara berpakaian, cara bersikap bahkan cara bicara. Tugasku di bidang intelijen

The Enjoyable Pain And Happiness Of A Cadet

To be a Cadet of the Military Academi was my obsession as a teenage. I was very happy when I passed the test and accepted to join the Military Academy. Really, I got what I wanted : the enjoyable pain and happiness! Dapatkah anda bayangkan apabila anda sehari-hari dikelilingi oleh pria-pria ganteng yang wajahnya mirip Donny Kesuma (yang ganteng dan atletis), Anjasmara (yang ganteng),

The High School Next To The Military Academy

Those high school students who want to become a cadet in the military academy have to attend an orientation course which is quite (sexually) impressive. Waktu aku masih bertugas sebagai instruktur di akademi militer suatu negara (yang tak perlu kusebut namanya) ada kegiatan yang disebut Orientasi Pelajar. Kegiatan ini hanya bisa diikuti oleh murid laki-laki dari sekolah menengah

The Military Detention Centre

I never imagined that in this modern times a military detention centre still has a torture chamber. Aku memanggilnya Bang Jeffri karena dia kakak kelasku di Akademi Militer (tak perlu kusebut di negara mana). Kami hanya berbeda satu tahun dan aku sebetulnya cukup dekat dengan Bang Jeffri. Waktu masih jadi Taruna di Akademi Militer, Bang Jeffri termasuk Taruna Senior yang gemar

The Strange Policy In The Military Academy

The Military Academy has a strange policy of making circumcision obligatory to all of its cadets. Bagaimana sejarahnya hingga sunat (khitan atau sirkumsisi) merupakan kewajiban bagi semua Kadet atau Taruna Akademi Militer? Tidak jelas. Secara resmi dinyatakan bahwa kewajiban itu dimaksudkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan Taruna (yang kelak jadi Perwira), dan demi kesempurnaan

What Did Shellwynn Do To Johann?

How could Johann an army officer who possessed a black belt karate could not resist the sexual encounter of Shellwynn? Baik Shellwynn maupun Johann jika dilihat dari luar adalah lelaki normal. Keduanya menikah dan punya seorang anak. Penampilan dan profesi Shellwynn sangat berbeda dengan Johann. Wajah Shellwyn bernuansa Eropa, terutama karena warna kulitnya yang terang dan hidungnya

What Did They Do To Me In Captivity?

He was abducted not because of political reasons but for sexual reasons instead. His magnificent body had attracted the rebels to take him into captivity in order to take turns enjoying his big cock, ass, nipples and armpits. Abdul Rasyid, putera Aceh asli dari Blang Pidie adalah seorang mahasiswa di suatu fakultas di Universitas Syah Kuala Banda Aceh. Dia bukan aktivis politik

###

Web-02: vampire_2.0.3.07
_stories_story